Semua Bab Ke Mana Perginya Sekretaris sang CEO?: Bab 81 - Bab 90

150 Bab

Bab 81: Tidak Bisa Terlepas untuk Selamanya

Pagi ini, Alex mengantar Bella ke perusahaan. Begitu turun, Bella bertemu dengan rekan kerjanya. Wanita ini memandang ke arah mobil, lalu bertanya, "Bella, kemarin kamu naik mobil ini, 'kan? Apa ini mobil pacarmu?"Bella terdiam sesaat. Setelah kembali ke sisi Alex, pria ini memperlakukannya dengan sangat baik. Dia menyayangi dan memanjakan Bella sehingga hubungan keduanya seperti orang yang berpacaran. Akan tetapi, kenyataannya tidak seperti itu!"Pacar apanya! Itu jelas-jelas mobil Pak Alex!" Tiba-tiba, terdengar suara seorang wanita dari belakang mereka. Wanita ini menghampiri, lalu merangkul lengan Bella dan bertanya, "Kak Bella, ternyata kamu balikan dengan Pak Alex?"Bella mengernyit mendengarnya. Dia menatap wanita itu sembari bertanya balik, "Kenapa kamu tiba-tiba ada di sini?"Dian menjawab, "Aku dipecat berkat Kak Bella. Tapi, tidak masalah. Mulai hari ini, aku sudah menjadi staf Runner Group!"Dengan demikian, kemunculan Dian dan rekan kerja wanita yang menyukai Elvaro itu m
Baca selengkapnya

Bab 82: Rahasia Besar Abby Terbongkar

Asalkan Bella bersedia mengikutinya, tidak akan ada yang bisa menghentikan Jerry membawanya pergi. Dia pasti akan melindungi Bella dari pria jahat seperti Alex. Paling-paling, dia berhenti menjadi aktor.Namun, justru hal ini yang paling ditakuti oleh Bella. Dia sangat menghargai Jerry sebagai sahabatnya sehingga tidak ingin melibatkannya."Apa kamu bisa berhenti?" tanya Bella sambil menyunggingkan senyuman getir. Dia terpaksa berkata, "Anggap saja aku bodoh, jadi ingin mengikuti pria ini. Kumohon, tolong jangan ikut campur lagi ...."Jerry benar-benar tidak menyangka akan menjadi seperti ini. Pada akhirnya, Bella tetap pergi dengan Alex. Sebelum meninggalkan ruang privat, Bella bahkan tidak berani menoleh menatap Jerry. Dia pun berpikir, 'Jerry pasti sangat kecewa padaku.'Setelah kembali ke Kompleks Grand Palace, ekspresi Alex tampak sangat masam. Dia tidak berbicara ataupun bertanya, melainkan langsung menarik Bella ke ranjang.Alex merobek bajunya, lalu menghukumnya dengan ciuman.
Baca selengkapnya

Bab 83: Patuh Sekali

Bella tidak ingin melibatkan temannya ataupun orang yang tidak bersalah. Lantas, bagaimana kalau orang itu ternyata memang bersalah?Malam harinya, Alex datang ke apartemen. Begitu membuka pintu, dia langsung melihat wanita yang duduk di sofa menunggunya.Bella mengenakan kaos putih dan rok kerja hitam. Wajahnya yang cantik tampak sangat bersih. Ketika disinari lampu kuning dalam ruangan, pemandangan ini terasa sangat damai."Kamu sudah pulang?" tanya Bella dengan lembut. Dia berdiri, lalu mengambil setelan dari tangan Alex dan meneruskan, "Aku sudah membuat makan malam, ayo makan.""Tidak perlu terburu-buru." Alex mengulurkan tangan dan meraih pergelangan tangan Bella. Dia pun menariknya ke pelukan, lalu menunduk untuk menciumnya. Suasana hati Alex cukup baik hari ini. Dia mencium Bella dengan lembut."Patuh sekali." Alex mengelus kepala Bella dengan penuh kasih sayang. Kemudian, dia menggandeng tangannya. Keduanya sama-sama berjalan ke ruang makan untuk makan malam.Sesudah makan, Be
Baca selengkapnya

Bab 84: Kejujuran Bryan

Bella bertanya, "Apa kamu pernah berpacaran sebelumnya?""Pernah." Elvaro menjawab dengan jujur, "Tapi, itu sudah lama sekali. Aku sudah lama menjomblo."Keduanya mengobrol untuk sesaat. Bella mendapati bahwa pria ini sangat berhati-hati sehingga tidak mungkin bisa mendapatkan petunjuk apa pun. Jadi, dia memutuskan untuk berhenti bertanya.Tatapan Bella tampak suram, ekspresinya juga datar tanpa menunjukkan emosi apa pun. Dia berkata dengan tidak acuh, seolah-olah hal ini tidak berkaitan dengan dirinya, "Kamu sudah mendengar rumor tentangku dan Pak Alex di perusahaan? Kenyataannya memang seperti itu. Aku memang simpanan Pak Alex sebelumnya, sekarang kami juga masih berhubungan."Kemudian, Bella bertanya dengan blak-blakan, "Apa kamu tidak merasa jijik? Kamu yakin masih ingin mengejarku setelah mengetahui fakta ini?"Elvaro mengernyit mendengarnya. Dia tidak menyangka bahwa Bella akan seterus terang ini. Sesudah berpikir sesaat, dia menjawab dengan tulus, "Tidak mungkin kalau aku tidak
Baca selengkapnya

Bab 85: Matilah Kamu

Gisella tidak berbicara untuk waktu yang lama. Melihat ini, mata Dian seketika berbinar-binar. Dia melanjutkan, "Bella benar-benar pintar merayu pria! Dia merayu Pak Alex, lalu menyetujui permintaan Elvaro dan membuat Pak Bryan menyatakan perasaannya ...."Gisella akhirnya tersadar dari lamunannya. Dia menatap Dian dengan dingin sembari menegur, "Kerja yang benar, jangan hanya tahu bergosip. Hati-hati kamu dipecat!"....Hari-hari berlalu dengan cepat. Hari ini adalah perayaan tahunan Runner Group yang ke-4. Lantaran ini adalah hari besar, Runner Group merayakannya di hotel terbesar Kota Yongum. Seluruh staf tentu menghadiri acara ini.Bryan datang bersama Bella. Setelah Bryan berpidato, semua orang boleh beraktivitas dengan bebas. Semuanya berjalan ke arah kolam renang karena makanan mewah telah disiapkan di sana. Karena ini buffet, mereka boleh mengambil makanan sepuasnya.Sementara itu, lapangan rumput yang cukup jauh dari sana dihiasi oleh lampu kecil yang berkelip-kelip. Pemandang
Baca selengkapnya

Bab 86: Apa yang Harus Kulakukan?

Luna menunjuk Bella sembari membentak, "Jalang ini kekasih gelapmu, 'kan? Kamu tahu apa yang dia lakukan di belakangmu? Dia menerima cinta Elvaro dan berpacaran dengannya! Selain itu, dia juga punya hubungan istimewa dengan Pak Bryan! Kenapa kamu masih mau wanita kotor seperti dia!"Luna seperti wanita yang menggila. Bella mengira Alex akan mencampakkannya atau melemparkannya kembali ke kolam. Namun, hal seperti ini tidak terjadi. Pria ini tetap memeluknya sambil menatap Luna dengan dingin dan berkata, "Siapa kamu? Berani sekali kamu memaki wanitaku!"Selesai berbicara, Alex sontak menendang Luna. Luna yang tadinya berdiri di tepi kolam seketika jatuh ke dalam.Saat ini, para staf Runner Group telah berkerumun karena insiden ini. Mereka melihat Alex berlari dan menolong Bella tanpa ragu sedikit pun, juga mendengarnya menyebut Bella sebagai wanitanya. Tentu saja, mereka juga melihat Alex menendang Luna ke dalam kolam.Bryan juga menghampiri. Sebelum dia sempat berbicara, Alex sudah mena
Baca selengkapnya

Bab 87: Viola Terkena Masalah

Bella menghela napas dalam hati. Dia membiarkan Alex memeluknya, sambil mendengar suara napas Alex yang semakin teratur. Mungkin pria itu sudah terlelap. Setelah itu, Bella membuka matanya dan menatap wajah pria yang tampan itu. Bella telah mengikuti Alex selama 4 tahun, sejak dari usianya masih sangat muda.Dalam hatinya membatin, 'Apakah Alex ... benar-benar suka padaku? Dia pasti suka padaku, 'kan? Paling tidak, dia sangat menyukai tubuhku.'Keesokan sorenya, saat Bella pulang kerja. Ketika berjalan keluar dari gedung kantornya, Bella melihat seorang wanita yang menghampirinya. "Nyonya Viola.""Ya," jawab Viola. Tatapannya penuh dengan kebencian, tetapi dia tetap mempertahankan sikapnya yang bak seorang bangsawan. "Bella, kamu ada waktu sekarang?"Bella mengangguk pelan. Kemudian, dia pergi ke kafe di ujung jalanan bersama Viola. Viola mendongak menatap Bella, lalu berkata dengan terus terang, "Butuh berapa banyak uang agar kamu bisa menjauhi anakku selama-lamanya?"Bella menggeleng
Baca selengkapnya

Bab 88: Bella Dibawa Pergi

Abby memberi tahu sopir itu, "Kamu tadi melihat sendiri bahwa Bella yang mendorong mertuaku sehingga mertuaku sampai kecelakaan!"Sopir itu tidak berani menerima uang yang diberikan Abby. Namun, Abby tersenyum tipis sambil berkata, "Aku tunangan Alex yang sah, aku juga yang akan menjadi pemilik Keluarga Lee kelak! Lagi pula, kamu juga seharusnya tahu kenapa mertuaku mencari wanita itu, 'kan? Kalau mertuaku tahu, dia juga pasti akan setuju melakukan hal ini. Karena hanya dengan begitulah, kita baru bisa mengusir wanita itu dari sisi Alex!"Akhirnya, Abby berhasil meyakinkan sopir tersebut. Dia juga mengirim pesan kepada Elvaro, meminta Elvaro untuk segera menghancurkan semua rekaman kamera pengawas di lokasi kecelakaan Viola!Di rumah sakit. Alex terus menunggu di luar ruang perawatan intensif. Abby menemani di sisinya, memberikan dukungan dengan mengatakan, "Alex, kamu tidak perlu terlalu khawatir, aku yakin Ibu tidak akan apa-apa!"Alex tetap diam. Dia dan adiknya telah kehilangan aya
Baca selengkapnya

Bab 89: Katakan padanya, Kamu Milik Siapa?

Ketika Bryan dan Jerry bersama-sama menjemput Bella keluar dari kantor polisi, Bryan melepaskan jasnya dan meletakkannya di atas tubuh Bella. Sementara itu, Jerry membukakan pintu mobil untuknya. Kedua pria yang tinggi dan tampan itu melindungi Bella saat dia masuk ke dalam mobil.Ketika mobil Alex tiba, dia melihat semua kejadian ini dengan mata kepala sendiri. Hari itu, Bella kembali ke apartemen Jerry. Malam harinya, saat Bella baru saja tertidur, dia merasakan sesuatu yang mendesaknya dan sebuah ciuman penuh gairah dari seorang pria hampir menelan dirinya. Dia mendorong pria tersebut dengan keras, lalu menyalakan lampu dan melihat ke arah pria itu dengan dingin, "Alex, apa yang kamu lakukan?""Menurutmu?" Alex mendekat lagi. Bella mendorongnya jauh-jauh sambil berkata, "Alex, hubungan kita sudah berakhir!"Alex mengerutkan kening sambil menatap Bella. "Karena itu kamu pindah dari Grand Palace ke tempat Jerry? Ada Jerry, Bryan, lalu muncul lagi Elvaro! Kenapa kamu selalu menggoda pr
Baca selengkapnya

Bab 90: Aku Terlalu Baik padamu

Nada bicara Alex yang rendah dan dingin terdengar sungguh menakutkan. Emosinya siap meledak setiap saat. "Dia pacarmu? Bella, apa kamu lupa kamu milik siapa? Kamu malah membawanya ke sini?"Alex ingin sekali mencekik Bella dan mengakhiri semuanya. "Kamu juga ingin berhubungan dengannya di tempat aku merawatmu?"Bella berkata, "Ya!"Alex benar-benar ingin membunuh seseorang. "Katakan sekali lagi!"Pada saat ini, Elvaro mendekat dan ingin merebut Bella. "Pak Alex, Bella sudah bilang dia dan kamu ...."Sebelum Elvaro selesai berbicara, Alex meliriknya dengan tatapan yang dingin dan penuh kebencian. "Kalau kamu ingin menghilang dari Kota Yongum selamanya, coba saja katakan satu kata lagi! Aku akan mengabulkan keinginanmu sekarang!"Elvaro terdiam dan tidak berani berbicara lagi.Alex berkata, "Pergi!"Elvaro terus berlari tanpa berhenti. Alex menyuruh Bella untuk melihat Elvaro dan berkata sambil tersenyum dingin, "Apa kamu melihatnya? Inilah pria yang kamu sebut pacar!"Bella terdiam.Ale
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
7891011
...
15
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status