All Chapters of Pak Theo, Nyonya Pergi Berkencan Lagi: Chapter 241 - Chapter 250

815 Chapters

Bab 241 Berengsek yang Tidak Pandai Bicara

Kayla mengalihkan pandangan ke arahnya, lalu mengangkat alisnya sambil tersenyum tipis. "Ya, aku bukan hanya akan mencari banyak cadangan, aku juga nggak akan memilih pria sepertimu.""Pria sepertiku? Memangnya aku pria seperti apa?"Kayla berkata sambil menghitung dengan jarinya, "Bermulut tajam, semena-mena, suka merendahkan orang, nggak menghargai orang, merasa dirimu yang paling hebat di dunia ini, selalu menyalahkan orang lain, nggak memiliki kecerdasan emosional, suka berkata kasar, suka memampangkan ekspresi dingin, bersikap seolah-olah semua orang berutang padamu, berengsek, nggak pandai bicara dan menyebalkan ...."Begitu turun hujan, semua orang yang sedang melihat gerhana bulan bergegas menuruni gunung, hanya tersisa mereka.Mendengar ucapan Kayla, ekspresi Theo menjadi makin muram. Dia tidak menyangka bahwa dia memiliki citra yang begitu buruk di hati Kayla. "Apa aku nggak punya kelebihan?""Ada." Kayla mengaku dengan lugas. "Tampan, kekar, kaya, tapi semua ini nggak bisa m
last updateLast Updated : 2024-01-24
Read more

Bab 242 Kamu Sungguh Berani Berkata Jujur

Kayla berseru, "Apa?"Melihat postur Kayla, sopir itu tahu bahwa tindakannya telah mengejutkan Kayla. Dia berkata, "Nona, jangan salah paham. Aku bukan orang jahat dan nggak bermaksud jahat padamu. Hanya saja tadi kasir meneleponku untuk memberi tahu bahwa seorang tuan bermarga Oliver mengirimkan 60 juta padaku ... tepatnya untukmu. Dia menyuruhku singgah di toko ponsel untuk membelikanmu ponsel, lalu menarik sejumlah uang tunai untukmu."Sebenarnya dia ditransfer 70 juta, 10 juta adalah upah kerja keras yang akan diberikan padanya.Huh, jumlah upah ini sungguh besar. Kalau setiap hari ada pelanggan yang menelepon untuk meminta bantuan seperti ini, dia akan sangat gembira.Kayla tercengang.Orang bermarga Oliver yang Kayla kenal hanya Theo dan keluarganya.Begitu taksi berhenti di depan toko ponsel, Kayla langsung mengulurkan tangan untuk membuka pintu. Theo sedang mengganti rugi, bagaimana mungkin dia menolak? Meskipun ponsel sebelumnya juga dibelikan oleh Theo, dia sudah mentransfer
last updateLast Updated : 2024-01-24
Read more

Bab 243 Harusnya Punya Anak

Melihat dua lembar uang seratus ribu yang dijepit Kayla dengan dua jari, Theo pun mengerutkan keningnya. "Kayla, apa menurutmu aku adalah kurir pengantar paket?"Kayla terdiam selama beberapa detik sebelum menjawab, "Bukan, dari jarak yang begitu jauh, ongkos kurir nggak semurah ini. Ini juga bukan upah jerih payah, melainkan untuk berterima kasih karena kamu sudah jauh-jauh datang ke sini, sekalian mentraktirmu makan."Dia berbicara dengan serius, bahkan setiap kata diselimuti dengan emosi yang tulus. Namun, Theo lebih suka dikasari olehnya. Karena setiap kali dia menanggapi dengan serius, dia pasti ingin menolak Theo.Ketika dia hendak mengatakan sesuatu untuk menyela Kayla, Kayla duluan berkata, "Tapi kurasa mantan suami istri yang nggak punya anak harus jaga jarak. Jangan terus mencari satu sama lain, ini nggak adil untuk calon kekasih kita."Dia tertegun sejenak. "Kamu sudah memperlakukanku dengan buruk dalam pernikahan ini. Jangan merugikan wanita di pernikahan berikutnya lagi. M
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

Bab 244 Dia Sedang Marah

Begitu Sari pergi, hanya tersisa Kayla sendirian di ruang tamu yang sunyi.Kayla mendongak untuk melihat sekeliling. Bella bilang dia dapat mendeteksi adanya lima kamera pengawas di sini, di luar itu, mungkin ada beberapa kamera pengawas yang tak terlihat.Untuk mengawasi siapa? Dia?Ketika dia datang ke sini sebelumnya, hanya ada Sari dan pria misterius itu, tetapi tadi Sari bilang pria misterius itu pergi, lalu siapa yang berada di atas?Kayla merasa jantungnya berdebar kencang, terutama dalam suasana hening seperti ini. "Dup ... dup ...."Setiap detak jantungnya terngiang-ngiang di telinganya.Dia berbalik badan dan berjalan menuju lantai dua.Karena lantai dilapisi karpet dan dia memakai sandal tipis yang biasanya disediakan di hotel, sekalipun dia tidak sengaja memelankan langkahnya, langkahnya hampir tidak mengeluarkan suara.Ruang kerja berada di lantai dua. Namun, sesampai di lantai dua, dia tidak melihat Sari, hanya terdengar suara samar. Suara ini pelan dan jauh, tidak terden
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

Bab 245 Saat Tidak Sanggup

Kayla melihat melalui ke arah lengan Theo dan matanya mendarat ke kepala pria itu. Rambut Theo seperti rerumputan di kepalanya sudah subur dan siap dipotong.Theo mengerutkan bibirnya. Dia merasa cara Kayla menatapnya dipenuhi dengan kasih sayang.Dia mengerutkan bibirnya sambil bertanya, "Kenapa melihatku seperti ini?"Kayla menjawab, "Kamu tampan."Subur sekali.Theo bukan hanya tidak merasa Kayla sedang mengejeknya, dia juga merasa Kayla sedang memujinya. Namun, setelah teringat bahwa inilah satu-satunya kelebihannya di mata Kayla, bibirnya yang terangkat pun menurun. "Kamu nggak percaya kalau aku bilang di hatiku hanya ada kamu?"Setelah berpikir sejenak, Kayla pun menjelaskan. "Sepertinya sebelum menikah kita hanya mengetahui satu sama lain, 'kan?"Bisa dibilang perkataan ini agak berlebihan. Kalau mereka kebetulan bertemu di jalanan dan Davin tidak berada di tempat, Kayla bukan hanya tidak akan menyapa Theo, tetapi juga melewatinya seperti orang asing. Satu-satunya interaksi mere
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

Bab 246 Mengejar Istri ke Krematorium

Menghadapi tatapan ganas Theo, Carlos menahan keterkejutan di dalam hatinya. Beberapa saat setelah menyesap anggur, dia pun berkata, "Bukan seperti itu, tapi kalau tubuhmu bermasalah, pergilah ke dokter. Atau kamu bisa minum obat kuat ... eh ... untuk itu."Hal seperti ini sungguh melukai harga diri pria.Sekalipun dia pernah mendebatkan hal seperti ini dengan Theo, dia hanya bercanda. Kalau sampai Theo benar-benar impotensi, dia tidak sanggup mengejek Theo seperti dulu lagi.Begitu selesai berbicara, Tuan Carlos yang biasanya tenang dalam menghadapi situasi apa pun dan tidak pernah terpengaruh oleh suasana langsung meneguk dua gelas anggur.Theo menatapnya dengan dingin, seolah-olah ingin memasukkan kepalanya ke dalam botol anggur. Theo menggertakkan gigi sambil berkata dengan jelas, "Tubuhku nggak bermasalah."Dia merasakan reaksi dan gairah yang dirasakan oleh pria, hanya saja dia selalu terhenti pada langkah terakhir."Oh." Carlos meninggikan suaranya. "Kalau tubuhmu nggak bermasal
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

Bab 247 Ayo Coba Sekali Lagi

Ibu Davin berdeham. "Menurutku nggak mungkin tiba-tiba pulang, tapi ini hanya persepsiku. Pulang atau nggak adalah urusan mereka, nggak ada urusannya dengan kita. Tapi rumah itu sangat mengerikan dan dikenal sebagai rumah berhantu di Kota Bapura. Pekerjaan apa yang kamu lakukan di sana? Jangan-jangan kamu dibohongi?"Kayla tidak tahu sejauh mana ibu Davin mengetahui soal kematian ibunya, tetapi dia memutuskan untuk bertaruh. "Bibi, kematian ibuku bukanlah kecelakaan biasa, tapi aku dan kakekku belum menemukan petunjuk yang berguna selama beberapa tahun ini. Apa ibuku mempunyai sahabat atau teman baik?"Ibu Davin lanjut merangkai bunga. "Ibumu sangat mementingkan pekerjaan. Dia bisa saja mengurung diri selama sepuluh atau setengah bulan untuk bekerja, nggak suka bergosip dan nggak main ponsel. Dia bahkan malas mendengarkan suara hujan, bagaimana mungkin membuang-buang waktu untuk bersosialisasi dengan orang lain?""Kalau begitu apakah menurutmu masalah ini berhubungan dengan Martin?"Se
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 248 Masa Kejayaan

Theo menghentikan aksinya, dia tampak agak frustrasi. Dia meletakkan dagunya di bahu Kayla sambil berkata dengan suara serak, "Kamu nggak suka aku menciummu? Tapi nggak heran, kamu nggak menyukaiku, bagaimana mungkin suka kucium?"Kayla tertegun.Ini adalah pertama kalinya Kayla melihat Theo mabuk berat. Biasanya Theo akan langsung tidur setelah mabuk, jangankan bicara, sekalipun Dewa datang, Dewa itu pun tidak bisa membangunkannya.Karena Kayla tidak menjawab, Theo pun diam.Keheningan melanda keduanya.Namun, keheningan ini tidak berlangsung lama. Theo mulai membuka kancing kemejanya. "Kalau begitu aku nggak akan menciummu, ayo langsung lakukan."Sepolos apa pun Kayla, dia dapat memahami maksud "langsung lakukan". Dia berkata sambil tersenyum dingin, "Oke, naiklah ke atas kasur. Berdiri seperti ini nggak nyaman."Jelas-jelas, Theo sedang mabuk, tetapi dia masih mengetahui letak kasur. Ketika hendak berjalan ke kasur, dia tidak lupa mengendong Kayla, seolah-olah takut Kayla pergi.Ses
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 249 Dengan Meniduri Pria

Theo berkata, "Apa kamu ...."Setelah mencoba untuk menahan diri, Theo pun berhasil mengurungkan kata "segatal itu". Dia menelan beberapa teguk air liur, bahkan urat di dahinya pun sudah berubah menjadi satu garis lurus. Setelah beberapa saat, suatu kata yang lebih sopan muncul di benaknya yang terselimuti amarah. "Nggak bisa menahan diri."Dia benar-benar sudah melupakan apa yang dia katakan pada kelinci tadi.Kayla membuka mulutnya dan berkata dengan emosi, "Itu adalah kebutuhan dasar, kenapa harus ditahan? Pertama aku nggak menjual diri, kedua aku lajang, apa aku nggak boleh mencari pacar yang normal? Selain itu, beri tahu temanmu itu untuk melepaskannya secepat mungkin, jangan mencelakai anak gadis orang."..."Untuk apa mencari psikiater? Kalau dia nggak sanggup dengan istrinya, carilah wanita lain. Bukannya alur cerita ini pernah muncul di novel pertentangan? Bos dengan pikiran dan tubuh yang suci hanya bereaksi dengan kekasih yang ditakdirkan untuknya. Bilang padanya, kalau puny
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

Bab 250 Kamu Menyukai yang Mana?

Karena dia memakai sepatuh hak setinggi enam sampai tujuh sentimeter, tingginya hampir sama dengan Karso. Selain itu, hari ini dia juga mengenakan riasaan tebal. Hanya dari segi aura saja, dia dapat memberikan tekanan besar pada Karso. "Pak Karso, kalau kamu begitu yakin, coba katakan dengan detail aku meniduri pria mana untuk mendapatkan posisi ini."Karso mengusap lehernya untuk menenangkan diri. "Apa yang ingin kamu lakukan?""Tentu saja mengundang para atasan untuk menyelesaikan masalah di depan umum. Aku nggak mengenal seorang atasan pun, jadi aku hanya bisa meminta tolong pada Pak Susanto."Kayla pasti tidak bisa mengundang mereka. Semua orang-orang itu sangat sibuk, bagaimana mungkin muncul karena masalah sepele seperti ini? Kayla hanya ingin menggertaknya."Hanya saja aku nggak tahu nanti yang nggak bisa menjelaskan adalah Pak Karso atau aku yang kamu bilang masuk dengan koneksi."Menghadapi orang seperti Karso, Kayla hanya perlu mengakui perkataannya untuk membungkam mulutnya.
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
82
DMCA.com Protection Status