Beranda / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 998 Dipulangkan

Share

Bab 998 Dipulangkan

Penulis: Sarjana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-04 18:00:00
"Ahhh ...."

Dixon mengeluarkan teriakan-teriakan kesakitan sekaligus menyedihkan.

Melihat pemandangan itu, tidak ada seorang pun orang Negara Nusantara di tempat itu yang simpati padanya.

Kalau bukan karena Harrison, mereka masih tidak tahu ternyata bocah itu sudah tidak bisa bertahan hidup lagi di Negara Enggrim dan datang ke Negara Nusantara untuk mengelabui orang-orang Negara Nusantara.

Mengingat sebelumnya saat Ardika mengatai Dixon sampah asing dan mereka masih membela pria sialan itu, saat ini aura panas terasa menjalar di wajah mereka.

Suasana hati Leon benar-benar buruk.

Sebelumnya dia sangat menyanjung Dixon.

"Plak ...."

"Bam ...."

Setelah menghujani Dixon dengan pukulan-pukulan dan tendangan-tendangan hingga Dixon dalam kondisi sekarat, akhirnya Harrison baru berhenti.

Dixon tergeletak tak berdaya di lantai, bahkan dia sudah tidak bertenaga lagi untuk berteriak.

Hanya saja, sepasang matanya terbelalak, sorot mata tidak terima ditujukannya pada Ardika.

Dia benar-benar tidak me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 999 Berpura-Pura Menjadi Dewa Perang Lagi

    Bagaimanapun juga, Harrison mewakili reputasi Negara Enggrim, wajar saja dia tidak ingin kejadian memalukan seperti ini tersebar luas.Selain itu, Harrison juga merupakan orang yang cerdas. Melihat tidak ada seorang pun di tempat ini yang mengetahui identitas asli Ardika, dia tahu Ardika tidak suka menonjolkan diri, jadi Ardika pasti tidak keberatan kalau dia mengancam orang-orang di tempat ini seperti itu.Semua orang di dalam ruangan itu bergidik ngeri, tentu saja mereka tidak berani menyebarkan kejadian ini keluar.Mereka tidak memiliki kemampuan sebesar Ardika, sampai-sampai bisa membuat seorang konsulat utama berlutut dan meminta maaf.Setelah Harrison pergi, semua orang menghela napas lega. Namun, sorot mata yang mereka tujukan pada Ardika tampak sangat rumit.Malam ini, menantu benalu itu benar-benar sudah memberikan tamparan keras kepada mereka semua."Tuan Ardika, Nona Luna, aku benar-benar minta maaf. Aku minta maaf atas kelancanganku terhadap kalian tadi. Sebelumnya aku bena

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1000 Oh Lalu

    Leon mengingat-ingat kembali kejadian-kejadian tadi.Memang benar, hanya karena Ardika mengucapkan beberapa patah kata ambigu melalui panggilan telepon saja, sudah membuat Harrison berlutut meminta maaf padanya saking ketakutannya.Hal ini benar-benar tidak masuk akal.Selain itu, sebelumnya saat Luna takut pembalasan dendam dari Harrison, dia juga segera menarik Ardika untuk kembali dan bersembunyi di Vila Cakrawala agar mendapat perlindungan dari Komandan Draco dari tim tempur Kota Banyuli.Semua orang tahu Draco adalah anak buah kepercayaan Dewa Perang.Kalau begitu, Luna sekeluarga sudah terbiasa melindungi diri dengan Dewa Perang sebagai tameng mereka!"Dasar bajingan! Berani-beraninya dia membohongiku!"Saat ini, Leon diliputi perasaan amarah karena merasa dirinya telah dibodoh-bodohi."Leon, sekarang kamu sudah mengerti, 'kan?"Abraham tertawa terbahak-bahak, lalu berkata, "Leon, selanjutnya berikan saja tekanan lebih besar lagi untuk pecundang itu, suruh dia melepaskan dan memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1001 Melepaskan Zilwar

    "Dasar bajingan! Kulihat kamu sudah terbiasa membuat masalah, ya?!"Leon tidak menyangka Ardika sama sekali tidak tampak putus asa walaupun kedoknya sudah terekspos. Saking kesalnya, dadanya sampai naik turun."Ardika, aku beri tahu kamu. Keluarga Mahasura sudah sedang menghubungi Pak Harrison, memberitahunya tentang kamu berpura-pura menjadi Dewa Perang.""Kalau kamu nggak ingin dihabisi oleh Harrison, tahu diri sedikit. Cepat lepaskan Zilwar, biarkan dia pulang, serta pergi ke kediaman Keluarga Mahasura untuk memohon pengampunan.""Dengan mempertimbangkan dulu kamu adalah anggota keluarga mereka, mungkin saja Keluarga Mahasura akan mengampuni nyawamu."Leon mengancam Ardika dengan nada bicara sedingin es.Selesai berbicara, dia mengalihkan pandangannya ke arah Luna dan berkata, "Otak suami idiotmu itu bermasalah. Sebaiknya kamu bujuk dia, jangan sampai dia mencelakaimu dan keluargamu.""Ardika, bagaimana kalau kamu melepaskan Zilwar saja?"Luna menarik-narik lengan Ardika dengan kuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1002 Benar-Benar Terlalu Mementingkan Harga Diri

    Leon benar-benar tercengang.Pemikiran seperti apa itu?Sebelum Leon sempat berbicara, Ardika langsung berkata pada Ridwan, "Ridwan, minta satu bantuan lagi dari Harrison.""Bagaimanapun juga, kalian adalah anggota pemerintahan, kurang baik kalau kalian main hakim sendiri."Saking kesalnya, Leon sampai tertawa dan berkata, "Ardika, Keluarga Mahasura sudah menghubungi Harrison dan mengungkap kedokmu. Berani-beraninya kamu meminta Harrison untuk membantumu.""Mungkin saja sekarang dia sudah dalam perjalanan kemari untuk menghabisimu!"Ardika hanya tersenyum dan berkata, "Oh? Kalau begitu kita tunggu saja."Di pusat penahanan Kota Banyuli.Harrison baru saja menyelesaikan prosedur untuk pembebasan Stalham dan yang lainnya dan membawa mereka keluar dari pusat penahanan. Saat itu juga, dia menerima sebuah panggilan telepon."Halo, Tuan Harrison, aku adalah Abraham, Kepala Keluarga Mahasura."Tentu saja Harrison mengenal Abraham, dia berkata dengan sopan, "Ada urusan apa Pak Abraham mencarik

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1003 Farlin Dibohongi

    Luka Stalham masih belum sembuh, berjalan pun masih tertatih-tatih. Namun, bukan masalah baginya untuk menghadapi Zilwar yang lemah.Dia langsung menarik Zilwar mendekatinya dan mematahkan kedua kaki Tuan Muda Keluarga Mahasura itu tanpa ragu."Ahhhh! Ayah, cepat tolong aku ...."Suara teriakan histeris sekaligus menyedihkan Zilwar seakan-akan bisa membelah udara.Melihat kondisi putranya yang menyedihkan, mata Abraham yang berada di ujung panggilan video pun memerah."Nah, lihatlah."Sementara itu, di Hotel Framu, Ardika menyodorkan ponselnya pada Leon, video yang baru saja dikirim oleh Harrison sedang diputar.Begitu mengambil ponsel itu dan melihat video tersebut sekilas, wajah Leon langsung berkedut.Ternyata Harrison benar-benar melakukan hal itu!Sesuatu hal yang sama sekali tidak dia duga.Seakan-akan sedang menggenggam benda yang berbahaya, Leon langsung melemparkan kembali ponsel itu kepada Ardika.Dia berkata dengan marah, "Dasar idiot! Jangan pikir dengan kamu melakukan hal

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1004 Leon Kamu Sedang Cari Mati

    Setelah mendengar ucapan Leon, Farlin mulai merasa sedikit tidak puas.Jelas-jelas dia diundang untuk menghadiri perjamuan malam ini dengan alasan untuk mendiskusikan tentang memperbaiki tatanan pasar. Namun, setelah dia tiba di sini, Leon malah langsung mengesampingkan masalah itu dan memintanya untuk pergi mengobati seseorang.Terlebih lagi, pihak yang bisa meminta bantuan seorang Leon, tentu saja bukan orang biasa.Farlin paling membenci pasien yang mengandalkan relasi seperti ini.Namun, karena dia adalah seorang dokter dan tugasnya memang untuk mengobati orang, dia masih bertanya dengan sabar, "Siapa pasiennya?""Pak Farlin, seharusnya pasien yang dia maksud itu adalah Rocky, tapi sekarang bertambah satu orang lagi, yaitu Zilwar."Sebelum Leon sempat berbicara, Ardika sudah melontarkan beberapa patah kata itu dengan dingin.Dia tidak menyangka setelah sekian lama berlalu, Keluarga Mahasura masih belum menyerah juga. Mereka masih saja memikirkan berbagai macam cara agar Farlin perg

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1005 Tina Mengadu

    Amarah Ardika benar-benar sudah tersulut oleh ucapan Leon.Dalam perjamuan malam ini, pria itu bukan baru sekali dua kali memprovokasinya, melainkan sudah berkali-kali.Kalau orang lain, Ardika pasti sudah melayangkan satu tamparan ke wajah orang itu.Dengan mempertimbangkan pria itu adalah paman Luna, Ardika baru tidak mempermasalahkan hal itu.Namun, sekarang, Leon malah berani mengancam Luna dengan alasan tidak akan memberikan kesempatan kepada Desi untuk kembali ke Keluarga Liwanto untuk bercerai dengannya.Pria itu sudah bertindak di luar batas toleransinya.Dengan memasang ekspresi dingin, Ardika berjalan menuju ke arah Leon."Ardika!"Luna segera menarik lengannya, lalu menggelengkan kepala padanya. Sorot mata khawatir tampak jelas di mata Luna.Dia takut Ardika melakukan tindakan yang akan membawa masalah lagi.Setelah menghentikan Ardika, dia baru menoleh ke arah Leon.Setelah menarik napas dalam-dalam, Luna baru berkata dengan pelan, "Paman, sepertinya kamu sudah terlalu mema

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06
  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1006 Menjadi Wali Kota untuk Sementara Waktu

    Desi memarahi Ardika panjang lebar.Ardika hanya mendengarkan ucapan ibu mertuanya itu dalam diam, dia terlalu malas untuk memberikan penjelasan."Selain itu, Tina juga bilang dia akan mengirim seorang wakil presdir baru ke Perusahaan Investasi Gilra dan memintamu untuk kooperatif dengan wakil presdir baru itu."Setelah menyampaikan informasi tersebut, Desi memelototi Ardika dengan tajam dan berkata, "Ardika, apa kamu sudah dengar?""Hmm."Ardika menganggukkan kepalanya, hal itu tidak masalah baginya.Selama wakil presdir baru itu berkemampuan dan tidak seperti Virgoun yang sebelumnya mencari masalah dengannya, tentu saja dia tidak keberatan.Setelah Desi berbalik dan pergi, Luna baru membujuk Ardika panjang lebar, "Ardika, kamu harus memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Kamu harus belajar dan bekerja dengan giat, ya?""Setelah kamu meraih pencapaian sendiri, ibuku juga nggak akan bersikap seperti itu padamu lagi.""Oke, sayangku."Sambil tersenyum, Ardika memeluknya dan memijat-mi

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1831 Sudah Merencanakan Segalanya

    Aturan yang berlaku dalam internal Tentara Bayaran Lane adalah aturan tentara militer asing.Mereka hanya akan mendengar perintah dari atasan mereka.Biarpun dia adalah kepala instruktur Tentara Bayaran Lane, orang-orang ini hanya akan melaksanakan perintah dari Chiko, tidak akan mendengarkan sepatah kata pun darinya.Karena itulah, begitu Tridon melihat Chiko, dia segera mengajukan penawaran yang paling besar, mencoba untuk memikat keponakannya itu dengan keuntungan.Hanya dengan cara seperti inilah, kemungkinan besar keponakannya itu akan menyelamatkan nyawanya.Melihat Tridon yang saat ini melihatnya seperti sosok penyelamat, Chiko merasa sedikit kecewa.Pamannya yang satu ini sudah ketakutan setengah mati.Bukan lagi sosok kepala instruktur tentara militer asing yang luar biasa seperti dulu.Namun, tidak peduli Tridon berubah menjadi seperti apa, Chiko juga akan menyelamatkannya.Alasannya sederhana, Tridon bisa membantunya menguasai Keluarga Dougli dan menyerahkan relasi kemiliter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1830 Chiko

    "Kak Ardika, sepertinya si tua bangka itu sedang menelepon memanggil bala bantuan?"Levin menangkap pergerakan Tridon yang diam-diam melakukan panggilan telepon, dia segera melaporkan hal itu pada Ardika.Ardika melambaikan tangannya, menyunggingkan seulas senyum mempermainkan dan berkata, "Nggak apa-apa, biarkan saja.""Sebelumnya hanyalah 'hidangan pembuka', pertunjukan menarik baru dimulai."Tujuan awal Ardika adalah memusnahkan anggota Tentara Bayaran Lane yang telah menyelinap masuk dan bersembunyi di Negara Nusantara.Kalau hanya untuk menghadapi sekelompok preman yang terbiasa menindas yang lemah dan takut pada yang kuat, dia juga tidak perlu mengerahkan Pasukan Drakon dan Pasukan Pengawal Draco.Seolah-olah tidak mendapati Tridon sedang menelepon memanggil bala bantuan, Ardika meminta anggota Pasukan Pengawal Draco untuk melanjutkan "pembersihan" lokasi."Berlutut!""Lempar senjata kalian ke tanah dan angkat kedua lengan kalian ke atas!"Di bawah teguran tajam dan tegas para pr

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1829 Masih Ada Kesempatan

    "Gawat, gawat!"Menyaksikan para pembunuh dunia preman Keluarga Dougli itu sudah mulai ketakutan dan mundur, sekitar seratus orang perwakilan cabang Keluarga Dougli, mulai merasakan tangan dan kaki mereka sedingin es.Orang sebodoh apa pun, saat ini pasti sudah mengerti.Ini adalah sebuah perangkap yang dipasang untuk mereka semua, dengan tujuan untuk melenyapkan kekuatan Keluarga Dougli secara menyeluruh.Namun, mereka malah berinisiatif masuk ke dalam perangkap ini."Aku benci!"Saat ini, ekspresi Tridon tampak ganas, seperti sudah di ambang kegilaan.Tiga raja tentara besar sudah mati.Anak buah lainnya yang dibawanya dari Galea, juga dijadikan sebagai target khusus dan sudah tewas.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang, juga sudah ketakutan setengah mati dan kehilangan daya tempur.Kalah telak, tidak berlebihan untuk menggambarkan situasinya saat ini.Musnah.Semuanya sudah musnah.Sekarang, dia sudah berubah menjadi sosok pemimpin yang tidak memiliki anak buah.P

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1828 Hancur dengan Satu Tinju

    "Bam!"Dengan darah terciprat dari tubuhnya, tubuh Musa menghantam tanah dengan keras.Di lokasi benturan tubuhnya, permukaan tanah langsung membentuk sebuah lubang, pecahan-pecahan batu beterbangan dengan ganas ke seluruh arah."Ahhh!"Di bawah tatapan terkejut bukan main orang-orang di sekelilingnya, termasuk Tridon, Musa mengeluarkan suara teriakan kesakitan.Lengannya sudah hancur dan berserakan di tanah.Sementara itu, seperti sebuah batu yang dipecahkan, muncul banyak bekas retakan di tubuhnya.Retakan-retakan itu bahkan sudah menjalar ke area wajahnya, setetes demi setetes darah sudah mengalir. Tak lama kemudian, dia sudah seperti "manusia darah"."Musa!"Tridon berteriak dengan marah.Musa adalah anak buah yang paling diandalkan dan paling penting baginya, tetapi malah dipukul oleh seseorang menjadi seperti ini hanya dengan satu tinju saja.Sekujur tubuhnya terbelah.Membayangkan hukuman kejam membelah tubuh dengan lima ekor kuda zaman dahulu, penderitaan seperti itu bukanlah s

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1827 Coba Terima Satu Tinjuku

    Musa berkata dengan datar, "Kamu sedang mengisyaratkanku untuk nggak membunuhmu?""Baiklah, aku percaya untuk sementara waktu."Selesai berbicara, dia melangkah maju satu langkah.Tidak terlihat dia mengerahkan kekuatannya, tetapi di saat telapak kakinya menyentuh permukaan tanah, tubuhnya langsung condong ke depan, melesat ke arah Draco berdiri.Seperti anak panah yang lepas, kecepatan Musa luar biasa cepat!Dalam sekejap mata saja, dia sudah muncul di hadapan Draco dan mengayunkan lengannya.Pergerakan lengannya ini bahkan lebih cepat dibandingkan tubuhnya, bahkan terdengar seperti melesat menebus udara.Dengan menggunakan tinju tersebut sebagai mata angin, topan tak kasat mata seperti terbentuk di sekitarnya, seakan-akan sedang mengoyak udara dengan ganas!Kalau tinju ini mengenai sasaran, pasti tubuh orang tersebut akan meledak di tempat!"Eh?"Dengan sorot mata sedikit terkejut, sudut bibir Draco terangkat ke atas.Walaupun dia merasa bocah yang satu ini pandai berpura-pura, tetap

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1826 Kamu Sangat Pandai Berpura-Pura

    Namun, dari awal hingga akhir, para pembunuh dunia preman itu tidak menemukan tanda-tanda apa pun.Hanya dari cara mereka menyamar dan bersembunyi ini saja, sudah bisa menunjukkan betapa terampilnya Pasukan Pengawal Draco!Saat ini, bahkan Tridon pun sedikit tercengang.Betapa terkejutnya dia ketika dia menyadari sepertinya dia telah masuk dalam perangkap yang telah disiapkan untuknya.Namun, dalam situasi saat ini, banyak bicara pun sudah tidak ada gunanya lagi.Peperangan sudah dimulai, dia sama sekali tidak sempat untuk menghentikan dan menghalangi hal ini terjadi!Anggota Pasukan Drakon tersebar di sekeliling Ardika. Pada saat melindunginya, mereka juga sudah mulai menyerang para pembunuh dunia preman itu.Sementara itu, lapisan luar pembunuh dunia preman juga menyerang tiga ratus orang anggota Pasukan Pengawal Draco pada saat bersamaan.Pembunuh dunia preman yang mendekati sepuluh ribu orang itu, berbalik dikepung, diserang dari lapisan luar dan dalam.Pembantaian yang dibayangkan

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1825 Jatuh dari Langit

    Tak lama kemudian, orang-orang yang turun dari tali helikopter ini sudah kian mendekati permukaan tanah.Saat jarak mereka dengan permukaan tanah masih ada sepuluh meter, satu per satu dari orang-orang ini segera melepaskan tali, langsung melompat turun.Ketika menyentuh permukaan tanah, mereka langsung berguling dengan santai, lalu berdiri di hamparan tanah kosong di sekeliling Ardika.Mereka berjumlah tiga puluh orang.Mereka mengenakan setelan taktis berwarna hitam tanpa logo apa pun, helm dan masker taktis kelas atas, hanya kacamata saja yang kelihatan, sehingga terkesan sangat misterius.Di saku-saku mereka, tergantung berbagai jenis senjata, termasuk senjata api, bahkan granat!"Kak Ardika, apa ini adalah Pasukan Drakon yang legendaris itu?!"Di belakang Ardika, Levin menatap orang-orang misterius itu dengan sorot mata agresif, ekspresi bersemangat tampak jelas di wajahnya.Pasukan Drakon!Pasukan Negara Nusantara yang ahli dalam hal menyerang sekaligus legendaris!Masing-masing

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1824 Sebelum Pertarungan Besar-Besaran Mulai

    "Ya, benar, kalian masih muda, seperti binatang muda yang baru keluar dari perlindungan orang tua.""Sekarang kalian masih belum tumbuh, bukan tandinganku.""Tapi, dengan mempertimbangkan rasa hormatku terhadap sejenis, aku akan membunuh kalian secara pribadi."Musa yang biasanya tidak banyak bicara, hari ini jarang-jarang mengucapkan kata-kata sebanyak ini.Ini menunjukkan kemunculan Tujuh Bilah dan Serigala Ganas, akhirnya telah membangkitkan minatnya.Bahkan minat ini sangatlah kuat.Tridon sendiri juga terkejut bukan main. Kemudian, dia menatap Tujuh Bilah dan Serigala Ganas dengan lekat, lalu berkata dengan dingin, "Musa, kamu harus membunuh mereka!"Mendengar Musa mengatakan kedua orang itu adalah sejenisnya, Tridon sudah ketakutan.Karena hanya dia yang tahu betapa menakutkannya orang seperti Musa.Benar-benar seperti monster.Karena tidak bisa didapatkan, maka monster seperti ini hanya bisa dimusnahkan.Kalau hari ini dia membiarkan dua orang itu lolos, setelah mereka tumbuh ke

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 1823 Aura Orang Sejenis

    Perlu diketahui, keponakan Olin ini sudah sangat terkenal di dunia preman Montawa, dengan mengandalkan kemampuan sendiri.Belasan orang anak buahnya itu juga merupakan anak buah elitenya.Kali ini, Keluarga Dougli mengumpulkan banyak orang dari dunia preman, tetapi bukan hanya dengan identitas sebagai preman saja, sudah memenuhi kualifikasi untuk berada di sini.Orang-orang yang bisa datang ke Kota Banyuli adalah orang-orang ganas dengan kekuatan luar biasa, berani bertarung dan membunuh.Namun, biarpun demikian, Serigala Ganas dan Tujuh Bilah tetap hanya menggunakan satu jurus saja, sudah bisa menyingkirkan belasan orang tersebut. Benar-benar layak disebut sebagai monster!"Nggak disangka di tempat kecil seperti Kota Banyuli ini, masih ada ahli bela diri seperti kalian. Antoine dan Gustav mati di tangan kalian, masih bisa diterima."Tridon menatap kedua orang itu dengan sorot mata agresif. "Bagaimana kalau kelak kalian ikut denganku saja?""Uang dan kekuasaan, wanita cantik, aku akan

DMCA.com Protection Status