Baskoro tersenyum mendengar Raka setuju dengan perjodohan itu. Ia yakin untuk membujuk Anggita tak sesulit yang ia pikirkan. Adiknya kali ini pasti tak akan menolak. Caraka pamit pulang karena sudah terlalu malam. Ada Sasy yang menunggunya di rumah, memang sejak la ia meminta di Carikan jodoh. Namun, beberapa yang di kenalkan padanya tak membuat ia respect. Akan tetapi, saat Anggita di sodorkan menjadi kandidat, ia pun langsung setuju padahal ia mengira wanita itu adalah susternya Bunga. "Kenapa aku bisa setuju, tapi saat pertama kali melihat dia--ah entah." Caraka kembali fokus mengemudi, usianya sudah kepala Empat walau begitu tak membuat wajahnya pun menua. Mungkin hanya pikirannya yang kolot, juga pandangannya yang sedikit kabur.***Anggita menggerutu kesal, kenapa pria itu datang lalu sang kakak mengenalkannya, hal tersebut membuat dirinya harus berdiri cukup lama di depan pintu berharap jika akan ada hal yang terdengar. Namun, menurutnya semuanya berakhir dengan sia-sia kare
Baca selengkapnya