Share

Bab 260 Dorongan Seperti Itu

Penulis: Sakura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-26 17:18:18
Davin mengusap hidungnya sambil berkata dengan canggung, "Meskipun terkadang laki-laki ... eh ... memiliki dorongan dalam hal seperti itu, Theo ...."

Ini adalah pertama kalinya dia membahas hal seperti ini dengan orang lain, apalagi dengan wanita yang disukai. Jadi, dia agak terbata-bata. "Seharusnya nggak akan menyewa pelacur. Lagi pula ... wanita itu bukan tipenya."

Fakta membuktikan bahwa dugaan Davin salah, wanita itu tidak keluar. Dengan sifat Theo, kalau dia tidak tertarik, dia pasti sudah mengusir wanita itu.

Davin menatapnya dengan khawatir. "Kayla."

Kayla tersenyum pada Davin, tidak terlihat sedikit pun emosi sedih di alisnya. "Kamu sudah bekerja seharian, kembalilah ke kamar untuk beristirahat. Bukannya besok kita masih harus berjalan-jalan di bagian dalam gedung?"

Setelah berpamitan dengan Davin, Kayla menutup pintu. Ketika melewati meja, dia mengganti kartu SIM ponselnya, lalu menghubungi polisi untuk menceritakan seluruh kejadian di bar tadi.

Dia hanya memenuhi kewajiban s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 261 Kamu Tidak Merasa Kotor?

    "Itu hanya formalitas, nggak benar-benar menyuruhmu melapor." Dulu, orang-orang yang berkunjung ke Kota A nggak akan menerima pesan seperti ini. Setiap kota memiliki sisi gelapnya, selama nggak menimbulkan kekacauan, hampir nggak ada orang yang tahu. Tapi beberapa waktu yang lalu, terjadi kejahatan yang mengenaskan di Kota A. Para preman memanfaatkan pengabaian pemerintah untuk memerkosa wanita di jalanan. Alhasil, insiden ini tersebar ke seluruh negeri dan ditindaklanjuti dengan ketat.Bisa dibilang hotel ini adalah salah satu wadah untuk melakukan kejahatan.Dia mengerutkan keningnya sambil menatap Kayla dengan serius. Saat ini, wibawa dan aura arogannya pun terlihat jelas. "Sesuatu yang bisa kuselidiki, pasti bisa diselidiki orang lain juga. Karena dia berani melakukan hal seperti ini, pasti ada yang mendukungnya."Kayla memahami maksud Theo. Kalau tidak, bagaimana mungkin dia mengganti kartu SIM sebelum melapor polisi? Namun, karena terbiasa dengan kehidupan yang aman, dia menjadi

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 262 Kenapa Kamu Berada di Kamarnya?

    Melihat benda yang dipegang Theo, mata Kayla pun berkedut hebat. Dia mengulurkan tangannya untuk mendorong Theo. "Theo, dasar berengsek, keluar dari sini."Kali ini, dorongannya sangat kuat. Ketika mendorong Theo, badannya pun ikut terseret ke depan. Theo otomatis melangkah maju untuk merangkul pinggangnya, tetapi Theo lupa bahwa mereka sedang memakai sandal hotel.Sol sandal hotel lebih licin daripada sepatu biasa. Karena terburu-buru, sepatunya tidak sengaja terlepas dan dia pun tersandung. Alhasil, dia kehilangan keseimbangan dan berguling ke atas kasur bersama Kayla.Kasur hotel bintang lima lembut dan elastis. Begitu mereka mendarat ke atas kasur, mereka pun terpental beberapa kali.Theo menopang bagian belakang kepala Kayla sehingga wajahnya menempel erat ke dada Theo. Melalui lapisan kain, dia dapat merasakan otot-otot kencang dan suhu tubuh Theo yang panas. Selain itu, dia menimpa alat peraga yang Theo pegang tadi."Ngung ngung." Suara ini bergema di ruangan yang sunyi.Kayla t

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 263 Cepat atau Lambat, Dia akan Menikah Denganku

    Theo bersandar ke dinding dengan santai, lalu menyilangkan tangannya ke dada sehingga celah pakaiannya pun terbuka makin lebar. Dua bekas merah di dadanya yang terlihat sangat mencolok. "Bagaimanapun kamu sudah mau berusia 30 tahun, bisa-bisanya menanyakan hal sederhana seperti ini? Karena aku berada di sini, tentu saja semalam aku tidur di sini."Ketika Theo membuka pintu tadi, Davin masih bisa mempertahankan ketenangannya. Namun, sekarang ekspresinya berubah total. Keningnya dipenuhi dengan amarah yang berlimpah. "Kamu memaksanya?""Memangnya nggak boleh sama-sama bersedia? Davin, saat kamu menolak untuk membantunya, kamu sudah kalah. Kamu nggak punya sedikit pun kesempatan, dia mengizinkanmu mengganggunya seperti ini hanya untuk memuaskan keinginan masa mudanya."Meskipun Davin tahu semua ini hanyalah omongan sepihak dari Theo, dia tetap gagal mengendalikan emosinya. Dia meraih kerah Theo dan bekas merah yang mencolok itu pun menghilang. "Kalau bukan karena kamu memakai jam tanganku

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 264 Kamu Mencari Theo?

    Boreo Utara bukanlah satu-satunya tempat paling mengerikan di dunia ini.Sekalipun wanita seperti Kayla dijual, dia akan dijual ke negara-negara kaya dengan cara dilelang. Itulah tempat orang kaya berkumpul.Hanya dengan melelang satu produk, mereka bisa menghasilkan banyak uang.Kayla bermimpi dijual ke Boreo Utara hanya karena video-video itu. Suasana di video sangat gelap, orang biasa hanya tahu bahwa itu menakutkan, tetapi tidak tahu betapa menakutkannya tempat itu. Karena tidak memiliki gambaran nyata, bagaimana mungkin seseorang bisa memimpikan tempat itu?Kayla tertegun.Dia mengabaikan Theo, lalu mengangkat selimutnya dan pergi mandi. Belasan menit kemudian, dia keluar dari kamar mandi. Ekspresinya sudah kembali normal, tetapi kalau diperhatikan dengan cermat, matanya masih agak merah.Melihat Theo masih duduk di sofa, dia pun mengerutkan kening. "Kenapa kamu masih berada di kamarku? Aku mau ganti baju, keluar sana."Awalnya, dia mengira Theo akan mencari alasan untuk tetap ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 265 Menganggapmu sebagai Orang Bodoh

    Kayla mendongak.Jalan ini berada di belakang Jalan Selebritas. Barang-barang yang dijual di sepanjang jalan juga tidak terlalu menarik, jadi jalanan agak sepi. Jalanan begitu lebar, tetapi kedua orang ini sengaja berhenti di depannya. Justru aneh kalau mereka bukan datang mencarinya.Dia pun mengembuskan napas yang sudah ditahan seharian. "Siapa kalian?""Nona Kayla, Tuan kami ingin bertemu dengan Anda."Berkat pria tidak tahu malu itu, setiap mendengar kata "Tuan", ekspresinya langsung berubah. "Aku nggak mengenal kalian, juga nggak mengenal tuan yang kalian bicarakan itu."Setelah berkata demikian, dia berbalik pergi.Ketika pria itu hendak menghentikan Kayla, sekelompok turis datang dari kejauhan. Sepertinya jumlah mereka mencapai belasan orang. Dia pun menarik kembali tangannya yang sudah terulur, lalu berkata sambil tersenyum, "Maaf, aku nggak menyampaikan dengan jelas. Nona Yuni yang meminta kami datang mengundangmu. Katanya dia adalah teman lama ibumu. Semalam dia melihat seseo

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 266 Dorong Dia Keluar

    Melihat orang itu datang, ekspresi kedua orang yang berada di dalam mobil sontak menegang. Mereka menggertakkan gigi sambil berkata, "Sial, kenapa dia datang? Bukannya Kino sudah menahannya?"Mereka hendak menculik Kayla semalam, tetapi dihentikan oleh pria bernama Ardian Lufto ini. Jadi, mereka pun menghentikan aksi mereka.Entah mereka kebetulan bertemu dengan Ardian atau Ardian memang terus mengikuti Kayla. Namun, hari ini mereka dibagi menjadi dua kelompok. Setelah dipikir-pikir, sepertinya Ardian memang mengikuti mereka.Kino memimpin anggota lainnya untuk menyingkirkan Ardian dan mereka bertugas untuk menculik Kayla.Orang yang duduk di kursi penumpang berteriak, "Kenapa dia terus mengikuti Kayla? Apakah aksi kita diketahui oleh orang sebelah sana?"Raut wajah Ardian sangat tegas, seperti hendak menghunuskan pedang.Sopir itu memutar setir dengan kuat dan mencoba untuk melarikan diri. Hanya dalam beberapa menit, keningnya sudah dipenuhi dengan keringat dingin. "Diam, daripada kam

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 267 Tidak Pernah Berpikir Ingin Mengandalkannya

    Sebenarnya dia ingin memarahi Kayla.Semalam, Kayla membahas soal memancing musuh keluar dari tempat persembunyian, tetapi dia tidak setuju. Alhasil, Kayla malah langsung bertindak tanpa berdiskusi dengannya, seolah-olah memberitahunya untuk meningkatkan tingkat keamanan saja.Theo bilang dia akan mempertimbangkan usulan Kayla, tetapi Kayla sama sekali tidak bersedia menunggu. Kebetulan sore ini dia perlu mengadakan rapat darurat selama beberapa jam. Tak disangka, Kayla malah bertindak pada saat seperti ini.Namun, melihat Kayla berbaring lemas di dalam mobil dan menatapnya dengan mata sembap, amarahnya pun mereda.Theo mengatupkan bibirnya sambil menelan air liur. Setelah beberapa saat, dia pun berhasil menahan amarahnya dan berkata dengan nada dingin, "Apa nyalimu memang sebesar ini?"Baik dulu maupun sekarang, dia selalu seperti ini."Kalau kamu merasa ada yang mencurigakan dengan kematian Ibu, aku bisa bantu menyelidikinya. Kamu nggak perlu membayakan dirimu seperti ini. Kamu bahka

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26
  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 268 Sungguh Memalukan

    Kalau hal lain, Theo bisa menyelidiki sendiri dan tidak perlu mendengarkan cerita Davin. Namun, dia tidak bisa menyelidiki hal ini sendiri. Hal ini berkaitan dengan isi hati Kayla, selain diungkapkan oleh Kayla sendiri, mungkin hanya Bella atau Davin yang tahu.Bella adalah sahabat Kayla dan Davin adalah sahabatnya, bisa dibilang kedua orang ini adalah perantara mereka.Melihatnya ragu-ragu, Davin langsung mengulurkan tangan untuk menariknya keluar.Begitu pintu ditutup, Davin melepaskan tangannya dan berjalan menuju kamarnya sendiri.Theo sudah menduga hal ini. Namun, dia tidak marah, dia malah mengangkat alisnya. "Bukannya mau pergi minum?"Davin bahkan tidak menoleh ke arahnya. "Kita sudah berselisih seperti ini, kenapa harus minum bersama? Kalaupun kamu ingin minum denganku, aku nggak akan mentraktirmu."Dia hanya mencari alasan untuk mengeluarkan Theo dari kamar Kayla."Dulu bagaimana kesan Kay padaku?" Dia masih mengingat hal ini."Nggak ada kesan." Davin menjawab dengan kasar, "

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-26

Bab terbaru

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 815 Aku Tidak akan Menuruti Keinginanmu

    Sembari berbicara, Lilya terus melirik Celine dengan sudut mata. Sekarang, dia sangat merasa bersalah dan ingin melakukan sesuatu untuk menebus kesalahannya. Karena emosi ini, Lukas yang selalu diutamakan sejak kecil pun turun pangkat.Namun, Lukas tidak tahu apa-apa. Dia membelalakkan matanya dengan kaget sambil bertanya dengan kesal, "Bu, racun apa yang dia berikan pada Ibu sampai membuat Ibu membelanya seperti ini? Lihatlah luka di wajahku ini, ini yang namanya menguji?"Sembari berbicara, dia membungkuk untuk memperlihatkan memarnya pada Lilya. "Dia ingin membunuhku, Ibu masih membelanya."Hasan yang berada di dalam ruangan mendengar ucapan ini, dia mengerutkan kening sambil berkata, "Diam kamu, kamu itu pria, luka sekecil ini membuatmu menjerit seperti ini?"Dia menatap wajah Lukas yang dipenuhi dengan memar sambil berkata dengan nada menghina, "Dipukuli oleh wanita masih berani mengadu.""Lalu apa yang bisa lakukan? Ayah nggak mengizinkanku memukul wanita, apa lagi yang bisa kula

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 814 Tidak Bisa Memuat Dua Kursi Roda

    Percakapan macam apa ini? Carlos tidak sanggup? Masih perlu membuktikan?Revin diam-diam mengangkat sekat, dia takut Carlos akan membungkamnya. Dengar-dengar, kebanyakan pria yang kekurangan dalam hal tersebut memiliki gangguan mental, pantas saja sifat Carlos sangat aneh.Di kursi belakang, Carlos menatap Celine dengan tajam, seolah-olah ingin menggali dua lubang di tubuh Celine. "Kamu nggak puas dengan keterampilanku?"Celine berpikir sejenak sebelum menjawab dengan serius, "Delapan dari sepuluh kali kamu hanya berbaring, apa kamu pantas menanyakan hal seperti ini?""Aku hanya berbaring diam? Siapa yang meminta berhenti di tengah proses? Siapa yang pergi setelah dirinya terpuaskan?" Dia menatap Celine sambil tersenyum dingin. "Celine, semoga kelak kamu nggak nangis."Jarak hotel itu tidak jauh. Ketika mereka masih berbicara, mobil sudah berhenti.Carlos berkata, "Turun.""Untuk apa?" Celine tidak menyangka Carlos akan menggunakan alasan bertemu dengan Hasan untuk membawanya ke hotel.

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 813 Kamu Ingin Menyenangkanku

    Di bawah penerangan cahaya, Celine membantu Lyon merapikan celana dan Lyon pun menunduk untuk menatapnya. Jalanan yang terlihat melalui jendela di belakangnya. Terkadang, ada pejalan kaki yang lewat dengan kepala tertunduk sehingga membuat suasana di toko menjadi lebih hangat.Lyon menatap cermin berulang kali, lalu berkata dengan serius, "Bagus."Celine mengangguk. "Bayar pakai kartu atau QRIS?"Ekspresinya sangat datar, dia sama sekali tidak terlihat gembira saat ada yang memuji karyanya. Singkatnya, dia tidak tampak seperti desainer, melainkan seperti robot penghasil uang yang tidak berperasaan.Lyon tertegun sejenak, lalu berkata sambil tersenyum pasrah, "Kamu ....""Celine." Terdengar suara Carlos dari pintu.Celine menoleh ke arah datangnya suara. Carlos berdiri di bawah lampu, sosoknya yang tinggi, ekspresinya yang muram dan suaranya yang berat memancarkan suatu aura mendominasi. Celine mengerutkan kening sambil bertanya dengan acuh tak acuh, "Ada urusan apa datang ke sini?"Set

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 812 Diusir dari Keluarga Tomson

    Mendengar ucapannya, Merlin membelalakkan matanya dengan kaget. Masalah ini tidak boleh dibicarakan di depan orang tuanya, sekarang, tindakan sekecil apa pun dapat menghancurkan harapan terakhirnya.Dia sudah berusaha keras selama bertahun-tahun untuk membangun citra gadis baik, tidak boleh dirusak begitu saja."Kamu masih tahu malu, nggak? Di satu sisi, kamu nggak berharap merasakan kasih sayang dari mereka, tapi di sisi lain, kamu malah mengadu. Tindakanmu ini disebut munafik."Celine mendengus dingin. Dia sama sekali tidak menyembunyikan niatnya, dia ingin memanfaatkan Keluarga Tomson untuk mencapai tujuannya. "Kalau aku nggak meminta orang lain menaklukkanmu, apa aku harus mengambil pisau dapur dan bertarung nyawa denganmu? Merlin, sadarlah, sekarang masyarakat dikendalikan oleh hukum."Merlin tercengang.Kata-kata yang dilontarkan Celine bagaikan sindiran untuk diri sendiri. Masyarakat hukum? Dia mencelakai begitu banyak orang, beraninya mengatakan masyarakat dikendalikan oleh huk

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 811 Merlin Ingin Membunuhku

    Tentu saja, Carlos tidak akan melakukan apa pun pada Celine. Baik dari segi didikan maupun karakter yang tertanam dalam dirinya, dia tidak akan melakukan hal tidak senonoh seperti memerkosa wanita.Selain itu, dia menemukan Celine bukan sengaja memprovokasinya, melainkan benar-benar tidak bereaksi terhadap sentuhannya.Kening Carlos diselimuti dengan hawa dingin, tatapannya yang tajam tertuju pada badan Celine. Pakaian Celine berantakan, leher dan lengan Celine dipenuhi dengan bekas merah. Celine pun menatapnya dengan linglung, seolah-olah baru dilecehkan secara brutal.Jelas-jelas dia tidak mengerahkan banyak tenaga, bahkan sudah mengontrol tenaganya, tetapi bekas sekecil apa pun tampak sangat mencolok di kulit putih Celine.Carlos mengatupkan bibirnya untuk menahan suatu emosi yang tak dapat diluapkan, lalu mengulurkan tangannya untuk membuka laci di samping tempat tidur. Memang benar, terdapat beberapa botol obat. Setelah beberapa saat, dia baru mengucapkan satu kalimat, "Celine, ka

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 810 Aku Selalu Makan Obat

    Melihatnya marah, Ratna yang berada di samping pun berkata dengan getir, "Pak, Nyonya sudah tidur."Carlos hanya melirik Ratna dan langsung naik ke atas dengan galak. Saat melewati ruang tamu, dia melihat dua lembar kertas A4 di atas meja. Meskipun dia tidak melihat tulisan di atas kertas dengan jelas, dia tahu kata-kata apa yang tertera di atas kertas.Pembuluh darah di wajahnya berkedut. Dia bertanya dengan nada dingin, "Apa juga ada di meja makan? Dia meletakkan kertas itu di setiap tempat yang aku lalui?"Ratna tidak bersuara, artinya dia membenarkan dugaan Carlos.Setelah terdiam selama beberapa menit, Carlos tertawa dengan marah. Celine bertekad untuk menceraikannya?Dia bergegas ke atas dengan ekspresi dingin. Seketika, percikan api di hatinya langsung menyala saat mengetahui Celine mengunci pintu. Dia menahan amarahnya, lalu mengangkat tangannya untuk mengetuk pintu.Setelah beberapa saat, pintu terbuka. Celine menahan pintu agar Carlos tidak bisa masuk. "Ada urusan apa?"Carlo

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 809 Permainan Asmara

    Shanny baru sadar kamera ponselnya mengarah ke belakang orang-orang itu. Dia mengangkat ponselnya dan berjalan ke hadapan orang-orang itu dengan santai. "Astaga, kok bisa dipukuli sampai memar seperti ini, mungkin ibu kandungmu pun nggak mengenalimu lagi."Celine pun tidak bisa mengenali orang itu sebelum mendengar suara memohon yang familier. "Nona Celine, Nona Celine, kami sudah tahu salah, kami nggak seharusnya menindasmu. Tolong ampuni kami, tolong minta Paman Hasan jangan pergi mencari orang tua kami lagi."Dia membela diri dengan terisak-isak. Kalau dia masih memiliki cara lain, seorang pria dewasa sepertinya tidak akan memohon ampun di pinggir jalan. Meskipun reputasinya buruk dan dia tidak terlalu mementingkan harga diri, siapa yang akan menginjak harga diri sendiri?"Aku memang pernah memukulmu dulu, tapi kamu juga memukulku. Bisa dibilang kita hanya berselisih, bukan menindas secara sepihak. Beberapa waktu lalu kamu mematahkan satu kakiku dan aku pun nggak pergi mencarimu."S

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 808 Cindy akan Segera Pulang

    Sepertinya suasana hati Celine sangat baik, dia meluapkan semua emosinya yang terpendam selama ini. Dia menopang dagunya sambil melebarkan senyuman di sudut bibirnya. Dari sisi mana pun, senyuman ini tampak sangat provokatif dan bibir merahnya sedikit terbuka.Melihatnya hendak mengatakan sesuatu, Carlos mengerutkan kening dan langsung menyelanya, "Diam."Dia hanya bisa berpikir bahwa Celine sengaja membuatnya kesal karena sudah dicueki selama dua tahun ini. "Dulu siapa yang bersikeras ingin menikah denganku?"Celine mengangkat kepalanya untuk meneguk habis arak di dalam gelas. Cairan dingin mengalir ke tenggorokannya dan masuk ke perutnya. Detik berikutnya, sensasi terbakar pun menyebar dari perutnya ke sepanjang pembuluh darah di tubuhnya.Perlahan-lahan muncul rona merah di kulit putihnya. Matanya berkilau, seolah-olah sedang dimasuk cinta.Melihat gelas kosong di tangan Celine, kerutan di alis Carlos menjadi makin dalam. "Apa kamu sapi? Siapa yang mengajarimu cara meminum arak?"Aw

  • Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi   Bab 807 Apa Kamu Tahu Malu?

    Carlos hendak membungkuk untuk memeriksa kondisi Merlin. Mendengar ucapan ini, dia tidak tahu apakah dirinya harus melanjutkan tindakannya.Lilya yang berada di luar mendengar kebisingan dari kamar Celine. Dia mengira Celine terjatuh karena tidak leluasa bergerak, dia bergegas memasuki kamar. "Celine, ada apa?"Begitu selesai berbicara, dia langsung melihat Merlin yang terbaring diam di atas lantai. "Merlin ... kok bisa pingsan? Carlos, cepat telepon ambulans. Hasan, Hasan ...."Celine menyela teriakannya. "Dia pura-pura."Lilya berhenti berteriak, dia menatap Celine dengan kaget. "Kalau nggak percaya, tusukkan saja beberapa jarum ke tubuhnya. Kujamin dia akan melompat tinggi."Setelah dia selesai berbicara, Merlin yang berbaring di lantai mengerang pelan dan tampak sangat kesakitan. Dia memegang kepalanya sambil membuka mata. Begitu membuka mata, dia melihat sekeliling dan pada akhirnya pandangannya tertuju pada Carlos. "Kak Carlos, ada apa denganku?"Carlos tertegun.Begitu pula deng

DMCA.com Protection Status