Meskipun dalam gelap, aku tetap tahu bahwa lelaki yang bersamaku sekarang adalah suami tercinta. Dari embusan napas, sudah ketahuan. Seperti inilah cinta, tidak butuh mata untuk memandang. Pastinya, jantung yang berdegup cepat seolah menguatkan dugaanku."Sayang, biarkan aku ganti baju dulu!" pintaku dengan suara manja."Tidak usah, aku sudah tidak bisa menahan diri, Sayang!" sahutnya. Suara itu terdengar berat, tidak seperti sebelumnya.Jujur saja, aku sempat ragu. Namun, berusaha berprasangka baik bahwa seseorang yang sedang dikuasai nafsu memang susah mengendalikan diri, suara pun akan sedikit serak. Baru saja aku mencoba melepaskan diri ketika lelaki itu memberi kecupan hangat di telinga kanan. Bibir sedikit gemetar, tetapi aku tersenyum bahagia. Kecupan singkat di telinga kanan selalu dilakukan oleh Mas Abryal sejak kami resmi pacaran."Baiklah, Suamiku Sayang. Lakukan apa yang seharusnya kita lakukan!"Mas Abryal berdehem, kemudian mulai melucuti pakaianku dengan kasar. Ada apa
Last Updated : 2023-10-17 Read more