Semua Bab Anak Kembar Tuan Miliader : Bab 51 - Bab 60

84 Bab

Bab 51 : Hilang?

Steve berjalan kembali ke rumah orang tuanya setelah memastikan jika keadaan sudah aman dan ia tak lagi dikejar oleh kedua orang itu.Dirinya bersyukur karena menggunakan masker dan jaket yang menutupi tubuhnya. Setidaknya, tak akan terjadi skandal yang bisa mencoreng nama baiknya di dunia entertainment.Dirinya pulang pada pukul satu pagi. Steve langsung berjalan ke arah kamarnya yang berada di lantai dua. Saat tengah berjalan di tangga, tiba tiba saja ia berpapasan dengan Flora yang hendak turun dari lantai atas —kebetulan kamar Flora memang bersebelahan dengan kamar milik Ben dan bersebrangan dengan kamarnya— sehingga Steve bisa dengan mudah berjumpa dengan wanita berambut biru terang itu."Kau habis darimana?" Tanya Flora saat menemukan Steve yang memakai baju yang terlihat kotor, penuh lumpur dan berbau air hujan. Mata wanita itu memicing ke arah Steve dengan tatapan menyelidik. Steve tak menjawab pertanyaan itu dan memilih untuk m
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-06
Baca selengkapnya

Bab 52 : Pembicaraan Di Perjalanan

Mendengar pernyataan yang terlontar dari mulut Ben, gerakan Ivy menyuapi si kembar terhenti. Wanita itu menoleh, lalu menatap Ben dengan penuh tanda tanya yang terlihat jelas di manik mata hijaunya yang bulat dan begitu jernih."Neva?" Ujar Ivy bertanya kembali ketika mendengar nama itu, merasa asing.Ben menganggukkan kepala, lalu menyimpan sendok yang ada di tangannya ke piring karena ingin mendengar jawaban dari lawan bicaranya."Iya, Neva. Apa kau mengenalnya atau setidaknya pernah mendengar namanya?" Tanya Ben dengan nada serak yang terdengar begitu berat. Ivy terdiam. Wanita itu terlihat memalingkan wajahnya ke arah kedua anaknya lalu menyuapi mereka kembali seolah tengah menghindari pertanyaan itu.Ben merasakan ada hal yang ganjil disini. Ia menatap Ivy dengan tatapan intens. Karena tak kunjung mendapat jawaban, Ben kembali bersuara."Ivy? Kau mendengar pertanyaanku kan?" Tanya Ben lagi. Kali ini, ia menekan tiap kalimat
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-06
Baca selengkapnya

Bab 53 : Drama

Terry tampak mengerjapkan matanya mendengar perintah itu. Bocah laki-laki itu memiringkan kepala dengan raut wajah bingung yang tergambar jelas di wajah imutnya."Mommy?" Beo Terry dengan suara pelan, menatap Ben yang saat ini tengah memasang wajah gugup dan juga terlihat tertekan.Ben menghela napas panjang. Ia menurunkan nada suaranya sembari memaksakan senyuman manis di bibirnya yang sedikit menghitam akibat terlalu banyak merokok.Senyum Ben terlihat begitu ganjil dan aneh. Dibandingkan dengan  menawan, Terry sendiri akan memilih jika senyum pria yang selalu berseteru dengannya terlihat mengerikan."Iya, Mommy. Bisa kau panggil dia kemari? Ada yang ingin Daddy bicarakan padanya,"Terry tentu tak menurut begitu saja karena ia sendiri tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi disini. Jadi, Terry menatap Ben dengan tatapan intens, yang membuat Ben merasa gugup karena takut akting payahnya ini ketahuan oleh wanita yang sedang berada di seb
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-07
Baca selengkapnya

Bab 54 : Merasa Gagal

Ivy kini tengah berbelanja beberapa camilan untuk si kembar. Matanya dengan cermat melihat setiap jajaran Snack yang berjajar dengan rapi di etalase toko. Sesekali, Ivy juga melihat harga dari Snack itu untuk menyesuaikan kantongnya agar ia tak kekurangan yang di akhir bulan.Terra sendiri memilih untuk mengikuti sang ibu dengan cara menggandeng tangan Ivy dengan erat layaknya lem. Gadis kecil itu takut terpisah dengan Ivy, apalagi si tengah kerumunan seperti saat ini. Mata Terra tampak berbinar begitu melihat jajaran snack kesukaannya di etalase yang berada di hadapannya. Senyuman manis terpatri di bibir mungilnya, memperlihatkan taring mungil yang sama seperti milik Ivy.Terlebih, Ivy mengajak Terra ke etalase yang terdapat banyak makanan kesukaannya dengan kakak kembarnya. Ah, rasanya Terra seperti berada dalam surga dunia melihat para camilan itu."Terra, kau mau memilih yang mana? Yang rasa keju atau yang rasa coklat?" Tanya Ivy se
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-07
Baca selengkapnya

Bab 55 : Kolam Renang (1)

Setelah semua belanjaan yang yang baru saja mereka beli di bayar oleh Ben—termasuk belanjaan milik Ivy dan Terry—, Ben kembali melanjutkan perjalanannya menuju tempat yang Terry inginkan seperti tawarannya tadi. Pria bermata coklat itu melanjutkan mobilnya dengan kecepatan sedang. Kali ini, suasana mobil tak terasa suram dan dingin seperti sebelumnya.Suasana mobil saat ini begitu hidup, dengan nyanyian riang dari radio yang Ben hidupkan. Selain itu,Terry dan Terra ikut menyanyi di bagian yang mereka hapal.Ivy kini duduk di samping Ben lagi karena Terra menginginkan Terry untuk duduk di sebelahnya. Wanita itu merasa hari ini adalah hari yang membahagiakan untuk kedua anaknya, setelah semua kejadian gila yang terjadi kemarin. Dirinya bersyukur karena senyum manis tak pernah luntur dari wajah si kembar. Wanita itu melirik ke arah Ben, mencuri curi tatapan ketika pria itu tengah menyetir dengan fokus. Harus Ivy akui, Terry terlihat begitu tampan d
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-08
Baca selengkapnya

Bab 56 : Kolam Renang (2)

Ben langsung menatap para pria itu satu persatu dengan tatapan matanya yang setajam elang. Pria itu mengalihkan tatapannya pada tangan Ivy yang saat ini tengah di cekal oleh seseorang. Dengan kasar, Ben menghempaskan tangan itu lalu membawa Ivy ke dalam pelukannya.  Tubuh Ivy langsung bertubrukan dan menempel di dada Ben, membuat gelenyar aneh yang terasa di tubuh wanita muda itu.Wajah Ivy memerah saat menyadari jika dada telanjang Ben bersentuhan dengan kulit tubuhnya yang terekspos, mengingat Ivy hanya menggunakan baju renang pendek yang mencetak tubuhnya yang seperti gitar spanyol.Selain itu, jantung Ivy berdetak kencang seolah akan keluar dari tempatnya. Dalam jarak sedekat ini, Ivy bisa merasakan bau Citrus dengan amber Wood yang tercium dari tubuh Ben, begitu jantan namun juga menenangkan.Terry juga melakukan hal yang sama dengan yang Ben lakukan untuk mengamankan Terra yang saat ini terlihat ketakutan. Bocah laki-laki itu meme
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-08
Baca selengkapnya

Bab 57 : Bukti (1)

"Mengapa anda menanyakan hal itu pada saya?"Ivy mengalihkan tatapannya dari si kembar yang sedang bermain air di kolam pada Ben untuk melihat ekspresi pria itu. Kepala Ivy terlihat dimiringkan dengan mata mengerjap lucu. Jangan lupakan juga bibirnya yang mengerucut kecil seperti anak kecil yang tengah merajuk. Ekspresi bingung yang Ivy tampilkan tak ada bedanya dengan ekspresi Terra ketika sedang berpikir. Sama sama menggemaskan.Ben menutup matanya sejenak sembari menggigit pipi bagian dalamnya untuk menahan rasa gemas yang sejak tadi ia tahan.Pria bermata coklat itu tak ingin Ivy semakin ketakutan jika melakukan tingkah impulsif. Jangan sampai rasa trauma Ivy kembali muncul ke permukaan karena tindakan bodohnya.Selain itu, Ben juga merasa heran. Apa benar Ivy adalah gadis berusia 26 tahun yang mempunyai dua anak? Soalnya tingkahnya terlalu imut untuk ukuran seorang wanita yang sudah memiliki dua anak yang sudah masuk TK.Di mata Ben, Ivy terlihat seperti gadis 18 tahun, begitu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-12
Baca selengkapnya

Bab 58 : Bukti (2)

"Kau tak tahu rasa apa yang aku maksud?"Hanya beberapa sentimeter lagi maka bibir milik Ben akan bersentuhan dengan bibir milik Ivy. Wanita itu tentu saja panik. Ia ingin mendorong wajah Ben menjauh darinya. Akan tetapi, tubuhnya mengkhianatinya.Karena Ivy tak bisa mendorong wajah Ben menjauh, maka yang bisa Ivy lakukan adalah menahan napas sembari memejamkan mata seerat mungkin. Ivy tak sanggup melihat apa yang akan terjadi setelah ini.Ben menghentikan gerakannya sembari tersenyum kecil. Pria itu mendekatkan bibirnya pada dahi Ivy dan mencium bagian itu dengan lembut. Setelah beberapa detik, Ben melepas kecupan itu."Kenapa kau menutup matamu, hm? Kau mengharapkan apa?" Tanya Ben setelah menjauhkan wajahnya dari wajah Ivy. Ivy membuka mata dengan wajah merah padam karena sudah salah sangka. Wanita itu menutup wajahnya yang memerah menggunakan telapak tangan karena malu sudah berpikir yang tidak tidak."Kau mengharapkanku mencium bibirmu ya?" Tanya Ben dengan nada menggoda, sesek
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-12
Baca selengkapnya

Bab 59 : Berkumpul (1)

"Kau darimana saja? Aku lelah menunggumu, bodoh,"Kai melempar kulit kacang yang sedang ia makan pada Ben begitu pria bermata coklat itu tiba di apartemen Jake. Ben melirik ke arah Kai sembari menghela napas, enggan meladeni adik dari sahabatnya itu.Begitu dekat dengan sofa, Ben segera merebahkan dirinya dengan nyaman, tepat di samping Kai yang saat ini memutar matanya tanpa menghentikan kunyahannya pada kacang yang sedang ia makan.Pria bermata amber itu melirik ke arah Ben dengan tatapan aneh, karena pria yang berprofesi sebagai CEO itu hanya menggunakan celana boxer pendek sepaha dengan kaos hitam polos yang menutupi tubuhnya."Kenapa pakaianmu terlihat santai begitu?"Pertanyaan yang Kai lontarkan membuat aktivitas Ben yang saat ini sedang mengetik sesuatu di layar ponselnya terhenti. Ben menolehkan kepalanya pada Kai dan memusatkan atensinya pada pria bermata amber itu dengan mata menyipit tajam, tak suka jika kegiatannya di ganggu."Aku habis dari luar," jawab Ben singkat, eng
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-13
Baca selengkapnya

Bab 60 : Berkumpul (2)

"Kau mengetahui sesuatu tentang siapa yang mengejar Jake, Ben?" Kai menolehkan kepalanya saat suara Ben menyambar perkataan Jake, seolah pria itu tahu sesuatu tentang orang yang menyerang Jake.Ben menghela napas, lalu melirik ke arah Ethan, Jake dan Kai secara bergantian. Wajahnya terlihat tanpa ekspresi, dengan tatapan datar yang tak bisa diartikan, menimbulkan tanda tanya besar di benak Kai dan Caroline bersaudara. Setelah itu, pria bermata coklat itu memijat kepalanya yang terasa berdenyut sembari memejamkan mata.Hal ini tentu saja memancing rasa penasaran diantara ketiga pria itu. Kai yang memang pada dasarnya kepo dan selalu ingin tahu akan hal yang membuatnya penasaran mendekati Ben. Pria bermata amber itu menepuk lengannya dengan perlahan hingga Ben membuka matanya. Ben menolehkan kepalanya ke arah Kai dengan tatapan tajam miliknya. Jangan lupakan aura dominan pekat yang memenuhi ruangan ini, membuat Kai meneguk ludahnya karena merasa gentar. Kai ingin mengurungkan niatn
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-13
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status