Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 991 - Bab 1000

Semua Bab Menantu Pahlawan Negara: Bab 991 - Bab 1000

1628 Bab

Bab 991 Menyuruh Konsul untuk Meminta Maaf

Dixon melontarkan kata-kata itu dengan gigi terkatup, suaranya terdengar sedingin es, sampai-sampai membuat orang-orang merinding.Kebanyakan orang sudah merasa gugup setengah mati.Mereka menyadari kali ini Dixon benar-benar sudah marah!"Byur ...."Tiba-tiba, Julia mengambil segelas anggur, lalu mengguyurkannya ke tubuh Ardika. Dalam sekejap, cairan berwarna kemerahan itu membasahi Ardika dari ujung kepala hingga ke ujung kaki."Dasar menantu benalu rendahan! Tuan Dixon sudah bersedia untuk mengampuni nyawamu, tapi kamu masih saja berani berbicara lancang seperti itu!""Cepat berlutut dan meminta maaf! Kalau nggak, kamu tunggu saja pembalasan dari Tuan Dixon!"Julia berbicara dengan ekspresi arogan."Nona Julia, kamu sudah keterlaluan! Suamiku nggak pernah menyinggungmu, 'kan?!"Luna melontarkan beberapa patah kata itu dengan penuh amarah. Dia segera mengambil kain yang tertata rapi di atas meja dan menyerahkannya kepada Ardika.Julia menyilangkan tangannya di depan dada, dia menatap
Baca selengkapnya

Bab 992 Harrison

Lembaga eksternal Negara Enggrim di Negara Nusantara, konsulat menempati tingkatan tertinggi, tepat di bawah kedutaan.Ada beberapa konsulat Negara Enggrim di Negara Nusantara, salah satu di antaranya berlokasi di ibu kota Provinsi Denpapan.Biarpun hanya merupakan sebuah konsulat juga mewakili seluruh Negara Enggrim.Meminta konsul Negara Enggrim untuk berlutut meminta maaf padanya, tindakan Ardika ini benar-benar tidak bisa dideskripsikan dengan kata semena-mena lagi."Dasar pecundang! Apa kamu tahu siapa Tuan Konsul saat ini? Dia adalah diplomat paling kuat yang dikirim oleh Negara Enggrim, sudah berpengalaman di medan perang!""Berani-beraninya kamu memintanya untuk datang berlutut meminta padamu! Kamu benar-benar cari mati! Apa mungkin kamu bahkan nggak tahu apa arti kata mati?!"Leon melontarkan kata-kata itu dengan penuh amarah.Dia benar-benar sudah hampir menggila karena Ardika.Perlu diketahui bahwa nyali Ardika benar-benar sudah terlalu besar. Saking besarnya, kalau tahu aka
Baca selengkapnya

Bab 993 Tak Terkalahkan

"Luna, kulihat kamu perlu mempersiapkan diri dengan baik untuk mengurus pemakaman suamimu!"Saat itu, Julia seakan-akan sudah bisa melihat ajal akan segera menjemput Ardika.Begitu mendengar ucapan wanita itu, raut wajah Luna langsung berubah menjadi pucat pasi, bahkan tangan dan kakinya pun terasa dingin."Sudah! Diam kamu!"Sambil mendengus dingin, Dixon menyela ucapan Julia. Dia menatap Ardika dengan lekat dan berkata, "Eh, bocah sialan Negara Nusantara, hanya karena kamu sudah menghina Pak Harrison, kamu sudah nggak bisa diampuni.""Sebelum hal ini sampai ke telinga Pak Harrison, seharusnya aku membantunya untuk melakukan sesuatu."Selesai berbicara, dia melambaikan tangannya pada para pengawal yang berdiri di belakangnya dan berkata dengan tajam, "Bocah sialan Negara Nusantara itu sudah menghina Pak Harrison, menghina Negara Enggrim, patahkan dulu lengan dan kakinya!"Tatapan sepuluh pengawal itu tertuju pada Ardika.Seiring dengan kata-kata lancang yang keluar dari mulut Ardika,
Baca selengkapnya

Bab 994 Silakan Ribut Saja Kalau Mau Dia Mati

"Bam ...."Akibat satu tamparan itu, Dixon langsung terjatuh membentur lantai dengan keras.Sekujur tubuhnya terasa kesemutan, bahkan wajahnya sudah mati rasa.Namun, Ardika masih tidak berniat untuk melepaskannya. Dia langsung maju, menarik pria asing itu bangkit, lalu mengayunkan tendangan yang keras hingga tulang betis Dixon patah."Ahhhh ...."Dixon langsung berteriak dengan histeris, lalu langsung berlutut di bawah kaki Ardika.Melihat tatapan Ardika tertuju padanya, raut wajah Julia yang berdiri di dekat Dixon langsung berubah menjadi pucat pasi saking ketakutannya."Kamu .... Apa yang mau kamu lakukan .... Ahhh!"Ardika langsung menarik wanita itu dan melayangkan satu tamparan ke wajah wanita itu sampai wanita itu berlutut di lantai. Kemudian, dia menjulurkan kakinya ke hadapan wanita itu dan berkata, "Sebelumnya sudah kubilang, aku akan membuatmu, anjing orang asing sialan itu untuk berlutut dan menjilat sepatuku hingga bersih.""Kamu .... Dasar pecundang! Atas dasar apa kamu b
Baca selengkapnya

Bab 995 Apa Kamu Tidak Bisa Mengenaliku dari Suaraku

"Pak Ridwan, Stalham telah memberikan kontribusi besar pada Negara Enggrim dengan pengorbanan darahnya.""Kalian harus menyerahkan pelaku pemukulan pada kami dan membiarkan kami untuk menjatuh hukuman padanya. Kalau nggak, kalian tunggu saja protes dari pihak pemerintahan Negara Enggrim!"Di pusat penahanan Kota Banyuli.Seorang pria asing berkulit putih berambut pirang sebahu dengan wajah berjanggut sedang meluapkan amarahnya pada Ridwan, ekspresinya tampak sangat arogan.Ya, benar. Pria itu tidak lain adalah Harrison, konsul utama konsulat Negara Enggrim yang berlokasi di ibu kota provinsi.Tepat pada saat ini, dia menerima panggilan telepon dari Dixon.Begitu mendengar ucapan Dixon di ujung telepon, Harrison tertegun sejenak, lalu amarahnya mulai meledak-ledak."Dasar sialan! Dixon, kamu benar-benar bajingan! Kamu pasti sudah menghadapi masalah dan sengaja ingin menyulut amarahku, 'kan?!""Bagaimana mungkin seorang bocah sialan Negara Nusantara berani memintaku untuk berlutut dan me
Baca selengkapnya

Bab 996 Benar-Benar Berlutut

"Luna, ini adalah konsekuensi yang harus kamu terima karena telah membiarkan idiot itu bertindak semena-mena! Kali ini, kamu dan keluargamu akan terseret dalam masalah karena dia!""Kalau aku adalah kamu, aku akan segera memutuskan hubungan dengannya!"Leon melontarkan beberapa patah kata itu pada Luna dengan suara dingin.Ekspresi Luna tampak pucat pasi, dia berkata dengan cemas, "Ardika, ayo kita segera kembali ke Vila Cakrawala!"Menghadapi situasi seperti sekarang ini, hanya itu satu-satunya cara yang terpikirkan olehnya.Di sana, ada penjagaan ketat dari anak buah Draco. Biarpun Harrison adalah konsul Negara Enggrim, pria itu juga tidak akan berani menerobos masuk ke Vila Cakrawala secara paksa.Namun, cara ini juga bukan sebuah cara untuk menyelesaikan masalah. Selanjutnya, mereka masih harus memikirkan bagaimana caranya untuk menghadapi situasi genting ini."Sayang, jangan takut, kita nggak perlu pergi ke mana pun. Kita tetap berada di sini, menunggu Harrison untuk datang memint
Baca selengkapnya

Bab 997 Sangat Terhormat

"Brak ...."Begitu melihat Harrison berlutut, belasan bawahan yang mengikutinya juga langsung ikut berlutut."Eh?!"Melihat sekelompok orang berlutut di hadapan Ardika, semua orang di tempat itu pun tercengang.Pemandangan di hadapan mereka itu benar-benar seperti sebuah ilusi.Bisa-bisanya Harrison yang merupakan seorang konsul utama Negara Enggrim tidak mencari perhitungan pada Ardika dan mencabik-cabik pria itu hidup-hidup, melainkan berlutut di hadapan Ardika!Secara naluriah, kebanyakan orang menggosok-gosok mata mereka, mereka bahkan mencurigai diri mereka sendiri apakah mereka salah lihat atau tidak."Ini ... ini mustahil terjadi!"Dixon mengeluarkan teriakan sedih dengan suara serak, nada bicara putus asa terdengar jelas dalam ucapannya.Saat ini, dia merasakan seperti tidak ada cahaya lagi dalam kehidupannya.Harrison adalah sosok pahlawan bagi penduduk Negara Enggrim. Sebagai seorang konsulat, pria itu juga mewakili reputasi Negara Enggrim.Namun, pria itu malah langsung berl
Baca selengkapnya

Bab 998 Dipulangkan

"Ahhh ...."Dixon mengeluarkan teriakan-teriakan kesakitan sekaligus menyedihkan.Melihat pemandangan itu, tidak ada seorang pun orang Negara Nusantara di tempat itu yang simpati padanya.Kalau bukan karena Harrison, mereka masih tidak tahu ternyata bocah itu sudah tidak bisa bertahan hidup lagi di Negara Enggrim dan datang ke Negara Nusantara untuk mengelabui orang-orang Negara Nusantara.Mengingat sebelumnya saat Ardika mengatai Dixon sampah asing dan mereka masih membela pria sialan itu, saat ini aura panas terasa menjalar di wajah mereka.Suasana hati Leon benar-benar buruk.Sebelumnya dia sangat menyanjung Dixon."Plak ....""Bam ...."Setelah menghujani Dixon dengan pukulan-pukulan dan tendangan-tendangan hingga Dixon dalam kondisi sekarat, akhirnya Harrison baru berhenti.Dixon tergeletak tak berdaya di lantai, bahkan dia sudah tidak bertenaga lagi untuk berteriak.Hanya saja, sepasang matanya terbelalak, sorot mata tidak terima ditujukannya pada Ardika.Dia benar-benar tidak me
Baca selengkapnya

Bab 999 Berpura-Pura Menjadi Dewa Perang Lagi

Bagaimanapun juga, Harrison mewakili reputasi Negara Enggrim, wajar saja dia tidak ingin kejadian memalukan seperti ini tersebar luas.Selain itu, Harrison juga merupakan orang yang cerdas. Melihat tidak ada seorang pun di tempat ini yang mengetahui identitas asli Ardika, dia tahu Ardika tidak suka menonjolkan diri, jadi Ardika pasti tidak keberatan kalau dia mengancam orang-orang di tempat ini seperti itu.Semua orang di dalam ruangan itu bergidik ngeri, tentu saja mereka tidak berani menyebarkan kejadian ini keluar.Mereka tidak memiliki kemampuan sebesar Ardika, sampai-sampai bisa membuat seorang konsulat utama berlutut dan meminta maaf.Setelah Harrison pergi, semua orang menghela napas lega. Namun, sorot mata yang mereka tujukan pada Ardika tampak sangat rumit.Malam ini, menantu benalu itu benar-benar sudah memberikan tamparan keras kepada mereka semua."Tuan Ardika, Nona Luna, aku benar-benar minta maaf. Aku minta maaf atas kelancanganku terhadap kalian tadi. Sebelumnya aku bena
Baca selengkapnya

Bab 1000 Oh Lalu

Leon mengingat-ingat kembali kejadian-kejadian tadi.Memang benar, hanya karena Ardika mengucapkan beberapa patah kata ambigu melalui panggilan telepon saja, sudah membuat Harrison berlutut meminta maaf padanya saking ketakutannya.Hal ini benar-benar tidak masuk akal.Selain itu, sebelumnya saat Luna takut pembalasan dendam dari Harrison, dia juga segera menarik Ardika untuk kembali dan bersembunyi di Vila Cakrawala agar mendapat perlindungan dari Komandan Draco dari tim tempur Kota Banyuli.Semua orang tahu Draco adalah anak buah kepercayaan Dewa Perang.Kalau begitu, Luna sekeluarga sudah terbiasa melindungi diri dengan Dewa Perang sebagai tameng mereka!"Dasar bajingan! Berani-beraninya dia membohongiku!"Saat ini, Leon diliputi perasaan amarah karena merasa dirinya telah dibodoh-bodohi."Leon, sekarang kamu sudah mengerti, 'kan?"Abraham tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Leon, selanjutnya berikan saja tekanan lebih besar lagi untuk pecundang itu, suruh dia melepaskan dan memb
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
9899100101102
...
163
DMCA.com Protection Status