Damian Alexander berdiri tegak di sana, memamerkan senyuman seakan tak berdosa. Melihat senyum pria itu, entah mengapa Arjuna justru merasa sedang diejek. Darahnya seakan naik ke ubun-ubun, pun kepalan tangannya mengetat. Bagaimana bisa Damian bersikap begitu tenang setelah menculik anak orang?! Sedangkan Arini segera bangkit berdiri, menyongsong putrinya yang masih saja berdiri mematung di sisi si pria. "Astaga, Eve ... kau baik-baik saja, Nak? Apakah kau terluka?" dengan naluri, wanita baya itu memeriksa wajah sang putri, membelai dengan kecemasan yang tak mampu tersembunyikan. Lalu, atensinya turun menyusuri tubuh kurus itu hingga kedua tangan. "Amankan Eve, Bi. Pria itu, biar aku yang mengurusnya." Arjuna menyela momen penuh rindu antara ibu dan anak itu sembari menyingsingkan lengan baju, kemudian bergegas mendekat, meninggalkan Karenina yang masih duduk di tempatnya. Evelyn sempat membelalakkan mata sebelum mengikuti tarikan lembut tangan sang ibu. Ia merasakan firasat b
Last Updated : 2024-07-09 Read more