Semua Bab Cintaku Melawan Restu: Bab 91 - Bab 100

108 Bab

Ricuh Seusai Sidang Cerai Perdana

"Sudah lama ya kita nggak makan bareng di luar begini, Nicky!" Nyonya besar Jansen mengulas senyum kegembiraan di wajahnya yang masih nampak awet muda di usia kepala enam.Nicky pun merasakan sebersit rasa bersalah karena membiarkan ibundanya tinggal sendirian di Jakarta, padahal semua saudara-saudarinya berada di tempat lain bersama keluarga mereka masing-masing."Mom, bagaimana kalau seusai proses perceraian perdana Carrisa, Mommy ikut saja dengan kami ke Singapura untuk menetap di sana?" tawar Nicky. Dia tak keberatan tinggal bersama Nyonya Regina Jansen karena melihat ibundanya dengan Carrisa serta kedua putranya akrab."Hmm ... apa tidak merepotkan kalian? Carrisa, Mama tak ingin nanti kehadiranku membuatmu tak nyaman!" tanya Nyonya Regina karena mitos hubungan mertua-menantu yang tak akur menyebabkan keretakan rumah tangga.Namun, Carrisa menggelengkan kepalanya. "Mama baik sekali ke aku dan anak-anak serta keluarga kami. Tak ada alasan untuk aku merasa keberatan. Lagi pula ting
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-09
Baca selengkapnya

Berbagi Gairah yang Sama Indahnya

"Aku malas menunggu dua minggu hingga persidangan berikutnya di Jakarta, Carrisa. Bagaimana kalau kita berlibur ke Pulau Bali saja? Kita lama berada di luar negeri bukan?" ujar Nicky ketika mobil yang mereka tumpangi melaju pulang dari Bandung menuju ke Jakarta Pusat.Dengan antusias Carrisa pun menjawab, "Ide bagus tuh, Mas Nicky. Memang kerjaan Mas bisa ditinggal lama buat liburan gitu?" "Bisa, nanti aku pantau ke anak buahku saja. Mereka kugaji gede masa cuma kutinggal ke Bali saja dua minggu nggak becus sih?!" balas Nicky sambil membuka aplikasi booking online. "Oke deh, Mas. Mama diajak sekalian deh dari pada gabut di rumah Jakarta sendirian 'kan. Sekalian momong cucu. Hihihi!" usul Carrisa yang segera disetujui oleh Nicky. Pria itu pun berkata, "Boleh, bebas saja. Kamu nggak ngajakin keluarga kamu juga, Sayang?" "Kayaknya susah, ibu pasti berat buka warung dibanding pergi liburan. Andi dan Vina masuk sekolah, mereka nggak bisa libur selama itu lah, Mas!" jawab Carrisa sesuai
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-10
Baca selengkapnya

Pernikahan Monica Silvana

"Bagus deh pantainya, Mas! Agak sepi ya ternyata di sini sekalipun pemandangan pantai pasir putih ini mempesona," komentar Carrisa ketika dia baru saja sampai di komplek Pantai Petitenget bersama keluarga kecil mereka.Nicky pun menyahut, "Iya. Saking bagusnya sering dijadiin tempat wedding tepi pantai sih. Yuk turun ke bibir pantainya!"Seperti apa yang dikatakan oleh Nicky baru saja, memang ada sebuah pernikahan dengan konsep pinggir pantai di sana. Sebuah tenda beratap putih didirikan di salah satu titik dikelilingi dekorasi standing vase bouquet dan juga beberapa meja makan persegi panjang ditata mengelilingi pelaminan berbentuk huruf U. "Wah, Mas Nicky bener. Tuh ada yang merid!" ujar Carrisa menunjuk keramaian di tepi pantai tersebut."Biarin aja, semua pengunjung pantai bebas beraktivitas asalkan nggak ngeganggu yang punya hajatan. Yuk main ombak aja, Sayang!" ajak Nicky seusai menitipkan Luther dan Justin ke baby sitter dan mommy nya. Mereka berdua masih begitu hangat selaya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-11
Baca selengkapnya

Bertemu Musuh Bebuyutan

"Hehh! Ngapain kamu ke mari bareng suami barumu itu, hah?!" teriak seorang wanita dari balik punggung Carrisa saat dia dalam perjalanan menuju parkiran obyek wisata Pantai Petitenget.Sontak Carrisa menoleh sekalipun tak paham siapa yang sedang dijadikan sasaran kemarahan wanita tersebut. Ketika dia melihat sosok mantan ibu mertuanya barulah Carrisa paham. "Selamat sore, Bu. Kebetulan kita ketemu lagi di sini—""Cihh ... musibah mah, aku ketemu kamu nggak sengaja begini! Lagian ngapain kamu ikut-ikutan datang ke pantai ini? Diundang aja kagak 'kan?" balas Nyonya Femmy Bintoro dengan wajah masam."Tapi, maaf Bu. Saya ke mari untuk berwisata saja bersama keluarga, bukan untuk datang ke acara hajatan keluarga Razak!" ujar Carrisa berusaha meluruskan tuduhan salah dari ibunya Martin itu.Namun, Nyonya Femmy terus saja menyudutkan Carrisa tanpa ampun, "Alaa ... sok tajir kamu ya sekarang? Mentang-mentang sudah jual badan ke pria berumur yang kaya raya itu 'kan lantas liburan ke Bali!" "St
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-13
Baca selengkapnya

Pemilik Khayalan Tingkat Tingginya

Rihanna duduk di seberang cermin rias dalam kamar Hotel Mercure Kuta. Dia melepas jepit rambut di sanggul kepalanya satu per satu dengan hati-hati. "Seneng banget deh, Martin sudah bisa move on dari Cherry. Semoga segalanya lancar sampai bulan depan kami menikah di Bandung!" ucap Rihanna penuh harap sendirian di dalam kamar. Seusai membersihkan make up dengan micellar water dan kapas kecantikan, Rihanna pun membuka baju kebaya warna hijau pupus dengan jarit batik yang membungkus tubuh rampingnya. Semua dilipat rapi ke dalam plastik pembungkus untuk dikembalikan ke salon bridal, persewaan baju pesta. Dia lalu masuk ke kamar mandi dan menyegarkan diri di bawah shower air hangat.Rihanna tidak ingin membuang waktu terlalu lama, dia bergegas mengeringkan badan dan mengenakan pakaian bepergian santai blouse sutra putih lengan pendek dipadu padan dengan celana jins biru tua. Setelah merias wajah bergaya flawless, dia segera keluar kamar hotel menuju ke kamar Martin di seberangnya."TING T
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-13
Baca selengkapnya

Menggapai Surga Dunia Bersama Nicky

"Kita naik ke lantai dua buat makan yuk, Tin. Konsernya sebentar lagi kelar tuh!" ajak Rihanna yang segera disetujui oleh Martin. Pasangan kekasih itu pun naik tangga menuju lantai dua Hardrock Cafe. Namun, di luar dugaan mereka, semua meja telah terisi penuh tak bersisa satu pun yang masih kosong. Kebetulan Carrisa dan Nicky juga ada di sana dengan dua kursi kosong di meja mereka."Kita gabung aja sama meja Cherry dan Kak Nicky yuk, Tin. Mereka pasti mau!" Rihanna menarik tangan kekasihnya yang belum menjawab ajakannya. Sebenarnya Martin tak ingin menyiksa dirinya dengan duduk semeja dalam situasi canggung bersama mantan istri dan rival cintanya. Akan tetapi, terlambat."Permisi, Cher, Kak Nicky. Kami boleh gabung di meja ini nggak? Semua meja penuh soalnya sih!" ujar Rihanna dengan percaya diri.Nicky melirik ke arah istrinya dan bertukar pandang. Kemudian Carrisa yang menjawab, "Bolehlah, silakan duduk saja. Iya cafe ini crowded banget kalau weekend apa lagi yang manggung grup ban
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-15
Baca selengkapnya

Babymoon Di Gili Trawangan

"Barang-barang sudah nggak ada yang tertinggal di kamar 'kan, Sayang?" tanya Nicky seusai melakukan check out di resepsionis Swiss Bell Hotel Watu Jimbar. Carrisa menggeleng dan menjawab, "Semuanya sudah kumasukkan ke koper, tenang aja, Mas.""Okay deh, kalau gitu kita langsung ke airport aja!" ujar Nicky yang segera dijawab positif oleh sopir mobil rental dan kendaraan itu pun meluncur menuju ke Bandara Ngurah Rai."Mommy malah belum pernah ke Pulau Lombok sama sekali lho!" ujar Nyonya Regina Jansen yang diapit duduknya oleh kedua putra Carrisa di bangku belakang."Nah, bagus dong, Mom. Kali ini kita bisa berlibur bareng ke sana. Seharusnya lanjut tuh ke Pulau Komodo kalau mau nanti, di sana juga bagus banget ada Pink Beach!" jawab Nicky dengan antusias. Dia sekalipun menghindari pertemuan lagi dengan rombongan Martin dan Rihanna memang memperhitungkan bagus tidaknya destinasi liburan selanjutnya untuk rombongan keluarga kecilnya.Carrisa pun bertanya, "Kalau dari Pulau Lombok mau l
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-15
Baca selengkapnya

Persidangan Kedua Tanpa Rujuk

"Aaaww!" jerit Carrisa sambil berlarian menghindari cipratan air dari Nicky di tepi Pantai Tangsi atau yang lebih populer dengan sebutan Pink Beach Pulau Lombok. "Awas ya kukejar sampai ketangkap kamu, Sayang!" teriak Nicky sambil berlari cepat menuju ke arah istrinya yang tertawa-tawa. Wanita cantik itu terpaksa menyerah karena kelelahan berlari-lari. Mereka pun basah-basahan bersama terendam air laut yang begitu jernih dan sejuk."Indah banget ya pantainya, Mas. Pengunjungnya juga nggak sepadat di Pulau Bali. Keren deh pemandangannya!" puji Carrisa sambil bersandar di dada bidang suaminya yang basah kuyup sama seperti dia.Nicky pun melayangkan pandangannya ke sekeliling, angin sejuk menerbangkan rambut di puncak kepalanya yang masih kering tak terkena air. "Oya, besok kita harus kembali ke Jakarta karena jadwal sidang perceraian babak dua kamu sama Martin 'kan diadakan lusa!" ujarnya santai hanya sekadar mengingatkan Carrisa.Wanita itu menghela napas dan terdiam seolah sedang mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-16
Baca selengkapnya

Karma yang Tak Bisa Diduga

"Topan, kamu kenapa belum datang juga ke rumah? Aku 'kan sudah pesan jasa kamu dari dua hari yang lalu buat panen tanaman melon di kebun belakang rumah!" komplain Nyonya Femmy Bintoro di telepon kepada buruh serabutan langganannya."Maaf banget, Bu. Mendadak istri dan putri saya mondok di rumah sakit kena DBD. Mereka nggak bisa saya tinggal!" terang Topan dengan tak enak hati. Memang dua orang yang disayanginya saat ini sedang kritis di ICU, demam tinggi dengan anemia yang sangat berat. Namun, Nyonya Femmy yang tak sabaran mengomelinya terus dengan kata-kata pedas dan menusuk."Alaa ... sudahlah, nggak perlu lagi kamu ke rumah. Aku nggak suka janjian sama orang malas macam kamu itu, Topan. Batal, nggak perlu kamu bantuin panen melonnya. Aku kerjain sendirian pelan-pelan juga kelar!" Sambungan telepon itu pun diputus sepihak oleh Nyonya Femmy.Sedikit merasa sakit hati karena kekasaran Nyonya Femmy, tetapi Topan mencoba untuk memaafkan saja dan tidak menyimpan perkara itu dalam hatinya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-17
Baca selengkapnya

Berita Duka yang Mengejutkan

"Halo. Martin, kamu pulang ke Bandung sekarang juga kalau bisa. Kak Dira masuk rumah sakit dan mama kamu ... meninggal dunia, Nak!" ujar Pak Bambang Bintoro di telepon. Suaranya sengau karena baru saja menangisi kehilangan istrinya yang begitu mendadak.Putranya di ujung telepon terpaku berdiri di depan pintu ruang praktik. Martin baru saja selesai istirahat makan siang. Dia seolah tak percaya dengan berita duka yang didengarnya sendiri. "Halo, ini beneran, Pa?" tanya Martin memastikan."Iya, Tin. Masa Papa bercanda buat hal seserius ini? Mama kamu digigit ular berbisa di kebun belakang sewaktu dia mau panen buah melon. Papa sekarang di kamar jenasah Rumah Sakit Widya Harapan Medika. Kamu cepat ke sini, setidaknya ada yang bantuin Papa mengurus kakakmu atau mengikuti proses pengiriman jenasah ke rumah duka!" terang papanya dengan nada serius."Baik, Pa. Martin akan segera izin ke bagian administrasi rumah sakit agar shift praktik siang hingga malam diliburkan. Yang tabah ya, Pa, harus
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-01-18
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status