All Chapters of Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak: Chapter 61 - Chapter 70

141 Chapters

Bab 61 : Ancaman Kaivan

“Bagaimana kondisi istri saya dan bayi dalam kandungannya?” tanya Kaivan. “Saat ini usia kandungannya sudah enam minggu. Usia kandungan di trimester awal sangat rentan, ibu Khayra harus banyak istirahat dan jangan sampai kelelahan, karena kondisi ibu Khayra cukup lemah dan darah rendah. Jadi tolong diperhatikan lagi asupan makanannya. Memang di awal kehamilan, akan di serang rasa mual yang berlebih dan makan jadi tidak berselera. Tapi usahakan tetap masuk terutama karbohidratnya,” jelas dokter membuat Kaivan dan Khayra mengangguk paham. Setelah pemeriksaan, mereka keluar dari rumah sakit. “Nanti siang aku akan minta seseorang mengantarkan makan siang untukmu,” ucap Kaivan saat mereka tengah berjalan bersama menyusuri lorong rumah sakit. “Memangnya kamu akan masak di mana?” tanya Khayra. “Aku akan masak di kantor,” jawab Kaivan. “Kantor? memangnya ada kompor dan tempat memasak?” tanya Khayra. “Mulai hari ini ada. A
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

Bab 62 : Rasa Sakit yang Dialami Ziya

“Hai,” sapa Kaivan yang kini menjemput Khayra di kantornya. “Kamu yang jemput? Sudah selesai pekerjaanmu?” tanya Khayra saat menghampiri Kaivan yang berdiri bersandar ke mobilnya. “Ya, aku lebih baik bolak-balik rumah dan kantor untuk menjemputmu, aku tidak mau, Andi mendatangimu lagi,” ucap Kaivan seraya membukakan pintu penumpang untuk Khayra. “Makasih,” ucap Khayra naik ke dalam mobil. Kaivan menutup pintu mobil dan berjalan menuju pintu kemudi dan naik ke dalam mobil. “Ada yang mau kamu beli sebelum pulang ke rumah?” tanya Kaivan menyetir mobil meninggalkan area kantor Khayra. “Tidak ada sih, langsung pulang saja,” seru Khayra. “Okay.” Kaivan fokus menyetir mobilnya. “Nanti malam aku ada acara kumpul sama teman lama. Biasa sih sama Aldric, kebetulan Lyman dan Joel juga datang.” “Tidak apa-apa. Aku akan tidur lebih dulu,” jawab Khayra. “Aku akan tetap nemenin kamu makan malam, dan pe
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 63 : Kesaksian Sahid

Tok! Tok! Tok! “Yuda?” pekik seorang wanita berpakaian minim dan kaget melihat keberadaan Yuda di depan pintu apartemennya. Tanpa menjawab, Yuda menyelonong masuk ke dalam apartemen. “Yuda tunggu!” wanita itu bernama Nayra yang merupakan selingkuhan Yuda. “Sialan!” amuk Yuda saat menemukan seorang pria di dalam kamar Nayra. “Nayra, apa-apaan ini?” pekik Yuda benar-benar emosi. “Yuda, dengarkan aku dulu.” “Sialan!” Yuda memukul Nayra hingga wanita itu terhempas dan keningnya membentur ujung meja. “Dasar jalang! Ternyata hanya nama dan sedikit wajahmu yang mirip Khayra, kelakuanmu lebih menjijikkan!” Yuda mengamuk tanpa bisa ditahan lagi. “Hentikan!” pria tadi menahan Yuda yang ingin kembali menyakiti Nayra. “Harusnya ku bunuh kau, sialan!” amuk Yuda memukul wajah pria yang merupakan asisten pengacaranya saat di firma hukum. Pria itu bernama Doni dan dialah yang memperkenalkan Yuda dengan
last updateLast Updated : 2024-01-28
Read more

Bab 64 : Rencana Licik Andi

“Kak Yuda? Ada apa dengan kepalamu?” tanya Ziya saat melihat Yuda datang dengan kepala yang diperban. “Tidak usah banyak tanya. Aku lelah, aku mau tidur,” jawab Yuda di mana tercium aroma alkohol yang pekat. Ziya hanya bisa berdiri, menatap Yuda dengan nanar. Dia ternyata sudah salah memilih pria. Dia pikir, pria ini akan mencintainya setulus hati, ternyata dia salah. Pernikahan yang sudah berlangsung setengah tahun ini, benar-benar bagaikan di Neraka. Tidak pernah disentuh, tidak dianggap, tidak diperhatikan padahal Ziya sedang hamil. Ziya berjalan menuju meja rias dan mengambil duduk di sana. Dia menatap dirinya dari pantulan cermin yang ada di sana. Wajahnya yang dulu diagung-agungkan oleh banyak pria di sekolah, kini terluhat kusut dan lusuh. Tidak ada senyuman dan tidak ada kebahagiaan yang bisa dia dapatkan. Ziya menoleh ke arah Yuda yang sudah terlelap dengan sangat nyenyak. Bahkan sepatunya masih menempel di kedua kakinya.
last updateLast Updated : 2024-01-29
Read more

Bab 65 : Saat Kaivan Mulai Bertindak

“Khayra!” Kaivan menuruni mobilnya tepat di seberang jalan kantor Khayra. Dia melihat Khayra baru saja di tarik oleh Adit ke pinggir jalan hingga keduanya terjatuh. Dengan cepat, Kaivan berlari menyeberang jalan seraya melihat plat mobil yang baru saja akan menabrak Khayra. Dia tahu, kecelakaan barusan bukan kebetulan. Kaivan mendekati Khayra dan segera membantunya berdiri hingga pelukan Adit dari wanita itu terlepas. “Kamu gak apa-apa? ada yang terluka? Apa perutmu terasa sakit?” tanya Kaivan meneliti tubuh Khayra dengan seksama. “Aku baik-baik saja, Mas.” Khayra berusaha menenangkan Kaivan yang terlihat cemas. “Syukurlah.” Khayra membalikkan badannya ke arah Adit yang sudah bangkit dari posisinya. Kaivan melihat ke arah Adit di sana dengan masih menatap tajam padanya. “Pak Adit, terima kasih sudah menolong saya,” ucap Khayra. “Tidak apa-apa, Khayra. Kamu beneran tidak apa-apa, kan?” tanya Adit.
last updateLast Updated : 2024-01-30
Read more

Bab 66 : Melarikan Diri

“Kamu baru pulang?” tanya Khayra bangkit dari duduknya dan melihat ke arah Kaivan yang baru saja kembali. “Kamu belum tidur?” tanya Kaivan cukup kaget melihat Khayra belum tidur dan masih menunggunya. Pria itu melihat ke arah televisi yang sedang ditonton oleh Khayra, ternyata saluran olahraga. “Aku tidak bisa tidur,” jawab Khayra. “Aku-“ ucapan Khayra menggantung di udara, membuat Kaivan menaikkan sebelah alisnya. “Aku ingin tidur ditemani kamu.” Ucapan Khayra cukup membuat Kaivan terkejut. Memang benar, beberapa hari ini, mereka selalu tidur bersama. Tapi, Kaivan tidak menyangka kalau Khayra akan sampai menunggunya hanya untuk tidur bersama. Kaivan tersenyum dan berjalan mendekati Khayra. Diusapnya kepala Khayra. “Maaf karena membuatmu menunggu. Kita tidur sekarang,” ajak Kaivan yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Khayra. Setelah mematikan televisi, mereka pergi menuju kamar Kaivan untuk tidur bersama. “Apa t
last updateLast Updated : 2024-01-31
Read more

Bab 67 : Serangan Andi

“Kamu kenapa, Khay?” tanya Kaivan karena Khayra seperti tidak menikmati makanannya. “Kepalaku sakit. Mungkin karena radiasi dari laptop,” seru Khayra. “Apa tidak sebaiknya kamu istirahat dan mengambil cuti dulu beberapa hari ini. Istirahatlah di rumah,” ucap Kaivan. “Aku akan merasa bosan di rumah juga, tidak ada kegiatan,” keluh Khayra. “Aku akan meminta Aerline untuk menemanimu,” ucap Kaivan. “Bukannya dia sedang sibuk mengurus perpindahan studynya ke universitas di sini,” seru Khayra. “Aku akan menanyakannya nanti. Semoga saja dia bisa menemanimu,” ucap Kaivan. “Atau, kamu mau ikut aku ke kantor dan diam di ruanganku?” usul Kaivan. “Memangnya tidak masalah aku ikut kamu ke kantormu?” tanya Khayra. “Tidak apa-apa, kebetulan aku tidak begitu sibuk, dan belum ada proyek baru yang aku urus. Mau ikut?” tanya Kaivan dan Khayra menjawab dengan menganggukkan kepalanya berkali-kali penuh semangat.
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

Bab 68 : Tertangkapnya Andi

Tes ... tes ... tes ... Darah menetes ke tanah dan membuat Khayra memekik kaget. Bug! Kaivan memberikan bogemnya ke arah Andi hingga pisau di tangannya terlepas. Tusukan yang diarahkan Andi, berhasil ditahan oleh tangannya, hingga telapak tangan Kaivan yang terluka dan mengeluarkan cukup banyak darah. Kaivan memukuli Andi tanpa ampun hingga pria itu tidak bisa melawan lagi. Para pekerja di sana membantu menghalau mereka. “Ikat dia!” perintah Kaivan. “Baik, Bos.” Kaivan pun menghubungi detektif yang sedang mencari keberadaan Andi. “Dia pingsan, Bos,” seru salah satu pegawai. “Bawa dia masuk ke dalam dan kunci di gudang penyimpanan. Polisi akan segera datang,” ucap Kaivan. “Baik,” jawab mereka dan membawa Andi ke dalam dengan mengikat kedua tangan dan kakinya. “Berhenti,” ucap Khayra menahan pergelangan tangan Kaivan saat pria itu akan pergi mengikuti mereka.
last updateLast Updated : 2024-02-03
Read more

Bab 69 : Perubahan Sikap Genny

“Apa kalian sudah tahu kalau Ayahnya Ziya berusaha mencelakai Khayra dan malah mengenai Kaivan?” tanya Komar di ruang keluarga di mana, semua orang yang ada di rumah besar itu berkumpul, kecuali Yuda. Sejak kejadian yang menimpanya, Yuda jadi tidak mau menghormati Komar, dia menjadi pembangkang dan bertindak semaunya. “Saya baru saja mendengarnya dari pegawai di proyek,” ucap Danang. “Apa kamu akan ikut campur dengan urusan keluarga besanmu?” tanya Komar. Di sana pun ada Ziya yang hanya bisa menundukkan kepalanya. “Tidak, Ayah. Itu bukan urusanku,” jawab Danang membuat Ziya meremas tangannya. “Kalau begitu, kamu tutup mulut orang-orang yang menyangkut pautkannya dengan keluarga Dirgantara. Aku tidak mau, keluarga yang ku jaga selama ini, dicoreng namanya oleh orang rendahan seperti pria itu!” Ziya menatap ke arah Komar dengan tatapan kaget mendengar ucapan Komar yang tidak berperikemanusiaan. “Akan saya la
last updateLast Updated : 2024-02-04
Read more

Bab 70 : Perbuatan yang Membawa Petaka

“Ziya!” Yuda membanting pintu hingga terbuka lebar. Ziya yang sedang asyik bermain ponsel segera mematikan ponselnya. “Ada apa?” tanya Yuda. “Apa-apaan ini!” Yuda menunjukkan email di ponselnya yang memperlihatkan tagihan dari kartu kredit yang pegang Ziya. “Memangnya apa yang kamu beli seharian kemarin, sampai menghabiskan hampir 50 juta?” “A-aku membeli barang kebutuhanku,” jawab Ziya. “Barang kebutuhanmu apa perlengkapan cowok?” tanya Yuda terlihat penuh amarah dan memperlihatkan semua tagihan yang memperlihatkan barang yang dibelinya. “Belanjain cowok mana?” tanya Yuda yang langsung menjambak Ziya. “Argh! Sakit ... sakit, Kak!” Ziya meringis penuh kesakitan. “Dasar dungu! Kalau mau selingkuh, cari yang bermodal, jangan nyuri duit gue, sialan!” Yuda melemparkan ponselnya hingga membentur pelipis Ziya hingga memerah. Tidak cukup sampai di situ, Yuda memukuli Ziya dengan tangan dan kakinya, bahkan
last updateLast Updated : 2024-02-05
Read more
PREV
1
...
56789
...
15
DMCA.com Protection Status