All Chapters of Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi: Chapter 251 - Chapter 260

815 Chapters

Bab 251 Aku Adalah Keluarganya

Saat Kayla masih duduk di posisi semula, Bella sudah berpindah ke seberang dan berkata, "Dasar berengsek. Nathan, bukannya kita sudah sepakat hanya perlu menanyakan saja? Aku belum selesai bertanya, kamu sudah mengkhianatiku. Kayla akan mengira aku bersekongkol denganmu, sapi pun nggak bisa memakan rumput dengan tenang."Kayla yang disebut sebagai sapi pun tertegun.Nathan melambaikan tangannya pada Bella, lalu menarik bangku di samping Kayla dan duduk dengan gagah. "Mengejar wanita tentu harus dilakukan sendiri, kesannya lebih tulus. Ya sudah, karena kamu sudah membantuku memulai misi pengejaranku, kamu sudah boleh pergi membeli makanan di jalanan sebelah. Aku akan membayar tagihannya."Bella mendeliknya dengan galak. "Kalau begitu, kenapa kamu nggak tanya sendiri saja?""Kamu nggak mengerti. Kalau pria terus muncul tanpa alasan, wanita akan merasa terganggu. Jadi, aku harus menciptakan kesempatan. Karena kamu hampir merusak suasana, aku terpaksa muncul."Bella tercengang."Selain itu
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 252 Terus Mengejar Mantan Istri

Karena Kayla masih harus pergi menghadiri rapat, dia dan Bella tidak mengobrol lama.Saat ini, semua orang sudah pulang kerja, hanya dia yang hendak naik ke atas. Setelah menunggu orang-orang keluar, Kayla pun masuk ke dalam lift. Begitu menekan tombol lantai, Theo dan Axel sudah masuk.Kayla tertegun. Dia menyilangkan tangannya sambil melihat ke arah pintu lift yang memantulkan bayangan Theo. Namun, Theo sama sekali tidak melihatnya dan hanya melihat ke depan.Dia mendengus dingin, lalu berkata pada pria yang sok suci itu, "Theo, apa perusahaanmu sudah mau bangkrut? Kenapa terus menganggur dan mengejar mantan istri yang nggak ingin bertemu denganmu?"Axel memahami karakter bosnya. Kalau orang lain memfitnah Theo seperti ini, Theo pasti akan mengambil tindakan. Namun, karena orang ini adalah Kayla, Theo hanya bisa melampiaskan amarahnya padanya.Dia buru-buru berkata, "Nyonya Kayla ...."Kayla menyela, "Diam. Kalian sama-sama adalah makhluk buas yang mengerikan. Selain itu, kalau bosmu
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 253 Memanfaatkan Pekerjaan untuk Melangsungkan Urusan Pribadi

"Nggak, kita bisa lebih cepat pulang kalau berangkat lebih awal."Ketika Kayla ragu-ragu untuk menjawab, Davin dapat menebak bahwa dia memiliki urusan lain."Kalau begitu aku pulang untuk mengemas barang-barang dulu." Pada dasarnya, ini adalah niat awal Kayla. Karena Davin menawarkan, dia pun tidak menolak.Davin berdiri sambil mengambil kunci mobil dari laci. "Ayo pergi, aku akan mengantarmu pulang. Setelah kamu mengambil kopermu, kita langsung pergi ke bandara. Kebetulan harus lewat rumahmu juga."Dengan begitu, keduanya pun meninggalkan perusahaan bersama-sama. Begitu mereka pergi, Theo yang sudah selesai membahas urusan investasi pun turun.Sejak kejadian itu, semua orang di departemen Kayla mengenalinya. Melihatnya datang, seseorang langsung berkata, "Pak Davin dan Kayla pergi ke bandara."Saat Davin melakukan serah terima pekerjaan dengan wakil manajer, mereka juga mendengarkan dari samping."Pergi ke bandara?"Theo memandangnya. Bagaimana mungkin seorang gadis berusia dua puluh
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 254 Kemampuan Bereaksi Lambat

Davin segera menyadari ada yang aneh dengan Kayla. Ketika Kayla hendak pergi dari sisinya, dia langsung meraih tangan Kayla sambil bertanya, "Ada apa?"Melihat Kayla menatap mereka, Axel pun berkata dengan gugup, "Sepertinya Nyonya Kayla sudah melihat Anda."Bisa dibilang mereka seperti sedang memata-matai.Theo mengerutkan kening. "Bukan, dia bukan melihatku."Begitu selesai berbicara, Kayla langsung melepaskan tangan Davin dan berlari ke suatu tempat yang sepi.Theo memerintahkan Axel. "Hentikan dia."Davin tertegun sejenak dan ingin mengejar Kayla, tetapi ada banyak orang di sepanjang jalan. Kayla yang berlari di tengah kerumunan segera berbaur dengan kerumunan dan menghilang dari pandangannya.Kayla terus mengejar sosok langsing yang berada di kejauhan. Wanita itu tidak terlalu tinggi, sekitar 165 cm. Dia berjalan di tengah kerumunan dengan cepat, seperti seekor ikan. Sesekali, dia akan memiringkan wajahnya hingga Kayla dapat melihat sosok yang familier. Dia mengenakan gelang giok
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 255 Kata Sandinya Hari Ulang Tahunmu

Kayla menjawab, "Nggak mau."Bagaimana mungkin Kayla bersedia menghabiskan waktu untuk bertaruh dengannya?Theo berkata, "Kalau begitu temani aku makan sekarang juga."Kayla tertegun.Kayla mencari ponselnya untuk mengabari Davin bahwa dia baik-baik saja. Ketika tidak menemukan ponselnya, dia baru sadar bahwa ponselnya berada di dalam tas dan tasnya tidak sengaja diambil oleh Davin saat mencoba untuk menghentikannya. Saat itu, karena terlalu terburu-buru, dia langsung melemparkan tasnya pada Davin.Saat ini, Davin sedang mencari Kayla di sepanjang jalan, diikuti oleh Axel di belakang. "Pak Davin. Pak Theo mengirimiku pesan bahwa Nyonya Kayla sedikit syok, Pak Theo sudah mengantarnya pulang."Davin menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke arah Axel. "Theo menyuruh orang untuk memancingnya pergi?"Axel berkata sambil bersumpah, "Bagaimana mungkin? Pak Theo kebetulan melihatnya saat dia pergi. Kalau Pak Theo mengetahui ada orang yang begitu menarik perhatian Nyonya Kayla, dia sudah meleta
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 256 Kita Impas

Kayla tahu Theo kekenyangan, tetapi dia tidak menyangka Theo akan sekenyang ini, apalagi bertahan sampai titik darah penghabisan. Dia hendak berjalan menghampiri Theo, tetapi setelah berjalan dua langkah, dia berbalik untuk membeli air di supermarket terdekat.Ketika keluar, Theo sudah selesai muntah. Dia berdiri di posisi awal dengan ekspresi tidak nyaman.Kayla menyerahkan air padanya sambil berkata, "Maaf, kalau kamu nggak sanggup makan, kamu nggak usah memaksakan diri."Pria itu mengambil air di tangannya. Setelah berkumur beberapa kali, dia pun meminum beberapa teguk air.Lehernya yang terangkat membentuk garis tipis hingga gerakan jakunnya terlihat jelas. Tulang selangkanya pun terlihat melalui kerah kemejanya yang terbuka. Dengan cahaya terang berwarna neon di belakang tubuhnya, dari sudut mana pun, dia tampak seperti lukisan yang dipoles dengan cermat.Kayla memandang Theo.Kata-kata yang Theo ucapkan ketika menghentikannya tadi muncul di benaknya. Dia otomatis teringat akan ka
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 257 Memelihara Anjing Bernama Theo

Orang yang menatapnya adalah ... Theo.Entah sudah berapa lama Theo duduk di sana. Dia masih mengenakan pakaian yang dikenakan di Jalan Selebritas tadi. Dia duduk sendirian sambil memegang sebuah gelas transparan. Bir berwarna kuning di gelasnya diterangi oleh cahaya redup hingga memantulkan garis berwarna kuning ke jari-jarinya.Dia terlihat sangat memesona.Baik dalam hal penampilan, sosok ataupun aura, didukung dengan pakaiannya yang terlihat mahal, dia menarik perhatian orang-orang di sekitar.Ada banyak wanita seperti itu yang bekerja di klub ini. Baik yang seksi, tertutup, polos, dewasa, semuanya tersedia. Mereka berkumpul untuk mengobrol sambil meminum bir. Kalau ada yang menarik perhatian, mereka akan langsung mendatangi orang itu dan mengobrol dengannya.Tak lama setelah Kayla tiba, dia melihat beberapa pasangan bergandengan tangan dan berpelukan. Salah satu dari pasangan itu duduk di belakangnya. Karena jarak di antara mereka sangat dekat, mereka dapat mendengar pembicaraan s
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 258 Satu Malam Berapa

Begitu Kayla berdiri, Davin pun ikut berdiri. "Biar kuantar.""Nggak usah. Pak Davin, minumlah bersama mereka. Hanya kembali ke kamar, nggak usah diantar."Ketika Jerry meminta izin dari Davin, terdengar jelas Jerry menganggapnya sebagai anggota keluarga Davin. Meskipun dia tahu dirinya mungkin berpikir kejauhan, lebih baik menghindari kesalahpahaman.Karena Kayla tidak berencana untuk menerima Davin, Kayla harus memperjelas situasi. Kalau sampai yang diucapkan berbeda dengan yang dilakukan, Davin akan mengira bahwa dirinya hanya perlu bekerja lebih keras untuk mendapatkan Kayla.Kadang kala, perasaan adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk menguatkan diri. Kalau pihak yang dikejar tidak menunjukkan maksudnya dengan jelas, pihak yang mengejar akan salah paham dan makin terjerumus.Ibarat memancing. Kalau memberikan terlalu banyak umpan, ikan tidak akan terpancing dan sebaliknya. Bukankah sebelum memancing harus menyediakan umpan? Memberikan seporsi kecil agar ikan tersebut tetap lapa
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 259 Kamu Sudah Ditindas Habis-habisan

Theo tampak sangat dingin. Dia mengangkat kakinya untuk menginjak area itu.Tindakan awalnya tidak terlihat kuat, tetapi ketika dia menggerakkan kakinya ke kanan dan kiri, tenaganya perlahan-lahan meningkat. Adegan ini tampak sangat tragis. Dalam sekejap, pikiran semua orang pun terfokus area itu.Namun, Theo tampak sangat santai. Selain tatapannya yang dingin, sama sekali tidak terlihat emosi lain di wajahnya, bahkan bisa dibilang dia terlihat sangat elegan.Kalau hanya melihat wajahnya, tidak ada yang menyangka bahwa dia sedang melakukan hal kejam seperti ini."Ah ...."Terdengar raungan yang menyayat hati di dalam lift.Meskipun Kayla bukan laki-laki, ketika melihat adegan ini, dia otomatis menggigil kesakitan dan kakinya menjadi kaku.Pria itu mengerahkan seluruh tenaga untuk menyingkirkan kaki Theo yang menginjak area sensitifnya. Namun, sekuat apa pun dia berusaha, kaki Theo sama sekali tidak bergerak.Alhasil, jeritan nyaring ini bergema di setiap lantai yang dilalui lift."Ting
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 260 Dorongan Seperti Itu

Davin mengusap hidungnya sambil berkata dengan canggung, "Meskipun terkadang laki-laki ... eh ... memiliki dorongan dalam hal seperti itu, Theo ...."Ini adalah pertama kalinya dia membahas hal seperti ini dengan orang lain, apalagi dengan wanita yang disukai. Jadi, dia agak terbata-bata. "Seharusnya nggak akan menyewa pelacur. Lagi pula ... wanita itu bukan tipenya."Fakta membuktikan bahwa dugaan Davin salah, wanita itu tidak keluar. Dengan sifat Theo, kalau dia tidak tertarik, dia pasti sudah mengusir wanita itu.Davin menatapnya dengan khawatir. "Kayla."Kayla tersenyum pada Davin, tidak terlihat sedikit pun emosi sedih di alisnya. "Kamu sudah bekerja seharian, kembalilah ke kamar untuk beristirahat. Bukannya besok kita masih harus berjalan-jalan di bagian dalam gedung?"Setelah berpamitan dengan Davin, Kayla menutup pintu. Ketika melewati meja, dia mengganti kartu SIM ponselnya, lalu menghubungi polisi untuk menceritakan seluruh kejadian di bar tadi.Dia hanya memenuhi kewajiban s
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more
PREV
1
...
2425262728
...
82
DMCA.com Protection Status