Home / Young Adult / Cintaku Melawan Restu / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Cintaku Melawan Restu: Chapter 61 - Chapter 70

108 Chapters

Malam Pertama yang Indah

Pasangan pengantin baru itu menikmati indahnya malam pertama di hotel bintang lima yang terletak di jantung kota Bandung. Mobil pengantin mengantarkan Martin dan Cherry hingga ke depan pintu lobi hotel lalu meninggalkan mereka karena acara pernikahan telah usai."Aku ambil kunci kamar di resepsionis dulu ya, Cher. Tadi sengaja kutinggal sih soalnya takut kalau dibawa ke luar hotel malah hilang. Sebentar ya!" ujar Martin lalu bergegas meninggalkan Cherry di sofa lobi hotel. Dia menghampiri meja resepsionis.Beberapa tamu serta karyawan hotel yang lewat di dekat sofa Cherry menyapanya dengan senyuman ramah dan memberikan ucapan selamat berbahagia. Pakaian pengantin serta riasan rambut dan wajah Cherry membuatnya nampak sebagai pengantin wanita yang baru saja menikah."Yuk kita naik ke kamar sekarang, Cher. Kuncinya sudah ada ini," ajak Martin lalu mengulurkan tangan kanannya kepada istrinya. Dengan segera Cherry menyambut tangan Martin lalu bangkit dari sofa. Mereka berdua naik lift ke
last updateLast Updated : 2023-11-24
Read more

Hati yang Telah Berpaut

"Mister Nicky Jansen, perempuan yang Anda pantau melalui jasa detektif kami sudah menikah hari ini dengan pria bernama Martin Bintoro. Apa masih perlu dilanjutkan pengintaiannya?" lapor Detektif Barry Sitanggang melalui telepon. Dia sedang duduk di bar hotel tempat Cherry dan Martin menghabiskan malam pertama mereka.Pria di ujung telepon pun menjawab, "Ya. Lakukan terus pengintaian atas Cherry. Laporkan rutin apa pun yang penting dan kirim foto harian perempuan itu ke nomor ponselku, Pak Barry!"Seusai sambungan telepon berakhir, Nicky pun menenggak habis brandy di gelas kristalnya lalu melemparkan gelas kosong di tangannya ke dinding ruang kerja rumahnya di Jakarta. "TOK TOK TOK." Suara ketokan di pintu ruangan tersebut terdengar berulang seakan menyiratkan kecemasan."Honey, are you okay?" tanya Nyonya Regina Jansen. Semenjak putus hubungan dengan Cherry, temperamen puteranya semakin memburuk. Nicky mudah meledak dalam amarah dan bertindak kasar seperti menggebrak meja, melempar p
last updateLast Updated : 2023-11-25
Read more

Bertemu Di Saat Sendu

Piknik beramai-ramai di Kota Bunga itu begitu menyenangkan bagi pasangan pengantin baru yang sedang mesra-mesranya. Senyuman lebar menghiasi wajah Cherry dan Martin saat mereka melangkah santai berangkulan di antara tanaman bunga-bunga subur yang warna-warni. Beberapa kali mereka berswafoto berdua dan juga bersama keluarga besar Martin. Memang keluarga Cherry sengaja tidak diajak berwisata bersama mereka dengan alasan waktu berangkatnya sudah mepet. Cherry yang memahami bahwa mama dan kakak perempuan suaminya antipati terhadap keluarganya maklum dan tidak mempersoalkan hal itu. Awan mendung yang berarak-arak di langit membuat wisata keluarga itu harus berakhir sekitar pukul 16.30 WIB. Sebelum naik kembali ke mobil, Cherry pergi ke toilet wanita untuk buang air kecil karena perjalanan pulang ke Jakarta pasti macet dan memakan waktu yang lama.Namun, ketika dia akan keluar dari toilet tempat wisata itu, pintunya tak dapat dibuka dari dalam. "Ya ampun, kok macet sih pintunya?" Dia men
last updateLast Updated : 2023-11-25
Read more

Tak Membiarkan Wanita Kesayangannya Dipojokkan

"Astaga, kok bisa sampai Cherry tertinggal sih? Kata Mama tadi dia ada di mobil papa 'kan?" seru Martin menyugar rambut di kepalanya dengan kasar.Nyonya Femmy memasang ekspresi acuh tak acuh, dia bersedekap di halaman depan rumah bersama keluarga besar Bintoro. "Ya salah dia sendiri dong, Tin. Sudah tahu cuaca hujan bukannya buruan balik ke mobil buat ikutan pulang malah entah kelayapan di mana. Wajar ... dia 'kan gimana-gimana profesinya wanita malam!" jawab mama Martin menyindir tentang pekerjaan menantunya yang bagi paman dan bibi Martin pun memalukan.Nyonya Winda, adik dari Pak Bambang pun menimpali, "Martin, Tante tuh menyesalkan kenapa kamu nggak dengerin mamamu malah melawan restu begini. Perempuan yang bernama Cherry itu nggak pantas bersanding jadi istri kamu. Pekerjaannya di bar malam-malam, mengundang maksiat. Kamu apa masih akan izinkan dia bekerja setelah kalian menikah?"Belum sempat Martin menjawab, Pak Hendro kakak Nyonya Femmy juga menasihati pemuda itu, "Lebih baik
last updateLast Updated : 2023-11-26
Read more

Dihina Di Arisan Sosialita

"Tin, nanti sore suruh istrimu bantuin Mama ke rumah. Ada acara arisan bulanan yang bertempat di rumah kita!" Nyonya Femmy menelepon puteranya ketika Martin masih berpraktik di rumah sakit.Karena sibuk melayani pasien yang antreannya panjang di luar ruangannya, Martin pun segera mengiyakan saja permintaan mamanya dan mengirim pesan singkat agar Cherry datang ke rumah keluarga Bintoro sore ini dan menyebutkan alasannya sesuai perkataan mamanya di telepon tadi. Cherry yang sedang berbelanja di super market membeli kebutuhan bulanan pun menghentikan langkahnya lalu membaca isi pesan dari suaminya. Dia menggigit bibirnya cemas dan enggan menuruti perintah Martin. Helaan napas meluncur dari bibirnya, mama mertuanya selalu berbicara tidak baik mengenai dirinya. Tak menutup kemungkinan nanti dia harus menerima kata-kata pedas sama seperti ketika dia diantar oleh Nicky beberapa malam yang lalu.Namun, dia takut juga situasi akan semakin memburuk bila dia menolak untuk pergi ke rumah mertuan
last updateLast Updated : 2023-11-26
Read more

Membalut Sayap yang Patah

Cherry nekad berlari cepat-cepat di bawah hujan yang deras menuju ke bangunan tempat kerjanya. Pakaiannya basah kuyup karena payungnya tertinggal di apartment. "Ya ampyuun, Cyiin. Kok basah-basahan sih? Ganti baju dulu deh!" sambut Abdul, transgender MUA yang biasa merias Cherry sebelum naik pentas di Merlino Cafe and Bar."Makasih, Dul. Aku ganti baju dulu ya!" sahut Cherry lalu segera masuk ke kamar mandi dengan membawa kostum yang dipinjamkan oleh Abdul. Manager cafe and bar, Sena segera melaporkan kondisi Cherry yang menyedihkan itu kepada atasannya Merlino Branson, "Boss, si Cherry kayaknya lagi nggak beres deh. Matanya sembab, hujan-hujanan gitu di bawah. Entah bisa manggung apa nggak!"Kebetulan Nicky Jansen sedang mampir mengobrol santai bersama Merlino. Dia berdehem lalu berkata ke sobatnya, "Telepon penyanyi lainnya aja, Lino. Dari pada acara kamu kacau kalau Cherry nggak siap manggung. Biar aku yang bicara ke dia!" Pria blasteran itu berpamitan dengan Merlino yang menuru
last updateLast Updated : 2023-11-28
Read more

Berusaha Menahan Badai

"Stop, Cher! Kamu mau ke mana tengah malam bawa koper? Semua bisa dibicarakan baik-baik, kamu itu istriku, tanggung jawabku. Jangan memutuskan hal yang penting tanpa pikir panjang dan emosi begini!" bujuk Martin memeluk tubuh Cherry yang gemetar karena emosi yang bercampur air mata."Tin, kamu terlalu nurut sama omongan keluargamu, itu masalahnya. Padahal mereka benci dan jijik sama aku. Sedari awal cinta yang kita jalani ini melawan restu orang tua! Aku juga nggak denger apa kata mendiang bapak dan ibuku karena setuju menikah sama kamu!" ujar Cherry bersitatap dengan suminya.Perasaan cinta pertama itu seakan telah usang dimakan waktu. Ujian kehidupan yang menyapa kisah cinta mereka seolah membuat Cherry semakin tawar hati."Cher, kamu itu cinta sejati satu-satunya yang kumiliki dalam hidupku. Apa kamu akan ninggalin aku karena omongan orang yang nggak baik?" Martin memeluk dan mengecup bibir Cherry. Kemudian dia menyimpan kembali koper milik istrinya dan mengajak Cherry untuk memadu
last updateLast Updated : 2023-11-28
Read more

Ketika Batas Tipis Itu Runtuh

"Hai, Cher! Gimana kabar kamu? Lama ya kita nggak ketemu," sapa Rihanna di depan pintu unit apartment tempat tinggal Cherry dan Martin sembari bertukar peluk cium.Cherry berusaha melupakan perselisihan mereka dahulu dan menyambut tamunya siang itu dengan ramah, "Masuk dulu yuk, Hann! Kamu libur kerja ya? Kata mamanya Martin, kamu sudah kerja di kantor Pemda. Mereka berdua pun duduk bersebelahan di sofa. Cherry memotong-motong brownies yang dibawakan oleh Rihanna di sebuah piring dan menyuguhkannya kepada sahabat lamanya itu."Aku lagi kurang fit deh, Cher. Tadi tuh periksa ke tempat praktiknya Martin. Udah dikasi resep obat sih ntar coba kuminum," jawab Rihanna sambil mengunyah brownies dan menonton acara TV bersama Cherry.Dahulu memang mereka sangat dekat seperti saudari, tetapi Rihanna memendam perasaan istimewa terhadap pacar sahabatnya. "Kamu apa masih kerja di Merlino Bar itu, Cher? Kan udah jadi istri dokter spesialis sih, duitnya banyak suami kamu tuh!" selidik Rihanna. Wa
last updateLast Updated : 2023-11-30
Read more

Minggat

"Baiklah, aku akan meninggalkan Martin untuk selamanya. Nikahkan saja dia dengan Rihanna. Kalian sekeluarga cocok dengan sifat perempuan itu!" seru Cherry lalu segera bangkit dari sofa. Dia mengambil kopernya dan mengisinya dengan pakaiannya yang memang tak banyak dari lemari baju yang berbagi dengan Martin pemakaiannya.Nyonya Femmy bertukar pandang dengan Nadira di sofa seraya mengendikan dagunya ke arah Cherry yang terisak-isak melemparkan pakaiannya ke dalam koper. "Dira, kira-kira Martin ngamuk nggak kalau tahu kita yang bikin si Cherry minggat dari apartmentnya?" ucap lirihnya."Kita pura-pura nggak tahu aja, Ma. Nanti, Mama minta kunci akses apartment ini aja dari si Cherry. Kita beresin cangkir dan brownies dari Rihanna biar nggak ada kecurigaan ada tamu datang sore ini. Jadi Martin pasti mikir istrinya kabur atas keputusannya sendiri!" usul Nadira yang culas sama seperti mamanya."Sipp ... Mama setuju sama kamu. Nanti kalau sudah resmi cerai biar si Martin kita bujukin buat n
last updateLast Updated : 2023-11-30
Read more

Istri yang Menghilang

"Cherry, aku pulang! Kamu di mana?" seru Martin ketika sampai di unit apartment sewaannya. Seharian cuaca buruk dengan hujan disertai angin kencang, pakaian kerja Martin pun agak basah karena terkena tetesan air hujan sekalipun telah menggunakan payung. Ketika melihat koper di atas lemari baju menghilang, pemuda itu segera membuka lemarinya dan mendapati pakaian istrinya sudah lenyap dari dalam sana. Jantungnya berdegup tak menentu, dada Martin terasa sesak oleh rasa cemas yang menyerangnya."Ya Tuhan, ada apa lagi ini? Kenapa Cherry pergi begitu saja tanpa pesan? Aneh banget!" ujar Martin menganalisa situasi yang tengah terjadi. Dia pun segera mengambil ponsel dari dalam tas kerjanya lalu menghubungi nomor Cherry. Dia lega karena nada sambung ke nomor itu masih terdengar. Namun, panggilan itu direject begitu saja tanpa dijawab. Dia mencobanya kembali, berharap kali ini akan diangkat panggilannya oleh Cherry. Namun, tetap sama aja malahan nomor tersebut dinonaktifkan oleh Cherry."
last updateLast Updated : 2023-12-01
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status