"Tutup, tutup, telepon nya!" bisik Ambar pada Dita. Dita segera mengakhiri panggilan telepon dari adik ipar nya dan menonaktifkan wifi. "Buk, bagaimana ini? Kenapa Hani bisa tahu tentang keadaan maminya yang sudah meninggal dan kakak lelakinya yang ditahan?" tanya Dita panik. Ibunya mengedikkan bahunya. "Kayaknya ada tetangga kita yang menjadi mata-mata Hani dan tentu saja dia mengadukan berita apapun yang telah terjadi pada keluarga nya," ujar Ambar kesal. "Lalu apa yang harus kita lakukan, Bu? Aku tidak mau dipenjara!" ujar Dita dengan tubuh gemetar."Kita tidak akan dipenjara! Kamu tenang saja. Sekarang yang perlu kita lakukan adalah memblokir nomor Hani, membuang nomor hp lama, lalu segera pergi dari rumah ini sejauh-jauhnya dengan membawa perhiasan ini, Dit!" ujar Ambar berapi-api. "Tapi bagaimana dengan sertifikat rumah ini? Kita tidak jadi meminta tanda tangan Herman?"Ibunya mendelik. "Astaga, agak lain ya otakmu! Sebelum kamu meminta tanda tangan Herman, kamu sudah menjad
Last Updated : 2023-10-23 Read more