All Chapters of Budak Malam CEO Arogan : Chapter 181 - Chapter 190
281 Chapters
180
Setengah tahun kemudian. Ayu sudah lulus sekolah dan sedang sibuk mendaftar kuliah yang sesuai dengan keinginannya yang berbasis dibidang sains.Masih ada waktu sekitar 2 bulan untuk Ayu mulai masuk kuliah dan selama 2 bulan tersebut Ayu akan sibuk dengan membantu Diana mengurus 3 buah hatinya yang saat ini sedang sangat aktif.Nathan dan Talia belum bisa masuk sekolah dasar karena usia mereka belum genap 5 tahun sedang peraturan baru mengharuskan jika anak dibawah 6 tahun tidak bisa ikut kelas sekolah dasar. Padahal Nathan dan Talia sangat pintar. Di usia mereka saat ini, mereka bukan hanya sudah bisa menulis dan membaca tapi mereka bahkan sudah dapat menguasai bahasa Inggris dan Mandarin. Mereka juga pandai berhitung.Tapi ini bukan masalah besar bagi Michel dan Diana. Mereka mendaftarkan Nathan dan Talia ke sekolah dasar internasional swasta yang pasti akan lebih mudah mereka masuki asal anak-anak mereka pintar dan orang tua mereka sanggup membayar mahal sekolah.Sayangnya sekolah
Read more
181
Doni baru datang ke rumah Michel sekitar jam 7 malam bertepatan saat itu Michel, Diana, Ayu dan Nyonya Kelly sedang makan malam sehingga Doni juga terpaksa ikut makan malam."Doni, kamu urus masalah ini dengan cepat. Besok bawa Ayu dan bimbing dia untuk kerja di perusahaan sebagai asisten atau sekretaris kamu. Kalau ada masalah dengan Ayu, kamu yang akan bertanggung jawab." Diana langsung saja memberi Doni perintah yang tidak dapat dibantah setelah membiarkan Doni makan malam bersama mereka. "Kak..." Sela Doni namun Doni langsung terdiam kaku setelah melihat tatapan tajam Michel ke arahnya. "Apa? Kamu berani bantah kakak?" Diana memelototi Doni dengan nada ancaman."Tidak, Kak. Baiklah, besok Ayu sudah boleh datang. Jangan terlambat. Jam 8 harus sudah di sana." Doni menatap kesal Ayu sedang Ayu yang tidak nyaman dengan tatapan Doni langsung menundukkan kepalanya."Besok kamu yang jemput Ayu ke sini. Kamu juga harus antar Ayu pulang. Kamu jangan berani macam-macam sama Ayu. Jangan ja
Read more
182
Suasana di dalam mobil terasa canggung untuk Ayu dan Doni. Ayu duduk di samping Doni yang sejak tadi tidak ingin berbicara atau bertanya pada Ayu yang membuat Ayu juga harus diam karena tidak berani mengajak Doni mengobrol.Sesampainya di depan perusahaan yang Doni jalankan. Doni berjalan masuk ke dalam kantor dan diikuti oleh Ayu yang berjalan di belakang Doni. Semua orang yang melihat Ayu mengira jika Ayu adalah kekasih Doni."Pagi, Pak.""Selamat pagi,"Kata sapa terdengar jelas di telinga Ayu ketika Doni dan Ayu mulai berjalan menuju ruangan Doni. Ayu menilai sikap Diana dan Doni sangat berbeda. Diana terlihat lebih sederhana dan hangat sedang Doni terkesan sombong, dingin dan juga arogan.Tapi Ayu tidak mempersalahkan hal itu karena walau bagaimanapun Ayu tetaplah pegawai yang bekerja di bawah perintah Doni untuk 2 bulan ini."Kak Aldo, sekarang dia adalah partner kamu. Dia juga akan menjadi asistenku. Jadi kamu tolong ajarkan pada Ayu apa saja tugasnya. Tolong bimbing dia, oke?
Read more
183
Ayu terlihat sangat lelah ketika sampai di rumah pada malam hari dengan diantar oleh Aldo. Sebelum turun dari mobil Aldo, Ayu dan Aldo juga sempat bertukar nomor ponsel dengan alasan kebutuhan pekerjaan.Aldo hanya mengantarkan Ayu saja namun tidak turun apalagi mampir."Aku pulang," sapa Ayu pada setiap orang yang berada di dana. Hanya ada beberapa pelayan saja di sana karena saat ini Michel dan Diana serta Nyonya Kelly pasti sedang makan malam.Ayu berjalan ke arah kamarnya dan menaruh sepatu dan tasnya sembarang. Tempat yang saat ini paling Ayu rindukan adalah kamar mandi.Rasanya cukup melelahkan untuk pengalaman 1 hari kerja Ayu di kantor. Ayu dengan cepat masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri. Beberapa saat kemudian, Ayu keluar dari kamar mandi sudah dengan pakaian tidur.Ayu memang merasa lapar, namun Ayu lebih memilih untuk tidur. Tapi Ayu tidak bisa tertidur dengan tenang begitu saja karena baru saja Ayu ingin menutup mata, ponselnya berbunyi menandakan pesan masu
Read more
184
"Tidak, Kak. Saya di sini saja," tolak Ayu."Baiklah, saya keluar ya." Aldo berlalu keluar dari ruangan dan meninggalkan Ayu sendirian di dalam ruangan.Ayu memanfaatkan kesendiriannya untuk menghafal tugas-tugas yang harus ia lakukan seraya menunggu Doni datang. Tapi belum 10 menit, Aldo kembali ke dalam ruangan dengan membawa nampan berisi segelas kopi, dan sebungkus kripik singkong dan juga beberapa potong roti yang sengaja Aldo ambil dari pantry.Tampaknya Aldo tak tega meninggalkan Ayu sendirian di dalam ruangan kerja mereka. Aldo sudah menebak jika Doni memang sengaja datang terlambat untuk membuat Aldo dekat dengan Ayu. Aldo menaruh gelas kopi di mejanya dan menaruh cemilan yang ia bawa tadi ke atas meja Ayu. Ayu mendongak saat melihat Aldo meletakkan sesuatu di atas mejanya. "Terima kasih, Pak. Tapi saya sudah kenyang. Tolong ambil kembali keripik ini," pinta Ayu memberikan roti dan keripik yang Aldo berikan padanya tadi kepada Aldo.Jujur saja Aldo sedikit sakit hati karena
Read more
185
Tidak ada yang tahu soal rencana Aldo yang ingin melakukan makan siang berdua dengan Ayu dengan membuat serta mengatur rencana ini agar terlihat nyata karena jika Aldo mengajak Ayu makan berdua, Ayu belum tentu setuju dan mereka mungkin akan lebih canggung nantinya. Dan yang menelpon Aldo tadi bukanlah investor yang Aldo sebutkan namun Doni yang pada saat itu juga berada di restauran yang sama dengan mereka. Saat Aldo menjawab telepon, Aldo tidak benar-benar menjawabnya namun malah menolaknya.Setelah beres, Aldo dan Ayu kembali ke kantor tanpa rasa curiga sedikitpun. Semuanya terlihat normal dan baik-baik saja.*****Tak terasa, Ayu sudah bekerja selama 1 bulan lebih di kantor Doni dan Ayu sudah bisa bekerja tanpa arahan dan bantuan Aldo. Ayu juga sudah berani untuk hadir dalam rapat atau pergi ke pertemuan lain.Sayangnya Ayu hanya akan bekerja 2 minggu lagi saja dan setelahnya Ayu akan fokus pada kuliahnya. Aldo sudah bersiap untuk me
Read more
186
30 menit kemudian, Ayu berjalan menuju ruang utama dengan gaun pesta sederhananya dan di ruangan tersebut sudah ada Michel, Diana dan Nyonya Kelly yang tampak sedang mengobrol dengan Aldo. "Kak Aldo, yuk. Kita terlambat." Ayu terlihat sangat cantik seperti seorang putri kerajaan. Apalagi Ayu menggerai rambutnya sehingga Ayu terlihat benar-benar seperti seorang putri.Untuk beberapa saat Aldo terdiam terpaku dan membeku menatap Ayu lalu Aldo segera tersadar saat Ayu memanggilnya lagi."Kak Aldo?" Panggil Ayu lagi."Oh ya. Ayo, Tuan dan Nyonya, kami permisi ya. Saya akan antar Ayu pulang dengan selamat nanti." Aldo bangkit dan menyalami semua orang yang berada di sana."Tuan, Nyonya, Ayu pergi ya." Ayu berpamitan dengan sopan."Iya, hati-hati. Aldo, kamu harus jaga Ayu dengan baik dan benar. Jangan sampai Ayu terluka seujung rambutpun atau saya hempaskan kamu," ancam Diana seraya bercanda."Saya pastikan Ayu aman sama say
Read more
187
Ibunya Aldo ingat jika dirinya pernah datang ke rumah ini saat ia mengantarkan Talia ketika Michel menculik Talia dulu. Tidak tahu apakah sekarang Talia masih ingat dengan ibunya Aldo atau tidak."Yu, kamu tinggal di sini?" Ibunya Aldo bertanya pada Ayu sebelum Ayu turun dari mobil."Iya, Bu. Saya tinggal di sini. Ada apa, Bu? Saya juga bekerja di sini, jadi saya tinggal di sini," jawab Ayu dengan jelas agar ibunya Aldo tidak bingung."Yu, maaf ya aku gak ikut turun antar kamu. Gak apa-apa kan?" Aldo tidak bisa keluar dari mobil karena takut kalau ibunya ikut keluar."Iya, gak apa-apa Kak. Mari bu....""Makasih, Yu." Ibunya Aldo melambaikan tangan ke arah Ayu.Setelah memastikan mobil Aldo menghilang dari balik gerbang, Ayu berjalan masuk ke dalam rumah dan terkejut melihat Nathan dan Talia sudah pulang."Dorr! Kak Ayu!" Serentak Nathan dan Talia berhasil mengagetkan Ayu dari balik pintu masuk."Talia, Nathan, apa kabar?" Ayu berjongkok dan memeluk Nathan dan Talia bersamaan."I'm fin
Read more
Pengumuman Giveaway!
Untuk para readers terlove yang akunnya berada di tangga 5 besar gem vote harap segera DM ke akun I* author di @puterirezky69 dengan menyertakan as akun asli dan akun yg menduduki tangga gem vote karena akan mendapatkan hadiah. Dan readers yang masih aktif membaca sampai bab terakhir dengan iklan atau vocher baca juga boleh DM I* author ya. Peraturannya adalah sertakan ss id akun baca kalian dan riwayat baca kalian terkhusus buku author receh ini ya. Paling lambat sampai tanggal 30 Desember.Dan untuk yang bersedia mampir, author ucapan terimakasih banyak serta maaf jika buku author ini tidak begitu menarik untuk kalian. Jangan lupa kritik dan sarannya...Thanks a lot, Guys. And happy reading....
Read more
188
Wajah Nathan dan Talia terlihat murung setelah mobil Michel putar balik."Anak-anak, zoo saat ini sedang sangat padat. Ayo kita cari tempat liburan lain. Bagaimana?" Michel menawarkan."Kolam renang saja, daddy." Nathan menjawab lebih dulu."Sepertinya tempat itu juga sangat ramai saat ini, Nathan. Kita pulang saja ya? Kita main ke kolam belakang. Nangkap ikan mau?" Michel terpaksa membiarkan Nathan dan Talia masuk ke kolam belakang rumah mereka yang banyak ditempati oleh ikan."Oke, daddy." Jawab Nathan lagi sedang Talia diam merajuk."Talia, kita buat kue yuk. Kak Ayu bisa buat cake loh." Ayu berinisiatif membujuk Talia.Talia menatap lama Ayu guna memastikan kebenaran yang Ayu katakan."Cake jenis apa yang Kak Ayu bisa buat?" "Brownis, kamu suka brownis?" "Oke, kita buat cake saja."Jadilah hari ini keluarga Michel dan Diana hanya berlibur di rumah. Sesampainya di rumah, Michel langsung membawa Nathan ke halaman belakang rumah yang mungkin Nathan belum pernah lihat sekali pun. Se
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
29
DMCA.com Protection Status