“Aku gak ingat, Mas. Aku gak bisa mengingatnya. Aku gak bisa,” ujar Cindy meneteskan air matanya. Sebastian diam sejenak lalu menyeka air mata itu dengan jarinya. Matanya tidak lekang pindah dari mata Cindy lalu kembali mencumbunya.“Kamu akan mengingat semuanya lagi, Cinta. Tapi aku tahu ... kalau kamu hanya mencintaiku.” Sebastian kembali bicara dengan ujung hidungnya terkait pada Cindy yang memejamkan mata. Sebelah tangan Cindy ikut membelai pipi Sebastian. Tanpa jarak, keduanya saling menempelkan kening dan memejamkan mata, membaui satu sama lain lalu mencumbu pelan dan lembut.“Tapi kita sesungguhnya tidak menikah, Mas. Aku ....”“Ssstt.” Sebastian menempelkan jari telunjuknya pada bibir Cindy sehingga ia berhenti bicara.“Kita akan menikah. Besok, kita ke catatan sipil atau kalau kamu mau, kita bisa menikah di gereja. Terserah sama kamu, Cinta. Tapi kita bisa menikah besok.” Cindy tercengan
Baca selengkapnya