Ketika aku keluar dari lift, raut wajah Harry tampak membeku, lalu segera kembali normal. Dia tersenyum dengan tenang dan kembali berbincang dengan wanita itu. Akan tetapi, dia tidak mengenalkanku siapa wanita tersebut dan hanya mengantarnya ke lift seperti seorang jentelmen. Aku tanpa sadar melirik wanita yang terlihat elegan, pintar, dan anggun itu. Pada saat yang sama, wanita itu juga melirikku dan tersenyum. Saat pintu lift perlahan tertutup, aku bertanya, "Siapa dia?" Harry menjawab dengan sangat singkat, "Seorang klien!" Kemudian, dia merangkul bahuku dan bertanya balik, "Kamu ke mana?" Tampaknya, keberadaanku masih dipantau oleh Harry. Pertanyaannya ini menunjukkan bahwa dia tahu aku telah keluar. Aku tersenyum, memandangnya dengan nakal, dan menimpali, "Rahasia!" James tidak kembali ke perusahaan sampai jam pulang kerja. Keesokan harinya, dia diam-diam membawakan informasi yang aku inginkan ke kantorku. Dia memohon seraya menunjukkan raut wajah yang sangat sulit untuk dideskr
Read more