All Chapters of Wanita Pemuas Untuk Presdir: Chapter 21 - Chapter 30
158 Chapters
Dikabulkan
Sebenarnya Rara sudah tahu jika Raymond tak mengijinkan Amanda untuk tinggal tapi Rara yang sudah berjanji berusaha menepati janjinya. "Saya mohon Tuan." Dirinya terus memohon. Tatapan Raymond kali ini tak membuatnya bergeming, gadis muda ini beranjak dari tempat tidur mendekati sang Tuan yang berdiri tak jauh dari ranjang. Tanpa aba-aba Rara memeluk Tuannya, sembari terus memohon. "Bukankah sudah aku bilang jika tidak boleh!" Suara dingin Raymond mencuat. Terus merengek dan memohon hanya membuang waktu saja hingga terpikirlah kenakalan gadis itu dengan menjamah wilayah sensitif tuannya. Ketika tangan kecil Rara menyentuh miliknya, seketika pria dingin itu meremang, matanya terpejam merasakan sentuhan lembut tangan kecil gadisnya. "Apa yang kamu lakukan." Suaranya lirih dan berat. Tersungging senyuman di bibir gadis itu, dia yakin jika rencananya sebentar lagi akan berhasil. "Menggoda anda Tuan." Tak memperdulikan David yang telah menunggu, Raymond menidurkan Rara kembali.
Read more
Lebih Busuk Iya!
"Kamu mau kemana Ra?" "Menunggu Tuan pulang Kak," jawab Rara sambil berjalan. Amanda turut mengikuti langkah kaki Rara, dia juga ingin menyambut Raymond. Baru sampai di ujung tangga, Raymond sudah masuk dengan beberapa pengawalnya, takut sang Tuan akan marah Rara berlari mendekat. "Maaf Tuan." Sambil mengambil tas jinjing yang sudah dibawa oleh David. "Siapkan dirimu untuk dihukum malam ini." Ujarnya dingin. Rara melemas, besok pagi dirinya pasti encok dan kesulitan berjalan saat datang ke kampus. Saat Raymond hendak naik ke atas, inilah kesempatan Amanda berpura-pura jatuh agar Raymond menangkapnya, semua berjalan sesuai ekspektasinya tangan Raymond refleks menangkap tubuhnya namun setelahnya Raymond melepas tangannya. Amanda terjatuh di hadapan banyak orang, dia benar-benar malu, sedangkan Rara berusaha menolong kakak sepupunya sambil menahan tawa. "Kenapa nggak hati-hati sih kak." Tau jika Rara menertawakannya Amanda segera berdiri kemudian pergi ke kamarnya. Di dalam kamarn
Read more
Mengungkap Cinta
Raut wajah Raymond seketika berubah, dia segera mengalihkan pembicraan mereka dengan mengajak Rara tidur. "Aku mengantuk ayo tidur." Langsung dia menarik selimut dan tidur membelakangi gadisnya. Gadis itu pun melakukan hal yang sama, beberapa waktu berlalu keduanya telah tiba di alam mimpinya. Baru saja memejamkan mata pagi sudah datang menyapa, seperti biasa Rara menyiapkan segala keperluan Raymond. Setelah sarapan mereka bergegas berangkat karena hari sudah siang.Sesampainya di depan kampus mobil Raymond berhenti, "Kenapa tidak di dalam saja kalau sudah telat," Alasannya sama seperti semula jika dia tidak ada yang tahu jika dirinya diantar."Saya turun dulu ya Tuan." Bergantian Rara mengecup pipi sang Tuan lalu turun."Bibirnya belum." Rara yang sudah turun memasukkan setengah badannya untuk mencium bibir Raymond."Hati-hati Tuan," katanya lalu berlari.Melihat sikapnya Raymond jijik sendiri, bagaimana dia bisa seperti ini. Sepanjang perjalanan ke kantor Pria posesif ini senyum-se
Read more
Jadian
Raymond yang malam itu merasa kecewa dan patah hati memilih keluar negeri untuk menenangkan dirinya sembari berpikir apa langkah selanjutnya, tetap mempertahankan wanita yang tidak mencintainya atau melepas wanita itu agar bebas dari belenggunya. Cinta memang virus yang bisa merubah orang termasuk Raymond, cinta yang bersemayam di hatinya benar-benar membuatnya lemah dalam memutuskan. Dia terus memandangi foto gadisnya, rasa rindu mulai menyeruak masuk membuatnya tak tau harus bagaimana hingga suara David asistennya membuyarkan segalanya. "Tuan, anda harus makan dari tadi anda tidak makan sama sekali." Asisten ini sangat khawatir dengan sang Tuan. "Pergilah! aku tidak lapar." Tak ada yang bisa David lakukan selain keluar dari kamar tuannya, apakah memang seperti ini orang yang sedang patah hati? Tak hanya Raymond Rara pun sama, dia terus memandangi foto tuannya berharap sang tuan cepat pulang karena rindu di dirinya meronta memanggil sang Tuan. Keduanya sama-sama disiksa rindu,
Read more
Cemburu
Tak ada yang bisa Rara lakukan selain mengikuti kemauan sang Tuan meski dia tidak nyaman dengan kehadiran para pengawal tersebut.Hari-hari Rara jalani dengan pengawalan yang ketat, dia benar-benar stres karena setiap dia berbicara dengan teman lelaki pengawal tersebut segera menegur temannya."Sumpah An, aku tuh benar-benar stres, kamu lihat sendiri kan tadi, padahal aku cuma bertanya mengenai praktek bulan depan, dua pengawal itu udah langsung menegur Rehan." Rara meluapkan semua kekesalannya pada Ana.Tak berselang lama, Raymond menghubungi Rara dia tidak suka jika Rara berbicara dengan lawan jenis.Merasa frustasi Rara pun mengusap rambutnya dengan kasar, Raymond benar-benar posesif dan over protektif padanya.Seminggu kemudian, kampus akan mengadakan acara untuk memperingati hari berdirinya, pak Rektor mengundang Raymond sebagai tamu kehormatan.Raymond yang selalu sibuk dengan pekerjaannya tidak pernah hadir ketika diundang namun kali ini dia mau menghadiri acara tersebut karena
Read more
Saya Kekasih Anda!
Merasa lelah Rara masuk terlebih dahulu, meninggalkan sang Tuan dengan para pengawalnya. Di acara tadi Rara berharap Raymond mengejarnya untuk meminta maaf namun ternyata harapannya pupus karena tuannya tidak peka sehingga membiarkannya dirantai rasa cemburu. "Pulang dari kampus kemana?" Ternyata Raymond masih penasaran. "Rumah Ana," jawab Rara singkat. Untuk menghindari percakapan dengan kekasihnya, gadis itu mengeluarkan buka dan mengerjakan tugas yang belum dia kerjakan. "Baru pulang langsung mengerjakan tugas, apa tidak rindu dengan aku." sindirnya. "Tidak sama sekali." Pandangan Rara tidak berubah. "Kamu masih cemburu?" Ucapan tuannya kali ini membuat Rara kesal, api cemburu yang belum padam kini seakan berkobar. "Untuk apa cemburu, sadar diri saja." Rara terus sewot sehingga membuat prianya merasa gemas. Tanpa aba-aba Raymond menarik tubuh Rara lalu memeluknya, "Maaf jika kamu cemburu," bisiknya. Api yang berkobar padam seketika, hanya kata maaf dari sang Tuan mampu me
Read more
Hati Angsa
Benar saja setelah tiba di kampus tidak ada lagi pengawal yang terus mengikutinya, hidupnya benar-benar bebas lepas tanpa pengawalan. Senyum bahagia terukir manis di bibirnya, tulisan terima kasih dia kirim untuk kekasihnya tak lupa emot cinta dibelakangnya. Semenjak diberhentikannya dua pengawal yang terus mengawasi Rara membuat Amanda berani mendekati adik sepupunya bahkan dia meminta uang. "Uang darimana sih Kak, ini aja aku tidak bawa uang sama sekali." Seolah tak percaya, dia mengambil tas Rara dan menggeledah isinya, benar saja dia tidak menemukan apa-apa selain buku. "Percuma punya sugar daddy kalo nggak punya duit," ejeknya. Ejekkan Amanda tidak membuatnya kesal, tapi dis sedikit shock dengan sikap kakaknya yang berubah kembali. "Ternyata penyesalan waktu itu palsu." "Memang." Dengan tertawa keras Amanda mendorong tubuh Rara sehingga sang adik terjatuh ke lantai. Di sisi lain Raymond yang mendapatkan laporan dari pengawal Rara nampak marah, sebenarnya Raymond tidak b
Read more
Ulang Tahun
Lelah memikirkan hadiah untuk sang kekasih gadis itu malah tertidur di sofa.“An, Tuan Raymond akan ulang tahun menurutmu apa yang pantas aku beri?”Tak mendapatkan ide hadiah untuk kekasihnya Rara bertanya pada sahabatnya siapa tahu sahabatnya memiliki ide.“Nggak usah dikado, Tuan kamu uangnya banyak aku yakin dia juga tidak mengharapkan kado darimu.” Meskipun benar tapi Rara tetap tidak setuju, hari ulang tahun adalah hari yang spesial bagi seseorang jadi dia wajib memberikan kado meski yang sedang ulang tahun tidak mengharap hadiah darinya.“Mana boleh seperti An,” protes Rara.Di saat bingung tiba-tiba Rara mendapatkan ide, dia ingin membuat kue spesial untuk sang Tuan kekasih. “Bagus Ra, ide kali ini cemerlang sekali,” gumamnya.Sepulang dari kampus, Rara pergi ke ruang istirahat koki dan juga pelayan, dia meminta koki untuk mengajarinya membuat kue.“Nona untuk ulang tahun Tuan, kami sudah membuat kue jadi anda tidak perlu repot-repot membuatnya lagi.”Melihat para koki dan pel
Read more
Dijodohkan Dengan Jessica
"Tuan orang tua Anda datang untuk merayakan hari ulang tahun anda." Laporan David membuat Raymond cukup senang.Sekian Lama tidak berjumpa akhirnya kini dia dapat melihat wajah kedua orang tuanya kembali."Ayo pulang." Tak sabar bertemu kedua orang tuanya Raymond segera mengajak David untuk pulang.Sesampainya di rumah pria itu mendapatkan kejutan yang bertubi-tubi, pertama kejutan dari para pelayan ya mungkin selalu dia dapat setiap tahunnya, yang kedua kedatangan kedua orang tuanya dan yang ketiga adalah wanita yang dibawa orang tuanya."Selamat ulang tahun Putraku semoga bertambahnya usiamu kamu akan memikirkan untuk berumah tangga."Ucapan sang Papa membuat Raymond tersenyum kecut, memang sudah ada keinginan untuk menikah namun waktu tidak dalam waktu dekat ini."Nanti aku pikirkan lagi Dad," sahutnya.Segera Mama Raymond mendekati anaknya, "Jessica wanita yang baik, Mommy Rasa cocok untuk kamu." Sontak Raymond menggeleng, dia sudah memiliki wanita yang tengah mengobrak abrik hat
Read more
Pergi
"Berhenti!" Teriakannya tak membuat gadis itu berhenti. Karena tak digubris Raymond akhirnya mempercepat langkah kakinya. "Aku memintamu untuk berhenti tapi kenapa kamu terus berlari!" Tangannya berhasil menggapai tangan Rara. Tak tahu harus menjawab apa Rara hanya diam dengan menatap sang Tuan dengan tatapan yang sulit diartikan. "Aku bertanya!" Lagi-lagi wanita itu hanya diam yang kemudian terlihat menggelengkan kepala. Merasa putus asa Raymond pun menggandeng Rara masuk ke dalam kamar, dan sekali lagi dia bertanya. "Jawabannya karena saya kesal!" Suaranya meninggi. "Wanita mana yang bisa melihat wanita lain bermanja-manja pada kekasihnya." Ternyata masalah kali ini adalah cemburu. Raymond terlihat tersenyum. "Aku tidak menginginkannya karena yang aku inginkan hanya dirimu," bujuknya. Rara hanya bisa mengangguk meski hatinya kini tak karu-karuan, bagaimanapun juga Jessica adalah wanita pilihan kedua orang tua Raymond. "Takut akan Kehilangan dan sebuah perpisahan membuat
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status