“Pasti Kak El sudah sampai di Madrid,” gumam Livy menyunggingkan senyum seraya meraih ponsel yang bergetar.Namun, ketika Livy mengusap jemari layar dan berhasil membuka pesan, matanya berubah perih, kristal bening menetes. Diikuti napas terasa sesak dan perut kram, ia menggelengkan kepala tidak percaya kalau El mengirim pesan setega ini.“Nona, Anda kenapa?!” pekik seorang maid melihat Livy terhuyung dan mencengkeram erat sandaran kursi.“Bisa bantu aku, tolong ambilkan obat di dalam tas kecil. Maaf,” desis Livy menahan sakit.Tak lama maid berlari membawa obat serta segelas air, dengan cepat Livy meminumnya dan menyandarkan tubuh agar lebih nyaman.**Setelah dua minggu berlalu, selama itu juga El jarang masuk kerja. Bukan karena malas tetapi ia sering mengalami mual, muntah serta pusing secara mendadak. Sesekali mengunjungi kantor dan toko roti untuk menghadiri rapat dan memeriksa laporan.Parahnya lagi, 14 hari ini tidak sekali pun Livy menghubunginya, telepon atau pesan darinya ta
Last Updated : 2023-12-15 Read more