Share

205

Author: Putri Tidur
last update Last Updated: 2024-01-09 11:33:09

"Ya, bawa ke ruangan saya." Pinta Doni yang hendak dan bersiap-siap untuk pamer pada Aldo.

Tak lama setelah Doni menutup telepon, seseorang datang ke ruangan Doni dengan mengetuk pintu ruangan Doni.

Tokk ... Tokk ... Tokk ...

"Masuk!" Pinta Doni bersemangat.

"Permisi, Pak. Ini dari Bu Hana," ujar petugas receptionis tersebut.

"Ya, kamu boleh pergi. Terima kasih," ujar Doni yang kemudian segera membongkar isi plastik tersebut setelah petugas receptionis tersebut pergi.

"Kak Aldo, lihat kan? Sudah aku katakan tadi, aku pasti dapat." Doni mengeluarkan isi dari platik tersebut ke atas mejanya.

"Iya, baiklah." Aldo menjawab malas.

"Ya, tapi aku gak suka makanan seperti ini. Lebih baik, aku akan berikan makanan ini pada dokter Kania. Kak Aldo, aku pergi sebentar ya." Doni memasukkan kembali cemilannya ke dalam kantung plastik dan pergi menuju rumah sakit untuk menemui Kania yang sudah beberapa hari ini tidak sempat Doni hampiri.

Aldo menghela nafas kesal namun tetap diam melihat kelakuan
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Budak Malam CEO Arogan    206

    "Sayang, kamu cantik banget sih malam ini?" Puji Aldo seraya tetap fokus menyetir dan tidak henti-hentinya tetap terus tersenyum seakan Aldo puas dan merasa bangga serta bersyukur karena telah memiliki Ayu."Yang benar, Mas?" Ayu merona malu."Diantara semua wanita yang pernah aku temui, kamu adalah wanita tercantik kedua setelah ibuku." Aldo merayu Ayu lagi dan kali ini Ayu benar-benar meleleh."Terima kasih, Mas. Kamu juga ganteng," balas Ayu."Oh, itu pasti. Tak perlu diragukan lagi. Kalau aku jelek, pasti kamu gak mau sama aku (pacaran) kan?" Aldo tertawa."Kamu bisa aja, Om. Aku tuh mau pacaran sama kamu karena kamu baik, dewasa dan pengertian. Bukan cuman karena ganteng. Lagi pula kalau karena masalah ganteng, teman-teman kampusku banyak tuh ganteng-ganteng." Ayu berkomentar.Sesampainya di halaman rumah Aldo, Aldo membuka pintu mobilnya lalu berlari memutari mobilnya untuk membukakan Ayu pintu.Tangan Ayu terasa dingin akibat gugup yang saat ini Ayu alami. Dengan senyum canggun

    Last Updated : 2024-01-10
  • Budak Malam CEO Arogan    207

    Berawal dari sebuah kecupan kecil tapi sekarang Aldo dan Ayu malah tenggelam dalam tautan bibir mereka yang saling menyesap manisnya rasa cinta dan hangatnya perasaan mereka."Cukup, Mas. Jangan sampai terlewat batas. Aku turun ya, kamu juga harus bantu mama kamu beresin rumah lalu istirahat. Oke?" Ayu turun buru-buru dan berlari masuk ke dalam rumah karena Ayu tidak sanggup menatap Aldo karena malu.Aldo tersenyum seraya memegang bibirnya yang sudah tidak perawan akibat kelakuan Ayu yang usianya jauh di bawah Aldo tapi malah berani berbuat hal seperti ini padanya. Hampir aja Aldo kehilangan kewarasannya akibat perbuatan Ayu."Kamu lihat saja, Yu. Kalau kita sudah menikah nanti, kamu akan menyesali hari ini." Aldo bermonolog seraya melihat ke arah pintu masuk rumah Michel dan segera melajukan mobilnya ke arah rumahnya.Baru kali ini rasanya Aldo benar-benar jatuh cinta pada seorang wanita hingga hampir gila dan kehilangan kewarasannya. Bahkan saat di jalan pun, Aldo terus memegang bib

    Last Updated : 2024-01-11
  • Budak Malam CEO Arogan    208

    Ayu sangat marah hingga Ayu memutuskan untuk mengabaikan Aldo hari ini. Baik telepon atau juga pesan singkat. Sebelum menutup telepon untuk Aldo, Ayu yang saat ini dalam keadaan emosi mengirim pesan pada Aldo bahwa besok Ayu akan pergi ke kampus sendirian."Besok aku akan pergi sendirian ke kampus, tidak perlu menjemputku." Pesan Ayu singkat tanpa menyertakan nama panggilan seperti biasa yang pastinya nanti akan membuat Aldo paham jika Ayu sedang marah padanya walau Aldo tidak tahu kenapa Ayu marah padanya.Ayu penasaran dengan foto yang ia lihat itu. Siapa wanita itu? Apa yang mereka lakukan? Siapa orang yang mengirim foto ini? Apa tujuannya? Kira-kira seperti itulah pikir Ayu bertanya-tanya.Tidak ingin pusing di pagi hari, Ayu memutuskan untuk mandi lalu keluar dari kamarnya untuk mengerjakan tugas dari Diana menjaga baby Oesama. Di tempat lain, Aldo yang memang kebetulan sedang menunggu pesan dan telepon dari Ayu merasa bingung dan heran setelah menerima dan membaca pesan singkat

    Last Updated : 2024-01-12
  • Budak Malam CEO Arogan    209

    "Yu, kamu kenapa sih sama aku? Kamu marah sama aku? Aku ada salah sama kamu? Aku minta maaf kalau aku ada salah sama kamu. Tapi jangan diem gini lah, Yu. Kan aku jadi gak tau apa yang harus aku lakukan." Aldo berusaha membujuk Ayu yang sejak tadi diam dan menatap ke arah luar jendela mobil."Yu...." Aldo menyentuh tangan Ayu karena Ayu tidak meresponnya sedang Ayu segera menarik kasar tangannya dari tangan Aldo. "Apa sih? Jangan pegang-pegang deh!" Ketus Ayu mendengus kesal."Kamu jawab aku, Yu. Kalau gak, aku gak mau antar kamu ke kampus. Aku salah apa, Yu?" Aldo mulai kehilangan kesabaran dan meninggikan suaranya.Ayu yang kaget pun langsung menatap wajah Aldo dengan tatapan takut dan juga terkejut. "Kamu bentak aku?" Netra Ayu mulai berembun."Maaf, Yu. Maksudnya bukan gitu. Aku gak bentak kamu, aku cuman nanyak sama kamu tapi kamu malah diemin aku. Cuekin aku. Jadi aku harus bagaimana? Aku tidak tau aku salah apa kalau kamu gak bilang." Aldo menghentikan mobilnya di pinggir jalan

    Last Updated : 2024-01-13
  • Budak Malam CEO Arogan    210

    "Loh, mereka ikut gabung dengan kita?" Ayu menunjuk ke arah Rayhan dan teman-teman Rayhan lainnya bersama dengan teman-temannya yang masuk ke dalam mobil Rayhan."Iya, dong. Biar seru, biar kita juga nambah kenalan, nambah teman." Ajak salah satu teman Ayu yang langsung menyuruh Ayu masuk ke dalam mobilnya.Ayu seketika itu juga langsung murung karena membayangkan akan bagaimana bersikap pada Rayhan di hadapan teman-teman mereka. Rayhan pasti akan membuat masalah dengannya. Lalu, kalau Aldo tahu soal ini, Aldo pasti akan marah. "Yu, kamu telepon dulu pacar kamu. Kasih tau kita akan nongkrong sebentar. Dia gak perlu jemput kamu, biar aku yang antar kamu pulang. Sekalian aku ingin melihat rumahmu, aku penasaran," ujar teman Ayu yang lain."Hmm, maaf ya guys. Kayaknya aku harus pulang bareng dia deh. Tadi aku uda ngabarin dia soalnya. Aku juga uda bilang kok sama dia kalau kita mau nongkrong dulu." Ayu beralasan karena Ayu ingin pulang lebih awal nanti."Oh, yaudah deh. Semuanya uda mas

    Last Updated : 2024-01-13
  • Budak Malam CEO Arogan    211

    Rayhan benar-benar sudah terobesi dengan Ayu dan teman-temannya baru sadar akan hal itu setelah mendengar ucapan Rayhan yang mereka sadari kalau Rayhan sengaja membuat mereka merasa kasihan pada Rayhan dan membenci pacar Ayu, Aldo.Mereka lebih memilih diam kali ini karena rasanya percuma saja mereka menasehati orang seperti Rayhan yang sudah seperti orang sakit mental.Di sisi lain, tepatnya di dalam mobil Aldo."Kamu kenapa uda tau mantan kamu itu ikut dengan teman-teman kuliah kamu, kamu juga ikut? Kamu kan tau gimana kelakuan dia," ujar Aldo menegur Ayu dengan suara datar."Aku gak enak sama teman-temanku, Mas. Lagi pula awalnya aku gak tau kalau dia juga bakal ikut, Mas." Ayu membela diri."Kalau aja aku terlambat datang atau aku sama sekali gak datang, aku gak tau kalau pria itu berada di sana. Dan kamu? Kenapa kamu malah mau masuk ke dalam mobilnya? Kamu gak pikiri perasaan aku? Atau kamu sengaja?" Aldo memperlihatkan kekesalannya pada Ayu."Sayang, bukan begitu...." Bujuk Ayu

    Last Updated : 2024-01-14
  • Budak Malam CEO Arogan    212

    Waktu menunjukkan pukul 12 malam dan Ayu baru saja menyelesaikan tugas kuliahnya. Mata Ayu tentu merasa panas dan mengantuk karena sudah menatap layar laptop cukup lama. Namun perut Ayu terasa keroncongan dan minta untuk segera diisi. Mau tak mau, dengan langkah malas Ayu berjalan ke arah dapur seraya membawa nampan yang berisi piring dan gelas yang sudah kosong itu ke dapur. Para pelayan sudah tidur, jadi Ayu harus menyiapkan sendiri makanannya dan harus langsung membersihkannya. Makanan andalan Ayu di saat jam seperti ini adalah sudah pasti mie instan. Ayu mulai merebus air bersih dan setelah mendidih barulah Ayu memasukkan mie instannya ke dalam wadah seperti mangkuk lalu langsung saja Ayu memasukkan bumbu mie instan tersebut secara bersamaan setelah mie-nya mulai lembek.Begitu selesai, Ayu langsung saja mematikan kompor listrik berbentuk tablet tersebut dan menikmati mie-nya tanpa memindahkan wadahnya.Setelah puas dan kenyang, Ayu membersihkan dapur dan kembali ke kamarnya un

    Last Updated : 2024-01-14
  • Budak Malam CEO Arogan    213

    "Tolonggggg!!!" Ayu berlari ke arah pintu dan menggedor pintu seraya berusaha mencari cara untuk membuka kunci pintu toilet tersebut yang mendadak macat.Tangan Ayu tampak mengeluarkan darah segar dan masih memegang pisau yang sama. Sedang Rayhan yang marah kembali bangun dan bersiap menyerang Ayu dan Ayu yang waspada, seraya masih tetap menangis, Ayu menodongkan pisau yang telah terkena darahnya ke arah Rayhan."Jangan mendekat! Tolonggggg! Tolongggggg!" Ayu menggedor pintu toilet."Da ... Dadadada ... Tidak ada orang di sini, Sayang." Rayhan tersenyum seraya bersenandung hingga membuat Ayu benar-benar jijik."Aku bilang jangan mendekat, kalau kamu mendekat, aku akan menusukmu." Ancam Ayu lagi sedang Rayhan berjalan santai ke arahnya.Ayu berjalan menyamping dan menghindari Rayhan seraya tetap terus menodongkan pisau ke arahnya. Tapi kaki Ayu sudah sangat lemas saat ini. Ayu tak sengaja terpeleset dan terjatuh, yang lebih menyeramkan lagi, Rayhan berjongkok tepat di hadapan Ayu."Aaa

    Last Updated : 2024-01-15

Latest chapter

  • Budak Malam CEO Arogan    End?

    "Mama akan coba wujudkan." ucap Diana setelah beberapa saat menimang jawaban yang paling benar. Sementara itu, Michel masuk ke dalam kamar dengan membawa banyak makanan. Terutama makanan-makanan yang Nathan, Oesama, dan Talia sukai. Tak lupa juga makanan kesukaan Diana. "Papa pulang." ucapnya. "Papa habis darimana?" tanya Oesama. "Papa habis dari pengadilan, papa habis menghadiri sidang. Kenapa, Oesama?" tanya Michel. "Gapapa sih, Pa, Oesama cuma nanya, soalnya tumben papa selarut ini baru kembali." ucap Oesama. Oesama, Nathan, Talia, Diana, dan Michel kembali mengobrol, hingga hari semakin larut malam. Kemudian saat Oesama tertangkap menguap beberapa kali, Diana menyuruh mereka kembali ke kamar masing-masing untuk segera beristirahat. Sementara itu, Diana memegang tangan Michel. Diana akan mengutarakan kembali keinginan Nathan pada suaminya itu, Michel. Sekaligus, Diana ingin melihat, apakah Michel mendukung keputusannya atau tidak. "Kenapa, Diana?" tanya Michel. "Sini, aku

  • Budak Malam CEO Arogan    Kejadian Sebenarnya

    Michel akan menghadiri persidangan untuk menjebloskan pelaku kejahatan kecelakaan yang direncanakan itu. Michel sudah bersiap dengan kemeja hitam polos yang ia kenakan. Michel pun tak mengajak Diana, sebab Diana masih harus banyak beristirahat. Michel pun berpamitan dan pergi menuju persidangan dengan menggunakan mobil. Diana pun melepas kepergian Michel begitu saja. Meskipun sih, Diana ingin tahu apa yang Michel lakukan di sana, siapa pelakunya, dan akhir dari persidangan. Namun, dengan kondisi yang tak memungkinkan, Diana pun tak mungkin memaksa. Namun, karena Diana pun tak ingin bosan, Diana meminta Nathan, Talia, dan Oesama pulang, karena kebetulan ini hari jumat, dsn sudah jam pulang sekolah, jadi sudah pasti diperbolehkan dari pihak asrama. "Oh iya, nanti kamu pulang jam berapa kira-kira Michel?" tanya Diana. "Seselesainya, mungkin sih malem ya, kenapa?" tanya Michel. "Kan nanti ada Nathan, Talia, dan Oesama, tolong kamu beliin makanan-makanan kesukaan mereka ya, biar merek

  • Budak Malam CEO Arogan    Foto Apa?

    "Foto-foto apa ini?" Tanya Michel melihat sebuah lembaran foto.Sebab, apa yang Michel lihat sekarang adalah foto Andrian dan Talia yang sedang berpeluk mesra. Michel sangat ingin marah melihat hal ini, tetapi Michel tak bisa berbuat apapun lagi. Namun, Michel pun sudah mengetahui kebenaran mengenai anaknya itu. Michel tak ingin mengungkit-ungkit lagi yang malah membuat keluarganya berantakan. Michel menghembuskan napas sebanyak-banyaknya. Ia harus mengatur emosi dengan benar. Michel tak ingin emosi yang ia keluarkan malah membuat dirinya ceroboh. Michel harus pintar-pintar, ia tak boleh mengulangi kesalahan yang sama dalam kurun waktu yang berdekatan, bahkan berjauhan saja tak boleh.Muka Michel terlihat semakin kusut, terlebih dengan masalah-masalah yang dihadapinya akhir-akhir ini. Michel tak ingin, tapi ia harus melakukan. Michel tak mau, tapi ia harus mau. Michel pun kembali terngiang-ngiang dengan ucapan Aldo yang menyatakan ia tak memiliki hubungan apa-apa dengan Diana. Namu

  • Budak Malam CEO Arogan    Penyelidikan

    "Kamu bisa bantu aku, kan?" tanya Michel lagi. "Bisa kok bisa. Kamu mau minta bantuan apalagi, Michel?" tanya Ferdi. Ya, setelah Michel pergi dari rumah sakit, Michel menuju kediaman Ferdi. Michel merasa membutuhkan Ferdi kembali untuk masalahnya kali ini. Karena diapun sedang banyak yang dipikirkan. "Mau minta tolong selidiki mengenai istriku, kamu bisa untuk selidiki ga? Atau kamu punya kenalan ga?" tanya Michel."Aku ada kenalan sih, nanti aku kontak ya. Kamu butuh apa?" tanya Ferdi. "Paling rekaman CCTV di kantor Diana aja, soalnya aku curiga mereka selingkuh, dan aku butuh pembuktian yang menjelaskan mereka ga selingkuh. Gimana, kamu bisa kan?" tanya Michel. "Bisa, kok. Nanti, ya. Aku susun jadi satu file dulu." ujar Ferdi. "Kamu bisa kirim kapan?" tanya Michel. "Sore ini, atau mungkin besok pagi." ujar Ferdi. Michel mengangguk-angguk mengerti, saat di waktu yang bersamaan ponselnya berdering. Michel pun izin mengangkat telepon tersebut. Dan ternyata telepon itu berasal da

  • Budak Malam CEO Arogan    Pebinor?

    Setelah suster tersebut pergi, wajah Michel tampak lebih ceria daripada sebelumnya. Michel tampak berbinar seri. Sementara Aldo murung. "Bahkan suster saja membelaku, harusnya kamu tahu mana yang salah mana yang benar. Selingkuhan aja kok belagu." ucap Michel. "Selingkuhan? Coba kamu ngomong sekali lagi? Berani nggak kamu?" tanya Aldo balik. "Berani. Aldo, si pebinor. Suka kok sama istri orang, ga laku ya?" tuding Michel menyebalkan. "Mohon maaf Pak, tapi saya masuk perusahaan saja, semuanya langsung menatap saya kagum. Bahkan para perempuan rela mengantre berjam-jam hanya demi ketemu saya. Bapak nggak tahu ya? Atau nggak pernah ngerasain?" ucap Aldo balik yang malah membuat Michel kesal. "Oh, gitu ya. Tapi kamu nggak mau sama mereka, pasti cabe-cabean ya?" ujar Michel lagi. "Iya lah, makanya aku gamau." sementara Michel hanya tertawa terbahak-bahak. "Maksudnya, nggak ada yang lebih baik daripada cabe-cabean untuk menyukaimu? Kok murahan banget sih." ucap Michel tergelak. "Bos

  • Budak Malam CEO Arogan    Masalah Baru?

    "Apa? Jadi anak saya melakukan hal seperti itu?" tanya salah seorang orang tua. "Iya, Pak, benar. Maka dari itu, kami pihak sekolah memilih untuk memulangkan siswa ini untuk introspeksi diri di rumah. Meskipun resikonya adalah jadi tertinggal pelajaran." ucap Bu Linda. Setelahnya mereka pun membawa anak mereka pulang ke rumahnya masing-masing. Dan Ibu Linda selaku Ibu Asrama ini merasa sangat bersyukur, karena Nathan dan Oesama benar-benar menyelesaikan masalahnya. Bukan hanya janji atau perkataan manis yang tak membuahkan hasil, tapi ternyata ada wujud nyata dari mereka, hal ini menambahkan penilaian Ibu Linda terhadap mereka. Selain baik hati, ternyata mereka juga tanggung jawab. "Terima kasih ya, Nathan, Oesama. Berkat kalian, ibu sudah tidak sepusing sebelumnya. Semoga kalian bisa bertanggung jawab atas diri kalian juga." ucap Ibu Linda. "Iya, Bu. Tapi inipun bukan sepenuhnya kita berdua, kita dibantu Talia untuk mencari buk

  • Budak Malam CEO Arogan    Harus Selesai!

    "Duh, jadi kalian maunya gimana?" tanya Talia. "Pengennya ya semua masalah kami selesai." ucap Nathan dan Oesama berbarengan. Jawaban yang sangat lucu, memangnya siapa, sih, yang ingin memiliki masalah. Aduh, ada-ada saja. Talia menarik napas sepanjang mungkin, untuk hari ini, dia sepertinya harus lebih sabar menghadapi kedua kakak adik tersebut. Sebab mereka terlihat sangat menyebalkan hari ini. Talia mencoba diam sejenak, dia mencoba merangkai semua cerita dan pecahan kejadian menjadi satu. Talia sejujurnya tak paham, sih. Tapi dilihat-lihat, dari semua yang terjadi, hal itu masih tersangkut paut satu sama lainnya, aduh, ya iyalah, kan masih satu permasalahan. "Tebakan aku sih, benar bahwa cowok di sebelah kamar asrama kalian. Tapi rasanya untuk menaruh itu saja, Talia rasa motifnya tak semudah itu. Mungkin dia ada dendam, apakah kalian ada melakukan sesuatu padanya dalam jangka waktu satu minggu terakhir?" tanya Talia. "Kami rasanya sih enggak. Kami nggak berbuat apa-apa. Itup

  • Budak Malam CEO Arogan    Dicurigai?

    "Oh, pelakunya anak kamar sebelah." ucap Nathan berdecak. "Bukannya kamar sebelah kita itu cowok ya kak?" tanya Oesama mengingatkan kakaknya. "Iya, cowok, kenapa emangnya?" Awalnya Nathan tidak menyadarinya. "Oh, hah? Cowok?" tanya Nathan lagi setelah beberapa saat."Iya, kak, cowok, kakak ga curiga?" tanya Oesama. "Curiga sih. Masa dia yang pakai baju dalaman itu?" tanya Nathan kembali. "Bisa jadi itu punya cewek, tapi dia ga mau disalahkan?" tanya Nathan lagi, dia membuat spekulasi baru. "Tapi kak, bisa aja kalau itu dia emang punya hobi koleksi dalaman, gimana tuh, kak?" tanya Oesama menyanggah spekulasi Nathan."Bisa aja, tapi itu kecil kemungkinannya kecil, sih. Kamu nggak berpikir kalau orang di sebelah kita malah punya cewek?""Bisa aja iya." ucap Oesama. "Tapi ceweknya siapa?" tanya Nathan. Rasanya cowok di sebelah kamar asramanya, tak pernah membawa cewek ataupun seseorang yang terlihat dekat dengannya. "Ya nggak ada yang tau. Kamar di sebelah kita kan sering kosong,

  • Budak Malam CEO Arogan    Oleh TKP

    Setelah mengetahui bahwa kondisi Diana saat ini dinyatakan koma, Talia, Nathan, dan Oesama pun kembali masuk sekolah, karena mereka sudah tertinggal banyak pelajaran, dan sebentar lagi akan melaksanakan ujian tengah semester. Meskipun Talia ingin sekali menemani Diana, berbagai pertimbangan dan izin dari Michel juga pihak sekolah, tidaklah Talia dapatkan. Maka dari itu, Talia mencoba untuk mengerti dan mengalah. Kemarin malam, Michel sudah mengantarkan Talia, Nathan, dan Oesama untuk kembali ke sekolah. Mereka pun sudah melakukan aktivitas seperti biasanya, hanya saja, Michel memilih mengambil cuti beberapa hari. Michel ingin menyelidiki terkait kecelakaan yang menimpa istrinya, dan Aldo, atau tepatnya, selingkuhan Diana? Michel pun meminta bantuan dari teman lamanya, Ferdi untuk menyabotase CCTV di area tersebut. Karena jika menunggu pihak supermarket terdekat untuk memberikannya, itu akan memakan waktu yang lebih lama lagi. Michel tau ini ilegal, tapi Michel pun tak tau, jika buka

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status