"Luna, ini adalah konsekuensi yang harus kamu terima karena telah membiarkan idiot itu bertindak semena-mena! Kali ini, kamu dan keluargamu akan terseret dalam masalah karena dia!""Kalau aku adalah kamu, aku akan segera memutuskan hubungan dengannya!"Leon melontarkan beberapa patah kata itu pada Luna dengan suara dingin.Ekspresi Luna tampak pucat pasi, dia berkata dengan cemas, "Ardika, ayo kita segera kembali ke Vila Cakrawala!"Menghadapi situasi seperti sekarang ini, hanya itu satu-satunya cara yang terpikirkan olehnya.Di sana, ada penjagaan ketat dari anak buah Draco. Biarpun Harrison adalah konsul Negara Enggrim, pria itu juga tidak akan berani menerobos masuk ke Vila Cakrawala secara paksa.Namun, cara ini juga bukan sebuah cara untuk menyelesaikan masalah. Selanjutnya, mereka masih harus memikirkan bagaimana caranya untuk menghadapi situasi genting ini."Sayang, jangan takut, kita nggak perlu pergi ke mana pun. Kita tetap berada di sini, menunggu Harrison untuk datang memint
"Brak ...."Begitu melihat Harrison berlutut, belasan bawahan yang mengikutinya juga langsung ikut berlutut."Eh?!"Melihat sekelompok orang berlutut di hadapan Ardika, semua orang di tempat itu pun tercengang.Pemandangan di hadapan mereka itu benar-benar seperti sebuah ilusi.Bisa-bisanya Harrison yang merupakan seorang konsul utama Negara Enggrim tidak mencari perhitungan pada Ardika dan mencabik-cabik pria itu hidup-hidup, melainkan berlutut di hadapan Ardika!Secara naluriah, kebanyakan orang menggosok-gosok mata mereka, mereka bahkan mencurigai diri mereka sendiri apakah mereka salah lihat atau tidak."Ini ... ini mustahil terjadi!"Dixon mengeluarkan teriakan sedih dengan suara serak, nada bicara putus asa terdengar jelas dalam ucapannya.Saat ini, dia merasakan seperti tidak ada cahaya lagi dalam kehidupannya.Harrison adalah sosok pahlawan bagi penduduk Negara Enggrim. Sebagai seorang konsulat, pria itu juga mewakili reputasi Negara Enggrim.Namun, pria itu malah langsung berl
"Ahhh ...."Dixon mengeluarkan teriakan-teriakan kesakitan sekaligus menyedihkan.Melihat pemandangan itu, tidak ada seorang pun orang Negara Nusantara di tempat itu yang simpati padanya.Kalau bukan karena Harrison, mereka masih tidak tahu ternyata bocah itu sudah tidak bisa bertahan hidup lagi di Negara Enggrim dan datang ke Negara Nusantara untuk mengelabui orang-orang Negara Nusantara.Mengingat sebelumnya saat Ardika mengatai Dixon sampah asing dan mereka masih membela pria sialan itu, saat ini aura panas terasa menjalar di wajah mereka.Suasana hati Leon benar-benar buruk.Sebelumnya dia sangat menyanjung Dixon."Plak ....""Bam ...."Setelah menghujani Dixon dengan pukulan-pukulan dan tendangan-tendangan hingga Dixon dalam kondisi sekarat, akhirnya Harrison baru berhenti.Dixon tergeletak tak berdaya di lantai, bahkan dia sudah tidak bertenaga lagi untuk berteriak.Hanya saja, sepasang matanya terbelalak, sorot mata tidak terima ditujukannya pada Ardika.Dia benar-benar tidak me
Bagaimanapun juga, Harrison mewakili reputasi Negara Enggrim, wajar saja dia tidak ingin kejadian memalukan seperti ini tersebar luas.Selain itu, Harrison juga merupakan orang yang cerdas. Melihat tidak ada seorang pun di tempat ini yang mengetahui identitas asli Ardika, dia tahu Ardika tidak suka menonjolkan diri, jadi Ardika pasti tidak keberatan kalau dia mengancam orang-orang di tempat ini seperti itu.Semua orang di dalam ruangan itu bergidik ngeri, tentu saja mereka tidak berani menyebarkan kejadian ini keluar.Mereka tidak memiliki kemampuan sebesar Ardika, sampai-sampai bisa membuat seorang konsulat utama berlutut dan meminta maaf.Setelah Harrison pergi, semua orang menghela napas lega. Namun, sorot mata yang mereka tujukan pada Ardika tampak sangat rumit.Malam ini, menantu benalu itu benar-benar sudah memberikan tamparan keras kepada mereka semua."Tuan Ardika, Nona Luna, aku benar-benar minta maaf. Aku minta maaf atas kelancanganku terhadap kalian tadi. Sebelumnya aku bena
Leon mengingat-ingat kembali kejadian-kejadian tadi.Memang benar, hanya karena Ardika mengucapkan beberapa patah kata ambigu melalui panggilan telepon saja, sudah membuat Harrison berlutut meminta maaf padanya saking ketakutannya.Hal ini benar-benar tidak masuk akal.Selain itu, sebelumnya saat Luna takut pembalasan dendam dari Harrison, dia juga segera menarik Ardika untuk kembali dan bersembunyi di Vila Cakrawala agar mendapat perlindungan dari Komandan Draco dari tim tempur Kota Banyuli.Semua orang tahu Draco adalah anak buah kepercayaan Dewa Perang.Kalau begitu, Luna sekeluarga sudah terbiasa melindungi diri dengan Dewa Perang sebagai tameng mereka!"Dasar bajingan! Berani-beraninya dia membohongiku!"Saat ini, Leon diliputi perasaan amarah karena merasa dirinya telah dibodoh-bodohi."Leon, sekarang kamu sudah mengerti, 'kan?"Abraham tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Leon, selanjutnya berikan saja tekanan lebih besar lagi untuk pecundang itu, suruh dia melepaskan dan memb
"Dasar bajingan! Kulihat kamu sudah terbiasa membuat masalah, ya?!"Leon tidak menyangka Ardika sama sekali tidak tampak putus asa walaupun kedoknya sudah terekspos. Saking kesalnya, dadanya sampai naik turun."Ardika, aku beri tahu kamu. Keluarga Mahasura sudah sedang menghubungi Pak Harrison, memberitahunya tentang kamu berpura-pura menjadi Dewa Perang.""Kalau kamu nggak ingin dihabisi oleh Harrison, tahu diri sedikit. Cepat lepaskan Zilwar, biarkan dia pulang, serta pergi ke kediaman Keluarga Mahasura untuk memohon pengampunan.""Dengan mempertimbangkan dulu kamu adalah anggota keluarga mereka, mungkin saja Keluarga Mahasura akan mengampuni nyawamu."Leon mengancam Ardika dengan nada bicara sedingin es.Selesai berbicara, dia mengalihkan pandangannya ke arah Luna dan berkata, "Otak suami idiotmu itu bermasalah. Sebaiknya kamu bujuk dia, jangan sampai dia mencelakaimu dan keluargamu.""Ardika, bagaimana kalau kamu melepaskan Zilwar saja?"Luna menarik-narik lengan Ardika dengan kuat
Leon benar-benar tercengang.Pemikiran seperti apa itu?Sebelum Leon sempat berbicara, Ardika langsung berkata pada Ridwan, "Ridwan, minta satu bantuan lagi dari Harrison.""Bagaimanapun juga, kalian adalah anggota pemerintahan, kurang baik kalau kalian main hakim sendiri."Saking kesalnya, Leon sampai tertawa dan berkata, "Ardika, Keluarga Mahasura sudah menghubungi Harrison dan mengungkap kedokmu. Berani-beraninya kamu meminta Harrison untuk membantumu.""Mungkin saja sekarang dia sudah dalam perjalanan kemari untuk menghabisimu!"Ardika hanya tersenyum dan berkata, "Oh? Kalau begitu kita tunggu saja."Di pusat penahanan Kota Banyuli.Harrison baru saja menyelesaikan prosedur untuk pembebasan Stalham dan yang lainnya dan membawa mereka keluar dari pusat penahanan. Saat itu juga, dia menerima sebuah panggilan telepon."Halo, Tuan Harrison, aku adalah Abraham, Kepala Keluarga Mahasura."Tentu saja Harrison mengenal Abraham, dia berkata dengan sopan, "Ada urusan apa Pak Abraham mencarik
Luka Stalham masih belum sembuh, berjalan pun masih tertatih-tatih. Namun, bukan masalah baginya untuk menghadapi Zilwar yang lemah.Dia langsung menarik Zilwar mendekatinya dan mematahkan kedua kaki Tuan Muda Keluarga Mahasura itu tanpa ragu."Ahhhh! Ayah, cepat tolong aku ...."Suara teriakan histeris sekaligus menyedihkan Zilwar seakan-akan bisa membelah udara.Melihat kondisi putranya yang menyedihkan, mata Abraham yang berada di ujung panggilan video pun memerah."Nah, lihatlah."Sementara itu, di Hotel Framu, Ardika menyodorkan ponselnya pada Leon, video yang baru saja dikirim oleh Harrison sedang diputar.Begitu mengambil ponsel itu dan melihat video tersebut sekilas, wajah Leon langsung berkedut.Ternyata Harrison benar-benar melakukan hal itu!Sesuatu hal yang sama sekali tidak dia duga.Seakan-akan sedang menggenggam benda yang berbahaya, Leon langsung melemparkan kembali ponsel itu kepada Ardika.Dia berkata dengan marah, "Dasar idiot! Jangan pikir dengan kamu melakukan hal
Aturan yang berlaku dalam internal Tentara Bayaran Lane adalah aturan tentara militer asing.Mereka hanya akan mendengar perintah dari atasan mereka.Biarpun dia adalah kepala instruktur Tentara Bayaran Lane, orang-orang ini hanya akan melaksanakan perintah dari Chiko, tidak akan mendengarkan sepatah kata pun darinya.Karena itulah, begitu Tridon melihat Chiko, dia segera mengajukan penawaran yang paling besar, mencoba untuk memikat keponakannya itu dengan keuntungan.Hanya dengan cara seperti inilah, kemungkinan besar keponakannya itu akan menyelamatkan nyawanya.Melihat Tridon yang saat ini melihatnya seperti sosok penyelamat, Chiko merasa sedikit kecewa.Pamannya yang satu ini sudah ketakutan setengah mati.Bukan lagi sosok kepala instruktur tentara militer asing yang luar biasa seperti dulu.Namun, tidak peduli Tridon berubah menjadi seperti apa, Chiko juga akan menyelamatkannya.Alasannya sederhana, Tridon bisa membantunya menguasai Keluarga Dougli dan menyerahkan relasi kemiliter
"Kak Ardika, sepertinya si tua bangka itu sedang menelepon memanggil bala bantuan?"Levin menangkap pergerakan Tridon yang diam-diam melakukan panggilan telepon, dia segera melaporkan hal itu pada Ardika.Ardika melambaikan tangannya, menyunggingkan seulas senyum mempermainkan dan berkata, "Nggak apa-apa, biarkan saja.""Sebelumnya hanyalah 'hidangan pembuka', pertunjukan menarik baru dimulai."Tujuan awal Ardika adalah memusnahkan anggota Tentara Bayaran Lane yang telah menyelinap masuk dan bersembunyi di Negara Nusantara.Kalau hanya untuk menghadapi sekelompok preman yang terbiasa menindas yang lemah dan takut pada yang kuat, dia juga tidak perlu mengerahkan Pasukan Drakon dan Pasukan Pengawal Draco.Seolah-olah tidak mendapati Tridon sedang menelepon memanggil bala bantuan, Ardika meminta anggota Pasukan Pengawal Draco untuk melanjutkan "pembersihan" lokasi."Berlutut!""Lempar senjata kalian ke tanah dan angkat kedua lengan kalian ke atas!"Di bawah teguran tajam dan tegas para pr
"Gawat, gawat!"Menyaksikan para pembunuh dunia preman Keluarga Dougli itu sudah mulai ketakutan dan mundur, sekitar seratus orang perwakilan cabang Keluarga Dougli, mulai merasakan tangan dan kaki mereka sedingin es.Orang sebodoh apa pun, saat ini pasti sudah mengerti.Ini adalah sebuah perangkap yang dipasang untuk mereka semua, dengan tujuan untuk melenyapkan kekuatan Keluarga Dougli secara menyeluruh.Namun, mereka malah berinisiatif masuk ke dalam perangkap ini."Aku benci!"Saat ini, ekspresi Tridon tampak ganas, seperti sudah di ambang kegilaan.Tiga raja tentara besar sudah mati.Anak buah lainnya yang dibawanya dari Galea, juga dijadikan sebagai target khusus dan sudah tewas.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang, juga sudah ketakutan setengah mati dan kehilangan daya tempur.Kalah telak, tidak berlebihan untuk menggambarkan situasinya saat ini.Musnah.Semuanya sudah musnah.Sekarang, dia sudah berubah menjadi sosok pemimpin yang tidak memiliki anak buah.P
"Bam!"Dengan darah terciprat dari tubuhnya, tubuh Musa menghantam tanah dengan keras.Di lokasi benturan tubuhnya, permukaan tanah langsung membentuk sebuah lubang, pecahan-pecahan batu beterbangan dengan ganas ke seluruh arah."Ahhh!"Di bawah tatapan terkejut bukan main orang-orang di sekelilingnya, termasuk Tridon, Musa mengeluarkan suara teriakan kesakitan.Lengannya sudah hancur dan berserakan di tanah.Sementara itu, seperti sebuah batu yang dipecahkan, muncul banyak bekas retakan di tubuhnya.Retakan-retakan itu bahkan sudah menjalar ke area wajahnya, setetes demi setetes darah sudah mengalir. Tak lama kemudian, dia sudah seperti "manusia darah"."Musa!"Tridon berteriak dengan marah.Musa adalah anak buah yang paling diandalkan dan paling penting baginya, tetapi malah dipukul oleh seseorang menjadi seperti ini hanya dengan satu tinju saja.Sekujur tubuhnya terbelah.Membayangkan hukuman kejam membelah tubuh dengan lima ekor kuda zaman dahulu, penderitaan seperti itu bukanlah s
Musa berkata dengan datar, "Kamu sedang mengisyaratkanku untuk nggak membunuhmu?""Baiklah, aku percaya untuk sementara waktu."Selesai berbicara, dia melangkah maju satu langkah.Tidak terlihat dia mengerahkan kekuatannya, tetapi di saat telapak kakinya menyentuh permukaan tanah, tubuhnya langsung condong ke depan, melesat ke arah Draco berdiri.Seperti anak panah yang lepas, kecepatan Musa luar biasa cepat!Dalam sekejap mata saja, dia sudah muncul di hadapan Draco dan mengayunkan lengannya.Pergerakan lengannya ini bahkan lebih cepat dibandingkan tubuhnya, bahkan terdengar seperti melesat menebus udara.Dengan menggunakan tinju tersebut sebagai mata angin, topan tak kasat mata seperti terbentuk di sekitarnya, seakan-akan sedang mengoyak udara dengan ganas!Kalau tinju ini mengenai sasaran, pasti tubuh orang tersebut akan meledak di tempat!"Eh?"Dengan sorot mata sedikit terkejut, sudut bibir Draco terangkat ke atas.Walaupun dia merasa bocah yang satu ini pandai berpura-pura, tetap
Namun, dari awal hingga akhir, para pembunuh dunia preman itu tidak menemukan tanda-tanda apa pun.Hanya dari cara mereka menyamar dan bersembunyi ini saja, sudah bisa menunjukkan betapa terampilnya Pasukan Pengawal Draco!Saat ini, bahkan Tridon pun sedikit tercengang.Betapa terkejutnya dia ketika dia menyadari sepertinya dia telah masuk dalam perangkap yang telah disiapkan untuknya.Namun, dalam situasi saat ini, banyak bicara pun sudah tidak ada gunanya lagi.Peperangan sudah dimulai, dia sama sekali tidak sempat untuk menghentikan dan menghalangi hal ini terjadi!Anggota Pasukan Drakon tersebar di sekeliling Ardika. Pada saat melindunginya, mereka juga sudah mulai menyerang para pembunuh dunia preman itu.Sementara itu, lapisan luar pembunuh dunia preman juga menyerang tiga ratus orang anggota Pasukan Pengawal Draco pada saat bersamaan.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang itu, berbalik dikepung, diserang dari lapisan luar dan dalam.Pembantaian yang dibayangkan
Tak lama kemudian, orang-orang yang turun dari tali helikopter ini sudah kian mendekati permukaan tanah.Saat jarak mereka dengan permukaan tanah masih ada sepuluh meter, satu per satu dari orang-orang ini segera melepaskan tali, langsung melompat turun.Ketika menyentuh permukaan tanah, mereka langsung berguling dengan santai, lalu berdiri di hamparan tanah kosong di sekeliling Ardika.Mereka berjumlah tiga puluh orang.Mereka mengenakan setelan taktis berwarna hitam tanpa logo apa pun, helm dan masker taktis kelas atas, hanya kacamata saja yang kelihatan, sehingga terkesan sangat misterius.Di saku-saku mereka, tergantung berbagai jenis senjata, termasuk senjata api, bahkan granat!"Kak Ardika, apa ini adalah Pasukan Drakon yang legendaris itu?!"Di belakang Ardika, Levin menatap orang-orang misterius itu dengan sorot mata agresif, ekspresi bersemangat tampak jelas di wajahnya.Pasukan Drakon!Pasukan Negara Nusantara yang ahli dalam hal menyerang sekaligus legendaris!Masing-masing
"Ya, benar, kalian masih muda, seperti binatang muda yang baru keluar dari perlindungan orang tua.""Sekarang kalian masih belum tumbuh, bukan tandinganku.""Tapi, dengan mempertimbangkan rasa hormatku terhadap sejenis, aku akan membunuh kalian secara pribadi."Musa yang biasanya tidak banyak bicara, hari ini jarang-jarang mengucapkan kata-kata sebanyak ini.Ini menunjukkan kemunculan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, akhirnya telah membangkitkan minatnya.Bahkan minat ini sangatlah kuat.Tridon sendiri juga terkejut bukan main. Kemudian, dia menatap Tujuh Bilah dan Serigala Ganas dengan lekat, lalu berkata dengan dingin, "Musa, kamu harus membunuh mereka!"Mendengar Musa mengatakan kedua orang itu adalah sejenisnya, Tridon sudah ketakutan.Karena hanya dia yang tahu betapa menakutkannya orang seperti Musa.Benar-benar seperti monster.Karena tidak bisa didapatkan, maka monster seperti ini hanya bisa dimusnahkan.Kalau hari ini dia membiarkan dua orang itu lolos, setelah mereka tumbuh ke
Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan