Home / Romansa / Rantai Hasrat (Oliver&Nicole) / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Rantai Hasrat (Oliver&Nicole): Chapter 151 - Chapter 160

206 Chapters

Bab 151. Dia Mengetahuinya

Oliver membelai pipi Nicole dan mengecupi lembut bibir istrinya itu. Mata Nicole masih sembab, dan hidung pun memerah. Wajar saja, sepanjang malam Nicole menangis akibat cemburu. Well, Oliver sedikit tak mengira Nicole akan mengamuk jika cemburu. Padahal dirinya sudah menjelaskan bahwa dirinya tak memiliki hubungan special dengan Tera.Namun, meski sempat berdebat, Oliver gemas pada Nicole. Belakangan ini memang sifat Nicole berubah-ubah. Mood naik turun. Entah Oliver tak mengerti akan perubahan mood pada Nicole. Sebelumnya, istrinya itu baik-baik saja. Bahkan sebelum bulan madu, sang istri sangat sehat. Jika sebelum bulan madu, Oliver tahu Nicole kurang sehat, maka pasti dia akan menunda berbulan madu. Pria tampan itu tak mau sampai ada hal buruk yang menimpa istri tercintanya.Sayup-sayup mata Nicole mulai terbuka, perlahan tatapan mata Nicole menatap Oliver yang tengah memeluknya. Senyuman di wajah Nicole terlukis. Wanita itu langsung membenamkan wajahnya di dada bidang sang suami.
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

Bab 152. Tidak akan Ada yang Bisa Mengubah Cintaku Padamu

Tubuh Oliver membeku. Manik mata cokelat gelap Oliver menatap terkejut benda pipih yang ada di tangannya. Debar jantungnya berpacu lebih kencang dari biasanya. Perasaannya campur aduk tak menentu. Dia meremas pelan hasil testpack itu. Otaknya berputar keras, mencerna semua ini. Dua garis merah menandakan di mana hasilnya adalah positive hamil. Tapi tunggu, jadi Nicole hamil? Tapi kenapa Nicole tidak cerita padanya? Raut wajah Oliver sangat kacau akibat dilanda kebingungan. Bahagia, kesal, bingung semuanya melebur menjadi satu. Rasanya tak mungkin Nicole menyembunyikan sesuatu darinya. Terlebih ini sangat penting. Beberapa detik, Oliver masih diam memikirkan semua ini. Hingga ketika sesuatu hal muncul di pikirannya, buru-buru dia membuka ponselnya, mencari di internet tentang ciri-ciri wanita hamil.Seketika mata Oliver menajam membaca di internet tentang ciri-ciri wanita hamil. Pria itu meremas kuat ponselnya. Ciri-ciri wanita hamil, persis seperti yang dialami Nicole belakangan ini
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

Bab 153. Permintaan Aneh Nicole

Oliver mengusap lembut perut Nicole yang masih rata. Tangan kokoh pria itu seakan tak mau lepas dari perut sang istri. Di kala pagi menyapa, Oliver sudah mengajak Nicole berkeliling hotel sebentar demi agar sang istri berjemur, dan sekarang Oliver bersama dengan Nicole sudah kembali ke kamar hotel mereka.Sejak Oliver tahu Nicole hamil, dia banyak mencari tahu banyak tentang wanita hamil. Seperti contoh wanita hamil bagus untuk berjemur di pagi hari. Tak hanya itu saja, Oliver bahkan meminta hotel menyiapkan chef khusus untuk Nicole. Semua makanan yang masuk di tubuh Nicole haruslah mengandung banyak vitamin.Oliver ingin memberikan yang terbaik untuk sang istri. Terlebih ini adalah kehamilan pertama istri tercintanya itu. Memang berkali-kali Nicole jengah dengan Oliver yang keterlaluan overprotective. Bahkan Nicole sampai kerap berdebat dengan Oliver, akibat pria itu yang sangat amat overprotective.Namun, Nicole tak bisa membatah. Jika Oliver sudah memberikan larangan, maka mau tak
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

Bab 154. Cemburu Berlebihan

“Sayang, mereka lucu sekali.” Nicole terkekeh melirik monyet yang sekarang ada di atas bahunya. Jika biasanya wanita sudah berteriak ketakutan karena didekati monyet, lain halnya dengan Nicole yang malah tekekeh geli di kala monyet naik ke atas bahunya.Monyet-monyet yang ada di Monkey Forest Sangeh itu jinak. Tak akan mungkin melukai pengunjung. Namun, meski jinak sejak tadi Oliver sudah menatap monyet yang ada di atas bahu Nicole dengan tatapan waspada dan tatapan tajam.Bayangkan saja, Oliver menatap monyet seperti menatap musuh bebuyutan. Padahal Nicole saja sama sekali tak takut pada monyet itu. Well, Oliver jelas khawatir terjadi sesuatu hal buruk pada Nicole. Mungkin saja monyet itu akan mencakar istrinya. Jadi Oliver tetap wajib waspada.“Oliver, ayo ambil foto bersama monyet ini,” kata Nicole begitu riang, mengajak foto bersama. Oliver mengembuskan napas panjang mendengar permintaan konyol sang istri. Entah, Oliver tak mengerti kenapa malah istrinya itu menginginkan bertemu
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

Bab 155. Cemburu Berlebihan II

Tanpa terasa, dua minggu Nicole dan Oliver berada di Bali. Mereka menikmati keindahan kota Bali yang indah memukau. Beberapa tempat-tempat wisata yang kerap dikunjungi para turis selalu Nicole dan Oliver datangi.Bulan madu mereka indah meski kerap diiringi perdebatan-perdebatan konyol seperti keinginan Nicole yang tak masuk akal sehat. Wanita itu kerap meminta hal-hal yang aneh seperti contoh di kala Nicole melihat motor, wanita itu malah ingin naik motor. Entah apa yang sebenarnya ada di dalam pikiran Nicole.Selama berada di Bali, Oliver selalu melatih kesabaran akibat permintaan aneh Nicole. Istrinya itu kerap meminta hal-hal aneh yang membuat Oliver sakit kepala. Jika tak dituruti, biasanya Nicole merajuk atau mogok makan. Hal itu yang membuat Oliver terkadang merasa tersudut, dan tak memiliki pilihan lain selain menuruti keinginan istri tercintanya itu.Ngomong-ngomong, sampai detik ini Nicole dan Oliver belum sama sekali memberi tahu keluarga mereka tentang kehamilan Nicole. Me
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

Bab 156. Moment Manis

Nicole duduk di ranjang sambil menikmati mushroom soup yang baru saja diberikan oleh pelayan. Dia ingin makan soup hangat yang segar. Sepulang dari pantai, Nicole bersama dengan sang suami langsung menuju kamar hotel mereka. Waktu menunjukkan pukul delapan malam. Nicole beruntung bisa makan sedikit demi sedikit. Trimester pertama, membuatnya mual luar biasa. Bahkan terkadang, Nicole sampai enggan untuk makan.Saat Nicole sudah tak ingin lagi mushroom soup, dia meletakan mangkuk itu ke atas meja, dan mengambil air putih, lalu meminum perlahan air putih itu. Nicole mengusap perutnya yang masih rata. Benaknya membayangkan perutnya sudah membuncit nanti. Well, Nicole yakin dia pasti akan seperti karung.“Nicole, kau belum minum vitaminmu.” Oliver menghampiri Nicole, mengambil obat di atas meja, dan memberikan pada Nicole.Nicole tersenyum seraya memakan obat itu. “Terima kasih selalu mengingatkanku untuk minum vitamin, Sayang.”Oliver duduk di samping Nicole dan membelai pipi sang istri d
last updateLast Updated : 2024-03-28
Read more

Bab 157. Buku Harian Milik Nicole

Bern, Swiss. Nicole tersenyum hangat di kala tiba di kota yang sudah sembilan tahun dia tempati. Sebuah kota indah di Swiss yang dulunya Nicole pikir akan selamanya tinggal di sini. Memang, terkadang rencana tak pernah sesuai dengan takdir yang tertulis. Ya, kini Nicole bersama dengan Oliver sudah tiba di Bern. Mereka telah meninggalkan Bali. Well, tentu Nicole dan Oliver menggunakan pesawat pribadi. Permintaan Nicole naik pesawat komersial tak dituruti oleh OliverBukan Oliver tak menyayangi Nicole, malah sebaliknya—Oliver terlalu mencintai Nicole. Menggunakan pesawat kormesial dan juga kelas ekonomi akan membuat sang istri pastinya merasakan kelelahan. Terlebih jika pesawat itu penuh. Oliver tak membayangkan dirinya berada di tengah-tengah banyak orang.Angin berembus kencang menyentuh kulit Nicole. Udara segar di kota Bern membuat Nicole memejamkan mata. Tak menampik bahwa dia sangat merindukan kota ini. Wajar saja, sembilan tahun bukanlah waktu yang sebentar. Pun Nicole memutuska
last updateLast Updated : 2024-03-28
Read more

Bab 158. Kegilaan Joice

Manik mata silver Nicole menatap hangat dan lembut sungai Aare yang ada di kota Bern. Sebuah sungai terpanjang di Swiss dan sungai menjadi ikon dari kota Bern. Nicole tak berenang di sana. Wanita itu hanya duduk bersama dengan Oliver menikmati pemandangan aliran sungai Aare yang begitu tenang dan menyejukan. Air sungai yang sangat jernih hingga membuat semua orang yang melihat selalu mendapatkan ketenangan hati.“Pemandangan alam di Swiss memang sangat indah,” ucap Oliver seraya membelai lengan Nicole dan memberikan kecupan di puncak kepala sang istri.“Itu juga alasan aku tinggal di Swiss,” jawab Nicole pelan dan lembut.Oliver tersenyum samar. “Aku ingin bertanya sesuatu padamu.”Nicole mendongakkan kepalanya dari dalam pelukan Oliver. “Kau ingin bertanya apa, Sayang?” tanyanya pelan dan lembut.“Di sini pasti banyak yang mendekatimu.” Oliver membelai pipi Nicole lembut. “Kenapa kau tidak mau membuka hatimu untuk pria lain?”Ya, Nicole memiliki paras yang sangat cantik. Oliver yakin
last updateLast Updated : 2024-03-28
Read more

Bab 159. Pembuat Masalah

Sudah satu minggu Nicole dan Oliver berada di Bern. Mereka menikmati bulan madu mereka yang indah. Berbagai tempat romantis di Bern telah mereka datangi. Pemandangan menakjubkan di Bern membuat Nicole rasanya tak ingin pergi meninggalkan Bern.Namun, Nicole tak bisa egois, karena Oliver tentu tak mungkin meninggalkan London. Beruntung, Nicole bekerja di bidang jasa yang mana menawarkan paket-paket wedding organizer, jadi bisa dikerjakan dari jarak jauh. Lagi pula, Nicole sudah memiliki team yang handal dalam bidang wedding organizer. Hal itu membuat Nicole bisa menyerahkan pekerjaannya pada team-nya.“Nicole, apa ada lagi barang-barang yang ingin kau bawa?” tanya Oliver seraya menatap Nicole yang duduk di kamar sambil meminum susu hangat.“Tidak, Sayang. Aku hanya membawa itu saja. Lagi pula barang-barangku di London sudah sangat banyak. Kau dan Mommy Selena sering sekali memberikanku barang-barang,” jawab Nicole pelan.Ya, besok Nicole dan Oliver akan kembali ke London. Tentu sebelum
last updateLast Updated : 2024-03-28
Read more

Bab 160. Menjauhlah Dariku!

Nicole mendesah pelan dan mondar mandir gelisah di dalam kamar. Sudah dua jam Oliver pergi, tapi suaminya itu tak kunjung kembali. Hati Nicole dilingkupi kecemasan. Dia takut terjadi sesuatu pada Oliver dan Joice. Hal yang membuat Nicole khawatir adalah tadi Oliver tampak cemas dan panik di kala mendapatkan laporan dari Vincent tentang Joice. Entah apa yang terjadi pada Joice sampai Oliver sepanik itu.“Kenapa Oliver lama sekali?” gumam Nicole pelan dan semakin gelisah.Nicole melihat halaman parkir dari balik jendela kamar, tapi tetap mobil Oliver belum juga muncul. Berkali-kali Nicole berusaha untuk menenangkan hatinya, tapi tetap tak mudah, karena Nicole selalu saja cemas. Ini sudah tengah malam. Tidak baik begadang. Apalagi dirinya tengah hamil muda. Namun Nicole tetap tak bisa tidur. Dia sudah memaksa untuk menutup mata, hasilnya adalah nihil.Nicole hendak berbalik menuju ke ranjang, tapi mata Nicole melihat dari balik jendela—mobil Oliver masuk ke dalam halaman parkir mansion.
last updateLast Updated : 2024-03-28
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
21
DMCA.com Protection Status