Semua Bab Penguasa Sembilan Pintu Kematian : Bab 11 - Bab 20

174 Bab

Formasi Dua Belas Kelopak Lotus

Fei Yu bergerak lincah menghindari serangan dari orang-orang Lotus Hitam. Formasi Dua Belas Kelopak Bunga Lotus memang formasi yang digunakan untuk menjebak musuh dalam sebuah formasi berlapis."Fei Yu berhati-hatilah! Jangan sampai masuk ke dalam inti formasi mereka!" Ketua Qilin berseru memperingatkannya."Kau tidak perlu mengkhawatirkannya! Khawatirkan saja dirimu sendiri!" Ketua Sun terkekeh dan kembali menyerangnya dengan serentetan jarum beracun yang beterbangan menghujaninya."Kau terlalu percaya diri Ketua Sun!" Ketua Qilin tertawa mengejeknya."Kau meremehkanku Ketua Qilin!" Ketua Sun yang memang mudah marah mulai tidak sabar menghadapi Ketua Qilin yang terkesan bermain-main saja.Ketua Qilin jarang muncul di hadapan umum. Sebenarnya hampir seluruh anggota Sekte Keabadian memang hampir tidak pernah muncul dan berkeliaran di tempat-tempat umum. Mereka juga jarang memancing keributan karenanya masih banyak orang-orang Jianghu kuran
Baca selengkapnya

Utusan Tanah Bebas

"Da Jie!" Ketua Qilin memeluk Fu Rui dan menahan tubuhnya agar tidak jatuh.Sementara itu formasi Dua Belas Kelopak Lotus telah berantakan dan kacau. Badai pasir milik Fei Yu membuat mereka terluka."Kalian beruntung! Tetapi dia pasti akan mati." Ketua Sun menatap mereka berdua dengan tatapan mengejek."Kalau dia mati, kau pun harus mati!" Ketua Qilin berteriak marah dan menyerang Ketua Sun dengan jurus Tanpa Bayangan"Ketua Qilin! Tahan!" Tiba-tiba saja seseorang berteriak membuat Ketua Qilin menahan serangannya.Sesosok berkelebat dan berdiri di antara Ketua Qilin dan Ketua Sun. Seorang pria berhanfu putih dengan jubah biru menatap keduanya bergantian."Jangan ikut campur urusan kami!" Ketua Sun berteriak marah padanya."Aku tidak akan ikut campur urusan kalian! Aku hanya ingin menyampaikan pesan dari Tuan Zhao Lu Yang!" Pria itu berkata dengan tegas."Cukup sulit bagiku untuk menemukan orang-orang sekte Lotus
Baca selengkapnya

Xinxin, Ketua Pintu Ke Tujuh

"Ketua Xin, kita harus secepatnya melaporkan ini pada Ketua Xie." Pria yang sedari tadi berada di balik bayangan dan melihat pertarungan antara Ketua Qilin dan Ketua Sun, berkata pada wanita yang berdiri di sebelahnya."Aku mencemaskan Fu Rui," gumam wanita itu tak menghiraukan ucapan anak buahnya."Ketua Fu Rui terkena racun debu lotus, apakah Anda ingin salah satu dari kami mengikuti mereka?" Pria itu bertanya pada wanita itu."Ikuti mereka dan pastikan mereka baik-baik saja. Jika terjadi sesuatu kalian harus mengabari Ketua Ang Bei atau Ketua Chao Yun, mereka bisa membantu Ketua Qilin mencarikan penawar racun debu lotus." Wanita itu memberikan instruksi dan segera dilaksanakan pria tadi."Baik!" Pria itu kembali menyatu dengan bayangan dan menghilang.Dia adalah Ketua Xinxin, ketua pintu ketujuh dari Sekte Sembilan Pintu Kematian. Wanita misterius yang hampir tidak pernah muncul, sekali pun itu di Wisma Lonceng Naga."Kita kem
Baca selengkapnya

Ketua Xie Yang Kocak

"Bagiku kau tetap saja bocah kecil yang menggemaskan." Xinxin tertawa."Aiyo, lihat rambutku. Sudah memutih seperti ini, sedangkan rambutmu masih hitam seperti dahulu. Masihkah kau anggap aku ini bocah." Xie Jing Cuan mengomel dan justru membuat Xinxin tertawa tergelak-gelak.Tawanya mengundang perhatian anggota pintu ketujuh lainnya. Mereka bergegas menuju ke tempat ketua mereka beristirahat."Hai!" Xie Jing Cuan melambaikan tangan dengan santai pada mereka saat mereka bermunculan dari balik bebatuan."Aiyo ada Ketua Xie rupanya," seru salah seorang dari mereka."Hei jaga sikapmu!" Yang lain menegurnya dan memukul punggungnya agar mengikuti yang lain membungkukkan tubuh memberi hormat pada ketua sekte."Kemarilah!" Xinxin memanggil mereka.Mereka segera mendekat. Berdiri berderet dengan sikap sopan. Meski Xie Jing Cuan jarang bersikap otoriter tetapi tak ada seorang pun di sekte Sembilan Pintu Kematian yang berani menyi
Baca selengkapnya

Ketua Zhang Jiawu dari Sekte Lotus Hitam

"Anggap saja seperti itu!" Zhang Jiawu masih menatap Xinxin."Baiklah! Tetapi sayangnya aku tidak bersedia untuk membawa mereka kembali. Mereka akan tetap berada di sana hingga tugas mereka selesai, Ketua Zhang." Xinxin kembali tersenyum."Kau sombong sekali!" Ketua Oey yang sedari tadi hanya berdiam diri berseru dengan kesal."Aku? Sombong? Kau tidak salah berbicara Nona?" Xinxin menatap Ketua Oey dan menggelengkan kepalanya."Kau!" Ketua Oey tidak dapat menahan diri lagi. Dia melemparkan selendang berwarna ungu ke arah Xinxin.Xinxin hanya tersenyum. Wanita cantik itu bergeming seakan-akan menunggu selendang ungu itu datang padanya. Saat hanya berjarak beberapa jari tiba-tiba saja Xinxin menggerakkan tangannya.Selendang ungu itu membelit lengannya dan membuat tubuh Ketua Oey tertarik ke arahnya. Dalam sekejap Xinxin memukul dada Ketua Oey dengan telapak tangannya. Tubuh wanita berhanfu ungu itu terpental.Ketua Zhang
Baca selengkapnya

Roh Bunga Dandelion

Hutan Kematian"Da Jie, apakah sudah lebih baik?" Ketua Qilin menatap Fu Rui yang tengah berjemur di bawah sinar matahari pagi yang menerobos di sela-sela dedaunan di Hutan Kematian."Racun debu biji lotus tidak akan membunuhku, Yu." Fu Rui tersenyum tipis."Aku tahu tetapi sebuah racun apapun jenisnya tetap akan mempengaruhi tubuh kita." Ketua Qilin berdiri dan membawa mangkok obat yang baru diangkatnya dari atas api."Minumlah pelan-pelan selagi panas." Mangkok itu diberikannya pada Fu Rui.Wanita cantik berhanfu putih sederhana itu menerimanya dan meniup dengan hati-hati cairan di dalam mangkok agar mendingin."Yu, aku masih tidak mengerti. Mengapa Sekte Lotus Hitam menargetkan kita?" tanyanya pada Ketua Qilin yang kini duduk di sebuah batu, di sebelahnya."Entahlah! Aku rasa mereka menargetkan semua ketua sekte di Dataran Tengah. Kita hanya perlu lebih waspada saja." Ketua Qilin tersenyum, berusaha menenangkan kakak
Baca selengkapnya

Memurnikan Roh

"Apakah aku mengganggu kalian berdua?" Lady Jing bertanya dan melangkah pelan mendekati mereka berdua."Sama sekali tidak Lady Jing. Kami masih memiliki cukup banyak waktu untuk kami habiskan bersama." Ketua Qilin tersenyum dan berdiri menyambut Lady Jing."Baguslah kalau begitu. Aku rasa kalian akan selalu bersama hingga akhir nanti." Lady Jing tersenyum dan melirik Fu Rui yang masih duduk di tempatnya."Apa yang membuat Lady Jing mengunjungi kami tiba-tiba seperti ini? Maafkan aku tidak bisa menyambutmu." Fu Rui tersenyum kecut menunjukkan kakinya.Lady Jing terkekeh pelan melihatnya. Bertahun-tahun mengenal Kakak beradik seperguruan dari Sekte Keabadian ini membuatnya cukup memahami karakter atau pun tabiat mereka berdua."Ketua Fu, aku mendengarkan kabar yang kurang menyenangkan akhir-akhir ini. Hutan Kematian tak lagi aman dilalui para pedagang atau pun pelancong dan pengelana. Aku rasa kita perlu melakukan sesuatu." Lady Jing duduk
Baca selengkapnya

Adu Domba

"Benar, Da Jie sempat mencurigai Ketua Xin dan Lady Mu. Di Jianghu hanya ada Ketua Xin yang dapat menyamar menyerupai seseorang dengan tepat dan hanya Lady Mu yang dapat menirukan jurus milik orang persis sama." Lady Jing menatap Ketua Xinxin dan Ketua Fu Rui.Xinxin tidak memiliki senjata yang istimewa. Dia dapat dikatakan selalu melindungi dirinya dengan tangan kosong. Namun dia memiliki jurus yang membuatnya mudah meloloskan diri dari bahaya.Jurus Bayangan miliknya membuat Xinxin dapat menyatu dengan bayang apapun baik itu manusia atau benda. Sedangkan jurus Seribu Wajahnya membuatnya dapat menyamar menjadi siapa saja yang diinginkannya.Namun jurus yang paling ditakuti dari wanita cantik ini adalah jurus Pengambil Bayangan. Sebuah jurus yang jarang dia gunakan karena jurus ini bisa membuat lawan kehilangan roh begitu bayangan mereka disegel olehnya.Xinxin memiliki chi yang membuatnya bebas untuk memilih menggunakan senjata, kekuatan atau men
Baca selengkapnya

Kisah Yu Ze 1

"Yu Ze!" Sebuah seruan menggema di tengah hutan. Sesosok melayang turun, kemudian berdiri di bawah pohon plum tua. Dia seorang pria muda berhanfu putih dan berjubah biru muda.Di tengah hutan yang sunyi hanya terdengar gemerisik daun yang tertiup angin. Tidak nampak satu orang pun di tempat ini."Untuk apa mencariku?" Tiba-tiba saja sebuah suara menyapanya.Pria itu mendongakkan kepalanya, menatap dahan pohon plum tua di mana sumber suara berasal. Seorang wanita cantik bergaun merah duduk santai di dahan sembari mengayunkan kakinya."Yu Ze! Aku tahu aku bersalah telah mengingkari janji kita. Jika kau marah kau boleh menghukumku tetapi aku mohon jangan mengganggunya juga keluarganya." Pria itu tiba-tiba lurh ke tanah dan terduduk menatapnya dengan tatapan memohon."Apa maksudmu?" Wanita cantik itu mengerutkan keningnya. Ditatapnya pria yang kini tengah menundukkan kepalanya dalam-dalam dengan seksama."Yu Ze bunuh aku saja! Jika i
Baca selengkapnya

Kisah Yu Ze 2

"Ping'er, kau yakin?" Sekali lagi Kaisar Ao bertanya padanya.Ao Yu Ping terdiam kaku. Meski hatinya mulai ragu tetapi dia tidak bisa mundur lagi. Masalah ini terlanjur diketahui Kaisar dan bahkan seluruh pejabat istana. Perlahan dia menganggukkan kepalanya."Baiklah! Ping'er aku hanya ingin mengatakan satu hal, seorang Kaisar tidak akan mengingkari janjinya. Jika aku bisa menahan kibasan Kipas Besinya maka dia akan bunuh diri di sini, di hadapan kita tetapi jika aku tidak bisa menahan kibasan Kipas Besinya maka kau yang akan bunuh diri di tempat ini. Itu tidak bisa ditarik dan diubah kembali!"Kaisar Ao berdiri dan menuruni tangga menuju ke tengah aula. Dikeluarkannya Pedang Es dari sarungnya yang selalu tergantung di pinggangnya."Nona Yu Ze, mari kita mulai!" Kaisar Ao mengangkat pedangnya bersiap untuk bertahan dari kibasan Kipas Besi milik Yu Ze yang termashur."Tunggu!" Tiba-tiba saja Perdana Menteri Ming berseru dan menahan mereka
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
18
DMCA.com Protection Status