Share

Bab 64 : Rencana Licik Andi

Penulis: Kinan Larasati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-29 21:09:41

“Kak Yuda? Ada apa dengan kepalamu?” tanya Ziya saat melihat Yuda datang dengan kepala yang diperban.

“Tidak usah banyak tanya. Aku lelah, aku mau tidur,” jawab Yuda di mana tercium aroma alkohol yang pekat.

Ziya hanya bisa berdiri, menatap Yuda dengan nanar. Dia ternyata sudah salah memilih pria. Dia pikir, pria ini akan mencintainya setulus hati, ternyata dia salah. Pernikahan yang sudah berlangsung setengah tahun ini, benar-benar bagaikan di Neraka. Tidak pernah disentuh, tidak dianggap, tidak diperhatikan padahal Ziya sedang hamil.

Ziya berjalan menuju meja rias dan mengambil duduk di sana. Dia menatap dirinya dari pantulan cermin yang ada di sana. Wajahnya yang dulu diagung-agungkan oleh banyak pria di sekolah, kini terluhat kusut dan lusuh. Tidak ada senyuman dan tidak ada kebahagiaan yang bisa dia dapatkan.

Ziya menoleh ke arah Yuda yang sudah terlelap dengan sangat nyenyak. Bahkan sepatunya masih menempel di kedua kakinya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Reny yunita
suara siapa tu memanggil khay ... smoga ada yang menolong khay ...
goodnovel comment avatar
Reny yunita
aaah si khayra gmna si bukannya diam diam mlah keluar dri kantor aaah bikin kesel deh smoga khay baik baik aja......
goodnovel comment avatar
fitri hd
mending tinggalkan Yuda deh ziya biar hidup mu aman jga kasian jga sih sama ziya ini.semoga gk kenapa² deh khay emng gila Andi Ini
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak   Bab 65 : Saat Kaivan Mulai Bertindak

    “Khayra!” Kaivan menuruni mobilnya tepat di seberang jalan kantor Khayra. Dia melihat Khayra baru saja di tarik oleh Adit ke pinggir jalan hingga keduanya terjatuh. Dengan cepat, Kaivan berlari menyeberang jalan seraya melihat plat mobil yang baru saja akan menabrak Khayra. Dia tahu, kecelakaan barusan bukan kebetulan. Kaivan mendekati Khayra dan segera membantunya berdiri hingga pelukan Adit dari wanita itu terlepas. “Kamu gak apa-apa? ada yang terluka? Apa perutmu terasa sakit?” tanya Kaivan meneliti tubuh Khayra dengan seksama. “Aku baik-baik saja, Mas.” Khayra berusaha menenangkan Kaivan yang terlihat cemas. “Syukurlah.” Khayra membalikkan badannya ke arah Adit yang sudah bangkit dari posisinya. Kaivan melihat ke arah Adit di sana dengan masih menatap tajam padanya. “Pak Adit, terima kasih sudah menolong saya,” ucap Khayra. “Tidak apa-apa, Khayra. Kamu beneran tidak apa-apa, kan?” tanya Adit.

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-30
  • Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak   Bab 66 : Melarikan Diri

    “Kamu baru pulang?” tanya Khayra bangkit dari duduknya dan melihat ke arah Kaivan yang baru saja kembali. “Kamu belum tidur?” tanya Kaivan cukup kaget melihat Khayra belum tidur dan masih menunggunya. Pria itu melihat ke arah televisi yang sedang ditonton oleh Khayra, ternyata saluran olahraga. “Aku tidak bisa tidur,” jawab Khayra. “Aku-“ ucapan Khayra menggantung di udara, membuat Kaivan menaikkan sebelah alisnya. “Aku ingin tidur ditemani kamu.” Ucapan Khayra cukup membuat Kaivan terkejut. Memang benar, beberapa hari ini, mereka selalu tidur bersama. Tapi, Kaivan tidak menyangka kalau Khayra akan sampai menunggunya hanya untuk tidur bersama. Kaivan tersenyum dan berjalan mendekati Khayra. Diusapnya kepala Khayra. “Maaf karena membuatmu menunggu. Kita tidur sekarang,” ajak Kaivan yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Khayra. Setelah mematikan televisi, mereka pergi menuju kamar Kaivan untuk tidur bersama. “Apa t

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-31
  • Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak   Bab 67 : Serangan Andi

    “Kamu kenapa, Khay?” tanya Kaivan karena Khayra seperti tidak menikmati makanannya. “Kepalaku sakit. Mungkin karena radiasi dari laptop,” seru Khayra. “Apa tidak sebaiknya kamu istirahat dan mengambil cuti dulu beberapa hari ini. Istirahatlah di rumah,” ucap Kaivan. “Aku akan merasa bosan di rumah juga, tidak ada kegiatan,” keluh Khayra. “Aku akan meminta Aerline untuk menemanimu,” ucap Kaivan. “Bukannya dia sedang sibuk mengurus perpindahan studynya ke universitas di sini,” seru Khayra. “Aku akan menanyakannya nanti. Semoga saja dia bisa menemanimu,” ucap Kaivan. “Atau, kamu mau ikut aku ke kantor dan diam di ruanganku?” usul Kaivan. “Memangnya tidak masalah aku ikut kamu ke kantormu?” tanya Khayra. “Tidak apa-apa, kebetulan aku tidak begitu sibuk, dan belum ada proyek baru yang aku urus. Mau ikut?” tanya Kaivan dan Khayra menjawab dengan menganggukkan kepalanya berkali-kali penuh semangat.

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-02
  • Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak   Bab 68 : Tertangkapnya Andi

    Tes ... tes ... tes ... Darah menetes ke tanah dan membuat Khayra memekik kaget. Bug! Kaivan memberikan bogemnya ke arah Andi hingga pisau di tangannya terlepas. Tusukan yang diarahkan Andi, berhasil ditahan oleh tangannya, hingga telapak tangan Kaivan yang terluka dan mengeluarkan cukup banyak darah. Kaivan memukuli Andi tanpa ampun hingga pria itu tidak bisa melawan lagi. Para pekerja di sana membantu menghalau mereka. “Ikat dia!” perintah Kaivan. “Baik, Bos.” Kaivan pun menghubungi detektif yang sedang mencari keberadaan Andi. “Dia pingsan, Bos,” seru salah satu pegawai. “Bawa dia masuk ke dalam dan kunci di gudang penyimpanan. Polisi akan segera datang,” ucap Kaivan. “Baik,” jawab mereka dan membawa Andi ke dalam dengan mengikat kedua tangan dan kakinya. “Berhenti,” ucap Khayra menahan pergelangan tangan Kaivan saat pria itu akan pergi mengikuti mereka.

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-03
  • Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak   Bab 69 : Perubahan Sikap Genny

    “Apa kalian sudah tahu kalau Ayahnya Ziya berusaha mencelakai Khayra dan malah mengenai Kaivan?” tanya Komar di ruang keluarga di mana, semua orang yang ada di rumah besar itu berkumpul, kecuali Yuda. Sejak kejadian yang menimpanya, Yuda jadi tidak mau menghormati Komar, dia menjadi pembangkang dan bertindak semaunya. “Saya baru saja mendengarnya dari pegawai di proyek,” ucap Danang. “Apa kamu akan ikut campur dengan urusan keluarga besanmu?” tanya Komar. Di sana pun ada Ziya yang hanya bisa menundukkan kepalanya. “Tidak, Ayah. Itu bukan urusanku,” jawab Danang membuat Ziya meremas tangannya. “Kalau begitu, kamu tutup mulut orang-orang yang menyangkut pautkannya dengan keluarga Dirgantara. Aku tidak mau, keluarga yang ku jaga selama ini, dicoreng namanya oleh orang rendahan seperti pria itu!” Ziya menatap ke arah Komar dengan tatapan kaget mendengar ucapan Komar yang tidak berperikemanusiaan. “Akan saya la

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-04
  • Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak   Bab 70 : Perbuatan yang Membawa Petaka

    “Ziya!” Yuda membanting pintu hingga terbuka lebar. Ziya yang sedang asyik bermain ponsel segera mematikan ponselnya. “Ada apa?” tanya Yuda. “Apa-apaan ini!” Yuda menunjukkan email di ponselnya yang memperlihatkan tagihan dari kartu kredit yang pegang Ziya. “Memangnya apa yang kamu beli seharian kemarin, sampai menghabiskan hampir 50 juta?” “A-aku membeli barang kebutuhanku,” jawab Ziya. “Barang kebutuhanmu apa perlengkapan cowok?” tanya Yuda terlihat penuh amarah dan memperlihatkan semua tagihan yang memperlihatkan barang yang dibelinya. “Belanjain cowok mana?” tanya Yuda yang langsung menjambak Ziya. “Argh! Sakit ... sakit, Kak!” Ziya meringis penuh kesakitan. “Dasar dungu! Kalau mau selingkuh, cari yang bermodal, jangan nyuri duit gue, sialan!” Yuda melemparkan ponselnya hingga membentur pelipis Ziya hingga memerah. Tidak cukup sampai di situ, Yuda memukuli Ziya dengan tangan dan kakinya, bahkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-05
  • Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak   Bab 71 : Kehancuran Ziya

    “Arghhhh!” Ziya menjerit dari dalam ruang perawatan setelan mendengar kabar kalau anaknya tidak bisa diselamatkan. Dia belum tahu kalau Ratna sudah meninggal dunia, karena takut kondisinya semakin drop. “Ziya,” panggil Khayra yang masuk ke dalam ruang rawat Ziya karena merasa sangat iba pada sepupunya itu. “Kamu!” Ziya melotot penuh amarah saat melihat Khayra yang baru saja memasuki ruangan. “Ini semua gara-gara kamu, sialan! Ini semua karena kamu!” teriak Ziya dan melemparkan semua benda yang ada di sekitarnya ke arah Khayra. “Sialan! Semua karena kamu, semuanya karena kamu, Jalang sialan!” jerit Ziya. Mendengar itu, Kaivan langsung masuk dan melindungi Khayra dengan tubuhnya. “Sebaiknya kamu keluar dari sini, aku khawatir dia mencelakai kamu,” pinta Kaivan. “Keluar kalian semua! Kalian, orang-orang munafik sialan!” Ziya berteriak histeris dan menangis. Kaivan membawa Khayra keluar dari ruangan.

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-06
  • Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak   Bab 72 : Pemakaman Ratna

    “Apa maksud kamu, Khay?” tanya Sarah saat dia dan Iwan baru saja sampai di rumah sakit. Khayra baru saja menjelaskan hal yang menimpa Ratna. “Aku dan Mas Ivan menemukannya sudah tergantung. Menurut pihak medis, jenazahnya sudah lewat dari 24 jam. Dan ini, ada surat yang ditinggalkan oleh mendiang Tante Ratih. Aku tidak berani membukanya,” ucap Khayra menyerahkan kertas yang dilipat pada Sarah. “Ya Tuhan, Ratna.” Sarah tidak sanggup berdiri tegak. Dia terduduk dengan lesunya di kursi dan menatap nanar kertas di depannya. Tidak kuasa menahan tangisnya lagi. Iwan berusaha menguatkan Sarah yang sudah ditinggalkan oleh dua orang saudara perempuannya. Khayra duduk di samping Sarah dan memegang tangannya, membuat wanita paruh baya itu menoleh ke arah Khayra dengan tatapan sendu. “Kedua adikku telah pergi lebih dulu menghadap Tuhan. Dan sebagai gantinya, ada dua orang keponakan perempuan yang harus aku jaga. Kamu dan Ziya, mungkin sebagai peng

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-07

Bab terbaru

  • Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak   Bab 140 : Hapiness

    Lima Tahun Kemudian ... “Wah, kita naik pesawat!” seru Sasa heboh saat mereka berada di pesawat pribadi milik keluarga Dirgantara. Saat ini Kaivan, Khayra dan kedua anak-anak mereka Saga dan Sasa akan pergi liburan ke Maldives sesuai keinginan Khayra. “Kalian senang?” tanya Khayra. “Tentu saja. Kita gak pernah naik pesawat,” seru Sasa. “Kita pernah naik pesawat. Hanya saja saat itu kalian masih bayi,” kekeh Khayra. “Saga, kenapa diam saja?” tanya Kaivan. “Nggak apa-apa. Sasa berisik,” keluh Saga yang terkenal pendiam. “Ih, dasar gak seru,” keluh Sasa. Kalian dan Khayra bersama anak-anak mereka, Saga dan Sasa, tiba di Maldives untuk menghabiskan waktu bersama keluarga. Mereka menginjakkan kaki di pantai berpasir putih yang lembut, dengan air laut yang jernih dan pemandangan yang sangat indah. "Wow, ini sungguh indah!" seru Khayra sambil memandangi keindahan pantai. “Y

  • Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak   Bab 139 : Suami Siaga dan Penuh Perhatian

    “Hati-hati,” ucap Kaivan saat membantu Khayra menuruni brankar. Hari ini Khayra dan kedua bayi kembarnya sudah diperbolehkan untuk pulang. “Di sana Genny dan Rossa sudah menggendong bayi, masing-masing satu. “Kamu duduk di kursi roda,” ucap Kaivan menggendong Khayra dan mendudukkannya di atas kursi roda. “Semuanya sudah siap? Tidak ada yang ketinggalan lagi?” tanya Genny. “Sudah, koper sama tas bayi, aku yang bawa,” ucap Aerline. “Sebagian sama Papa.” “Ya sudah kalau begitu, mobil sudah siap di bawah,” ucap Tommy. Mereka pun berjalan beriringan meninggalkan rumah sakit, setelah berada di rumah sakit selama satu minggu. Saat sampai di lobi rumah sakit, terlihat dua buah mobil suv berwarna putih dan hitam sudah terparkir di sana dengan seorang sopir yang berdiri di dekat mobil, membukakan pintu penumpang. Kaivan membawa Khayra dan Rossa masuk ke dalam mobil putih, sedangkan Tommy, Genny dan Aerlin

  • Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak   Bab 138 : Kelahiran Bayi Kembar

    “Kamu masih bisa bertahan, kan?” tanya Kaivan. “Ya, Mas.” Khayra menjawab dengan napas tersenggal. Kaivan pun tidak peduli betapa sakitnya kedua lutut dan kedua tangannya. Menggendong Khayra yang sedang mengandung bayi kembar, dia tetap akan berjuang demi keselamatan istri dan kedua anaknya. “Bertahanlah, aku akan memastikan kalian selamat,” bisik Kaivan. Begitu sampai di rumah sakit, Khayra segera ditangani oleh para perawat dan dibawa ke ruangan khusus. Beruntung dokter yang biasa merawat Khayra, Dr. Windi, juga sedang praktek di rumah sakit itu. Khayra merasa lega, karena ia tidak mau ditangani oleh dokter lain selain Dr. Windi. “Sus, kalau saya ingin istri saya kembali ditangani dokter Windi, bisa?” tanya Kaivan. “Bisa, Pak. Kebetulan Dokter Windi ada jadwal hari ini. Tetapi untuk tindakan operasi caesar, akan ada biaya penambahan penanganan dokter,” jelas suster tersebut. “Tidak masalah, Sus. Istri saya terbiasa dir

  • Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak   Bab 137 : Kontraksi

    “Mas, nanti siang aku bawakan makan siang untuk Mas, ya,” ucap Khayra yang sedang membantu memasang dasi di kerah kemeja Kaivan. “Tidak usah, Sayang. Kamu kan sedang hamil besar, istirahat saja, ya. Aku khawatir kamu kelelahan,” tolak Kaivan. “Biasanya juga kamu mau diantarkan makan siang sama aku. Kenapa sekarang gak mau? Ada apa? kamu ada rencana makan siang dengan orang lain, atau seorang wanita? Siapa itu, sampai menolak niat baik istri sendiri?” tanya Khayra memborong penuh kecurigaan dan rasa cemburu. Ya, sejak hamil, Khayra memang semakin lengket dengan Kaivan, dia seakan tidak mau berjauhan dengan suaminya. Ditambah dia juga sangat cemburuan, dan selalu salah paham dan overthinking. “Bukan begitu, Sayang. Aku mengkhawatirkan kamu, kamu sedang hamil besar dan waktu HPL kamu sebentar lagi. Aku sama sekali tidak ada janji makan siang dengan siapa pun, apalagi perempuan,” jelas Kaivan. “Tetap saja, mencurigakan! Kamu meno

  • Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak   Bab 136 : Kecemburuan Khayra

    “Kamu sudah datang, Mas,” ucap Khayra tersenyum manis ke arah Kaivan yang masih membeku di tempatnya. Kaivan terpana saat melihat Khayra yang tampil anggun dalam gaun indah yang membalut lekuk tubuhnya yang sedang hamil. Rambut Khayra ditata apik dan jatuh membingkai wajahnya yang berseri-seri. Sorot mata Kaivan tak mampu terlepas dari istrinya itu. Tak ada kata yang mampu terucap dari bibir Kaivan saat ia menyaksikan Khayra berjalan perlahan mendekatinya. Wajah Kaivan terlihat terpesona, seolah tak percaya dengan kecantikan istrinya yang sedang mengandung buah hati mereka. “Umm ... Mas Kaivan,” tegur Khayra sekali lagi membuat Kaivan tersadar dari lamunannya. "Khayr, kamu sangat cantik," ucap Kaivan akhirnya, dengan suara gemetar dan mata yang tak bisa berhenti menatap Khayra. Khayra tersenyum malu di depan Kaivan, hingga terlihat roda merah di kedua pipinya. Dia menjawab, "Terima kasih, Mas. Aku juga senang melihatmu begitu terpu

  • Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak   Bab 135 : Kecantikan Khayra

    “Bagaimana pekerjaanmu hari ini? bagaimana respon para pemegang saham? Mereka menyambutmu dengan baik, kan?” tanya Khayra saat membuka pintu rumahnya. Kaivan yang melihat Khayra menyambutnya dengan ceria, membuat rasa lelahnya hilang seketika. Tanpa kata, Kaivan langsung memeluk Khayra. “Nyaman sekali,” ucap Kaivan. “Apa terjadi sesuatu? Apa ada hal yang tidak berjalan dengan baik?” tanya Khayra semakin khawatir di sana. Kaivan melepaskan pelukannya dan tersenyum manis pada Khayra. “Semuanya berjalan dengan lancar,” ucapnya tersenyum merekah, membuat Khayra tidak bisa menyembunyikan senyumannya. “Lalu kenapa kamu malah membuatku khawatir tadi,” keluh Khayra. “Maaf. Aku tadi hanya merasa gemas dengan sikapmu. Selain itu aku juga sangat merindukanmu,” ucap Kaivan tersenyum merekah membuat Khayra membalas senyuman suaminya. “Kalau begitu kita masuk,” ajak Khayra dan mereka berjalan bersama dengan Ka

  • Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak   Bab 134 : Pertemuan dengan Seluruh Pemegang Saham

    “Kamu gugup, tidak?” tanya Khayra. “Sedikit,” jawab Kaivan tersenyum. “Tapi aku yakin, bisa menghadapi mereka semua.” Khayra tersenyum melihat kepercayaan penuh dari suaminya. “Mama Rossa kembali ke Tangerang?” tanya Kaivan. “Iya, aku meminta sopir untuk mengantarnya. Katanya ada yang mau melihat-lihat rumah,” jawab Khayra. Kaivan berdiri tegak di depan Khayra yang sedang memasangkan dasi suaminya. Kemudian, Khayra mengambilkan jas hitam dan membantu memasangkan jas di tubuh Kaivan. Dia mengusap kedua pundak lebar Kaivan dengan senyuman manisnya. Kaivan mengernyitkan dahinya melihat Khayra. “Kenapa?” tanya Kaivan. Khayra tersenyum dengan rona merah di pipinya. Matanya tak henti-hentinya memandang sosok yang terlihat begitu elegan dan tampan di hadapannya. Dalam balutan setelan kerja lengkap dengan jas hitam yang terpasang rapi, Khayra tak bisa menyangkal bahwa hari ini suaminya tampak lebih mempesona dari biasanya.

  • Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak   Bab 133 : Penangkapan Danang

    “Menjauh kalian!” teriak Danang masih menempelkan ujung pisau di leher Khayra. Kaivan khawatir, tetapi berusaha tenang. Tatapannya terpaut dengan Khayra seakan mereka berdiskusi melalui tatapan. Kaivan bergerak mendekat. “Paman sangat membenciku, bukan?” tanya Kaivan. “Jangan mendekat!” “Bagaimana kalau aku saja yang Paman tawan, lepaskan Khayra,” ucap Kaivan membuat Khayra mengernyitkan dahinya. “Kamu pikir, Paman bodoh! kamu bisa berkelahi, jangan berusaha menipu Paman!” amuk Danang. “Baiklah begini saja, aku akan ikat kedua tanganku di belakang. Paman tawan aku saja dan lepaskan Khayra,” ucap Kaivan. “Mas,” seru Khayra tidak rela bertukar posisi. “Kalau begitu ikat kedua tanganmu!” perintah Danang. Khayra meminta bantuan polisi untuk meminjamkan borgolnya dan memborgol kedua tangan Kaivan di punggung. “Sekarang lepaskan Khayra,” ucap Kaivan berjalan mendekati Danang yang sed

  • Dikhianati Kekasih, Dinikahi Bos Galak   Bab 132 : Hasil Autopsi

    Puput menatap Danang yang berjalan mondar-mandir di depannya. Pria itu terlihat sangat gelisah, dan berkali-kali mengusap kedua tangannya. “Bisakah kau berhenti mondar-mandir? Membuatku pusing,” keluh Puput. “Diam!” bentak Danang membuat Puput terpekik kaget. Tidak biasanya Danang berkata kasar begitu. “Ada apa denganmu, Pa? Biarkan saja kalau mereka mau melakukan autopsi pada tubuh Ayah,” ucap Puput. “Yang harus kita pikirkan adalah Yuda, bagaimana caranya kita menolong Yuda untuk segera keluar dari sana.” “Diam! Aku bilang diam!” amuk Danang di sana membuat Puput kaget sekaligus kebingungan. “Apa yang terjadi denganmu? Kamu seperti ketakutan. Sebenarnya apa yang sedang kamu sembunyikan dariku, Pa?” tanya Puput bangkit dari duduknya dengan kesal. “Apa kamu tidak bisa tutup mulut?” tanya Danang terlihat sangat frustrasi. “Sebenarnya apa yang sedang kamu sembunyikan? A-apa ini ada hubungannya dengan kematia

DMCA.com Protection Status