Home / Pernikahan / Ternyata Sang Pewaris / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Ternyata Sang Pewaris: Chapter 61 - Chapter 70

126 Chapters

61.Kecurigaan Anda benar Tuan!

Akibat salah bicara tadi membuat Felix harus sedikit membujuk Naya agar mau makan, bagaimanapun juga kesehatannya jauh lebih penting.‘’Maafkan aku! Maaf! Aku tidak bermaksud seperti itu, aku hanya tidak ingin kau sakit nanti.’’ jelas Felix.Naya mengerucutkan bibirnya,’’ Sama saja! Kau ingin aku gendut!’’ pekik Naya.‘ Astaga! Kenapa wanita sangat baperan.’ batin Felix.‘’Yaudah! Yaudah! Aku minta maaf.’’‘’Sini biar aku suapin ya.’’ bujuk Felix.Naya yang sebenarnya memang sudah kelaparan mengangguk setuju. Dalam hitungan detik makanan itu sudah ludes dilalap Naya, berikut dengan segelas susu.Setelah semua selesai, Felix membantu Naya berganti pakaian, setelah itu membantu Naya berbaring, kemudian menarik selimut untuk menutupi tubuh Naya.‘’Kamu istirahat ya, aku harus menghubungi Nick dulu.’’ ucap Felix, Naya mengangguk setuju. Karena memang tubuhnya terasa sangat lelah.Felix mencium kening Naya lama, sebelum dia keluar dari kamar. Setelah itu barulah Felix keluar lalu menuju rua
last updateLast Updated : 2024-01-14
Read more

62. Aku menantu sampahmu!

Felix menghela nafas panjang, ternyata perjuangan cintanya tidak cukup sampai disini. Setelah badai berhasil di lalui, nyatanya ada badai yang lebih besar yang menghantam.Felix tidak pernah menyangka jika perjalanan cintanya akan serumit ini. Baru saja masalah satu selesai kini datang masalah yang lebih besar.“Hubungi ayah mertuaku. Katakan aku ingin bertemu.” titah Felix serius.Nick menoleh.”Sekarang tuan?” “Tidak! Tahun depan juga tidak masalah.” sahut Felix ketus.“Haha..sampai di kantor nanti, aku akan menghubunginya.” jawab Nick.Karena tidak mungkin Nick menghubungi Edoardo sekarang, posisinya yang sedang mengemudi bisa saja membahayakan jika sambil bermain ponsel.Tidak lama, mobil yang dikendarai oleh Nick tiba di parkiran perusahaan. Nick turun terlebih dahulu . kemudian membukakan pintu untuk Felix.“Permisi tuan. Ada tamu yang menunggu anda ucap seorang karyawan wanita yang bertugas di resepsionis.“Siapa?” tanya Nick.“Tuan Alex, Dia menunggu disana
last updateLast Updated : 2024-01-16
Read more

63. Ternyata salah!

“Benarkah tuan?”“Tapi anda ko seperti sangat terkejut melihat presdir Albert. Bukankah dia menantu anda sekarang? Jadi sudah seharusnya tuan Albert menunjukan wajahnya pada anda tuan Edoardo.” ucap Nick, dengan tersenyum smirk.Edoardo menggeleng lemah, dia masih tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Edoardo menelan ludahnya kasar, lalu menatap Nick.” Anda benar tuan Nick. Tapi sepertinya anda salah, dia!” tunjuk Edoardo pada Felix.“Dia tidak mungkin presdir Albert! Saya tahu benar dia adalah pria miskin yang tidak berguna!” seru Edoardo.Nick menatap Edoardo dengan tajam.” Bukankah tadi anda bilang. Anda tidak mengenalnya?” tanya Nick memojokan Edoardo.“Lalu kenapa sekarang anda bicara seakan anda paling mengenal tuan Albert? Saya sungguh jadi bingung.” imbuh Nick lagi.Edoardo gelagapan mendapat pertanyaan seperti itu dari Nick. Tidak mungkin juga Edoardo mengatakan jika pria di hadapannya ini adalah menatu miskinya yang di berusaha lenyapkan. Itu sama saja Edoardo menggali
last updateLast Updated : 2024-01-24
Read more

64. Obat perangsang!

Felix menenggak habis jus yang diberikan bartender, tanpa berpikir buruk. Yang ada di pikirannya saat ini hanyalah ingin cepat keluar dari tempat ini.Berbeda dengan Felix, Vanya tersenyum kecil kala melihat Gio menenggak habis minumannya.‘Dalam hitungan menit, kau akan jadi milikku Felix!’Dan benar saja, tiba-tiba Felix merasa ada yang aneh dengan tubuhnya. Tubuhnya terasa panas padahal di dalam ruangan yang cukup dingin.“Kamu kenapa?” Vanya bertanya seolah tidak tahu apa yang sedang terjadi Felix. Tangan Vanya berusaha memegang tangan Felix.“Tidak apa-apa! Maaf aku harus pergi!” ucap Felix menyingkirkan tangan Vanya.“Kau mau kemana bahkan pesta ini belum mulai.” cegah Vanya. Entah kenapa suara Vanya terdengar mendayu-dayu di telinga Felix sehingga menghadirkan hasrat yang sangat besar apalagi saat melihat bibi Vanya ketika berbicara. Ah! Sungguh ingin menerkamnya saat ini juga. Jakun Felix sampai naik turun menelan ludahnya sendiri.Melihat mangsanya sudah mulai masuk dalam p
last updateLast Updated : 2024-01-25
Read more

65. Maaf, semua gara-gara obat sialan itu!

Naya! Sayang tolong aku.’’ Ucap Felix dengan suara parau, ketika melihat Naya masuk kedalam kamar hotel.Naya langsung berlari menghampiri suaminya yang sedang gelisah di atas tempat tidur.‘’Lakukan apa yang harus kamu lakukan sayang. Nick sudah menjelaskan padaku tadi.’’ Sahut Naya.Ya, di lift tadi Nick sudah menjelaskan apa yang terjadi dengan Felix, dan hanya Naya lah yang bisa menolongnya.Felix sudah mulai hilang kesadaran, Dia langsung menyerang Naya dengan membabi buta, Naya hanya bisa pasrah dan berusaha mengimbangi permainan suaminya.Tidak ada lagi permainan lembut seperti biasanya. Dengan rakus Felix melahap bibir Naya tangannya pun sudah bergerak kesana kemari menyusuri setiap lekuk tubuh Naya.Entah sejak kapan mereka melepas pakaian, hingga saat ini keduanya sudah polos. Felix merangkak tubuh di atas tubuh Naya, melebarkan paha Naya dan memposisikan dirinya disana. Dengan sekali hentakan seua milik Felix sudah masuk kedalam milik Naya, denagan kekuatan penuh felix me
last updateLast Updated : 2024-01-26
Read more

66. Kacau!

Pukul sepuluh pagi Felix chek out dari hotel, Felix menyuruh Nick untuk pulang terlebih dahulu. Mereka harus membersihkan diri dan berganti pakaian.Kurang dari tiga puluh menit mobil yang di kendarai Nick sudah terparkir di halaman rumah. Namun mereka terkejut saat melihat mobil yang begitu mereka kenal sudah terparkir cantik di garasi bersama satu mobil lainnya yang Nick maupun Felix tidak mengenalnya.‘’ Tuan.’’ Ucap Nick menoleh pada Felix yang langsung menganggukan kepala seakan mengerti kerisauan Nick.Naya pun menatap kedua pria yang berada di sampingnya.’’ Sepertinya ada tamu. Apa kalian tahu siapa yang datang?’’ Tanya Naya.Felix diam sebentar lalu mengangguk pelan.’’ Sepertinya kakek yang datang.’’ Sahut Felix.Mata Naya membulat sempurna saking terkejutnya.’’Ya ampun, lalu aku harus bagaimana? Aku..aku sangat gugup. Aku takut.’’ Ucap Naya, terlihat jelas kekhawatiran di wajahnya.‘’ Tidak perlu takut, aku ada bersama mu.’’‘’Ayo lebih baik kita masuk sekarang.’’ Ajak Felix
last updateLast Updated : 2024-01-28
Read more

67. Kilas balik masalalu

Nick mengerti arti panggilan tuannya, dia maju satu langkah mendekat pada Felix. ‘’Iya tuan.’’ sahut Nick, Felix menoleh ke samping dimana Nick berada.‘’ Tunjukan video yang kita dapat tadi.’’ titah Felix, membuat Vanya dan Alex memucat seketika.‘Vidio? Video apa maksudnya? Apa mungkin rekaman cctv? Tapi sepertinya tidak mungkin, karena rekaman malam itu sudah aku musnahkan.’ batin Vanya dengan penuh keyakinan.‘’Baik tuan.’’ Nick merogoh ponselnya dari saku celana, mengutak atik sebentar lalu menyerahkannya pada Felix.Felix tersenyum penuh kemenangan, untung saja pertemuan dengan anak buah Nick dipercepat. Mereka bertemu tadi ketika Felix pulang dari hotel, dan ternyata ini ada gunanya juga.Felix menekan tombol play, seketika rekaman cctv diputar dengan ponsel diarahkan pada ketiga orang di hadapannya.Mata Vanya membulat tidak percaya dengan apa yang sedang dia lihat.Bagaimana mungkin bukti itu sampai pada tangan Felix? Bukankah semalam pelayan itu sudah memusnahkannya?Ah
last updateLast Updated : 2024-02-01
Read more

68. Berdamai dengan keadaan.

Setelah mendengar cerita dan penjelasan Felix kenapa dia diam tidak menceritakan masalah tersebut padanya, membuat Naya sedikit melunak. Kini hanya isak tangis darinya yang terdengar.Felix bangun lalu duduk di samping Naya, merengkuh wanita itu ke dalam pelukannya. “Kau harus percaya pada ku Naya. Dulu maupun sekarang ataupun nanti, aku selalu mencintaimu.” ucap Felix.Tidak ada sahutan apapun dari Naya, namun Felix yakin jika istrinya itu percaya dengannya. Hingga beberapa saat lamanya keduanya dalam posisi itu, sampai Naya benar-benar tenang.Setelah dirasa cukup tenang Naya mengurai pelukannya. Lalu bergerak bangun, hal itu membuat Felix siaga dan langsung memegang tangan Naya.“Mau kemana Nay?” tanyanya penuh kewaspadaan.“Ke kamar mandi.” sahut Naya datar. Masih ada rasa kecewa dalam diri Naya, walau sebenarnya dia percaya percaya dengan ucapan suaminya itu.Felix mengangguk, lalu melepaskan tangannya. Membiarkan wanitanya itu berlalu masuk kedalam kamar mandi.Setelah memas
last updateLast Updated : 2024-02-02
Read more

69. Paket misterius!

Semakin hari permasalahan yang ada semakin pelik, Glendale semakin menunjukan rasa tidak sukanya pada Naya. Bahkan saking bencinya Glendale pada wanita itu, dia melakukan berbagai cara untuk menjauhkan Naya dari Felix. Pernah suatu hari Glendale hampir mencelakai cucu menantunya itu.“Permisi non, ini ada paket.” panggil bibi di depan pintu kamar majikannya itu. Sebelumnya bibi sudah mengetuk pintu terlebih dulu.Ceklek!Tidak lama pintu terbuka, munculah Naya dari dalam dengan hanya menggunakan jubah mandi.“Paket dari siapa bi?” Naya bertanya dengan heran, karena dia tidak merasa memesan makanan secara online.“Kata nya paket dari tuan nona.” sahut bibi, sesuai apa yang dikatakan kurir tadi.Naya mengernyit heran tidak biasanya Felix pesan makanan tanpa konfirmasi dulu dengannya. Tapi ya sudahlah, biar Naya tanya saja nanti.“Oh, baiklah bi. Terimakasih.” timpal Naya, meraih paperbag yang di sodorkan bibi.“Kalau begitu saya pamit ke bawah non.” pamitnya, yang langsung di angguki
last updateLast Updated : 2024-02-04
Read more

70. Sianida di dalam paket mie pedas!

“Bagaimana keadaan Naya sekarang?” tanya Felix yang baru saja tiba. “Nona sedang ditangani dokter tuan.” sahut bibi.“Bagaimana bisa ini terjadi?!” bentaknya marah.Felix lalu menoleh menatap tajam penjaga.“Bodoh! Apa saja yang kau lakukan. Hah! Bagaimana bisa kau ceroboh!” teriaknya marah.“Sabar tuan, ini di rumah sakit. Jangan sampai kita ditegur karena membuat keributan.” tegur Nick.“Bagaimana aku bisa sabar. Hah!” “Nyawa istriku sedang dalam bahaya!”“Menjaga satu orang saja tidak becus!” Bibi dan penjaga hanya menundukan wajah takut.“Maafkan atas kecerobohan saya tuan.” icap si penjaga dengan terus menunduk takut, tidak berani menatap Felix sama sekali.“Apa katamu! Maaf!” Felix menarik kerah penjaga.“Apa kau bisa menjamin nyawa istriku dengan maafmu!” seru Felix.“Keluarga pasien atas nama Naya.” suara suster yang baru saja muncul dari dalam.Bruk! Felix melepaskan cengkraman tangan dengan kuat, sehingga membuat penjaga terhuyung ke belakang menabrak kursi.“Saya suam
last updateLast Updated : 2024-02-06
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
DMCA.com Protection Status