All Chapters of Wanita Pemuas Untuk Presdir: Chapter 61 - Chapter 70
158 Chapters
Berakhir Sudah
Kedua wanita licik bergegas keluar dari penthouse dengan senyuman yang mengembang, mereka tidak sabar menanti kabar perpisahan Raymond dan Rara secepatnya. Di sisi lain, Raymond yang masih menunggu pesawat pribadinya nampak resah, dia merasa was-was namun tak tau kenapa hingga sebuah panggilan masuk. "Ada apa?" Anak buahnya memberitahu jika Reyhan datang ke penthouse. Seketika Raymond mematung, apa ini jawaban atas kegelisahannya? apa ini yang membuatnya resah? Tanpa pikir panjang Raymond berdiri, dia memerintahkan David untuk membatalkan keberangkatan mereka, tentu David merasa bingung padahal sebentar lagi pesawat selesai disiapkan. "Tuan bagaimana mungkin anda membatalkan keberangkatan kita, sepuluh menit lagi kita sudah bisa lepas landas." Pria ini bergegas berjalan mengikuti langkah sang Tuan. "Hatiku tak tenang, pikiranku gelisah dan was-was, Reyhan datang ke penthouse tanpa memberi tahuku." Ada dua kemungkinan yang ada di dalam kepala Raymond, terjadi sesuatu dengan ke
Read more
Menerima Tawaran Tunangan
Keesokannya Rara datang ke rumah pamannya, dia ingin menemui Amanda dan Bibinya, meminta mereka untuk mengatakan yang sebenarnya."Bibi dan Amanda mana paman?"Melihat keponakannya datang dengan keadaan yang tak baik-baik saja membuat sang Paman yakin jika istri dan anaknya berulah lagi."Bibi dan Amanda pergi entah kemana Ra, mereka memutuskan untuk pergi dari rumah ini." Jawaban sang Paman bak petir yang menyambar dirinya, padahal dia ingin agar bibinya bertanggung jawab atas semua yang terjadi.Tangis yang dia tahan kini tak terbendung lagi, air matanya keluar dengan deras, mengingat betapa kejamnya Bibi serta sepupunya yersebut."Ada apa Ra?" tanya sang Paman.Rara tidak ingin membuat pamannya bersedih oleh karena itu dia menggeleng dan cepat-cepat pergi.Bukannya kembali ke apartemen, Rara malah pergi ke kantor Raymond, dia berharap Raymond menyelidiki semuanya dan mau menerimanya kembali namun semua tidak sesuai ekspektasi.Sesampainya di kantor Raymond, Rara malah diusir oleh
Read more
Pertunangan Raymond dan Jessica
Melihat Rara seperti ini membuat Reyhan tak tega, tapi apa yang bisa dia lakukan? dalam penthouse Raymond tidak ada CCTV jadi sulit untuk menemukan bukti apapun, apalagi Amanda dan Bibi Rara pergi entah kemana. Setiap harinya Rara hanya diam, tentu Reyhan khawatir dengan semua ini. "Ra, please jangan seperti ini. Hidup harus berlanjut Ra." Dengan lembut Reyhan mencoba bicara dengan Rara. Tak tau harus bagaimana Reyhan meminta bantuan paman Rara, siapa tahu kedatangan sang paman bisa menghibur Rara dan sedikit mengembalikan senyumnya. "Maaf Nak Reyhan, paman tidak bisa membujuknya." Nampak seraut wajah sedih dari setiap kerutan di wajahnya. "Kalau boleh biarkan Rara tinggal sama Paman Nak, bagaimanapun juga dia adalah tanggung jawab paman." Mendengar permintaan sang Paman, Reyhan nampak tidak setuju, dia takut jika Amanda dan Mamanya kembali mereka akan membuat Rara menderita kembali. "Sekarang dia tanggung jawab saya Paman, saya harus mempertanggung jawabkan perbuatan saya, lag
Read more
Ingin Menjual Tanah
"Tuan, Reyhan ke sana kemari mencari pekerjaan apa sebaiknya kita tidak usah memblokir ruang geraknya." Raymond melempar tatapan tajamnya pada David, seolah tidak suka dengan apa yang David katakan. "Itulah yang aku ingin, melihatnya menderita." "Tapi Tuan jika Reyhan tak kunjung mendapatkan pekerjaan lantas bagaimana dengan Nona Rara?" Raymond tidak bergeming, dia malah mengkode David untuk pergi dari ruangannya. Jauh dilubuk hatinya yang sangat dalam, pria dingin itu tak tega tapi rasa sakit mengalahkan segalanya, Rara dan Reyhan harus menderita seperti kesakitannya saat ini. "Kalian berani mengkhianatiku, jadi kalian pantas menderita." Pikirannya kini dipenuhi oleh Rara, dan ini membuat Raymond tak kuasa menahan kesedihannya. "Kenapa sayang, kenapa!!!" Dia membuang semua benda yang ada di depannya, dadanya bergejolak, tangannya mengepal dan rahangnya mengeras tapi matanya berkaca. Saat bersamaan Jessica datang membawakan makan siang, dia ingin makan siang bersama tunanganny
Read more
Selandia Baru
Keputusan Reyhan dan Rara sudah bulat, mereka berniat melanjutkan hidup di luar negeri, paman Rara juga mendukung keputusan Rara maupun Reyhan tapi sebelumnya dia meminta Reyhan untuk menikahi Rara terlebih dahulu. "Untuk itu saya kembalikan lagi ke Rara paman, saya tidak bisa memaksanya," ungkap Reyhan. "Tapi kalian akan tinggal bersama Nak Reyhan." Paman Rara hanya tidak ingin keponakannya menjalin hubungan tanpa sebuah ikatan seperti bersama Raymond dulu. Saat bersamaan Rara keluar dari dalam, dia segera merangkul pamannya dan mengatakan jika dia ingin kuliah dulu. Pamannya tidak bisa terlalu memaksa kehendaknya karena kembali lagi yang memiliki kehidupan adalah Rara. "Paman percaya pada kalian." Keesokan harinya, Reyhan mulai memasang iklan penjualan asetnya, agar cepat laku dia menjual dengan harga murah karena sekarang yang penting segera mendapatkan uang. "Pak Rey kenapa dijual begitu murah?" tanya Rara ketika melihat postingan Reyhan. "Dijual mahal lakunya lama Ra."
Read more
Hipotermia
David segera membuang botol itu kemudian dia mengambil gelas yang ada di meja. Matanya mengamati bagian bawah gelas, benar saja ada sesuatu yang mengendap di bawah. Tak hanya mengamati, dia juga mencium aroma dari cairan yang tersisa, dan kedua kalinya kepalanya terasa pening. "Tidak salah lagi." David pergi ke kamar untuk memastikan kecurigaannya, dia mengambil tisu yang masih bercecer, saat tangannya meremas tisu tersebut dia tidak merasakan apa, tisu-tisu itu layaknya tisu yang hanya diremas dan dibuang bukan tisu yang habis dipakai untuk mengusap sesuatu. "Bearti mereka tidak melakukan apa-apa." David segera membuang beberapa tisu yang tercecer ke tempat sampah, dia tidak ingin calon pembeli penthouse tersebut merasa tidak nyaman ketika mereka melihat area kamar. Tak berselang kemudian, terdengar suara bel berbunyi yang artinya calon pembeli sudah datang. Dengan santai David turun kembali ke bawah. "Silahkan masuk Tuan dan Nyonya." Melihat isi dan perabot penthouse Raymond
Read more
Pergi Kemana?
"David akan kesini, kembalilah ke kamarmu!" Sikap Raymond masih begitu dingin terhadap Jessica sehingga membuat wanita ini kesal. "Kita akan segera menikah begini kah sikapmu Ray!" Dia nampak tak terima. Raymond tertawa sambil melihat Jessica, awalnya Raymond tidak ingin mengungkapkan apa yang dia rasakan tapi sikap Jessica begitu menyebalkan hingga akhirnya Raymond mengatakan jika dia tidak pernah sedikit pun mencintai wanita yang bertunangan dengannya tersebut. "Kamu tahu biji buah stroberi?" Jessica mengangguk, tapi dia merasa ambigu dengan pertanyaan Raymond. "Kecil bukan?" Lagi-lagi Jessica mengangguk, sedangkan Raymond tersenyum miring. "Aku tidak menemukan cinta untukmu di hatiku walau sebesar biji stroberi." Ucapan Raymond membuat Jessica marah dan kesal, dia tidak menyangka jika pria yang kini menjadi tunangannya tidak mencintainya sedikit pun. "Tega kamu Ray!" "Ini semua kemauan Mama bukan kemauanku!" Jessica yang tidak terima segera mengadu pada Mama Raymond,
Read more
Kamu Dimana Sayang?
Reyhan dan Rara bak hilang ditelan bumi, dari data-data di bandara tidak ada satupun penumpang yang bernama Reyhan dan Rara, sebenarnya mereka kemana?David semakin dibuat bingung, sedangkan dalam sambungan telponnya tadi dia mengatakan iya pada sang Tuan.Mau nggak mau dia mengungkap hal yang sebenarnya pada Raymond, mendengar ucapan David membuat Raymond patah hati kembali, padahal dia tidak sabar untuk menemui Rara."Jadi kamu tidak tahu dimana mereka?" tanya Raymond dengan dingin."Maafkan saya Tuan, saya sudah mencari informasi, mulai stasiun, bandara dan juga terminal namun tidak ada nama mereka disana." Jelas David."Setiap persoalan selalu bisa kamu selesaikan tapi mengapa kasus ini kamu seolah angkat tangan."David hanya bisa menunduk, segala yang dia bisa sudah di optimalkan, bahkan semua anak buahnya diminta mengecek CCTV disetiap jalan namun hasilnya nihil."Saya akan berusaha lebih keras lagi Tuan untuk menemukan mereka." Janji itu yang David lakukan untuk membujuk Tuanny
Read more
Persiapan Pernikahan
"Maaf ya Ra, kita pagi ini hanya makan roti dan selai, aku belum sempat belanja keperluan untuk memasak dan lain-lainnya," ujar Reyhan.Rara tersenyum, dirinya sangat tidak enak dengan Reyhan, sudah diberi makan saja dia sudah sangat bersyukur."Pak Rey, jangan begitu. Saya malah tidak enak," sahutnya.Dia tidak ingin Reyhan terlalu memanjakannya, urusan dapur adalah tugas wanita jadi dia lah yang harus mengaturnya."Nanti kita pergi belanja bersama ya Pak Rey." Senyumnya begitu menawan membuat hati Reyhan teduh.Agak siang mereka memutuskan untuk belanja, cara Reyhan berbelanja sangat berbeda dengan Raymond, Reyhan nampak melihat kandungan gizi setiap makanan yang akan dia ambil.Ingatan Rara akan Raymond hadir kembali, tanpa terasa matanya berkaca, tak bisa dipungkiri sampai saat ini"Apa yang anda lihat Pak Rey?" tanya Rara."Gizinya Ra, aku nggak mungkin memberi kamu makanan yang nggak bergizi sama sekali."Rara tertawa, apa seperti ini jika Dokter berbelanja? kandungan gizi sanga
Read more
Insiden
"Iya." Suaranya dingin dan penuh keterpaksaan. Jiwanya benar-benar menjerit, sampai saat ini Rara masih belum ditemukan, sedangkan pernikahannya tampak di depan mata. Pria berkuasa itu semakin tak menentu, kelihatannya sudah terlambat jika ingin membatalkan semua. Seminggu telah berlalu, kini Raymond dan Jessica sudah ada di bandara untuk berangkat ke Selandia Baru. "Apa yang kamu pikirkan Ray?" tanya Jessica yang merasa heran dengan Raymond. Pandangan Raymond begitu kosong, seolah ada yang dipikirkan saat ini. "Nggak ada." Terdengar begitu dingin. Begitulah Raymond, sikapnya begitu dingin dan juga acuh tak acuh terhadap Jessica, namun tidak membuat wanita itu menyerah. Baik Mama Raymond maupun Jessica tidak ada yang bisa mendampingi ke Selandia Baru karena mereka ada urusan masing-masing. "Hati-hati, semoga prosesi prewed kalian berjalan lancar." Karena pesawat akan segera berangkat, keduanya memutuskan berjalan masuk, di dalam pesawat Raymond sengaja memejamkan mata agar
Read more
PREV
1
...
56789
...
16
DMCA.com Protection Status