Arsana berlari tanpa arah di dalam hutan yang lebat dengan pohon-pohon di sepanjang jalan, langkah kakinya cukup kesulitan oleh semak-semak yang tebal dan sedikit berduri. Napasnya terengah-engah, di setiap tarikan dan hembusan udara terasa berat di dadanya. Tubuh benar-benar lelah dan lemah, perutnya yang kosong terasa perih. Belum lagi, rasa sakit yang menjalar akibat tendangan kasar dari anak buah Kimchi di perutnya. Namun, rasa takut yang mencekam memaksanya untuk terus bergerak, mencari jalan keluar agar tidak kembali tertangkap.Matanya yang berkaca-kaca, liar mencari celah di antara pepohonan tinggi yang seakan menutup seluruh jalan. Langkahnya sering terhenti oleh akar-akar besar yang menjalar di tanah, membuatnya tersandung beberapa kali. Namun, Arsana tidak punya pilihan lain, dia harus terus berlari. Sesekali menoleh ke belakang, bayangan ketakutan membuatnya yakin bahwa ada seseorang yang mengejarnya. Wajahnya terlihat kacau, keringat bercucuran, rambutnya berantakan,
Read more