/ Romansa / KARMA BERDARAH SANG CEO / 챕터 71 - 챕터 80

KARMA BERDARAH SANG CEO의 모든 챕터: 챕터 71 - 챕터 80

98 챕터

KARMA - 71

Bertemu dengan Amira sama sekali tidak ada dalam bayangan Arzetta selama ini. Meskipun dia selalu penasaran dengan sosok wanita itu tapi dia sama sekali tidak berkeinginan bertemu secara langsung. Zetta sudah merasa tenang setelah mengetahui hubungan masa lalu Alva dengan Amira bisa diselesaikan dengan baik-baik sama seperti hubungannya dengan Jason.Tapi di sinilah Arzetta saat takdir malah membawanya kehadapan Amira tanpa terduga di bawah langit kota Perth yang anginnya berhembus melenakan. Ditemani secangkir coklat panas di salah satu cafe outdoor tidak jauh dari rumah sakit."Aku pikir kamu seharusnya ada di Paris?""Memang. Aku ingin menemui Jason karena ada hal penting yang harus kami bicarakan."Amira tersenyum, mengelus perutnya yang memang besar. Zetta menghela napas dan mengalihkan tatapannya ke keramaian di sekitar mereka. Merasa canggung dan bingung ingin membicarakan apa karena memang tidak ada yang ingin Zetta obrolkan dengan Amira."Selamat ya." Setelah keheningan yang
last update최신 업데이트 : 2023-11-11
더 보기

KARMA - 72

Ken memejamkan mata dan mendesah saat Eliana mulai menciumi setiap jengkal tubuhnya yang terbaring tanpa sehelai benang pun. Area lehernya menjadi sasaran wanita itu membuatnya mencoba menahan hasrat untuk tidak terlena lagi setelah pergumulan panas mereka sejak semalam. Tapi Ken menyerah karena Eliana tahu dengan pasti bagaimana melakukannya."Ada yang sudah menegang lagi heh?" Kekeh Eliana.Ken yang menerima serangan bertubi-tubi Eliana hanya bisa menikmati."Kamu memang nakal," bisiknya serak disela desahannya. Eliana turun mengecup dadanya dengan tangan yang sudah berada di bawah sana. Eliana melakukannya sepenuh hati benar-benar ingin memuaskan Ken. "Lakukan sekarang juga Amira dan aku akan menikmati setiap detiknya."Mata Eliana terbuka lebar. Dia memang sedang terangsang tapi dia bisa mendengar dengan jelas siapa nama yang dibisikkan Ken tadi. Sial!!!Eliana langsung bangkit, turun dari ranjang dengan amarah menggelegak di dalam dadanya karena hatinya yang mulai retak berkeping
last update최신 업데이트 : 2023-11-11
더 보기

KARMA - 73

Keluarga Alexander sedang diselimuti kebahagiaan. Seminggu setelah kepulangan Zetta dari Australia untuk menemui Jason, Alva Alexander mengadakan barbeque party di belakang rumah kedua orang tuanya yang memiliki pemandangan danau buatan dan juga kebun bunga walaupun hanya keluarga terdekatnya. Pesta pernikahan mereka akan terselenggara dua minggu lagi dan semua persiapan juga sudah selesai dilakukan hanya tinggal menunggu hari bahagia mereka tiba.Tidak ada hal lain lagi yang diinginkan Alva Alexander selain memiliki Zetta dalam hidupnya. Akhirnya dia akan menikahi wanita yang dia cintai dengan sepenuh hati."Kalian akan bulan madu ke mana? Aku memiliki beberapa pulau yang bisa kalian pakai dan tanpa dipungut biaya apapun. Yah, anggap saja ini hadiah dariku untuk pernikahan kalian." Zafier yang sedang memanggang daging tersenyum sombong."Wah, kalau gitu Tante juga mau dong Zaf dipinjami salah satu pulau eksotismu. Kalau bisa yang private ya seperti pulau bulan madunya Bella Swan sam
last update최신 업데이트 : 2023-11-11
더 보기

KARMA - 74

"Demi Tuhan, Eliana," desah Zetta saat Eliana meneleponnya ketika dia berada di Bandara John F Kennedy menunggu pesawat yang akan membawanya ke Pheonix, Arizona. Alva sedang menerima telepon penting dari salah satu relasinya entah di mana."Kamu senang mendengar suaraku lagi?" tanyanya seraya terkekeh. "Bagaimana kabarmu sayang?" suaranya agak serak."Kamu sakit?" bukannya menjawab Zetta malah balik bertanya."Tidak. Aku tidak apa-apa Zetta." Zetta mengeryit. Nada suara Eliana tidak menyiratkan sesuatu yang baik."Kamu yakin?""Iya. Tenang saja.""Di mana kamu sekarang?""Aku sedang jalan-jalan dan baru saja sampai di Jerman."Jerman?Zetta duduk di sofa ruang tunggu exclusive yang ada di bandara dengan majalah Dior yang terbuka di pangkuannya. Sebelum Eliana menelepon tadi, dia memang sedang melihat majalah fashion itu selama menunggu Alva dan jadwal penerbangan mereka ke Arizona. Zetta bersikeras pergi menggunakan pesawat komersil bukannya pesawat pribadi milik Alva. Dia sedang ti
last update최신 업데이트 : 2023-11-13
더 보기

KARMA - 75

Alva tidak pernah sekalipun berkunjung ke Pheonix, ibu kota Negara bagian Arizona, Amerika Serikat. Tidak ada sanak keluarga yang bisa dia kunjungi di sini tapi mulai dari saat ini dia tahu kalau dia akan menjadikan Pheonix, rumah ketiganya setelah Indonesia dan New York karena Arzetta besar dan bertumbuh di kota ini bersama dengan Jason dan Eliana.Agak aneh sebenarnya bagi Alva mengingat Jason adalah anak seorang konglomerat Jerman yang entah apa alasannya memilih hidup di kota panas dengan perbukitan dan bebatuan merahnya juga tanaman kaktus yang memang banyak tumbuh di Pheonix. Perumahan yang ada di sini penataannya rapi yang rata-rata dindingnya terbuat dari bata merah meski tidak semuanya."Ini rumah yang di beli Mamaku dan membawaku jauh dari gemerlapnya New York."Zetta menunjuk satu rumah cantik sederhana yang terkesan hangat yang berdiri di depan mereka. Ini hari kedua mereka berada di sini setelah kemarin mereka mengunjungi makam Clara. Alva yang berjalan bersisian dengann
last update최신 업데이트 : 2023-11-13
더 보기

KARMA - 76

Arzetta berusaha menahan air matanya agar tidak meluruh jatuh.Saat akhirnya dia berdiri di depan makam Eliana yang baru terbentuk satu jam yang lalu, Zetta hanya bisa berdiri dengan mata merah dan tatapan nanar. Selama prosesi pemakaman berlangsung, Zetta hanya diam seakan jiwanya sedang tidak berada di sana. Dia sama sekali tidak menyangka dengan apa yang terjadi dengan Eliana. Sebelum ini dia tidak pernah membayangkan akan berdiri memandangi makam sahabat yang sudah dia anggap saudara perempuan yang begitu disayanginya secepat ini.Ditambah kenyataan pahit yang menjadi latar belakang kematiannya, juga kabar mengejutkan tentang keadaan Eliana yang ternyata sedang mengandung.Teringat dengan percakapan terakhir mereka ditelepon hari itu yang seakan menjadi pertanda tidak terelakkan yang akan memisahkan mereka selamanya. Juga kenangan terakhir pertemuan mereka bisa dibilang membuat Zetta memendam penyesalan yang dalam. Zetta mengepalkan tangannya dengan tubuh yang mulai bergetar. Hari
last update최신 업데이트 : 2023-11-13
더 보기

KARMA - 77

"Untuk apa kamu menemui Arzetta?" Alva menatap tajam Jason yang berdiri tidak jauh di depannya sementara Jeremy berdiri bersandar di pilar bangunan memperhatikan."Aku khawatir dengan keadaanya. Biar bagaimanapun kami bertiga adalah sahabat di masa lalu. Zetta kehilangan Eliana begitu juga denganku."Alva berdecak, "Dan bisa-bisanya kakakmu itu membuat semuanya menjadi kacau seperti ini.""Jangan menyalahkan almarhum kakakku!!" desis Jason. Mencoba untuk sabar meski kepalan tangannya menguat di masing-masing sisi."Kenapa kalian tidak pernah memberitahuku kalau Kenzie adalah kekasih Eliana?" Geramnya menatap Jason lalu beralih ke Jeremy." Katakan Jeremy?! Kenapa kamu menyembunyikan fakta ini?""Secara teknis, kamu tidak ada hubungannya dengan mereka," jawab Jason sementara Jeremy hanya diam. Lelaki itu masih terpukul dengan kepergian Ken juga Eliana.Alva menarik kerah kemeja Jason dengan tatapan marah, "Tapi ini ada hubungannya dengan Amira dan seharusnya aku berhak untuk tahu!!" Des
last update최신 업데이트 : 2023-11-15
더 보기

KARMA - 78

Zetta menatap kepulan asap yang perlahan menghilang dari secangkir teh yang ada di genggaman tangannya merasakan sedikit kehangatan di sana. Malam ini, keadaannya sudah lebih baik terutama setelah kedatangan Jason. Setidaknya, ada seseorang yang mengerti bagaimana perasaan kehilangannya. Bukannya Alva tidak mengerti, hanya saja,rasa kehilangan mereka tentu saja berbeda. "Siang itu Eliana datang sendirian ke rumah."Suara Jason yang duduk di depannya seperti menarik Zetta dari lamunannya. Dipandanginya Jason yang melipat lengannya di dada dan bersandar di kursi. Memandang jauh melewatinya ke arah luar restoran seperti sedang melihat lagi peristiwa hari itu."Dia senekat itu?""Dia tidak punya pilihan lain Zetta." Mata hijau itu menatap Zetta lekat. Masih sama seperti tatapan Jason yang dulu. "Ken memang bajingan. Seharusnya sejak awal dia bersikap tegas dengan tidak memberikan Eliana harapan terlalu tinggi seakan-akan di masa depan nanti mereka bisa bersama. Kalau kejadiannya sudah se
last update최신 업데이트 : 2023-11-15
더 보기

KARMA - 79

"Sejujurnya aku merindukan Indonesia terutama Bandung," kekeh Amira dalam bahasa Indonesianya yang lancar. Bahasa percakapan mereka sejak bertemu tadi."Indonesia?" Sebelah alis Alva naik. "Apa yang kamu rindukan? Ciloknya? Atau Cirengnya?"Amira tertawa dan menggelengkan kepala. "Astaga, itu makanan sudah lama tidak pernah aku lihat." Amira lalu mendesah. "Cireng abang depan sekolahan selalu bisa membuatku kepedasan.""Yeah, dan kamu akan menendangku untuk berlari dari gerbang sekolah ke toko yang ada di pinggir jalan raya besar hanya untuk membelikanmu minuman jeruk. Aku tidak akan pernah lupa betapa menjengkelkannya dirimu kalau sudah kepedasan."Amira tertawa lagi. Alva tersenyum seraya menyuapkan makanan yang ada di piring."Sudah berapa lama itu berlalu Alva?""Entahlah. Aku lupa. Mengingatnya membuatku seketika merasa tua."Amira tertawa lagi dan menabok pundak Alva. "Kamu memang tua. Nggak sadar banget!!!""Nggak apa-apa yang penting tetap tampan."Amira tergelak. Alva merasa
last update최신 업데이트 : 2023-11-15
더 보기

KARMA - 80

Zetta membuka matanya saat mendengar suara pintu kamar hotelnya terbuka tetapi dia tetap saja diam tidak bergerak di dalam selimutnya dengan posisi membelakangi. Tangannya menggenggam erat bantalnya dan melirik sekilas ke arah jam di atas nakas dan melihat waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam.Sudah berjam-jam Zetta sendirian sejak keluar dari rumah keluarga Peterson dan langsung kembali ke hotel tempat mereka menginap. Ponselnya memang sengaja dia matikan tapi Zetta sangat berharap kalau Alva akan segera datang menyusulnya atau mungkin mencarinya tapi nyatanya lelaki itu baru pulang beberapa jam kemudian sejak mereka berbicara di rumah itu.Zetta menutup lagi matanya saat merasakan Alva naik ke atas tempat tidur lalu lengannya melingkari perutnya di balik selimut, menyusul kemudian hembusan napas hangat Alva di dekat telinganya."Zetta," lirihnya. Zetta mengatupkan bibirnya mencoba untuk tetap diam. "Maafkan aku tadi pergi begitu saja." Helaan napasnya yang berat seperti mena
last update최신 업데이트 : 2023-11-15
더 보기
이전
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status