"Kenapa, Mas?" Aku memberanikan diri bertanya ketika melihat Mas Abryal memutus sambungan telepon, kemudian mondar-mandir tanpa menatapku.Dia menoleh, lantas menjawab, "Baru saja mas tiba di rumah, tapi sudah ada pasien baru lagi.""Apa tidak bisa ditunda dulu, Mas? Perawat di rumah sakit gak cuma kamu, kan? Harusnya mereka mengerti kalau kita baru saja menikah kemarin dan tentu diperbolehkan cuti."Mas Abryal diam, tampak berpikir. Sejujurnya ada dua rasa ketika Mas Abryal kembali ke rumah sakit. Di satu sisi, aku tidak harus mencari alasan menghindar dari keinginannya melakukan hubungan suami istri. Akan tetapi, di sisi lain merasa sedih juga. Jika di hari kedua saja bahkan pada malam pertama dia kembali ditugaskan sehingga tidak bisa menemani istri, bagaimana dengan ke depannya?"Ini darurat, Megy. Demi keselamatan nyawa seorang ayah. Kata dokter Cindy, pasien terjatuh dari ketinggian tadi malam dan hari ini keadaannya benar-benar gawat. Sebagai perawat, mas tidak boleh mementingk
Baca selengkapnya