Sebuah ciuman yang tiba-tiba mendarat di bibir Zayver, membuat Arsana terkejut dengan ulahnya sendiri, sampai menutupi bibirnya yang mencium Zayver sekilas. Arsana melirik ke arah Zayver, yang matanya masih tertutup rapat. Napasnya terhenti sejenak, merasa lega bahwa dia berhasil mencuri ciuman tanpa Zayver sadar.Arsana, dengan rasa penyesalan yang mendalam, bergumam pelan. Dia merasa bodoh karena apa yang baru saja dia lakukan. Dia membalikkan badannya, membelakangi Zayver, berusaha melupakan apa yang baru saja terjadi.Namun, dibalik mata yang terpejam, Zayver tersenyum tipis. Dia mendengar gumaman Arsana yang tidak jelas, dan dia tahu bahwa Arsana sedang menyesali perbuatannya. Senyumnya makin lebar, mengetahui apa yang baru saja terjadi.****Pagi yang cerah, sinar matahari menerobos masuk ke dalam ruangan rumah sakit tempat Arsana masih terlelap dalam tidurnya. Tak lama kemudian, Arsana terjaga, mengusap sebelah matanya yang masih berair, dan menoleh ke sisi tempat tidur yang k
Read more