Di dalam kamar hotel tempat Martin menginap selama beberapa hari ke depan di Singapura, pria itu berjalan mondar-mandir dengan perasaan gelisah. Rasanya terlalu syok ketika bertemu dengan seorang anak laki-laki yang berwajah mirip dirinya. "Cherry dulu memang sudah hamil sebelum kabur dari apartment. Aku yakin itu anakku, darah dagingku. Duh, gimana ya enaknya? Kacau banget deh, mana besok pagi aku mulai ikut CE!" Martin berbicara sendirian, menganalisa situasi cinta segi tiga antara dia dengan Cherry dan Nicky.Martin melirik ke jam tangannya yang menunjukkan pukul 16.30 waktu Singapura. Dia tak sanggup menahan lagi rasa penasarannya sehingga memilih untuk menelepon Nicky Jansen.Nada sambung itu berbunyi beberapa kali, jantung Martin berdegup kencang menantikan jawaban telepon dari sisi Nicky. Akhirnya, terdengar suara laki-laki yang berat, "Halo!""Halo, Om Nicky. Aku Martin. Apa kita bisa bertemu hari ini?" ujar Martin to the point. Dia tak ingin mengulur-ulur waktu untuk mengeta
Terakhir Diperbarui : 2024-01-01 Baca selengkapnya