Semua Bab Istri yang Disia-siakan Ternyata Pewaris Kesayangan : Bab 121 - Bab 130

181 Bab

Gelagat Aneh Kakak Pertama

"Kalian kenapa melihat aku seperti itu?"Baskoro terheran-heran melihat ketiga adiknya yang menatapnya dengan tatapan yang sangat aneh, memangnya ada yang salah dengan penampilannya dan juga tidak biasanya mereka bertiga menatapnya seperti itu benar-benar membuatnya sangat heran.Ketiganya kompak menggeleng. Anggita, Andre dan juga Evan hanya menetap satu sama lain tidak mungkin mereka akan jujur. Wajah Baskoro bersemi, lalu kembali' menatap ponsel. Lelaki itu menata ponsel seperti anak remaja yang tengah kasmaran saja, lalu ia seperti Tengah membalas pesan yang dikirimkan itu karena terlihat jika jemarinya dengan asyik mengetik layar ponsel."Ndre, aku mau keluar kota beberapa hari. Tolong atur dan urus semua." Baskoro lagi Dan lagi memberitahu perihal hal itu kepada adiknya, karena memang selama dirinya pergi ke luar kota adiknya lah yang memegang penuh di perusahaan yaitu. Jadi ia tidak perlu khawatir tentang kondisi perusahaannya karena memang sudah dihandle oleh sang adik, mungk
Baca selengkapnya

Mengabaikan Tamu

Sesampainya di rumah, seperti tadi saat dia berangkat, Feli dan adiknya Caraka menatap heran. Anggita datang bersama dengan suaminya pun langsung masuk kamar. Lagi pula mereka berdua sudah merasa sangat lelah dan tidak mau lagi jika sampai mendengar ocehan ocehan dari mereka semua, Anggita pun sudah menceritakan semuanya kepada Caraka dan Caraka memakluminya ia tidak heran dan dirinya hanya merasa takut jika sampai Anggita merasa bosan dan lelah menghadapi ibu tirinya itu."Caraka, apakah kamu tidak mau makan malam bersama dengan kita?"Ajakan dari Bu Rasti langsung saja ditolak mentah-mentah oleh Caraka, lagi pula makan malam bersama mereka bukan membuatnya kenyang hanya saja membuatnya muak karena pasti ada saja yang dibahas oleh Bu Rasti entah mengenai Felisa atau pun mengenai harta lainnya benar-benar membuatnya merasa begitu muak.Merasa dirinya ditolak mentah-mentah oleh sang anak benar-benar membuat Bu Rasti sangat kesal padahal ia memang ingin berusaha kembali mendekatkan Car
Baca selengkapnya

Pesona Baby sitter

Evan benar datang ke sekolah sang keponakan. Ia menggunakan masker wajah juga topi agar tak ada yang mengenalinya. Memang itulah resiko saat dirinya menjadi seorang aktor papan atas, kemanapun dirinya pergi agar merasa nyaman harus menyamar seperti itu. Memang ia tidak nyaman, tetapi demi kebaikannya maka dari itu dirinya tetap melakukan hal tersebut.Ia menghampiri pak Ujang yang berdiri di depan mobil. Pak Ujang adalah sopir dari keponakannya tersebut memang sudah lama bekerja dengan Baskoro jadi ia juga sudah sangat mengenal lelaki itu."Eh Mas Evan." Pria tua itu sudah tahu jika itu adalah Evan karena menganal posturnya."Bunga biar saja yang jemput. Lupa wa mang Ujang karena abis dari kantor Kak Bas. Gak mungkin balik arah," ujar Evan. Dirinya memang tadi benar-benar lupa tidak mengirimkan pesan kepada sopir dari keponakannya tersebut, tetapi ia juga ingin melakukan misi yang diucapkan oleh adiknya Anggita jika tidak pasti dirinya akan setiap hari diteror oleh adiknya itu."Siap,
Baca selengkapnya

Mencari alasan untuk menginap

"Sasy nginep apa pulang?" tanya Evan saat hendak keluar dari parkiran.Melihat kedekatan mereka berdua benar-benar membuat Evan merasa begitu sangat senang, mereka adalah satu kesatuan yang sepertinya tidak dapat dipisahkan karena saling melengkapi satu sama lain. Mungkin karena mereka berdua senasib jadi keduanya bisa akrab seperti itu. Apalagi sekarang adiknya Anggita sudah menjadi ibu dari anak sahabat Baskoro tersebut, jadi kedekatan mereka berdua pasti akan semakin bertambah lagi."Besok libur nanti tanya sama Bunda dulu."Sasy tidak bisa memutuskan sendiri keinginannya, walaupun memang ia menginginkan untuk menginap di rumah sahabatnya itu. Namun, sekarang ia memiliki ibu maka dari itu dirinya akan meminta izin terlebih dahulu."Loh kamu ganti manggil Tante Anggita jadi Bunda. Katanya mau mama, atau mami?" tanya Bunga heran.Padahal mereka sudah pernah membahas perihal panggilan anak tersebut kepada Anggita, tetapi bunga baru mengetahui jika temannya itu sudah memiliki panggilan
Baca selengkapnya

Perjodohan sang kakak

"Kamu serius menjodohkan Evan sama olive?" tanya Caraka saat mereka sedang bercengkrama di kasur. Menghabiskan waktu bersama dengan bersenda gurau adalah hal yang sekarang selalu dilakukan Caraka dan juga Anggita, mereka berdua memang sepakat untuk saling mengenal satu sama lain dan menerima pasangan masing-masing karena memang itulah hakikat pernikahan yang sebenarnya.Caraka benar-benar begitu mencintai Anggita Karena wanita itu mau menerima dirinya dan juga sang anak, bahkan wanita itu pun harus merasakan apa yang dirinya rasakan ketika menghadapi Bu Rasti, awalnya ia merasa takut jika sampai anggota merasa tersakiti karena ibunya itu, tetapi melihat tanggapan istrinya benar-benar membuat Caraka merasa begitu yakin jika memang anggota adalah wanita yang benar-benar kuat. Apalagi Anggita sebelumnya pun pernah memiliki pengalaman dengan ipar serta ibu mertua yang kurang baik apalagi istrinya selalu mengatakan jika hal itu sudah biasa dan ia sudah kebal."Yakinlah. Siapa yang bisa me
Baca selengkapnya

Anggita Menyala

Wajah Bu Rasti memucat mendengar perkataan dari menantunya. Dia tak menyangka jika Anggita begitu berani padanya. Padahal dirinya kira Anggita akan tunduk dengan ucapannya, tetapi salah besar justru wanita itu terlihat begitu berani bahkan sampai mengatakan hal sedemikian rupa. Benar-benar wanita tidak tahu diri pikir Bu Rasti.Kebetulan Caraka datang, melihat anak sambungnya yang datang itu membuat Bu Rasti memiliki sebuah ide untuk mengadu kepada anaknya itu tentang perlakuan anggota yang sangat tidak sopan."Caraka untung saja kamu datang coba lihat istrimu itu benar-benar tidak sopan dia mendoakanku agar cepat mati istrimu benar-benar tidak memiliki sopan santun." Bu Rasti mengadu kepada Caraka tentang apa yang dikatakan oleh Anggita dirinya sangat yakin pasti setelah ini Anggita akan ditegur oleh Caraka atas apa yang sudah dikatakan kepada dirinya itu.Caraka yang baru saja tiba sangat terkejut dengan apa yang diucapkan oleh ibu sambungnya itu, tetapi dirinya memilih untuk langsu
Baca selengkapnya

Kakak Pertama Menghilang

"Tetap duduk dan jangan berani menghina istriku. Anggita sekarang adalah wanita pendamping aku."Caraka benar-benar tersulut emosi di pagi-pagi seperti ini, bagaimana tidak ucapan dari adik tirinya itu benar-benar melukai hatinya. Apakah wanita itu tidak memikirkan bagaimana perasaan Anggita, mengapa ucapannya benar-benar seperti tidak pernah memakan bagus sekolah saja padahal adiknya itu menghabiskan banyak biaya untuk pendidikannya itu. Caraka benar-benar tidak habis pikir. Apakah ibu dan anak itu benar-benar tidak memiliki otak untuk berpikir bagaimana caranya menghargai orang lain, entahlah apa yang dipikirkan oleh mereka sampai-sampai tidak memiliki attitude seperti itu. Caraka benar-benar merasa malu kepada Anggita bagaimana bisa ia memiliki keluarga yang seperti itu.Netra memerah terpancar di wajah Caraka mendengar sang adik menghina istrinya. Sayangnya Caraka belum mau mengatakan siapa Anggita, ia ingin tahu apa yang terjadi jika ketiga nya tahu. Caraka begitu sangat yakin j
Baca selengkapnya

Sebuah Keanehan

Anggita dan Andre berpikir mana mungkin mereka pergi bersama sedangkan keduanya saja sering tak akur. Namun, malah menghilang bersamaan. Mereka berdua pun sempat bingung karena memang Baskoro dan juga istrinya sama-sama sulit untuk dihubungi tetapi kemungkinan besar mereka untuk pergi bersama sangatlah kecil bagaimana mungkin mereka yang notabenenya sama-sama memiliki watak yang keras akan pergi bersama secara tiba-tiba seperti itu. Mungkin mukjizat yang ada jika mereka bersama pun sangatlah kecil."Mana mungkin?" Tiba-tiba Anggita bersuara. Anggita benar-benar sangat yakin pasti memang Baskoro dan juga kakak iparnya tidaklah pergi bersama, tetapi mengapa nomor mereka sama-sama sangat sulit dihubungi dan juga Mereka sama-sama pergi tidak ada di rumah. Sebagai seorang adik yang begitu peduli kepada rumah tangga kakaknya benar-benar membuat Anggita begitu sangat pusing. Ia sebagai seorang wanita, dan juga seorang tante ia memikirkan bagaimana masa depan keponakannya saja ia hanya meng
Baca selengkapnya

Gara-gara Mie instan

Olive gegas menghampiri Bunga dan Sasy. Sesekali ia melirik kanan dan kiri mencari sosok Evan. Ia lega karena pria itu sudah tak ada lagi. Bagaimana bisa dirinya benar-benar seperti Tengah spot jantung saja melihat orang yang biasanya ia lihat di televisi ada di depan mata secara nyata. Padahal mereka sudah bertemu sejak kemarin tetapi mengapa ia sampai tidak paham seperti itu, Olive benar-benar merasa begitu bodoh, apalagi ia juga merasa sangat malu kepada asisten rumah tangga di rumah Baskoro ini karena dirinya ketahuan sangat terkejut saat mengetahui jika ternyata Baskoro memiliki seorang adik yang notabenenya sebagai aktor ternama. Keluarga Baskoro benar-benar sangat sulit untuk ditebak mereka semuanya keturunan kaya raya dan memang ia adalah orang baru di sini maka dari itu dirinya tidak mengetahui tentang asal-usul dari keluarga Baskoro tersebut."Mbak Olivia kenapa?" tanya Sasy.Anak kecil itu terheran-heran melihat pengasuh dari temannya yang terlihat kebingungan mencari ke k
Baca selengkapnya

Sakit Perut

"Aduh, perut aku sakit," keluh Bunga tidak lama setelah makan mie.Kedua tangan anak itu meremas-remas perutnya, wajahnya sudah memeras atau matanya berkaca-kaca bunga benar-benar kesakitan setelah selesai makan mie instan itu. Padahal tadi saat awal-awal makan anak itu sangat menikmatinya bahkan berulang kali mengatakan jika mie instan adalah makanan terenak yang dirinya sukai karena memang sang ibu jarang sekali memperbolehkannya makan mie instan bahkan ibunya selalu melarang dan menggantikannya dengan memakan makanan yang lain.Olive menghampiri dan terlihat panik sama halnya dengan Bi Murni. Sementara, Evan malah biasa saja. Lelaki itu terlihat begitu santai karena mungkin saja keponakannya itu terlalu kenyang lagi pula bunga menghabiskan satu mangkuk mie instan beserta sebuah telur dadar bisa saja keponakannya itu hanya kekenyangan."Tuan, ini Non Bunga kesakitan. Ayo bawa ke dokter," pinta Olive.Olive sudah tidak bisa lagi menenangkan bunga dirinya benar-benar merasa takut jika
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
19
DMCA.com Protection Status