All Chapters of Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan: Chapter 11 - Chapter 20

96 Chapters

Bab 11. Kedatangan Mertua

Tuan Muda Arkana Amijaya duduk di atas kasur, tepat di samping istri kecilnya yang masih memejamkan kedua matanya. Dilihatnya wajah gadis itu begitu pucat dengan nafas yang teratur, Ia merapikan anak rambut yang menghalangi wajahnya dan merapikan rambut itu ke belakang telinga dengan pergerakan yang begitu lembut. Istri kecilnya itu menggeliat sebentar, membuka sedikit matanya yang sayu, namun setelah itu kedua matanya tertutup kembali. Sepertinya gadis itu masih mengantuk dan berat untuk membuka kedua matanya. Arkana menghembuskan mata pelan masih setia menatap wajah gadis itu, ia beralih menatap tangannya Yasmin yang diperban. Insiden tadi pagi mengingatkannya dengan pesan yang disampaikan bibi Anna padanya. Perempuan paruh baya itu mengatakan, "Akhir-akhir ini istri tuan muda sedang belajar menjadi istri yang baik. Jika tuan muda tidak menyukainya, setidaknya tuan muda tidak menghukum atau memarahinya, dia sedang berusaha beradaptasi menjadi wanita dewasa seperti yang tuan ingin
Read more

Bab 12. Bisikan Ibu Mertua

"Daddy dan mommy malam ini kan menginap, jadi tolong siapkan kamar." Kata Amijaya. Kedua mata Yasmin membulat sempurna, ia melirik suaminya yang memijat tulang hidung tanpa mengatakan apapun. Yasmin menggigit bibir bawahnya memikirkan keadaan selanjutnya akan seperti apa, pastinya dia tidak akan bisa bebas karena pengawasan mertuanya. Dalam hati Yasmin menjerit lelah seharian berakting menjadi wanita dewasa, ia ingin segera normal seperti sebelumnya bebas melakukan apapun yang diinginkannya. Tidak perlu menjaga image dan natural apa adanya karena itu jati dirinya. "Mommy ingin lebih dekat dan mengenal mantu pertama Amijaya, kamu harusnya sering-sering bawa istri kamu kerumah mommy kalau gak mau mommy yang terus-terusan kesini." Kata Faramita mengusap punggung tangan Yasmin yang duduk di sampingnya. Yasmin hanya tersenyum mendengar antusias ibu mertuanya begitu baik, kemudian ia melirik suaminya yang masih diam memijat memejamkan kedua matanya. Lelaki itu seperti tidak senang saat k
Read more

Bab 13. Ulah Faramita

"Jadi kamu belum hamil? terus kemarin mual-mual kenapa?""Asam lambung Yasmin kumat mom, lagi pula gimana mau hamil Yasmin kan masih perawan." "Apa? kalian belum pernah melakukannya sama sekali?" Yasmin menggelengkan kepala, sedangkan mertuanya terdiam memperhatikan lekat wajah sang menantu dengan berbagai pemikiran dalam kepalanya. Ia tidak menyangka jika pasangan suami istri belum melakukan melakukan pertama, bukankah itu sungguh aneh. Saking seriusnya memikirkan hubungan putra dan menantunya, ia sampai terpikirkan dengan sesuatu hal yang harus dilakukan untuk membantu memperbaiki masalah dalam hubungan putranya.Faramita paham jika suatu pasangan sah belum melakukan hubungan layaknya suami istri, itu artinya ada masalah dalam hubungan mereka."Tunggu disini ya, mommy ambilkan minum. Kamu pasti haus," katanya berdiri. Yasmin menahan ibu mertuanya dan berkata. "Jangan mom, biar Yasmin saja." Katanya. "Tidak apa apa nak, kaki kamu kan masih sakit." Katanya melepaskan tangan gadis
Read more

Bab 14. Pengampunan

Pagi hari Yasmin sudah sibuk mencari ponsel dalam laci meja rias di kamarnya, ia takut Arkana mengetahuinya jika selama ini ia telah menyembunyikan alat komunikasi yang tidak diperbolehkan dalam peraturan. Jika lelaki itu mengetahuinya, maka sudah jelas hukuman akan tidak akan lepas darinya. Saat sarapan pagi pun ia harus berusaha menutupi kegelisahan dan ketakutannya, ia juga sudah meminta bibi Anna untuk merahasiakan hal itu. Tetapi lelaki itu bagai cenayang yang mengetahui segala hal yang tidak diketahui orang lain. Yasmin sudah panik setengah mati, semua tempat dan barang-barangnya sudah dikeluarkan sampai kamarnya seperti pesawat pecah. Ia mengatur nafas berusaha mencoba untuk tenang agar bisa mengingat terakhir kali ia menggunakannya dimana, siapa tahu ia lupa menyimpannya.Ceklek.Pintu kamarnya dibuka oleh seseorang yang tidak mengetuk tanpa permisi, karena itu adalah yang suka keluar masuk tanpa permisi. Lelaki itu berdiri di depan pintu memperhatikan kamar istrinya yang be
Read more

Bab 15. Ditinggal Ke Luar Negeri

Satu Minggu Arkana melakukan perjalan ke Singapura untuk mengontrol perkembangan anak perusahaan yang ada disana. Keberangkatannya ditemani Jessica sekretarisnya dan juga Bimo asisten pribadinya. Kepergiannya membuat Yasmin terbebas dari segala hal, tetapi tanpa sepengetahuan gadis itu Arkana memasang beberapa cctv di ruangan tertentu, ia menghubungkan cctv itu dengan ponselnya sehingga ia dapat memantau kegiatan gadis itu kapanpun. Seperti yang sedang dilakukannya saat ini, ia memperhatikan rekaman cctv yang berada di kamar istrinya. Gadis itu sedang menggerakan tubuhnya dengan lincah mengikuti alunan musik kpop, ia baru tahu jika gadis itu pandai menari dan begitu pandai melakukannya. Lekukan tubuhnya begitu indah membuatnya mengembangkan senyuman tanpa ia sadari, keceriaan gadis itu terlihat lepas dan bebas melakukan segala hal yang disukainya. Kedekatannya dengan bibi Anna membuat gadis itu terlihat nyaman dan sayang sampai menghibur dan tertawa lepas saat menonton drama. "Ekh
Read more

Bab 16. Bara vs Yasmin

"Aku pikir kamu sudah melupakan aku, kapan kamu akan bawa aku pulang dari sini?" Ucap perempuan cantik dalam pelukan Arkana malam ini. Cup. "Yang sabar ya sayang, sebentar lagi aku akan membawa kamu pulang tanpa ada jarak sedikitpun di antara kita. Saat ini suasana masih belum kondusif, kamu tahu sendiri aku melakukan ini demi keselamatan kamu." Ujar Arkana mencium kening perempuan itu. Perempuan cantik itu semakin mengeratkan pelukan tidak ingin melepasnya begitu saja. Sosok yang selalu dirindukannya hanya dapat bertemu satu bulan sekali, dan itu pun waktunya sangat terbatas. Setiap kali Arkana mengunjunginya, mereka akan menghabiskan waktu berdua untuk melakukan apapun yang diinginkannya. Jalan-jalan, makan, nonton dan melakukan hal yang biasa pasangan kekasih lain melakukan dengan romantis. Hubungan jarak jauh sangatlah sulit dan terbatas, jika pasangan lain dapat berkomunikasi dengan baik dengan ponsel. Mereka tidak bisa melakukannya, jika Arkana merindukannya Arkana akan lan
Read more

Bab 17. My Angel

Yasmin membuat nafas lega saat suaminya pulang di waktu yang tepat, jika saja Arkana tidak pulang dan Bara akan membalasnya seperti ancaman yang dilontarkannya. Entah apa yang akan terjadi dengan Yasmin. Kini Arkana bersama Bara membicarakan sesuatu yang di ruang keluarga tanpa membiarkan Yasmin. Kedua pria itu bicara dengan serius dan membuat Yasmin penasaran. Langkah Yasmin begitu pelan, berusaha tidak mengeluarkan suara apapun selain diam di balik pintu untuk mendengarkan pembicaraan mereka. “Kecantikan istri kamu sungguh luar biasa, sampai bisa menghipnotis para tamu undangan malam itu. Kamu memang sangat pandai memilih perempuan, sayangnya kali ini. Sifat gadis itu sangat jauh berbeda dari kekasihmu sebelumnya,” ujar Bara menatap Arkana yang sedang menikmati secangkir kopi. Tatapan Arkana begitu datar, keduanya saling melemparkan tatapan penuh dengan bara api. Saling menelisik dan saling mencari kelemahan dalam diri. “Berhentilah bicara omong kosong, sekarang katakan apa yan
Read more

Bab 18. Kerinduan Yasmin

“Ponselnya terus berbunyi, jadi sa- say-”“Berikan,” ujar Arkana mengulurkan satu tangannya. Yasmin segera bergerak menuruni ranjang memberikan ponsel itu kepada sang suami, Ia berdiri di samping Arkana dengan mata masih memperhatikan ponsel pria itu.Tidak ada kesempatan untuk melihatnya, Arkana justru mematikan ponselnya setelah melihatnya, kemudian ia menatap Yasmin. “Keluar dari kamar ini,” ucap Arkana. Gadis itu mengerjapkan mata beberapa kali, pikirannya tidak berfungsi karena masih terkejut dengan pesan tadi dan sekarang ia tiba-tiba diusir oleh sang suami. “Saya bilang keluar,” Ucap Arkana sekali lagi dengan nada tinggi.Yasmin melangkahkan kakinya mundur, dengan langkah ragu dan bingung ia tetap menuruti perkataan sang suami yang tiba-tiba mengusirnya. Bahkan Arkana melihat gerak geriknya hingga dirinya sampai di pintu, pria itu menguncinya dari dalam. Yasmin masih berdiam diri di depan pintu menatapnya penuh tanya dan rasa penasaran yang begitu tinggi, ia menggigit sa
Read more

Bab 19. Kepergok Ibu Mertua

Hari begitu cerah dan indah, sama seperti suasana hati Yasmin saat ini. Bahagia karena setiap saat berada di dekat Arkana, dengan sikapnya yang lembut dan tidak lagi marah. Tanpa ada basa-basi lagi Yasmin mengeluarkan sifat aslinya yang manja dan periang seperti sebelumnya, tidak peduli orang menilainya seperti apa. Itulah jati diri sesungguhnya yang selalu ia tahan saat bersama tuan muda, tetapi kali ini ia merasa bebas.Cahaya matahari menembus jendela kamar, tetapi Arkana masih terlelap dalam tidurnya. Yasmin memperhatikan wajah tampan suaminya yang begitu indah. Salah satu jarinya bergerak menusuk pipi Arkana dengan sangat pelan, kemudian ia mendekatkan wajahnya lalu membisikan sesuatu tepat di samping telinga lelaki itu. “Tuan Muda Arkana Amijaya, ayo bangun dan sarapan.” bisik Yasmin.Tidak ada pergerakan apapun. Yasmin pun kembali menusuk pipinya dan berbisik lagi. “Bangunlah, tuan muda.” ujar Yasmin. Kedua mata Arkana pun terbuka, pertama yang dilihatnya adalah wajah sang
Read more

Bab 20. Mengikhlaskannya…

“Tuan ini kopinya,” Yasmin meletakan secangkir kopi di atas meja kerja Arkana. “Heem,” jawab Arkana masih fokus dengan komputernya. Yasmin tidak langsung pergi, ia menatap Arkana yang selalu sibuk dengan pekerjaan, baik di kantor maupun di rumah. Siang dan malam, yang dipegangnya hanya ponsel dan laptop. Gadis itu menghembuskan nafas melangkahkan kaki mendekati sang suami, berdiri di belakang kursi Arkana, kemudian ia memijat pundak pria itu dengan pelan. Arkana langsung merespon menatap Yasmin setelah pergerakan di pundaknya, matanya mengerjap beberapa kali merasakan nyaman di pundaknya.“Lanjutkan, saya sudah biasa melakukan hal ini untuk papi.” Ujar Yasmin terus memijat pundak Arkana dengan kemampuannya.Pria itu menghela nafas panjang, ia kembali menatap layar komputer sambil menikmati pijatan Yasmin, mengurangi pegal di pundaknya. Tangan Yasmin tidak berhenti bergerak, gerakannya terus barangkali mengikuti insting yang biasa dilakukan saat memijat papinya, matanya ikut melih
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status