Nila langsung menutup pintu kembali saat melihat siapa yang datang. "Nila, biarkan aku masuk!" Mada menahan pintu itu tak mengerti. Tidak biasanya kedatangannya ditolak. Tenaga Nila kalah dan pintu tetap terbuka akhirnya. Lelaki itu menerobos masuk dan menutupnya kembali. Nila mundur. Mada semakin tidak mengerti melihat reaksinya. "Kamu kenapa?" tanyanya seraya mendekat. Terus menatap heran. "Tidak seharusnya kamu ke sini, Mas.""Kenapa? Aku tahu Ibra tidak ada. Kamu tidak usah takut." Bukan itu maksud Nila. Mada tidak mengerti. "Mau apa kamu ke sini, Mas?"Lelaki itu tersenyum pada akhirnya dia mau menanyakan. "Tentu karna aku kangen." Lebih mendekat memeluk begitu saja. "Kamu tidak membalas pesanku, tidak menerima panggilan teleponku, kamu membuatku tersiksa, Nila." "Cukup, Mas." Alih-alih membalas, Nila malah melepaskan diri dan menjauh. "Kamu jangan seenaknya menyentuhku. Aku masih istri orang, Mas." Pelan mencoba mengingatkan. "Kenapa baru sekarang? Apa Ibra mengancam? Kata
Read more