All Chapters of Budak Malam CEO Arogan : Chapter 201 - Chapter 210
281 Chapters
199
Drrttt ... Drrrttt ...Ponsel Diana berdering dari dalam tas dan Diana yang mendengar suara ponselnya berdering segera mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan menjawabnya."Halo, Sayang." Sapa Diana setelah melihat nama Michel di layar ponselnya."Sedang apa kalian? Kalian sudah makan?" Michel bertanya karena saat ini Michel juga sedang makan."Kami sedang makan di restauran hotel, Sayang. Nanti aku akan telepon kamu lagi setelah kami sampai di dalam kamar. Oke?" Diana menutup telepon dan beberapa detik kemudian ponsel Ayu berdering dan sudah dapat dipastikan jika itu berasal dari Aldo.Ayu ragu haruskah dirinya menjawab telepon tersebut atau tidak karena Ayu lupa memberitahu Aldo sebelumnya jika Ayu berangkat ke Singapura. "Jawab aja, Yu." Pinta Diana yang risih mendengar suara deringan ponsel Ayu."Iya, Nyonya." Ayu segera menekan tombol hijau yang berada di layar ponselnya dan kemudian menempelkan layar ponselnya k
Read more
200
Karena terlalu menikmati setiap sentuhan dan hujaman Michel, Diana sampai lupa bahwa dirinya harus segera bersiap-siap untuk dirias oleh perias.Jam 6 pagi, Ayu yang sudah bangun lebih dulu berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya. Ayu harus memanggil Diana tapi Ayu takut pada Michel. Sejak tadi ponsel Diana berdering dan nama Mrs.Zeera berada di layar ponsel Diana. Karena suara deringan ponsel Diana cukup berisik, akhirnya Nathan dan Talia terbangun lalu mencari Diana."Kak Ayu, dimana mommy?" Talia seperti hendak menangis saat bangun dan menyadari jika Diana tidak ada di kamar.Tiba-tiba terlintas sebuah ide dalam benak Ayu."Sayang, mommy ada di kamar sebelah. Kamu bisa memanggilnya kan?" Ayu membawa Nathan dan Talia ke depan pintu kamar Michel dan Diana lalu menyuruh Talia memanggil mereka."Nanti Kak Ayu hitung 1 sampai 3 kita bareng-bareng panggil mommy, oke?" Ayu memberi aba-aba."Iya, Kak Ayu." Nathan dan Talia mengangguk setuju."Oke, bagus. 1 ... 2 ... 3 ...""Mommy!" Teria
Read more
201
Mood Diana sedang buruk dan Diana sedang tidak ingin bicara apapun pada siapapun saat ini. Michel juga sudah berusaha berulang kali untuk minta maaf pada Diana tetapi Diana tetap diam.Jika sudah begini, tidak ada satu pun orang yang berani berbicara pada Diana atau menyinggunya. Tapi, tiba-tiba Michel ingat satu hal yang kali ini pasti akan merubah mood Diana walau sedikit."Sayang, sebelum pulang, kamu mau ziarah dulu?" Tawar Michel yakin sedang Diana memiringkan tatapan tajam."Kamu tau dimana makamnya?" Ketus Diana yang saat itu juga membungkam Michel."Kalau kamu mau, kita pasti akan menemukannya." Michel menjawab lagi karena tidak ingin dipandang lemah oleh anak-anaknya dan Ayu."Mommy, kita mau ke tempat daddy Dave?" Tiba-tiba Talia menyahut dari arah belakang yang membuat Ayu dan Nathan tentu bingung."Mommy tidak tau dimana makam daddy Dave kamu dipindahkan, Talia. Mommy harus bagaimana. Walaupun kita ingin ke sana kita juga tidak tau tempatnya." Diana menjawab Talia tapi sua
Read more
202
Diana dan Ayu tidak lupa membeli oleh-oleh untuk diberikan pada Nyonya Kelly sebagai hadiah karena Nyonya Kelly sudah membantu Diana menjaga baby Oesama. Di dalam jet.Karena sudah lelah dan juga kenyang, tak butuh waktu lama untuk Diana, Ayu, Nathan dan Talia tidur. Seperti biasa Michel tetap siaga menjaga seluruh penumpang yang berada di dalam jetnya.Sesampainya di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Michel membangunkan Diana, dan kemudian Diana membangunkan Ayu dan kedua anaknya.Di luar bandara, Jake sudah menunggu Michel dan rombongannya keluar untuk diantar pulang karena barang bawaan Michel dan Diana cukup banyak, jadi harus ada 2 mobil yang menjemput Michel dan Diana."Jake, jemput kami di dalam. Barang saya banyak, tidak ada yang bisa membantu membawanya." Pinta Michel pada Jake melalui sambungan telepon. "Baik, Tuan." Jake menjawab dari dalam mobilnya lalu menutup telepon.Jake berjalan keluar dari dalam mobiln
Read more
203
Hari ini hanya Ayu saja yang kuliah karena Nathan dan Talia libur dan akan pergi berjalan-jalan dengan Diana dan Michel ke taman hewan menggantikan waktu liburan weekend lalu.Seperti biasa, Ayu berdiri di depan pintu masuk rumah Michel untuk menunggu Aldo menjemputnya tapi kali ini Ayu ditemani oleh Nathan dan Talia yang begitu penasaran dengan sosok pria yang memacari pengasuh mereka.Tinn... Tinn...Aldo menyalakan klakson mobilnya seperti biasa sebagai kode jika Aldo menyuruh Ayu masuk ke dalam mobil."Nathan, Talia, selamat bersenang-senang. Maaf ya Kak Ayu gak bisa ikut kalian. Daaaa," ujar Ayu berpamitan seraya melambaikan tangan ke arah Nathan dan Talia yang juga melambaikan tangan ke arah Ayu."Daaaa...."Nathan dan Talia baru masuk ke dalam rumah setelah mobil yang Ayu tumpangi menghilang dari balik gerbang masuk halaman rumah mereka. Nathan dan Talia berjalan menghampiri Diana yang saat ini terlihat sedang menyusui baby Oesama. "Kak Ayu sudah pergi?" Tanya Diana pada Nath
Read more
204
"Ma, ini oleh-oleh dari Ayu, calon mantu Mama. Semalam dia ke Singapura, jadi beliin kita oleh-oleh. Coba deh buka, Ma. Aldo penasaran," ujar Aldo cengengesan setelah dimarahi oleh mamanya."Dari Ayu? Wah, pasti bagus nih." Mama Aldo tersenyum girang seraya membuka kantung tas dari Ayu.Sebenarnya mamanya Aldo tidak begitu suka atau tertarik pada isi dari kantung tas tersebut, tapi karena yang memberikan barang-barang itu adalah Ayu, makanya buah tangan ini spesial. "Bagaimana, Ma? Mama suka?" Tanya Aldo ikut mengambil barang dari dalam tas namun tangan Aldo ditepis mamanya."Jangan pegang-pegang, biar Mama aja." Ketus Mama Aldo."Ini juga buat Aldo, Ma. Bukan cuman buat Mama aja. Coba lihat, di dalam sini ada 2 baju. Itu artinya Ayu memang mau kasih kita satu-satu, Ma." Jelas Aldo tak mau kalah."Yasudah, kalau begitu ambil saja barangmu. Sisanya biar Mama simpan," sahut Mama Aldo lagi dan kali ini Aldo tak menjawab namun hanya menghela nafas pasrah.Karena Doni menelpon Aldo lagi,
Read more
205
"Ya, bawa ke ruangan saya." Pinta Doni yang hendak dan bersiap-siap untuk pamer pada Aldo. Tak lama setelah Doni menutup telepon, seseorang datang ke ruangan Doni dengan mengetuk pintu ruangan Doni.Tokk ... Tokk ... Tokk ..."Masuk!" Pinta Doni bersemangat."Permisi, Pak. Ini dari Bu Hana," ujar petugas receptionis tersebut. "Ya, kamu boleh pergi. Terima kasih," ujar Doni yang kemudian segera membongkar isi plastik tersebut setelah petugas receptionis tersebut pergi. "Kak Aldo, lihat kan? Sudah aku katakan tadi, aku pasti dapat." Doni mengeluarkan isi dari platik tersebut ke atas mejanya."Iya, baiklah." Aldo menjawab malas."Ya, tapi aku gak suka makanan seperti ini. Lebih baik, aku akan berikan makanan ini pada dokter Kania. Kak Aldo, aku pergi sebentar ya." Doni memasukkan kembali cemilannya ke dalam kantung plastik dan pergi menuju rumah sakit untuk menemui Kania yang sudah beberapa hari ini tidak sempat Doni hampiri.Aldo menghela nafas kesal namun tetap diam melihat kelakuan
Read more
206
"Sayang, kamu cantik banget sih malam ini?" Puji Aldo seraya tetap fokus menyetir dan tidak henti-hentinya tetap terus tersenyum seakan Aldo puas dan merasa bangga serta bersyukur karena telah memiliki Ayu."Yang benar, Mas?" Ayu merona malu."Diantara semua wanita yang pernah aku temui, kamu adalah wanita tercantik kedua setelah ibuku." Aldo merayu Ayu lagi dan kali ini Ayu benar-benar meleleh."Terima kasih, Mas. Kamu juga ganteng," balas Ayu."Oh, itu pasti. Tak perlu diragukan lagi. Kalau aku jelek, pasti kamu gak mau sama aku (pacaran) kan?" Aldo tertawa."Kamu bisa aja, Om. Aku tuh mau pacaran sama kamu karena kamu baik, dewasa dan pengertian. Bukan cuman karena ganteng. Lagi pula kalau karena masalah ganteng, teman-teman kampusku banyak tuh ganteng-ganteng." Ayu berkomentar.Sesampainya di halaman rumah Aldo, Aldo membuka pintu mobilnya lalu berlari memutari mobilnya untuk membukakan Ayu pintu.Tangan Ayu terasa dingin akibat gugup yang saat ini Ayu alami. Dengan senyum canggun
Read more
207
Berawal dari sebuah kecupan kecil tapi sekarang Aldo dan Ayu malah tenggelam dalam tautan bibir mereka yang saling menyesap manisnya rasa cinta dan hangatnya perasaan mereka."Cukup, Mas. Jangan sampai terlewat batas. Aku turun ya, kamu juga harus bantu mama kamu beresin rumah lalu istirahat. Oke?" Ayu turun buru-buru dan berlari masuk ke dalam rumah karena Ayu tidak sanggup menatap Aldo karena malu.Aldo tersenyum seraya memegang bibirnya yang sudah tidak perawan akibat kelakuan Ayu yang usianya jauh di bawah Aldo tapi malah berani berbuat hal seperti ini padanya. Hampir aja Aldo kehilangan kewarasannya akibat perbuatan Ayu."Kamu lihat saja, Yu. Kalau kita sudah menikah nanti, kamu akan menyesali hari ini." Aldo bermonolog seraya melihat ke arah pintu masuk rumah Michel dan segera melajukan mobilnya ke arah rumahnya.Baru kali ini rasanya Aldo benar-benar jatuh cinta pada seorang wanita hingga hampir gila dan kehilangan kewarasannya. Bahkan saat di jalan pun, Aldo terus memegang bib
Read more
208
Ayu sangat marah hingga Ayu memutuskan untuk mengabaikan Aldo hari ini. Baik telepon atau juga pesan singkat. Sebelum menutup telepon untuk Aldo, Ayu yang saat ini dalam keadaan emosi mengirim pesan pada Aldo bahwa besok Ayu akan pergi ke kampus sendirian."Besok aku akan pergi sendirian ke kampus, tidak perlu menjemputku." Pesan Ayu singkat tanpa menyertakan nama panggilan seperti biasa yang pastinya nanti akan membuat Aldo paham jika Ayu sedang marah padanya walau Aldo tidak tahu kenapa Ayu marah padanya.Ayu penasaran dengan foto yang ia lihat itu. Siapa wanita itu? Apa yang mereka lakukan? Siapa orang yang mengirim foto ini? Apa tujuannya? Kira-kira seperti itulah pikir Ayu bertanya-tanya.Tidak ingin pusing di pagi hari, Ayu memutuskan untuk mandi lalu keluar dari kamarnya untuk mengerjakan tugas dari Diana menjaga baby Oesama. Di tempat lain, Aldo yang memang kebetulan sedang menunggu pesan dan telepon dari Ayu merasa bingung dan heran setelah menerima dan membaca pesan singkat
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
29
DMCA.com Protection Status