Aku masih tergugu, semua diam. Tidak ada yang berani angkat bicara.Ayah, ibu dan mbak Alya sama-sama merasa kecewa padaku. Lagi dan lagi aku membuat masalah untuk mereka."Permisi Bu Alya, mau ditaruh dimana barang-barang ini?"Seseorang itu muncul di pintu depan. Aku tahu kalau itu orang suruhan mama Resti untuk mengirimkan barang-barangku ke sini. Mbak Alya melirikku yang tak bergeming sama sekali.Mbak Alya yang bangkit karena melihat yang lain diam."Tolong bawa masuk semua, Pak.""Baiklah, Bu."Mbak Alya saja yang membantu suruhan mama, memasukkan barang-barangku ke dalam kamar yang biasa aku tempati jika aku bermalam di sini."Terima kasih ya, Pak.""Sama-sama, Bu.""Sekarang susun barang-barangmu itu, aku tidak ingin kau tidak merapikannya."Suruh mbak Alya padaku saat orang suruhan mama sudah pergi."Biarkan dulu, Mbak. Aku mau pergi. Tolong titip Afnan.""Berhenti, kau tak boleh pergi."Suara ayah menghentikan kakiku yang hampir melangkah ke luar."Aku harus pergi ayah, tolon
Last Updated : 2023-11-14 Read more