Semua Bab Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi: Bab 61 - Bab 70

815 Bab

Bab 61 Merelakan Kerja Sama Bernilai Triliunan demi Dia

Theo didampingi oleh Axel. Keduanya berjalan menghampiri Kayla. Suasana hatinya tidak dapat ditebak melalui ekspresinya.Dia berhenti di hadapan Kayla, lalu mengulurkan tangannya untuk memegang dagu Kayla. Matanya yang gelap tertuju pada bekas tamparan di wajah Kayla. Wajah Kayla bukan hanya membengkak, tetapi sudut mulutnya juga luka hingga berlumuran darah.Theo memandang Arhan yang tidak berani menatapnya. Sudut bibirnya terangkat dan suara berat pun terdengar. "Pak Arhan, kompensasi apa yang akan kamu berikan setelah memukul wanitaku?"Apakah hal seperti dapat dibicarakan?Jantung Arhan berdetak kencang. Dia tersenyum sambil berkata, "Aku akan memberikan tambahan keuntungan 20% lagi ...."Melihat ekspresi Theo tidak berubah, Arhan pun menggertakkan giginya sambil berkata, "30%, aku akan memberikan tambahan keuntungan 30%."Hatinya terasa perih. Keuntungan 30% mencapai 600 miliar, perilaku mesumnya membuatnya rugi besar!Theo memerintahkan Axel, "Bawa kontraknya."Mendengar kata-kat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-05
Baca selengkapnya

Bab 62 Theo Ingkar Janji

"Davin, ini masalah rumah tangga kami."Suara Theo sangat lantang. Maksudnya sangat jelas, orang luar tidak berhak ikut campur.Suasana menjadi sangat aneh dan percikan api memenuhi udara, diiringi dengan bau darah dan teriakan Arhan, percikan api itu seolah-olah akan meledak kapan saja.Namun, Davin malah tidak menganggap serius. Dia berkata, "Theo, malam ini emosi kalian nggak stabil, nggak cocok untuk membicarakan hal ini. Selesaikan masalah di sini dulu, aku akan membantumu mengantar Kayla pulang."Theo melirik kedua sisi koridor dan melihat banyak pintu kamar yang terbuka. Keributan ini cukup besar hingga menarik perhatian para tamu. Saat ini, semuanya berkerumun di balik pintu untuk menyaksikan keramaian, bahkan ada beberapa orang yang mengeluarkan ponsel untuk merekam mereka ....Ekspresi Theo berubah muram. Dia kembali menatap Kayla. Tadi Kayla keluar dengan panik, jadi Kayla hanya mengenakan piama. Meskipun piama yang Kayla gunakan tidak terbuka, lekuk tubuhnya yang menawan te
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-05
Baca selengkapnya

Bab 63 Pak Theo Menyebalkan dan Tidak Tahu Malu

Keduanya terdiam. Napas mereka terdengar sangat berat, Kayla sangat kesal.Kayla tidak melihat ekspresi Theo dan tidak peduli dengan suasana hati Theo sekarang. Setelah setengah menit, dia berhasil menenangkan emosinya dan berkata, "Kalian sudah menandatangani kontrak, kamu nggak boleh ingkar janji."Theo menjawab dengan pelan, "Kontrak dibatalkan, artinya kami gagal bekerja sama. Kalau nggak, kamu boleh tanyakan pada Pak Arhan apakah dia masih ingin bekerja sama dengan Perusahaan Oliver?"Arhan pasti bersedia. Masa depan perusahaan lebih penting daripada harga dirinya, tetapi dia sudah melakukan hal seperti itu pada Kayla, bagaimana mungkin Kayla ....Amarah Kayla kembali meluap. "Theo, dasar nggak tahu malu!"Seumur-umur, Theo tidak pernah dimarahi seperti ini. Suaranya terdengar sangat dingin. "Kayla, apa etika dan didikanmu sudah dimakan oleh anjing?"Kayla mencibir dan menjawab dengan kasar, "Bukannya kamu yang memakannya?"Menyebut Theo anjing adalah penghinaan terbesar bagi anji
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-06
Baca selengkapnya

Bab 64 Membuat Orang Penasaran

Staf yang sedang mengobrol riang pun dikagetkan oleh suara yang datang secara mendadak itu. Mereka sontak berbalik dan segera menyembunyikan tangan mereka yang sedang memegang ponsel di belakang punggung. "Pak ... Pak Axel."Meskipun Axel tidak galak, dia adalah asisten Theo dan bisa dibilang dia mewakili Theo. Seperti yang diketahui, sekalipun sedang beristirahat, Theo tidak suka mendengar karyawannya bergosip di perusahaan."Pak Axel, kami akan pergi ke Departemen Keuangan untuk melaporkan kesalahan kami. Bolehkah Bapak memaafkan kami dan berpura-pura nggak melihat perilaku kami? Aku nggak sengaja membukanya dan hanya membaca sekilas."Axel mengerutkan keningnya dan kembali bertanya, "Apa nama acaranya? Cukup jawab pertanyaanku, jangan beromong kosong."Sekretaris wanita itu tertegun sambil mengumpat dalam hati, lalu menjawab, "Profesi Unik Itu."Film dokumenter ini menceritakan soal industri kerajinan tangan yang diwariskan secara turun temurun dan ahli restorasi budaya adalah episo
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-06
Baca selengkapnya

Bab 65 Kalau Kamu Berani Menyentuhnya, Aku akan Menghabisi Raline

Suara Theo membuka pintu agak keras sehingga Kayla dan Rio sontak menoleh ke arahnya.Theo memiliki tubuh yang tinggi dan kekar. Karena dia berdiri di depan pintu, dia menghalangi sebagian besar cahaya matahari di luar dan wajahnya tampak sangat gelap. Tatapannya pada Kayla sangat dingin, dia seolah-olah ingin membekukan Kayla!Kayla kaget. Dia berdiri tegak, lalu bertanya sambil mengerutkan keningnya, "Kenapa kamu datang kemari?"Nada bicaranya terdengar sangat kesal. Ditambah dengan ekspresinya yang muram, terlihat jelas dia tidak senang.Rio diam-diam menghela napas. Tadi, jantungnya berdebar kencang, sampai saat ini pun ... aroma tubuh Kayla yang lembut masih tertinggal di napasnya sehingga membuatnya sangat merindukan aroma itu.Karena takut ada yang menyadari jantungnya berdebar kencang, dia segera menelan ludah dengan panik.Setelah bertahun-tahun memimpin Perusahaan Oliver, Theo sudah bersosialisasi dengan banyak orang. Hanya dengan melihat ekspresi Rio, dia dapat menebak isi p
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-06
Baca selengkapnya

Bab 66 Kenapa Ada Dia

Besok adalah hari Sabtu. Karena tidak perlu pergi bekerja, Kayla tidur sampai jam 11. Kemudian, dia mengajak Bella pergi makan.Kemarin, dia sangat marah dengan Theo sehingga hari ini suasana hatinya agak buruk. Kalau mau panjang umur, dia memang harus menjauh dari pria berengsek ini!Mereka pergi ke sebuah restoran makanan barat yang dibuka oleh klien Bella.Sesampai di depan pintu restoran yang mewah, Bella memandang dua penjaga pintu yang mengenakan seragam formal dan berdiri tegak, lalu memegang dompetnya sambil berseru, "Hari ini kita akan menghabiskan banyak uang. Makanan di restorannya sangat mahal. Kalau bukan untuk menghargainya, aku nggak akan datang jauh-jauh ke sini."Kayla tersenyum ringan. "Nggak mahal mana punya uang untuk beli barang antik?""Benar juga." Bella menggandeng tangan Kayla. "Ayo, biar kamu lihat momen aku berfoya-foya."Restoran ini dibangun dengan kaca panorama 360 derajat sehingga orang dapat melihat dekorasi di dalam restoran dari luar. Ketika hendak mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-06
Baca selengkapnya

Bab 67 Dia Tidak Pantas? Jadi Siapa yang Pantas?

"Nona, apa yang kamu lakukan? Kamu nggak boleh menyentuh lukisan ini sebelum membelinya!" Satpam yang bertanggung jawab atas area ini pun berteriak keras, "Cepat letakkan lukisan ini atau aku akan menganggapmu sebagai pencuri!"Kayla dikejutkan oleh teriakan yang menggemparkan seluruh gedung ini. Dia bahkan tidak menyadari bahwa dirinya sudah menurunkan lukisan itu.Setelah menyadari sikapnya, dia pun buru-buru menahan emosinya sambil berkata dengan suara serak, "Maaf, aku terlalu bersemangat .... Aku ingin membeli lukisan ini. Tolong hubungi penjualnya."Satpam itu menelepon penanggung jawab dengan ragu-ragu.Penanggung jawab segera tiba. Setelah mengetahui Kayla ingin membeli lukisan itu, dia langsung menghubungi pemasok lukisan tersebut.Setelah mengetahui pemasok lukisan tersebut juga berada di tempat, penanggung jawab itu berkata, "Nona Viola, ada yang ingin membeli lukisan Anda. Apakah Anda bisa datang untuk membicarakan harga dengannya?"Kayla mengerutkan keningnya dan mempunyai
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-07
Baca selengkapnya

Bab 68 Dikelilingi oleh Pria

Kayla merasa penyakit Theo kambuh lagi, dia hanya mendelik Theo dan lanjut berjalan ke depan.Posesif adalah sifat buruk yang dimiliki oleh para pria. Pria tidak akan mengizinkan orang lain untuk mendambakan benda atau orang miliknya.Mengingat hal ini, sekalipun sekarang Theo seperti sedang cemburu, Kayla tidak peduli.Namun, ketika dia baru berjalan dua langkah, tangannya ditarik.Tenaga Theo agak kuat hingga membuat Kayla merasa pergelangan tangannya akan segera putus!Dia merintih kesakitan, lalu mengerutkan keningnya sambil berkata dengan kesal, "Lepaskan."Saat ini, Theo sadar bahwa dirinya terlalu kuat. Dia melonggarkan tangannya, tetapi tidak sepenuhnya melepaskan Kayla.Ekspresinya masih sangat dingin, dia berkata dengan cuek, "Ayo.""Aku sedang bekerja ...."Namun, Theo tidak memberi Kayla kesempatan untuk menolak. Dia langsung menarik Kayla keluar."Kak Theo! Kakakku sudah menikah denganmu, kenapa kamu nggak memberinya uang?" tanya Viola dari belakang. Dia tidak tahu situasi
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-07
Baca selengkapnya

Bab 69 Menyebut Theo Plester karena Suka Menempel Padanya

Kayla meliriknya dengan kaget. "Kita akan segera bercerai, apa mungkin aku menyuruh calon mantan suamiku membayar belanjaanku? Apa aku gila?"Apalagi Theo adalah pebisnis licik. Dia tidak mungkin bersedia dijadikan tameng begitu saja, sekalipun bersedia, dia pasti akan menindas Kayla.Utang 600 miliar sudah cukup besar, Kayla tidak ingin menambah jumlah utangnya lagi.Sembari berbicara, Theo mengendarai mobil meninggalkan tempat parkir. Dia mengisap rokok, lalu melirik ke arah Kayla sambil tersenyum sinis. "Nggak meminta bantuanku, tapi meminta bantuan Davin?"Kayla menarik napas dalam-dalam, dia tahu bahwa Theo akan mempermasalahkan hal ini."Theo, sejak awal pernikahan kita hanyalah sebuah kesepakatan, kesepakatan untuk berpura-pura harmonis di depan umum. Kita nggak boleh mengurusi urusan pribadi satu sama lain dan akan berpisah setelah kontrak berakhir.""Jadi?""Jadi ...." Kayla menunduk, lalu suatu senyum nakal dan sombong muncul di wajah cantiknya. Dia segera menahan diri dan me
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-07
Baca selengkapnya

Bab 70 Kayla Demam Tinggi Tengah Malam

Kayla tertawa marah. "Oke, ingat pilih anjing militer. Setidaknya ia lebih kuat ...."Dia terdiam sejenak, lalu lanjut berkata dengan penuh maksud, "Tapi zaman sekarang ada banyak hal yang nggak berguna. Jangankan hewan, manusia saja begitu."Saraf di kening Theo hampir putus. Dia mengusap keningnya sambil berkata dengan kesal, "Turun."Kayla merentangkan tangannya sambil berkata, "Kembalikan ponselku."Theo menurunkan pandangannya untuk melihat telapak tangan Kayla yang putih. "Kamu memedulikan ponselmu atau pria yang meneleponmu?""Theo, apa kamu bisa mati kalau ngomong baik-baik? Kamu membawaku keluar dari pusat konvensi, aku bahkan nggak sempat pakai mantel dan nggak membawa sepeser uang pun. Sekarang kamu menyuruhku turun dan berjalan kembali dari sini?"Pusat konvensi agak jauh dari ibu kota, apalagi tempat tinggalnya.Setelah mendengar penjelasannya, ekspresi Theo jauh membaik. Dia melemparkan ponsel dari saku jaketnya sambil berkata, "Kalau kamu ...."Memohon, mungkin tidak per
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-12-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
82
DMCA.com Protection Status