Caraka melirik ke arah Anggita, ia tahu jika dirinya belum menunaikan kewajiban sebagai suami. Ia menutup laptop dan menatap lagi sang istri. Caraka mengusap wajah kasar, lalu beranjak menghampiri Anggita yang sudah tertutup rapat dengan selimut. Pria itu merebahkan tubuhnya, lalu menatap wajah sang istri. Ada getar aneh, seperti magnet yang membuat tangganya ingin menyentuh bibir itu. Ia mulai mendekat dan degup jantungnya pun begitu kencang terasa. "Git, kamu sudah tidur?" bisiknya pelan. Tak ada jawaban, tapi hatinya menginginkan sang istri malam ini juga. Ada sesuatu yang mendobrak paksa di bagian bawah. Caraka mendekat kan tubuh, pelan mulai mengecup kening hingga bibir sang istri. "Ka--kamu." Anggita terkesiap saat terasa bibirnya seperti ada yang mengecup. Ia kira mimpi. Tapi, ini nyata saat ia membuka mata ada wajah Caraka yang tersenyum menatapnya. "Aku menginginkan kamu sekarang, bukannya Sasy meminta adik?" bisiknya pelan. "Ta--tapi aku--" Tidak menunggu lama, Cara
Read more