"Wow!" Bibi Yuna berdecak kagum dengan wajah cantiknya yang berseri-seri setelah mendengar penuturan Alan mengenai Azzura, yang kini menjadi wanitanya."Jadi, apa nama butikmu?" tanya Bibi Yuna ramah. "Butik Ruella," jawab Azzura pada Bibi Yuna, yang berbarengan dengan ponsel Alan yang bunyi. "Ini pasti Sage," gumam Alan bertaruh. "Maaf, Bibi, Azzura." Alan berjalan ke dapur, dan kemudian bersandar di meja bar tanpa memeriksa nomor yang meneleponnya. "Alan...." panggil Sage cepat begitu Alan menerima teleponnya. "Kau di mana? Aku berusaha untuk menghubungimu sejak kemarin. Aku ingin bertemu denganmu, untuk memberi tahumu sesuatu. Kenapa kau tak membalas pesan dan teleponku?" cerca Sage bernada kesal."Dengar Ge, sekarang bukan saat yang tepat untuk kita bicara," balas Alan pada Sage sembari melirik cemas ke arah Azzura, yang sedang menatapnya curiga selagi wanita seksi tersebut bergumam sesuatu pada bibinya.Melihat itu, Alan lantas membelakangi Azzura dan bibinya. "Kau di mana, La
Baca selengkapnya