Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2001 - Bab 2010

Semua Bab Menantu Pahlawan Negara: Bab 2001 - Bab 2010

2047 Bab

Bab 2001 Mobil Khusus Kodam

Kalau Keluarga Bangsawan Basagita dan Keluarga Rewind benar-benar berani memblokade Farlin, tidak tahu ada berapa banyak keluarga bangsawan dan keluarga besar yang akan tertawa terbahak-bahak.Demi menjalin hubungan baik dengan sosok luar biasa seperti Farlin, pasti ada keluarga bangsawan dan keluarga besar lainnya yang bersedia membantu Farlin. Di saat genting, mereka mungkin saja "menikam" Keluarga Bangsawan Basagita dan Keluarga Rewind dari belakang tanpa memedulikan apa pun lagi.Tepat pada saat semua orang masih hanyut dalam keterkejutan akibat kehadiran sosok Farlin, beberapa buah mobil kembali melaju dan berhenti di depan pintu Grup Susanto Raya.Hari ini, mobil-mobil datang lagi dan lagi, semua orang sudah kebal.Bahkan sudah malas untuk melihatnya.Hanya saja, mereka sedang menebak, kali ini orang yang datang sebenarnya datang untuk mendukung Ardika, atau merupakan orang-orang dari pihak Keluarga Bangsawan Basagita dan Keluarga Rewind."DA00001!"Namun, saat detik berikutnya a
Baca selengkapnya

Bab 2002 Mendukung Keponakanku

Tanpa butuh waktu lama, orang-orang sudah mengenali identitas Jorgo.Setelah mengetahui pria tersebut juga merupakan pesaing yang memperebutkan posisi Wali Kota Banyuli, ekspresi banyak orang sedikit berubah.Awalnya mereka mengira Mikues sudah pasti akan menjabat sebagai Wali Kota Banyuli.Sekarang Jorgo malah tiba-tiba muncul, bahkan dibawa datang secara pribadi oleh putra Kodam. Situasi ini menjadi menarik.Tentu saja Mikues juga memahami hal ini. Karena itulah, dia segera maju untuk "menjelaskan". Dia ingin menghilangkan pemikiran orang-orang.Namun, dia tidak menyangka Jorgo tidak mengikuti permainannya, melainkan langsung menyebut istrinya, Violet.Sebagai pesaing, bagaimana mungkin Mikues tidak tahu jelas identitas dan latar belakang Violet.Firasat yang buruk mulai menyelimuti hatinya.Namun, Mikues juga bereaksi dengan cepat.Dia tetap memilih strategi sebelumnya. Daripada menunggu Violet sendiri yang menyebut identitasnya, sebaiknya dia yang berinisiatif untuk menyebutkan ide
Baca selengkapnya

Bab 2003 Putra Kodam

Tina tahu Violet memiliki kesulitan sendiri, tidak bisa mengatakan dirinya mewakili sikap Keluarga Bangsawan Dienga Supham.Namun, bisa membawa uang ini kemari, sangat jelas bibinya juga telah menggunakan berbagai cara mengumpulkan uang demi mendukung Ardika.Jangan lihat Violet adalah Nona Ketujuh Keluarga Bangsawan Dienga Supham, karena pekerjaan Jorgo, suaminya, uang keluarga mereka tidaklah banyak."Terima kasih, Bibi!"Tina langsung menerima kartu hitam itu tanpa banyak bicara.Di dalam kartu hitam tersebut, ada dana sebesar 600 miliar. Tina langsung menggunakannya untuk membeli saham Hongkem.Begitu dana sebesar 600 miliar itu masuk, sesungguhnya dibandingkan dengan triliunan yang dimasukkan oleh Mikues sebelumnya, sedikit kurang berpengaruh, juga tidak bisa langsung membalikkan situasi Hongkem.Namun, hal yang terpenting adalah, kartu hitam itu adalah rekening sebuah perusahaan di bawah naungan Keluarga Bangsawan Dienga Supham.Jadi, saat dana sebesar 600 miliar itu masuk dan te
Baca selengkapnya

Bab 2004 Ada Mobil yang Datang Lagi

"Untuk menunjukkan dukungan terhadap Grup Susanto Raya, sekarang Kediaman Kodam Provinsi Denpapan secara khusus mengundang Grup Susanto Raya untuk berkembang di ibu kota provinsi, menjadikan Grup Susanto Raya di bawah perlindungan Kediaman Kodam.""Pada saat bersamaan, Kediaman Kodam juga secara khusus menyiapkan kebijakan keringanan pajak untuk Grup Susanto Raya!"Gempar!Setelah mendengar Waluya melontarkan kata-kata itu dengan tegas, suasana di tempat tersebut kembali gempar.Itu adalah bentuk dukungan besar dari Kediaman Kodam Provinsi Denpapan.Juga mewakili sikap pihak pemerintahan sebuah provinsi.Kini, bahkan keluarga besar seperti Keluarga Bangsawan Basagita dan Keluarga Rewind, kalau mereka ingin menekan Grup Susanto Raya di wilayah Provinsi Denpapan, mereka juga perlu mempertimbangkannya.Kata-kata Waluya segera disebarluaskan oleh orang-orang, ditambah lagi dengan adanya dukungan dari Keluarga Bangsawan Dienga Supham, saham Hongkem terus melambung seperti tak terhentikan.E
Baca selengkapnya

Bab 2005 Wirhan Tiba

Mendengar suara teriakan terkejut orang-orang Keluarga Rewind, orang-orang lainnya juga tampak terguncang.Empat tuan muda Kota Gamiga. Dengar-dengar setiap orang dari mereka adalah orang-orang yang luar biasa, sudah mendapat pengakuan dari seluruh kalangan keluarga kaya Kota Gamiga, juga merupakan orang-orang yang dilatih sebagai penerus keluarga.Biarpun masih muda, kedudukan orang seperti ini tidak bisa ditandingi oleh Mikues dan Violet.Karena walaupun Mikues dan Violet berasal dari keluarga bangsawan besar, tetapi mereka bukanlah anggota inti, sumber daya yang bisa mereka gunakan terbatas.Namun, berbeda halnya dengan empat tuan muda Kota Gamiga.Setiap orang dari mereka bisa menggerakkan sumber daya kalangan keluarga kaya Kota Gamiga hingga batas tertentu.Biarpun hanya sebagian, kekuatan dari sumber daya tersebut juga sangat menakutkan!Bahkan Mikues juga tampak bersemangat kembali.Dia tidak menyangka Wirhan akan datang secara pribadi.Sebelumnya, sebenarnya dia pernah mengunda
Baca selengkapnya

Bab 2006 Mengundang Pak Farlin Kembali untuk Minum Teh

Pada akhirnya, pandangan Wirhan tertuju pada Ardika. Dia berkata sambil tersenyum, "Pak Ardika, aku hanya ingin pergi menemui Pak Farlin, nggak perlu sampai sebegitunya, bukan?""Mungkinkah kamu takut aku bertemu mereka?"Tentu saja Ardika tahu Wirhan sedang merangsangnya. Dia berkata dengan acuh tak acuh, "Wirhan, nggak peduli trik seperti apa pun yang ingin kamu mainkan, hari ini aku punya banyak waktu untuk menemanimu bermain.""Buka jalan."Walaupun enggan, karena Ardika sudah memberi instruksi, orang-orang Grup Susanto Raya tetap membukakan jalan."Kalau begitu, tunggu saja."Setelah melontarkan satu kalimat itu dengan acuh tak acuh, Wirhan langsung melangkahkan kakinya memasuki ruang istirahat.Banyak orang ikut memasuki ruangan, Ardika dan orang-orang Grup Susanto Raya juga ikut memasuki ruangan. Dia ingin lihat trik seperti apa yang ingin dimainkan oleh Wirhan.Suasana di dalam ruangan tersebut hening.Karena Farlin bergegas datang kemari setelah selesai melakukan operasi, butu
Baca selengkapnya

Bab 2007 Surat Perintah Pemindahan dari Sekretariat Negara

Farlin mendengus dingin, lalu berkata, "Karena Pak Defdo nggak tahu jelas apa yang terjadi, maka aku makin nggak bisa pergi. Intinya, hari ini aku akan tetap berada di Grup Susanto Raya. Adapun mengenai Pak Defdo, nanti saat aku ada kesempatan ke Kota Gamiga, aku akan menjelaskannya secara pribadi padanya.""Aku yakin seseorang yang memiliki integritas moral tinggi seperti Pak Defdo, nggak akan memedulikan hal sepele seperti ini."Melihat Farlin mulai menunjukkan sikap keras kepalanya, Wirhan pun mengerutkan keningnya.Dia tidak menyangka biarpun dia telah menyebut Defdo, Farlin tetap saja mendukung Ardika.Mengapa hubungan antara kedua orang itu bisa begitu erat?Tepat pada saat ini, Ardika berkata, "Pak Farlin, kamu sudah melakukan operasi sepanjang malam dan menempuh perjalanan yang sangat jauh. Kamu juga pasti sudah lelah. Bagaimana kalau kamu kembali dan beristirahat dulu?""Adapun mengenai masalah di sini, aku bisa menanganinya sendiri.""Jesika, atur orang untuk mengantar Pak Fa
Baca selengkapnya

Bab 2008 Mengapa Ada yang Lebih Luar Biasa Lagi

Tina sudah tahu siapa orang di ujung telepon itu.Orang itu tidak lain adalah ibu tirinya yang memegang kendali atas Keluarga Bangsawan Dienga.Tidak tahu apa yang sudah dikatakan oleh orang di ujung telepon, Violet meletakkan ponsel itu dengan ekspresi sedikit masam."Tina, kakak iparku memintaku untuk kembali ke Supham."Walaupun dia sedang berbicara dengan Tina, tetapi pandangannya tertuju pada Ardika.Pada saat bersamaan, ekspresi Jorgo juga tampak sedikit masam. Namun, menghadapi perintah kakak iparnya itu, dia juga tidak berdaya untuk membantah.Sangat jelas, ini sebagai bentuk penjelasan terhadap Ardika.Sambil tersenyum, Ardika berkata, "Bibi bisa datang ke Kota Banyuli saja, sudah cukup. Aku akan mengingat kebaikan ini.""Tina, tolong bantu aku antar Bibi dan Paman, ya."Violet melirik Ardika dengan sorot mata sedikit terkejut.Dia tidak menyangka Ardika bisa setenang itu. Hal ini membuat pandangannya terhadap Ardika berubah drastis.Perlu diketahui dua pertemuannya dengan Ard
Baca selengkapnya

Bab 2009 Menuntut Sikap

Ardika sangat luar biasa.Namun, dibandingkan dengan Wirhan, dia juga bukan apa-apa.Sebelumnya, menghadapi tekanan dari Keluarga Bangsawan Basagita dan Keluarga Rewind, Ardika masih bisa memberi perlawanan.Sekarang Wirhan sudah turun tangan sendiri, dia pasti akan berakhir diinjak-injak mati.Dia tidak akan bisa membalikkan situasi lagi selamanya!Jadi, orang-orang yang awalnya datang untuk melihat Ardika sebagai bahan tertawaan, kini berubah menjadi merasa simpati dan mengasihani Ardika.Hanya yang lemah, baru akan dikasihani.Menghadapi sorot mata simpati semua orang, ekspresi Ardika tetap tampak acuh tak acuh.Dia mengalihkan pandangannya, menatap Wirhan yang tengah menatapnya dengan sorot mata arogan seolah-olah sudah memenangkan pertarungan ini. Kemudian, dia berkata dengan acuh tak acuh, "Wirhan, kalau hanya seperti ini saja trik yang kamu miliki, aku benar-benar nggak tahu aku harus mengaku kalah dalam hal apa.""Pffttt!"Begitu Ardika selesai berbicara, langsung terdengar sua
Baca selengkapnya

Bab 2010 Apa Kamu Puas

"Ini adalah sikapku."Ardika menatap Wirhan yang terjatuh di lantai itu dengan tatapan arogan, lalu bertanya dengan seulas senyum tipis, "Tuan Muda Wirhan, apa kamu puas?""Pfftt!"Wirhan yang baru saja merangkak bangkit dengan susah payah, begitu mendengar kata-kata sindiran Ardika itu, darah langsung menyembur keluar dari mulutnya saking emosinya."Tuan Muda Wirhan!""Tuan Muda baik-baik saja, 'kan?!"Para pengikut Wirhan baru tersadar kembali saat ini. Mereka bergegas menghampiri Wirhan untuk memapahnya berdiri."Minggir!"Setelah berdiri, Wirhan langsung menepis tangan orang-orang yang memapahnya itu. Ekspresinya sudah tampak sangat muram.Bisa membuat seorang tuan muda elegan seperti Wirhan marah saking malunya, sangat jelas saat ini dia sangat marah.Wirhan mengangkat lengannya untuk menyeka bekas darah di sudut bibirnya. Dia menatap Ardika dengan lekat, niat membunuh tampak jelas di matanya."Ardika, berani-beraninya kamu memukulku! Kamu cari mati!"Wirhan berteriak dengan nada
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
199200201202203
...
205
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status