Semua Bab Terpaksa Menikahi Om Tampan: Bab 11 - Bab 20

130 Bab

Bab 11 Sekarang Apa Lagi?

Liyana berniat segera mengejar langkah wanita itu, namun seketika Tiara menahan langkahnya."Sudah, Li. Tak usah mengurus wanita itu," tahan Tiara seraya meraih pergelangan tangan Liyana."Tapi, wanita itu yang telah merebut Arsenio dariku." Liyana terkekeh.Namun, Tiara dengan cepat membawa Liyana kembali ke tempat duduknya."Arsenio bukanlah pria yang patut kamu urus. Dia adalah pria yang telah meninggalkan kamu disaat waktu yang mendesak hingga akhirnya kamu memilih Arya sebagai pengantin pengganti." Penuturan Tiara seketika membuat Liyana mematung dalam beberapa saat."Aku hanya khawatir kalau wanita tadi telah mengkhianati Arsenio," desis Liyana yang lagi-lagi menampilkan kekhawatirannya pada sang mantan kekasih."Itu bukan lagi urusan kamu, Li. Biarkan Arsenio dengan pilihannya." Tiara menekan. Wanita itu hanya tak mau kalau sahabatnya kembali keliru dengan iba terhadap Arsenio.Liyana kembali diam. Entah mengapa ia merasa ada sesuatu yang mengganjal di hati. Memorynya bahkan se
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-07
Baca selengkapnya

Bab 12 Maaf Yang Tak Berguna

Liyana akhirnya duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Perasaan cinta yang masih tersisa untuk Arsenio membuatnya lunak."Apa maksud kamu bicara tentang suamiku?" tanya Liyana dengan tatapan sinis."Aku sudah bicara dengan Ayah dan Ibu, aku sudah menyesali semua perbuatan fatal yang pernah aku lakukan. Semua itu terjadi karena aku terlalu percaya dengan fitnah," ungkap Arsenio."Apa maksud kamu? Bicara langsung, Arsenio. Tidak usah basa-basi karena aku tak punya banyak waktu," tekan Liyana. Bagaimana pun pria yang kali ini melayangkan tatapan memelas di hadapannya, telah menoreh luka sayatan paling dalam di lubuk hatinya."Satu minggu sebelum pernikahan itu, deretan informasi berdatangan. Ada beberapa orang yang mengatakan kalau kamu sudah tak perawan lagi. Ada lagi yang mengatakan kalau kamu sempat menjadi gadis simpanan om-om. Bahkan ada lagi yang mengatakan kalau salah seorang pria telah membeli tubuhmu," terang Arsenio yang mengejutkan Liyana. Sementara orang tua Liyana nampak diam
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-08
Baca selengkapnya

Bab 13 Menyingkap Rahasia

Hinggap sebentar di rumah orang tua, nyatanya tak membuat perasaan Liyana lebih tenang. Ia memilih pulang saja setelah memberikan uang pada ibunya.Dengan menaiki taksi online, Liyana telah tiba di depan rumah mewah dan luas. Rumah yang kata Arya adalah milik majikannya.Mobil mewah berwarna hitam telah terparkir di depan rumah itu. Nampaknya Arya sudah pulang. Liyana bergegas masuk ke dalam rumah."Li, kamu kemana saja?"Kedatangan Liyana langsung di sambut dengan pertanyaan oleh sang suami.Liyana menghentikan langkah. Ia menatap wajah Arya begitu dalam. Wajah ramah penuh dengan keramahan dan kesopanan yang selama ini rasanya tak sesuai dengan apa yang dituduhkan Arsenio tadi siang."Kok malah diam. Kamu kenapa? kamu dari mana?" Arya bertanya lagi tatkala Liyana hanya mematung menatapnya.Gadis berbulu mata lentik itu langsung tersadar dari lamunan singkat. Ia membuang tatapan kemudian berusaha mengukir senyuman pada Arya."Aku dari rumah Ibu," jawab Liyana akhirnya.Tangan lembut A
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-10
Baca selengkapnya

Bab 14 Semakin Curiga

Tak mau menunda waktu, Liyana segera masuk ke dalam ruangan yang nampak gelap gulita. Tak ada cahaya di dalamnya kecuali cahaya yang masuk dari ruangan yang lain.Gadis itu segera menutup kembali pintu gudang setelah memastikan tidak ada orang di sekitarnya. Liyana juga segera menyalakan senter yang sudah disiapkan dari dalam saku bajunya. Begitu senter menyala menerangi sebagian sudut. Liyana tak melihat apa-apa. Hanya ada beberapa benda yang tertutup rapi oleh kain. Dia segera menyoroti sekeliling sudut gudang dengan senternya. Di dalam gudang yang berukuran luas itu nampak banyak sekali barang-barang yang tertata rapi ditutup oleh kain.Liyana menarik napas cukup dalam. Ia segera memperbaiki perasaan takut yang sempat menyeruak di dalam dada.'Tenang, Liyana. Ini jaman modern. Jaman dimana sosok makhluk halus sudah jarang menampakan diri.' Liyana meyakinkan diri.Setelah itu ia mencoba membuka kain penutup pada benda yang berada di dekatnya. Hanya sebuah foto sepasang suami istri
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-11
Baca selengkapnya

Bab 15 Ketahuan

Pagi ini Liyana berencana akan mengikuti suaminya secara sembunyi-sembunyi. Dia sudah tidak sabar sangat penasaran dengan jejak Arya yang sebenarnya.Setelah Arya berlalu dengan kendaraan roda empatnya yang mewah, Liyana pun sudah siap dengan pesanan taksi onlinenya. Liyana sudah minta izin pada Arya dengan alasan mau pergi bertemu teman-temannya."Aku harus pastikan, akan kemana langkahmu hari ini, Mas," desis Liyana berbicara sendirian.Kendaraan roda empat milik Arya nampak terparkir di sebuah toko perhiasan elit yang besar dan terkenal di Jakarta. Toko perhiasan itu bahkan nampak tak asing dalam pandangan Liyana."Itu kan toko yang dulu." Liyana mengerutkan dahi. Dia masih ingat betul tatkala Arya membelikan perhiasan sebagai mahar senilai 100 juta beberapa minggu lalu.Arya sudah masuk ke dalam toko itu, pun dengan Liyana yang mengekori di belakangnya. Namun setelah berada di dalam toko, penampakan Arya tiba-tiba menghilang. Liyana kehilangan jejak suaminya yang entah kemana perg
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-14
Baca selengkapnya

Bab 16 Kejutan Duka

Liyana tampak memperhatikan nama yang tertera pada nisan itu. Dia tak mengenal namanya."Siapa, Mas?" Gadis itu bertanya lagi."Orang tua saya," jawab Arya lesu. Seketika kepalanya menunduk seperti tengah menutupi kesedihan."Jadi, orang tua Mas Arya telah meninggal? Aku turut berduka ya, Mas." Liyana mengusap bahu suaminya. Ia turut merasakan kesedihan yang dirasakan Arya saat ini.Mereka berdua mengangkat kedua tangan kemudian berdo'a bersama-sama. Setelah itu, Liyana kembali mengemukakan pertanyaan karena masih merasa penasaran."Kenapa harus menutupi semuanya, Mas?" Gadis itu bertanya lagi."Aku tidak mau semuanya berpikir tentang materi. Aku melihat kalau kamu tidak memikirkan itu. Kamu adalah gadis satu-satunya yang tak memandang manusia dengan materinya. Aku suka dengan itu. Kamu gadis yang baik, Li." Arya menjelaskan.Liyana tampak berpikir dalam beberapa detik. Sepertinya Arya sudah mulai terbuka padanya. 'Sepertinya tak ada salahnya jika aku bertanya tentang foto Ari yang te
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-15
Baca selengkapnya

Bab 17 Akhirnya Jujur

"Aku hanyalah Arya, seorang laki-laki yang sebagaimana biasanya kamu kenal. Tidak ada yang aneh dalam diriku." Arya berusaha meyakinkan Liyana.Sementara gadis berbulu mata lentik itu nampak bingung dengan keadaannya saat ini. Sepertinya dia butuh bicara serius dengan Arya, tapi bukan di atas pusara mantan kekasihnya.Dengan segera, Liyana menghapus air mata yang sempat menetes di pipi. Dia bangkit, kemudian menarik tangan Arya, membawa pria itu pergi dari pemakaman menuju kendaraan roda empat yang berada di tempat parkir."Kenapa harus buru-buru sih?" protes Arya."Masuk, Mas. Aku mau bicara sama kamu dan ini sangat penting." Kali ini wajah Liyana nampak serius membuat Arya sempat cemas.Liyana meminta Arya segera masuk ke dalam mobil, kemudian dia duduk di kursi yang berdampingan dengan sang suami. Dia menatap dengan tatapan nanar penuh selidik."Kamu kenapa sih, Li? Kamu marah karena aku telah menyembunyikan jati diriku?" Tanpa basa-basi, Arya segera bertanya tatkala melihat tatapa
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-17
Baca selengkapnya

Bab 18 Kekasih?

Liyana tampak mengangkat wajahnya. Ia melepaskan pelukan Arya. Ditatapnya dengan seksama wajah pria dewasa di depannya yang memang sangat mirip dengan Ari. Dengan pasang manik yang masih terlihat basah, Liyana kembali menatap nisan Ari. "Kenapa waktu begitu cepat menjemputmu, Ari. Aku masih sangat mencintaimu. Sampai kapan pun cinta dalam dada ini akan selalu ada." Liyana nampak lirih dalam kesenduan. Berkali-kali ia mengusap pipinya yang basah, namun berkali-kali pula bulir bening itu mengalir menganak sungai di pipi. Seperti luka tak berdarah, Liyana merasakan sakit yang luar biasa pada isi dadanya."Sudah, Li. Percayalah, perasaan Ari pun sama halnya. Manusia hanya memiliki niat dan rencana saja. Tuhan yang lebih kuasa atas kehendak-Nya," tutur Arya seraya mengusap bahu Liyana. Ia hanyalah pria yang tak dicintai Liyana. Namun meski pun begitu dia tetap berusaha meredam kesedihan yang dirasakan istrinya hari ini.Di atas pusara Ari, dua insan yang berstatuskan suami istri itu nampak
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-18
Baca selengkapnya

Bab 19 Cemburu Yang Tak Disadari

"Apa!" Tentu saja bola mata Liyana terbelalak. Ada yang tertusuk tapi tak nampak."Tapi hanya keinginan," lanjut Evelin."Apaan sih. Evelin memang senang bergurau," bantah Arya kemudian. Dia mengibaskan tangan seraya menahan gelak tawa di bibir.Liyana kembali melanjutkan napas yang sempat tercekat di tenggorokan."Apaan sih kalian ini. Sudah pada dewasa masih senang bikin senam jantung," kata Liyana seperti keceplosan."Memangnya jantung kamu kenapa? Kecapean?" Arya menyindir Liyana. Sementara Evelin langsung meluruhkan pantatnya di atas kursi."Enggak kenapa-kenapa sih. Hanya kaget saja," elak Liyana menggaruk kening yang dipastikan tak gatal. Gadis berbulu mata lentik itu tiba-tiba terlihat gugup dan Evelin bisa melihatnya."Kamu kaget ya karena aku mengaku kekasih Arya? Tenang saja, baru calon kok." Lagi-lagi Evelin kembali menggoda Liyana seperti disengaja saja. Wanita cantik itu pun sempat melirik ke arah Arya lalu mengedipkan sebelah matanya nampak genit."Evelin apa-apaan sih
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-19
Baca selengkapnya

Bab 20 Kecewa

Arya tercengang dengan permintaan Liyana."Kamu bicara apa sih, Li. Jangan ngaco begitu," elaknya.Arya kemudian melanjutkan langkah. Langkah yang diikuti Liyana di belakangnya."Mas, tunggu," tahan Liyana yang membuntuti Arya di belakangnya. Namun sepertinya pria dewasa itu enggan menanggapi panggilan istrinya."Mas, tunggu dong. Kok buru-buru amat sih. Aku kan belum selesai bicara." Nampaknya Liyana masih merengek. Ia segera menyeimbangkan langkahnya dengan Arya yang terlihat cepat."Bicara kamu aneh, Li." Arya mengacuhkan. Liyana pun dibuat kesal."Tapi aku serius, Mas." Gadis itu masih menekan, namun lagi-lagi Arya tak membalas ucapannya sampai mereka masuk ke dalam kendaraan roda empat milik Arya.Sepanjang perjalanan pulang, pasangan suami istri itu hanya saling diam. Liyana pikir suaminya tengah marah karena ucapannya tadi.Padahal yang ada dalam pikiran Arya adalah, dia hanya tak mau mengecewakan almarhum adiknya.'Aku memang mencintai Evelin. Suatu saat cinta ini akan aku ikra
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-20
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
13
DMCA.com Protection Status