Semua Bab Penguasa Sembilan Pintu Kematian : Bab 71 - Bab 80

174 Bab

Zhao Lu Yang Menggeledah Wisma

"Tuan Zhao Lu Yang, sungguh suatu kehormatan Anda mengunjungi kami!" Wu Hongyi menyapa Zhao Lu Yang dengan ramah begitu tiba di aula utama wisma."Ketua Wu, aku tidak akan berbasa-basi denganmu atau pun Ketua Xie. Aku dan prajuritku datang kemari untuk menggeledah wisma ini." Zhao Lu Yang menatap tajam wanita berambut putih itu.Tidak ada sedikit pun niatnya untuk beramah tamah atau sekadar berbasa-basi seperti biasanya. Sikapnya pun tidak seperti biasanya yang selalu santun selayaknya para tuan muda dari keluarga terhormat."Begitu? Bukankah Ketua Xie sudah memperingatkanmu sewaktu di kuil kemarin?" Wu Hongyi pun tak lagi bersikap ramah seperti tadi.Tidak ada senyum manis di bibirnya dan sikapnya pun tak lagi lemah lembut meski juga tidak serta merta bersikap seperti terhadap musuh."Ketua Wu, kau pasti sudah jelas bukan dengan peraturan Tanah Bebas?" Zhao Lu Yang bertanya padanya dengan datar."Tentu saja aku maupun Ketua Xie sangat memahami peraturan yang kau buat. Karena itu kema
Baca selengkapnya

Kabut Ungu

"Lady Jing, maafkan aku jika telah mengganggumu!" Zhao Lu Yang berseru memanggil wanita yang kini dikelilingi asap tipis berwarna ungu mirip kabut."Zhao Lu Yang, kau sungguh keterlaluan!" Lady Jing menyahut dengan geram permintaan maaf penguasa kota Tanah Bebas itu.Salah satu majikan Istana Bunga itu sebenarnya sangat jarang terprovokasi untuk terlibat perseteruan dengan pendekar lain. Namun, sepertinya kali ini dia benar-benar terganggu dengan ulah Zhao Lu Yang dan para prajuritnya."Meimei! Tak perlu berbasa-basi dengannya!" Lady Wang Reng Wan yang memang temparemental tiba-tiba saja melemparkan selendang putihnya dan memukul Zhao Lu Yang tepat di dadanya. Membuat pria itu nyaris saja tersungkur."Kalian!" Zhao Lu Yang kembali diliputi amarah. Bagaimana pun juga dia adalah penguasa kota dan tidak mudah diremehkan oleh siapa pun apalagi oleh para tamu wisma milik sepupunya itu."Jika kau mencari seorang penjahat, kami dengan sukarela akan membantumu! Tetapi kau hanya mencari seekor
Baca selengkapnya

Tidak Ingin Berhadapan dengannya

Zhao Lu Yang menutup hidungnya dengan salah satu tangannya untuk mencegah menghirup udara yang telah bercampur dengan racun yang terdapat di kabut ungu itu. Meski begitu, tindakannya tidak cukup membantunya untuk keluar dari kungkungan kabut. Apalagi jarak pandangnya juga terganggu karenanya."Sial!" Serunya setengah mengumpat. Dengan kesal ditebaskannya Pedang Giok Hijau miliknya.Udara dingin yang ditimbulkan dari kibasan pedangnya membantunya menyibakkan kabut tebal di sekelilingnya meski hanya sebentar. Setidaknya dia bisa melihat situasi di sekitarnya dan bernapas dengan bebas."Lady Jing!" Kembali dia berseru dan kali ini pedangnya menyasar adik seperguruan Lady Wang Ren Wang itu.Lady Jing menyadari serangan itu. Wanita cantik berhanfu ungu muda itu mengibaskan selendangnya. Seketika kabut ungu perlahan memudar hingga tersisa selapis tipis saja. Namun, aroma harum masih menguar di seluruh ruangan terbuka itu.Zhao Lu Yang tertegun menatap pemandangan di hadapannya setelah tidak
Baca selengkapnya

Lady Jing dan Zhang Jiawu

"Zhang Jiawu," gumam Lady Jing seraya mengibaskan pedang bajanya dan menatap sosok yang berdiri di hadapannya. Benda tipis itu bergulung pelan dan kembali pada bentuk semula, pedang setipis pita.Zhang Jiawu, ketua sekte Lotus Hitam, berdiri tegak di depan Zhao Lu Yang yang kini tertatih-tatih mencoba untuk berdiri. Luka di kakinya akibat lilitan dan sayatan pedang baja Seribu Bunga membuatnya tak berdaya."Kau masih sehebat dahulu, Lady Jing." Zhang Jiawu tersenyum dan menggerakkan satu tangannya yang tidak menggenggam pedang.Tangannya berputar pelan dan sebuah energi yang cukup kuat bak putaran angin merebak dan menyerbu kearah Lady Jing. Serpihan-serpihan kelopak bunga lotus Hitam kembali beterbangan menghujani sang Lady.Wanita berhanfu ungu itu menghindari serangan Ketua Sekte Lotus Hitam itu dengan mundur dan keluar dari aula. Zhang Jiawu tidak melepaskannya begitu saja dan mengejarnya hingga ke halaman terbuka di depan aula.Seketika para pelayan dan tamu yang tengah berusaha
Baca selengkapnya

Masa Lalu Zhang Jiawu Dalam Ilusi kupu-kupu

"Zhang Jiawu! Selamatkan dirimu!" Teriakan memilukan memaksa Zhang Jiawu membuka matanya.Perlahan-lahan matanya terbuka dan seketika sebuah perasaan yang tak terlukiskan menyergap benaknya saat menyaksikan pemandangan di depannya. Tidak ada kupu-kupu dan aroma harum bunga serta tidak ada seorang pun selain dirinya."Apa ini?" gumamnya dalam hati seraya mencoba untuk memahami situasi yang kini dihadapinya.Ilusi Kupu-kupu merupakan salah satu jurus Istana Bunga yang mematikan selain Pedang Seribu Bunga yang juga merupakan jurus milik Lady Jing dan jurus Selendang Sutra Bunga dan Cakar Beracun milik Lady Wang. Ketiga jurus itu sulit dipatahkan dan bisa mengakibatkan seseorang kehilangan nyawanya.Ilusi Kupu-kupu sendiri merupakan sebuah jurus yang dapat membuat orang yang berada di bawah pengaruhnya berhalusinasi akan sesuatu hal yang paling menakutkan, menyedihkan atau trauma yang membawa mereka pada keputusasaan yang dalam dan berujung penyesalan hingga kematian."Jiawu, hidup merupa
Baca selengkapnya

Dua Belas Tetua Sekte Lotus Hitam

"Itu hanya ilusi," gumamnya seraya mencoba untuk tetap tersadar.Namun, itu sangat sulit di situasinya saat ini. Selain mulai kehabisan tenaga, dia juga kehilangan cukup banyak darah. Matanya mulai berkunang-kunang dan kesadarannya semakin menurun."Ketua Zhang!" Sebuah seruan menyadarkannya. Sayangnya, dia sungguh-sungguh kehabisan tenaga, bahkan sekadar untuk menyahut.Zhang Jiawu membuka matanya yang terasa berat. Dengan berpegangan pada pedangnya, dicobanya untuk berdiri. Perlahan-lahan dapat dirasakannya udara segar yang semula dipenuhi aroma harum yang memabukkan sekaligus membuatnya sesak napas."Oey Xuxu," gumamnya seraya tersenyum tipis saat ekor matanya menangkap seberkas api keunguan di kejauhan."Ketua, kau baik-baik saja?" Wanita berhanfu dan bercadar ungu itu tiba-tiba saja telah berdiri di sampingnya.Kini Zhang Jiawu telah sadar sepenuhnya dari pengaruh Ilusi kupu-kupu milik Lady Jing. Majikan Istana Bunga itu kini berdiri tak jauh darinya dengan pedang setipis pita be
Baca selengkapnya

Pencuri Kuda

Lady Jing masih mengingat dengan jelas peristiwa yang terjadi berpuluh tahun lalu itu. Dia yakin situasi di Wisma Lonceng Naga akan sama dengan saat itu jika dia tidak mampu mencegah orang-orang Sekte Lotus Hitam mendapatkan Nanggong Ningli dan Haiye Qilin."Aku harus melindungi Tian Min," gumamnya seraya mengejar Yang Hui.Tindakannya itu membuat Zhang Jiawu terkejut. Karena dia berprasangka sang Lady akan lebih memilih untuk menghadapi mereka bertiga, mencegah mereka masuk ke dalam wisma. Namun, wanita berhanfu ungu muda itu memilih untuk mengejar Yang Hui."Ada apa dengan Lady Jing?" Bai Hua mengerutkan keningnya. Sebagai seseorang yang telah lama malang melintang di dunia Jianghu, dia paham benar karakter beberapa orang yang sering berhadapan dengannya.Kedua kakak beradik dari Istana Bunga adalah salah satunya. Meski di masa sekarang mereka jarang bertemu tetapi di masa lalu, saat mereka masih jauh lebih muda dari saat ini, perseteruan antar sekte dan para jagoan di Jianghu membu
Baca selengkapnya

Ibu

"Tian Min." Lady Jing tersenyum lega saat melihat penunggang kuda hitam itu.Tian Min berhasil menenangkan kuda itu dan menungganginya menuju tempat Lady Jing berada. Pemuda itu merasa khawatir akan sang Lady karena di saat bersamaan dia melihat seseorang menyerangnya."Awas Lady Jing!" Tian Min berseru seraya mengulurkan tangannya.Lady Jing terkejut dan tanpa berpikir panjang menyambut tangan pemuda itu dan melompat ke punggung kuda hitam itu. Tian Min memacu kudanya menghindari serangan yang mengejar.Serangkaian jarum berwarna keemasan menyerang mereka berdua. Lady Jing menggunakan selendangnya untuk melindungi mereka dari jarum-jarum emas yang beracun. Sedangkan Tian Min memacu kudanya menuju halaman utama wisma."Kita harus menjauhi kamar para tamu!" Lady Jing memperingatkan Tian Min.Pemuda itu hanya menganggukkan kepalanya. Halaman utama wisma menjadi pilihannya mengarahkan Hitam sekaligus para penyerangnya. Tempat itu se
Baca selengkapnya

Tidak Akan Aku Biarkan Kalian Menyentuhnya

Serbuk beracun kembali membuat Lady Jing bergerak menghindar. Namun, pedangnya tetap menyasar dengan tepat. Kali ini Tetua Sun harus merasakan sayatan pedang tipis itu di lengannya."Racun," gumamnya seraya bergerak mundur dan menotok lengannya yang terluka untuk mencegah racun menyebar ke organ vital tubuhnya.Namun, serbuk beracunnya tadi cukup untuk membuat Lady Jing kembali menjaga jarak dengan mereka. Setidaknya ada jeda bagi yang lain untuk menyerang adik seperguruan Lady Wang itu."Giliranku!" Bai Hua dengan gesit menyerang Lady Jing dengan tangan kosong. Selain Tapak Budha Lotus dan Tapak Berdarah, Tapak Lotus Suci merupakan jurus dari Sekte Lotus Hitam yang ditakuti lawan-lawan mereka.Lady Jing melecutkan kedua pedang pitanya dan melompat tinggi. Dia berputar dengan cepat. Kedua pedangnya kembali meliuk-liuk. Kali ini kedua pedang setipis pita mengejar Bai Hua."Pedang dan jurus yang indah tetapi sangat berbahaya. Aku tidak yakin Da Ge bisa menghadapi Lady Jing," gumam Tetua
Baca selengkapnya

Maafkan Aku

Bai Hua dan Zhang Jiawu bergerak bersamaan. Mereka menyerang Lady Jing dengan jurus masing-masing. Sedangkan kesepuluh tetua yang lain menjaga agar formasi tidak buyar dan selalu bergerak menutup celah saat Lady Jing atau Tian Min dapat lolos dari serangan Bai Hua dan Zhang Jiawu."Aku tidak dapat menyerang kaki mereka atau salah satu dari mereka," keluh Tian Min lirih.Salah satu hal yang ditakuti dari formasi milik sekte Lotus Hitam adalah menguras tenaga lawan yang terkurung di dalamnya. Selain tentu saja racun dan jurus dari Bai Hua dan Zhang Jiawu jika kebetulan harus berhadapan dengan para tetua mereka. Seperti halnya yang dialami Tian Min dan Lady Jing sekarang."Jaga konsentrasimu! Jangan lengah!" Lady Jing memperingatkannya saat kembali ke posisi semula untuk melindungi pemuda itu dari serangan serbuk beracun dengan menebaskan pedangnya.Tian Min menganggukkan kepalanya dan bersiap untuk menyerang lagi. Kali ini dia bersiap dengan senjata-senjata rahasianya."Serang mereka de
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
18
DMCA.com Protection Status