All Chapters of Paman Angkatku itu Ayah Anakku: Chapter 81 - Chapter 90
203 Chapters
Bab 81
“Dikaaaaaa kenapa?” teriak Dita sambil berlari dengan satu tangan memegang alat jantung di dadanya.Dia bahkan mendahului kedua orang tuanya hanya untuk segera menjadi orang pertama yang mengetahui keadaan adik kembarnya.Rambut panjangnya yang dikuncir seperti ekor kuda ikut menari seiring kecepatan sang gadis dalam berlari.Dita mendorong paksa pintu kamarnya.Braaak“Maaaa.” tunjuknya ke arah ranjang saat dia memilih mematung di dekat pintu kamarnya.Dika sedang terisak dalam tidurnya, mungkin ini hal pertama untuk David hingga dia sangat panik tapi bagi Laura sudah terbiasa sang anak menangis dalam tidurnya.“Sayang, anak Mama ganteng, bangun yuk nak,” ucap Laura lembut sambil mengusap pipi sang anak.Dika perlahan membuka matanya, saat melihat sang mama baik-baik saja seketika Dika memeluk Laura dengan erat. Tangisnya kembali pecah seiring dengan erat dan hangatnya dekapan sang mama.Dita memeluk David dan dia ikut menangis melihat Dika seperti ini.Ada rasa bersalah di dalam hat
Read more
Bab 82
“Mama seperti bidadari kata Papa,” ucap Dita mengadukan sang papa.Laura mengernyit heran, dari mana Papa bisa tahu Papa seperti bidadari, memangnya Papa punya mata batin untuk melihat Mama?” tanyanya.Si sulung menepuk jidatnya, dia merasa telah melakukan kesalahan besar untuk hari ini, tapi tatapan sang mama membuat Dita tak punya alasan berbohong.“Sebetulnya tidak boleh bilang sama Papa, tapi berhubung Dita takut sama Mama jadi Dita akan bilang kalau tadi mengintip saat Mama ganti pakaian,” ucapnya jujur.“Dasar mulut ember, nanti aku bilangin sama Papa ya,” sambar Dika yang masuk ke dalam kamar sang mama bersamaan dengan pengakuan Dita.Baru saja Laura hendak menegur Dita terpaksa diurungkan karena Monica masuk ke dalam kamarnya.“Ayo sayang, biar tidak terlalu siang, nanti panas kasihan Dita dan Dika,” ajak Monica pada calon menantunya.“Baik Tante,” jawab Laura.Mereka pun turun ke lantai satu dengan menggunakan lift, lalu menuju ke dalam mobil yang sudah disiapkan. David tak
Read more
Bab 83
Esok harinya, David yang baru saja tiba di kantor langsung mendapat berita buruk dari Joe dan Ryan.“David, pemasok bahan baku kita ditemukan tewas mengenaskan,” ucap Joe.Mata David membulat sempurna, sebab baru dua hari yang lalu pria itu menghubungi David tapi ditolaknya setelah Joe dan Ryan berhasil mencari tahu penyebab dia tidak mengirim bahan baku hingga membuat produksi di perusahaan sempat terhambat."Aku yakin ini ulah Edward," tebak Joe."Jangan fitnah Bos," sahut david."Ck." Joe berdecak, "kamu seperti tidak tahu saja kelakuan bocah tua nakal itu, makanya kita harus segera mengumpulkan bukti untuk menjeratnya dengan hukuman seumur hidup. Berhenti kasihan pada dia yang tak pernah kasihan pada orang lain, bahaya dia kalau lama hidup di dunia ini!” seru Joe tegas.David menghela nafas panjang, “aku hanya takut kalau menaikan kasus Laura justru Mama yang ikut ditahan. Laura pun tidak mungkin setuju kalau seperti itu,” tutur David.“Ini harus dibahas dengan pak Hotman Tuan,
Read more
Bab 84
“Ya Tuhanku, ini istrinya siapa sebenarnya?” Dita yang duduk di atas meja makan sudah seperti orang kesurupan melihat makanan yang disodorkan sang mama.David baru turun dari lantai tiga tapi bisa melihat kegaduhan yang ada, sang papa tampan yang tadinya niat mengambil lembur harus membatalkan niatnya hanya karena pengganti Ryan tidak tahu aturan yang berlaku di kantor itu.“Kenapa sih sayang? Ini istri Papa, apa yang sudah dilakukan istri Papa pada gadis kecil super bawel ini?”David mengecup pipi kedua anaknya secara bergantian lalu duduk di tempatnya sambil menunggu jawaban dari sang anak.“Salah siapa tidur sampai sore, bangun-bangun minta mie instan,” jawab Laura.“LIhatlah Pa.” tunjuk Dika pada makanan di depannya.“Memangnya ada yang salah?” sang mama kembali bertanya, membuat kedua anaknya membuang nafas kasar.“Ma, kalau mie ya mie, tidak pakai nasi Ma,” ucap si sulung sambil menahan kesal.Laura tersenyum, “tapi dulu di kampung, setiap kali Mama mau mie instans pasti dimaka
Read more
Bab 55
"Kapan semua pekerjaan ini selesai? Rasanya aku sangat kewalahan bila tidak ada Ryan yang mendampingiku di sini," gumamnya pada diri sendiri.Pria itu mulai memijat kepalanya yang berdenyut. Sudah beberapa jam lamanya dia berada di dalam ruangan berniat menyelesaikan semua berkas yang ada di atas mejanya, tapi tidak terselesaikan juga.Sedangkan di luar ruangan kini Lisa menatap ke arah ruangan bosnya yang sejak tadi pagi pria tampan itu tidak keluar dari dalam ruang kerjanya.Bahkan untuk sekedar makan siang pun pria itu mendapat kiriman dari rumahnya dan meminta OB di kantor itu yang melayaninya bukan Lisa."Ngapain saja ya kira-kira dia di dalam? Kok bisa-bisanya tidak keluar sama sekali. Atau aku bawakan minuman saja, siapa tahu dengan begitu dia tidak jutek lagi padaku," ucapnya pada diri sendiri setelah merasa idenya sangat brilian.Lisa pun menuju ke pantry untuk membuatkan teh hangat dan mengambilkan camilan kesukaan bosnya. Ini adalah hal yang paling dia ingat dari pesan yang
Read more
Bab 86
Tiga hari berikutnya akhirnya David dan Laura pergi ke sebuah pedesaan tepatnya di dekat kediaman Tuan william untuk melakukan prewedding terakhir mereka.Rencananya David akan mampir ke kediaman Tuan William guna memberi kejutan untuk Alex, pria yang sudah berhasil menjaga Laura dan si kembar dengan segenap ketulusan dan cinta seorang saudara.Tiga hari ke belakang tepatnya saat Lisa hendak memberikan obat perangsang untuk David justru menjadi bumerang untuk sang sekretaris pengganti.Niat jahat ingin memiliki David secara cepat membuatnya harus menyerahkan diri pada seorang petugas keamanan yang bekerja di kantor Aditama Group.Dan beruntungnya lagi wanita itu sendiri yang mengundurkan diri dari kantor karena malu niat jahatnya diketahui seluruh karyawan.Dan kini setelah Joe dan Ryan kembali lebih cepat, akhirnya David bisa pergi ke tempat indah ini tanpa ditemani oleh si kembar, sebab kondisi kedua anak David tidak memungkin untuk diajak melakukan aktivitas di luar Kota yang pasti
Read more
Bab 87
“Dasar laki-laki tidak berguna, rugi banget Papaku menjadikanmu sebagai menantunya apa-apa tak bisa!” Umpatan kalimat menyakitkan itu diucapkan oleh Angel, dan saat ini pertengkaran antara Angel dan Alex terdengar sampai ke telinga Laura dan David. Mereka sudah berada persis di depan gerbang kediaman milik keluarga William.“Sayaaaaang,” panggil David saat menyadari istrinya meneteskan air mata.“Aku tak menyangka wanita memperlakukan Alex dengan sangat jahat, aku tak terima sahabatku dianggap sampah,” jawab Laura sendu.David memberi usapan lembut di lengan istrinya, “tapi kita tidak bisa mencampuri urusan rumah tangga mereka sayang, ini urusannya bukan lagi tentang sahabat.”“Tapi sayang, coba bicarakan dengan keluarga istrinya Alex, aku punya kok tabungan sejumlah hutang keluarga Alex,” bujuknya. Lalu Tuan William yang menyadari ada tamu di depan rumahnya bergegas membuka gerbang rumahnya, dan dia kembali dibuat terkejut saat melihat tamu-nya sekarang mantan atasannya yang dulu
Read more
Bab 88
“Paman kami sudah mencarikan jodoh untuk Paman,” ucap Dita saat melakukan makan malam bersama di rumahnya.“Kita memanggilnya apa? Paman, Uncle, apa Opa?” bisik Dika namun nyatanya Joe mendengar sedang digosipkan oleh si kembar.Tampak jelas si sulung cekikikan sampai akhirnya menjawab, “kalau Paman bikin kesel kita, maka kita memanggilnya Opa, kalau tidak kita panggil Paman saja, soalnya kata Papa kalau panggil Uncle tidak cocok, dia sudah tua.”David mengulum senyum saat ini Laura dan Joe sedang menatap tajam ke arah sang CEO.“Laura,” panggil Joe.“Ya Paman-” Laura segera menutup mulutnya saat menyadari kesalahannya, sedangkan si kembar dan yang lainnya tergelak.“Mama saja panggil Paman, harusnya kami panggil Opa,” goda Dita lagi membuat sang mama tak enak hati pada Joe.“Maaf Pak Joe, ajaran Papanya anak-anak,” Laura mencoba mencari kambing hitam. Kedua anaknya kembali terkekeh.“Dita sungguh-sungguh loh Paman kalau sedang menyiapkan jodoh untuk Paman,” ucapnya lagi.Joe mendengu
Read more
Bab 89
“Mau kemana sayang?” tanya Laura pada kedua anaknya.“Ck.” Dika dan Dita tampak berdecak kesal.“Itu Ma, kami dipanggil sama Opa,” sahut Dika.Keduanya akan ketahuan kalau lagi kesal pada Joe, karena mereka langsung mengubah panggilannya dari Paman menjadi Opa.Alex yang baru menaiki tangga menuju pelaminan diajak turun kembali oleh si kembar, sebab kalau mereka berjalan berdua saja di antara ribuan iri tentu saja keduanya mendadak kehilangan rasa percaya diri.“Mau kemana sih?” tanya Alex.“Anterin kami temui Opa Joe, Papa Alex,” jawabnya kompak.Berhubung gaun yang dikenakan oleh Dita sangat menjuntai ke lantai, daripada gadis kecil itu terjatuh maka Alex memilih untuk menggendongnya.Tak ada penolakan dari Dita, dia justru melilitkan tangannya di leher Alex. Setelah tiba di depan Joe, alex pun berhenti.“Ayo ambil kado kalian, mumpung tamu belum pada bubar,” ucap Joe mengingatkan keduanya.Refleks si kembar menepuk jidatnya karena hampir melupakan kado yang telah mereka buat satu
Read more
Bab 90
“Rasanya seperti mimpi ya sayang,” ucap Laura.Meski badannya terasa remuk akibat sang suami menghujamnya berkali-kali, tapi ada rasa bahagia yang tak bisa disembunyikan.Siapa sangka dia kini sudah menjadi istri dari CEO ternama di Kota ini. Ternyata takdir tak seburuk yang Laura bayangkan sebelumnya.David mengeratkan pelukannya, “iya sayang, aku pernah meragukan kasih sayang Tuhan. Ternyata sekarang aku yakin yang terjadi dalam hidup kita adalah yang terbaik. Tuhan mengijinkan aku untuk melewati masa umurku bersama wanita yang aku cintai,” jawab David jujur.Laura yang tadinya membelakangi sang suami, kini membalik tubuhnya untuk bisa berhadap-hadapan dengan sang pria tampan. Tanpa disadari gesekan Laura membuat milik David kembali menegang.“Sayang, kamu nakal banget,” ujarnya sambil menahan hasrat.David seperti orang yang sedang kelaparan seolah tak pernah kenyang padahal tiga ronde sudah dilewati.Laura terkekeh, "maaf sayang, tenangkan sendiri ya, karena jatah sudah habis," s
Read more
PREV
1
...
7891011
...
21
DMCA.com Protection Status