Di salah satu ruangan, terlihat seorang pria tengah fokus menatap layar komputernya. Wajahnya yang datar menambah kesan serius dan misterius. Saat ini ia tengah mencoba untuk berkonsentrasi penuh, berusaha mengabaikan percakapan memuakkan dari belakang punggungnya. "Gila, sih. Gue nggak nyangka kalau Pak Adnan udah nikah." "Bener, sama anak magang lagi." "Mana nikahnya diem-diem juga, kan?" "Sumpah, gue masih nggak percaya." Saka, pria itu masih mendengar percakapan yang seolah tak memiliki akhir itu. Sejak kembali dari Bali, dia memang sudah mendengar banyak gosip tentang Fasya dan Adnan. Hanya saja kali ini dia tidak menyangka jika Adnan secara terang-terangan mengakui Fasya. Dia tidak terkejut dengan kabar pernikahan mereka karena dia sudah mengetahuinya dari lama. Namun yang sulit membuatnya percaya adalah Adnan yang memilih untuk mengungkap semua. Setelah apa yang sudah terjadi, tentu Saka sakit hati. Dia sudah benar-benar jatuh hati pada Fasya. Namun kenyataan memb
Baca selengkapnya