Mada menjauhkan tubuh itu, Ibra terhuyung menabrak rak di belakangnya. Kemudian cepat berdiri tegap lagi. Menoleh, beberapa barang terguling dan membetulkannya asal. "Jangan coba-coba sentuh Nila lagi." Mada memperingati keras. Direngkuh tubuh istrinya yang ketakutan."Wow, pencuri yang takut dicuri," tanggap Ibra dengan senyuman menyebalkan. Dia kini berbeda dari terakhir mereka bertemu di pengadilan, memelas memohon ampunan. Sekarang berlagak santai namun tengik. "Lo bakal berurusan dengan polisi lagi kalau terus mengganggu istri gue." "Laporkan saja," tantangnya. Tak takut sama sekali. Mada terheran. Ibra lalu mendekat, kepalanya sampai miring memperhatikan wajah Nila berusaha berpaling dan bersembunyi di dada suaminya sekarang. Ibra membenci pemandangan tersebut. Betapa wanita itu manja dan bergantung terhadapnya. Pun dengan lelaki itu, begitu melindungi kuat. Melihatnya Ibra terkekeh muak. "Sebegitu cintanya terhadap mantan istri gue." "Perempuan sebaik Nila memang pantas d
Read more