All Chapters of Penyesalan Terbesar Hendra Setelah Kematian Sisca: Chapter 311 - Chapter 320

973 Chapters

Bab 311

Sisca memandikan Angel, setelah Angel ketiduran, halaman rumah pun menjadi sangat tenang.'Apa ada yang terjadi pada Bertha?'Sisca mandi dan menelan obat penenang, kemudian berbaring di sebelah Angel untuk tidur.Namun, dia malah tidak bisa tidur.Sisca menyalakan ponselnya dan menyadari kalau sudah jam 12 malam.Namun, Hendra masih saja belum kembali.Jangan-jangan ... terjadi sesuatu?'Ketika dia sedang memikirkannya, sebuah suara mesin tiba-tiba terdengar dari halaman rumah.....Saat Hendra masuk ke dalam rumah, Si Kentang sudah ketiduran di dalam kandangnya.Sudut ruang tamu terdapat sebuah koper putih kecil milik Sisca.Sisca seakan-akan seperti turis yang tinggal sementara di sini dan akan pergi kapan saja.Ketika memikirkan hal ini, tangan yang dikepalkan pun menjadi semakin erat.Di atas kopernya terdapat sebuah buku kecil, mungkin Sisca lupa memasukkannya.Hendra tahu kalau Sisca punya kebiasaan menulis diari.Hendra pun langsung membukanya.Dalam buku itu tertulis beberapa
Read more

Bab 312

Obat ini relatif efektif dalam mengobati gangguan bipolar, hanya saja kelemahannya adalah efek samping yang terlalu besar.Sejak Sisca melompat ke laut, Hendra mengira dia sudah meninggal.Dalam setahun itu, Hendra terus mengonsumsi pil ini, bahkan pernah muntah beberapa kali ketika mengonsumsinya.Hendra menjadi semakin depresi ketika melihat cincin berlian merah muda yang diletakkan di meja.Dia langsung melemparkan sebotol obat itu ke dinding.Semua pil obat berceceran di lantai.Hendra memejamkan matanya sebentar, kemudian menginjak semua obat itu dan berjalan ke kamar mandi.....Sisca tidur di kamar Angel.Waktu lama berlalu, tapi Hendra masih belum menggendong Sisca ke kamarnya.Sisca pun ketiduran saat memeluk Angel.....Malam sebelum Sisca pergi ke Kota Yumeda.Hendra dan Zayn minum sampai mabuk di Bar Wungla.Mereka terus-menerus minum bir.Zayn meliriknya kemudian mencibir, "Bukankah dua hari lalu masih bermesraan di depanku? Baru berapa hari saja? Pepatah memang benar ...
Read more

Bab 313

Malam hari ketika mendekati jam 12.Malam ini, Angel dan Sisca permainan orang kaya dengan sangat semangat hingga belum tidur.Saat bermain untuk set terakhir, Angel mencemberutkan mulut sambil berkata, "Kenapa Ayah belum pulang? Besok Ibu sudah mau pergi ke Kota Yumeda untuk menjilat, dia malah masih nggak pulang menemaniku bermain. Ibu, apa yang dilakukan Ayah?"Sisca melihat waktu yang sudah hampir menunjukkan tengah malam, dia pun berkata, "Mungkin hari ini Ayah sedang sibuk. Kita mandi, yuk? Setelah itu, kita tidur."Dua hari ini, Sisca terus tidur bersama Angel. Bisa dikatakan mereka bahkan tidak berbicara sama sekali.Sisca pun menyadari kalau Hendra sedang marah.Angel bersandar dalam pelukannya sambil berkata, "Ibu, ayo kita telepon Ayah. Aku sudah merindukannya dan sudah beberapa hari tidak berkelahi dengannya."....Sisca menahan rasa tawa sambil berkata, "Kamu merindukan Ayah karena dia nggak memedulikanmu?""Beberapa hari ini, Ayah nggak menghabiskan makanannya, aku juga n
Read more

Bab 314

Pikiran Sisca pun mengarah ke sisi negatif.Sepasang pria dan wanita yang sangat tampan dan cantik, kemudian bahkan sangat normal dalam hal itu .... Bersama semalaman nggak mungkin cuman bicara sambil berpegangan tangan, 'kan?'Sisca bukan orang yang bodoh, dia pun mengerti maksud Hendra.Sebelum Hendra menyelesaikan kata-katanya, Sisca langsung menyelangnya, "Nggak perlu. Aku naik taksi sendiri saja.""Di sekitar sini susah untuk memesan taksi. Aku suruh Alex mengantarmu saja."Hendra tetap sangat keras seperti biasanya.Dia langsung berjalan melewati Sisca.Sisca mencium bau alkohol dan rokok di badannya, bahkan masih ada aroma parfum yang sangat lembut.Parfum dengan aroma bunga kacapiring, ini adalah parfum wanita.Di detik itu, sesadar apa pun Sisca, sekuat apa pun dirinya, pertahanan hatinya tetap saja dihancurkan.Dia tanpa sadar mengepalkan tangannya dengan erat.Sisca menelan air liur, kemudian tiba-tiba memanggilnya dengan panik, "Hendra."Hendra langsung berhenti.Mereka tid
Read more

Bab 315

Sebuah kartu hitam diletakkan di depan pintu kamar.Sisca mengembalikan kepadanya.Hendra membungkukkan badan untuk mengambilnya, dia pun mengerti apa yang dimaksud Sisca.Sejak Sisca berhasil hidup, sejak mereka bersama kembali, Hendra terus menggunakan segala cara untuk memaksanya berada di sisi Hendra.Meskipun Sisca bertahan di sisinya, terkadang Sisca hanya tersenyum untuk menghibur Hendra sebagai tuannya.Sisca bahkan tidak pernah ragu untuk meninggalkannya.Kemarin malam, dia menjalani konseling psikologis bersama Vonny.Vonny memang benar kalau rasa cinta Hendra terhadap Sisca sudah melebihi batas biasanya.Setiap kali Sisca terlibat dengan orang lain, sikap posesif yang berlebihan itu mungkin akan menghancurkan mereka semua.Sikap posesif ini bahkan lebih jelas terlihat pada gangguan bipolar.Kemarin malam, Vonny menanyakan Hendra apakah dia pernah melakukan kekerasan kepada Sisca atau pernah memaksanya?Hendra pun tidak menyembunyikannya.Ketika Caleb mau membawa Sisca kembal
Read more

Bab 316

"Jangan-jangan kamu demam karena masuk ke dalam air? Sayangku, apa kamu ada ke rumah sakit?""Mungkin masih di lokasi syuting. Istriku kasihan sekali! Apa tiga tamu pria itu buta? Mereka terus mengabaikannya, lebih baik keluar saja dari acara itu!""Hmmm .... Kenapa aku merasa tamu pria kedua jelas-jelas menyukai Betty, tapi dia nggak memilih Betty? Bingung sekali.""Tim acara ini selalu melakukan hal aneh! Mereka pasti terkenal karena dibenci! Bukankah Betty sudah bilang nggak ingin ke pantai dan takut dengan laut dalam, tamu pria nomor tiga itu malah membawanya ke pantai untuk berselancar! Dia bahkan menyuruh Betty untuk menghadapi ketakutan! Apa dia gila? Kenapa tim acara juga diam saja? Saat berselancar di pantai, dari ponsel saja aku juga merasa Betty sudah gemetar! Wajahnya sudah sangat pucat, tapi tamu pria nomor tiga malah mentertawakan Betty ketakutan?!""Betul! Aku mau melihat kencan yang manis! Bukan melihat trik aneh ini!""Sebenarnya sifat tamu pria nomor dua lumayan baik
Read more

Bab 317

Jam 12 malam di Kota Yumeda.Angin malam bertiup dengan kencang di Pulau Wedon.Sisca tinggi di kamar kecil nomor 3 vila dekat laut.Dia sudah satu minggu bergabung dalam tim acara ini dan hari ini adalah episode kedua.Ketiga tamu pria itu tidak ada yang memilihnya, sebenarnya dia tidak masalah terhadap hal ini. Sebelum mulai syuting, dia sudah tahu kalau karakter yang didapatnya adalah karakter penjilat dan tidak ada orang yang memilihnya.Akan tetapi, Nessy tidak memberitahunya kalau tim acara sudah menyiapkan sesi khusus untuk tamu wanita yang tidak terpilih.Sesi itu yaitu melompat ke dalam air.Cuaca di bulan sembilan lumayan dingin.Suhu di pulau tentu saja lebih rendah beberapa derajat dibandingkan biasanya.Ditambah lagi beberapa hari ini karena pengaruh angin topan, cuaca di Pulau Wedon terus mendung dan hujan, bahkan memakai jaket juga masih terasa dingin.Demi gaji sebanyak 2 miliar, Sisca pun menahan ketakutannya dan melompat ke dalam kolam.Air dalam kolam terasa sangat d
Read more

Bab 318

Sisca mengira dirinya sudah demam hingga mengkhayal.Kenapa Hendra ada di sini? Malam hari seperti ini bahkan tidak ada feri lagi.'Sisca dengan lemas dan suara serak bertanya, "Kenapa aku tidur berjalan lagi?"Ternyata Hendra memang nggak bohong kalau aku punya kebiasaan tidur berjalan.'Sesaat kemudian, Sisca memejamkan matanya dan langsung pingsan.Hendra mengulurkan tangannya dan langsung menggendongnya bersamaan dengan selimutnya.Hendra menggendongnya ke ranjang dalam kamar.Demam Sisca yang sangat tinggi seakan-akan membuatnya kehilangan kesadaran.Hendra mengulurkan tangannya memeriksa kondisi demam Sisca.Sebelum datang ke pulau ini, Hendra bahkan pergi ke apotek untuk membeli obat pereda demam.Hendra mencari ketel di sekeliling dan memasakkan air panas untuknya.Setelah menuangkan air panas itu, Hendra membuka sebotol air mineral, lalu menuangkan ke dalam air panas itu. Hendra mencicipi suhu hangat yang cocok untuk diminum.Hendra membawa air sambil duduk di pinggir kasur me
Read more

Bab 319

Sisca memuntahkan obat demam, kemudian menyeka mulutnya dengan kuat sambil berkata, "Kenapa kamu begitu menjijikkan?"'Robin yang terlihat pria baik ternyata pria yang licik.'Sisca sedang sakit, dia tidak kuat untuk mendorongnya, tapi dia tidak boleh berdiam terus. 'Di mana tim acara? Apa mereka sudah mati? Apa nggak ada aturan lagi?'Sisca sangat marah hingga ingin menangis.Pelipis Hendra terus-menerus bergetar.'Sisca benar-benar menguji kesabaranku.'Untung saja Hendra sudah mengonsumsi beberapa pil litium karbonat untuk mengendalikan emosinya. Kalau tidak, mungkin sekarang Hendra bahkan ingin mematahkan leher Sisca.Hendra mengambil obat pereda demam lagi dan tidak menyuapinya dengan cara sebelumnya.Hendra menekan dagunya dan memaksanya untuk telan.Sisca terus melawan, "Robin, lepaskan aku ...."Setelah aku sembuh, aku akan menggugatmu!'Pria berengsek! Beraninya menindasku terang-terangan di lokasi syuting!'Sisca pun menangis.Melihat mata Sisca yang memerah, Hendra tiba-tiba
Read more

Bab 320

Sisca bersandar dalam pelukannya yang hangat tiba-tiba menggigit jakun putih yang menonjol.Dulu, saat mereka masih bersama-sama, Sisca suka memberikan tanda ciuman di bagian jakunnya sebagai tanda kepemilikan.Hendra pun sangat menikmatinya, dia merangkul belakang lehernya sambil membiarkan Sisca melakukan apa pun terhadap jakunnya.Akan tetapi, kalau sudah memulai, maka tidak bisa dihentikan lagi ....Hendra adalah orang yang mengendalikan dirinya. Kalau sudah mulai, maka masalah ini susah dihentikan lagi.Hendra sudah satu tahun tidak melakukan hubungan dengan wanita. Sejak terakhir kali di hotel, Sisca mulai tinggal di Cemara Praya. Setiap kali dia hampir tidak bisa menahan ketika melihat Sisca selesai mandi dan memakai baju tidur berjalan di depannya.Seminggu Sisca syuting acara ragam romantis di Pulau Wedon, Hendra tidak melihatnya, bahkan memeluknya juga menjadi hal yang sangat langka. Dia terus insomnia, bahkan menjadi semakin temperamen.Kalau begitu terus, mungkin Hendra aka
Read more
PREV
1
...
3031323334
...
98
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status