All Chapters of DIKIRA GELANDANGAN TERNYATA PEWARIS TUNGGAL: Chapter 51 - Chapter 60

118 Chapters

Bab 51

Jemima tersentak kaget, sekaligus menyesali pertanyaannya. “Ah, maaf, Nek.” “Tidak, jangan minta maaf. Sayang,” balas nyonya Valencia. “Katanya dia tinggal di kota Coast Field, semoga saja dia tak menyesali keputusannya.” Sambungnya menjelaskan. Jemima mengangguk mengerti tapi tak mau bertanya lebih dalam lagi, takut nyonya Valencia merasa sedih. Hari itu Jemima menghabiskan waktunya untuk berbincang hal lain dengan nyonya Valencia dan malamnya dia tinggal di rumah Alma. Di kota Spring Brooks, Julian tampak kesal sekaligus khawatir karena Jemima tak kunjung pulang juga, padahal gadis itu sudah berjanji akan setengah hari saja tinggal di kota Applered. “Egan, bisakah melacak keberadaan Jemima?” tanya Julian yang dari tadi menatap keluar. “Tentu saja, ada nomor ponselnya?” jawab Egan.
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 52

Julian tak berkutik, kali ini kesabarnnya benar-benar ingin segera meledak. “Sam, Mat, pegangi dia.” Perintah pria itu pada kedua temannya. Pria yang dipanggil Sam dan Mat itu adalah pria yang mengganggu Jemima saat Julian sedang luntang lantung di jalanan perbatasan antara kota Spring Brooks dan Coast Fiel, tentu saja Julian ingat juga dengan pria satunya lagi, yaitu Ian. Setidaknya begitulah Jemima menyebutnya, Julian berjanji akan mencari tahu nama asli mereka. Sam dan Mat mulai berdiri di samping Julian, mereka mengapitnya. Tentu saja bukan masalah besar bagi Julian, dia yakin bisa menumbangkan kedua pria lancang yang mulai memegangi pundak serta tangannya. Ian berjalan mendekat, lalu memungut kacang-kacang yang tadi dilemparkannya ke lantai. “Heh! bukankah tak berdaya? siap untuk makan camilan?” tanya Ian sambil bersiap membuka mulut Julian agar bisa
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 53

Egan menatap Mat, karena bisa-bisanya pria itu menyuruhnya bersujud?“Oh, jadi Kau tak peduli kalau seluruh orang yang bernama Egan tidak bisa bekerja di perusahaanku?” tanya Ian.“Ian, aku rasa perusahaan di kota ini bukan hanya perusahaan Maxim saja.” Jawab Egan.“Oh ya? kita lihat saja nanti.” Tantang Ian.“Oh, jadi dia keluarga Maxim?” tanya Julian setelah sekian lama diam.“Betul, pamannya adalah pemilik utama perusahaan Maxim.” Jawab Egan.Ian tampak bangga karena dipikirnya bisa membuat gentar si gelandangan.“Oh, pamannya, aku pikir ayahnya. Bisa-bisanya bangga atas pencapaian orang lain hanya karena menyandang nama yang sama.” Hina Julian.Wajah Ian mendadak merah karena emosi, dia juga sangat tersinggung dengan perkataan orang tersebut.“Cih! dengan percaya dirinya berkata ‘perusahaanku’, tidak tahu malu.” Dengus Julian lagi disertai seringaian mengejek.
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 54

“Tentu saja ada masalah.” Sahut Julian.“Ah, benarkah?” tanya Egan tampak bingung, bingung akan kata-kata Dante yang menyesatkan pikirannya.“Ck! tamat riwayatmu dan keluargamu!” jawab Julian.“Kau tidak takut?” tanyanya lagi sambil menatap tajam kedua mata Egan.Egan tampak tegang, tapi dia hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya, lalu menggeleng, masih bingung, tak paham, tak mengerti dengan maksud perkataan bosnya itu.“Ah, rupanya partnerku ini masih polos sekali. Sudahlah, aku mau istirahat, pergilah.” Usir Julian.Egan semakin bingung apalagi saat dia diusir begitu saja setelah mendapat kalimat-kalimat absurd, “tapi, apa Tuan mau istirahat disini?” tanyanya.“Hm, menunggu Jemima.” Jawab Julian.“Oh, baiklah, selamat malam__”“Hump! pergilah, istirahat sana.” Potong Julian mengusir.“Oh, baik.” Balas Egan, namun tanpa sepengetahuan Julian, Ega
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 55

“Hey, ada apa denganmu? are you okay, Dude? calm down.” “NO! pergilah, kalau Kamu mau pergi.” Jawab Julian, terlihat marah. “Hey, apa karena aku mau pergi? ayolah Julian, aku hanya ingin bekerja, bukan meninggalkanmu selamanya.” Balas Jemima. “Apa Kamu ingat? misiku?” lanjutnya bertanya. Julian diam, merajuk seperti anak kecil yang akan ditinggalkan ibunya. “Misiku belum berubah, cari rumah baru untuk kita sambil melunasi hutangku.” Emosi Julian mulai reda, dia tak mau terus egois jika tidak ingin ditinggalkan oleh gadis itu. “Maaf, Jemi. Aku tidak memiliki siapapun sekarang, kecuali Kamu.” Katanya. “Sikapku mungkin keterlaluan.” Lanjutnya. Jemima tersenyum lembut, lalu memeluk Julian penuh kasih seperti memeluk anak kecil, mengusap-usap punggung pria itu karena tinggi badannya tak sepantar dengannya, jadi dia tak bisa mengelus rambut kepala pria besar itu. “Kenapa? apa hubunganmu dengan Victor tak berjalan mulus?” tanya Jemima. Julian menghela napas, Jemima benar-benar suk
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 56

Julian tak terlihat peduli sama sekali, Jemima tak menyerah, dia melanjutkan penjelasannya agar pria itu mengerti. “Oh ya, tapi asal Kamu tahu, meskipun dia gagal jadi ibu tiriku, dia tetap menganggapku seperti putrinya. Banyak uang yang dia berikan untukku, banyak uang juga yang dia berikan untuk ayahku, padahal itu uang hasil jerih payahnya seumur hidup.” Sambung Jemima. “Baiklah, maaf. Aku pikir… hanya aku yang dekat denganmu, tak menyangka masih ada orang lain.” Balas Julian. “Tentu saja, lagipula kita tidak saling kenal dari kecil. Butuh penyesuaian untuk kita saling berbagi cerita.” Jawab Jemima. “Lalu, apa pekerjaanmu disana?” “Menjaga orang tua.” “Oh ya? Kamu suka dengan pekerjaan itu?” Jemima mengangguk. “Kalau Kamu bisa jadi karyawan tetap di hotel ini, apa bisa kamu batalkan pekerjaan disana?” tanya Julian, masih belum pantang menyerah dan berharap kalau Jemima tergiur dengan tawarannya. Jemima menggeleng. “Hah? Kenapa?” Jemima menatap lekat wajah Julian, dia har
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 57

Jemima masih melamun sambil mengkhayalkan Julian, dia menyesal karena pria yang dirasa miliknya itu, karena dia yang telah memungutnya dari jalanan, kini disukai orang lain seperti Victor. Seseorang yang jelas tak bisa disainginya. (Pantas Victor rela memberikan apapun padanya, lihat, betapa tampannya pria yang dipungut dari jalanan ini.) Batin Jemima saat Julian berada tepat di depannya. “Hump! ada apa?” tanya Julian karena Jemima mematung menatapnya. “Ah tidak, ayo duduk.” Jawab Jemima. Keduanya duduk bersamaan, seseorang datang sambil membawa sebotol anggur. “Maaf, saya akan menuangkan anggur Anda.” Kata orang tersebut, jelas jika dia seorang pelayan. Julian dan Jemima mengangkat gelasnya, namun Julian sangat terkejut karena pelayan yang kini melayaninya itu adalah Steve. “Steve__” Perkataannya terpotong karena Jemima memandangnya, tampak heran. “Ah, tidak.” Kata Julian lagi. Steve sekilas tampak mengedipkan matanya, pria itu berpura-pura tak kenal dengan Julian, begitupu
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 58

Cih! dasar pria kaku, tak peka!) (Kenapa pake bilang mau makan malam denganku segala? Mau pamer?) (Aduh, lihat dia makan? Senangnya… ditraktir kekasih super kaya, dasar mata duitan.) (Bentar, bentar. Katanya dia pria normal, normal apanya? Dasar munafik.)Batin Jemima dipenuhi dengan umpatan untuk Julian. Yang diumpat malah lahap memakan semua makan malamnya. “Hey, kenapa?” tanya Julian disela mengunyahnya. “Apa? tidak enak, Kamu aja yang makan.” Balas Jemima, terlihat kesal. Julian menunduk, berpura-pura makan padahal sedang menyembunyikan tawanya. Dia benar-benar gemas dengan sikap Jemima malam ini, wanita itu terlihat tanpa sadar meminum semua anggurnya. “Nih, habiskan juga punyaku.” Katanya sambil menyodorkan piring isi jatah makan malamnya “Tidak, aku kenyang.” Tolak Julian. “Cih!
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 59

Jemima tak menjawab, wanita itu berbalik, lalu menatap wajah Julian dengan matanya yang sayu dan seakan mengajak bercumbu itu. Bibir Jemima mendekat dan kembali mencium Julian hingga tubuh keduanya terjatuh ke atas tempat tidur. Sekarang, Julian tak bisa berpura-pura menolak lagi ketika tubuh cantik itu berada tepat di bawahnya. Julian membuka semua pakaiannya hingga berserakan, lalu mulai menciumi tubuh polos Jemima dari leher, dada, perut, paha hingga ujung kakinya. Tubuh Jemima menggeliat, apalagi saat bibir Julian melumat puting gunung kembarnya yang tampak masih belum dijamah itu. Bagaimanapun juga, Julian tak ingin membuat Jemima kaget atau kesakitan, dia ingin melakukannya dengan pelan karena sepertinya hanya dia yang menikmatinya, wanita itu mabuk berat, belum tentu sadar akan kenikmatan yang akan dirasakannya. Bibir Julian kembali menelusur, Jemima terdengar mendesah saat lidah nakal Julian mulai bermain di area intimnya. Hanya beberapa jilatan, sedikit gigitan dan lumatan
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bab 60

Julian tertegun bingung, ruangan itu terasa sepi tanpa kehadiran Jemima. Dia bertanya-tanya akan kesalahannya, hingga membuat wanita itu pergi tanpa pamit dulu padanya.Beberapa saat terdiam, namun Julian segera bangkit karena dia berpikir mungkin saja wanita itu sedang keluar mencari makanan. Namun, sebuah notifikasi pesan terdengar dari ponselnya, Julian segera melihatnya, berharap itu dari Jemima dan benar sekali tebakannya.Julian tampak senang, sebelum membaca dengan serius pesan panjang dari Jemima.Jemima : Siang Julian, maaf aku harus segera pergi ke kota redapple, aku tak mau membangunkanmu yang tampak sangat nyenyak.Jemima : Julian, maafkan juga atas kejadian semalam, aku benar-benar mabuk.Jemima : Julian, aku pasti sudah gila. Aku bahkan sangat malu jika berbicara langsung mengenai kejadian semalam.Julian tersenyum lembut saat membaca tiga pesan itu, dia juga ingin membalasnya
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
45678
...
12
DMCA.com Protection Status