All Chapters of Suami Cacatku Ternyata Sultan: Chapter 81 - Chapter 90

103 Chapters

SCTS2 Bab 35

"Vania kenapa, Dok? Apa ada masalah?" tanya Gerry dengan sedikit khawatir.Sang dokter hanya menghela napas panjang, seakan ia sedang mencoba merangkai kata agar tak terlalu menyakitkan bagi Gerry."Sebenarnya, Bu Vania itu seperti ada antara hidup dan matinya. Kita udah berusaha sekuat kita, kita udah berusaha semaksimal mungkin agar hasilnya bisa segera sadar, namun, nyatanya Tuhan masih tak kunjung memberikan itu semua. Saya tak bisa berbuat banyak lagi, Pak. Sekarang Bapak hanya harus belajar mengikhlaskan kepergian Bu Vania," ucap Sang Dokter lirih.Gerry berusaha mencerna kata-kata dokter tersebut. Otaknya seakan berhenti bekerja mendengar ucapan dokter tadi."Ma -- maksud dokter, kemungkinan Vania untuk sadar itu tipis?" tanya Gerry memastikan.Dokter itu hanya mengangguk."Tipis, tipis sekali, mungkin jika di bilang hanya 1% saja," ucap Sang Dokter kembali."Ta -- tapi, Dok, beberapa kali dia mencoba berinteraksi dengan saya, terkadang, saat saya mengajaknya berbicara suka ada
last updateLast Updated : 2024-01-10
Read more

SCTS2 Bab 36

Gerry masih terdiam, tak meneruskan ucapannya. Ia tertunduk lemah seakan tak berdaya."Yah, yayah angis?" tanya Key dengan suara khasnya.Gerry pun menggeleng dan menghapus kasar air matanya."Key bobok duluan ya sama Nek? Mau kan? Nanti, kalau Ayah udah selesai ngobrolnya, Ayah bangunin dan gendong ke kamar Ayah," ucap Gerry dan mendapat anggukan dari Key.Key pun lalu turun dari pangkuan sang ayah lalu segera menghampiri Bu Wiiwk. Bu Wiwik pun segera mengambil Key lalu membawanya ke dalam kamar miliknya.Hening pun kembai tercipta di ruangan itu. Semua nampak kalut dengan pikirannya masing-masing."Ger, coba jujur, siapa tau ada solusinya," ucap Arkan kembali.Gerry pun menghela napas panjang utuk menetralkan perasaanya yang sedikit kalut."Iya, Oom. Aku belum bisa ikhlasin dia pergi. setiap aku nemuin dia dan setiap sholat doa ku cuma satu yaitu minta Vani untu segera sadar dan balik lagi kesini untuk kumpul sama aku, dan kita besarin Key sama-sama," ucap Gerry pada akhirnya.Mende
last updateLast Updated : 2024-01-11
Read more

SCTS2 Bab 37

Vani terbangun karena cahaya mentari yang begitu menyilaukan menembus sela-sela matanya. Dan saat ia tersadar, ia pun nampak heran karena disekitarnya hanya sebuah hamparan kebun bunga dengan wangi semerbak."Aku dimana ya? Bukannya tadi aku ada dirumah sakit?" tanya Vani lirih.Vania pun segera bangkit ari duduknya lalu segera berdiri dan memandang sekitar.Nampak hamparan bunga-bunga yang indah dan berwarna-warni bermekaran. Di ujung jalan sana, nampak sebuah air terjun pendek dan beberapa kelinci serta kupu-kupu yang terbang kesana kemari. Tak hanya itu, tak jauh dari air terjun itu pun terdapat sebuah gubuk yang terbuat dari kayu.Vani pun berjalan dengan pelan kearah gubuk itu. Semilir angin menyapu ujung hijabnya membuatnya seakan menari-nari menemani langkah kecil Vani."Assalamu'alaikum," ucap Vani saat tiba digubuk itu sambil mengetuk pintu kayu tersebut.Namun, tak ada sahutan dari dalam gubuk itu. Vani pun mencoba mengetuk pintu berkali-kali namun tetap saja tak ada yang m
last updateLast Updated : 2024-01-12
Read more

SCTS2 Bab 38

Gerry duduk lemas di depan brankar milik Vani. Kenyataan yang akan di terimanya begitu menyakitkan, ia harus bisa ikhlas kehilangan sang istri.Gerry terduduk disana mebenamkan wajahnya ke dalam dua lututnya."Ya Allah, kenapa secepat ini? Kenapa sesakit ini? Aku memang telah mengikhlaskannya, namun kenapa begitu cepat terjadi? Ya Allah, padahal aku ingin sekali membimbingnya mengucapkan kalimat syahadat sebelum menemui-Mu namun kenapa tak bisa," lirih Gerry dengan sendu.Air mata terus berjatuhan tanpa dikomando olehnya.Didepan sana, nampak para dokter dan perawat yang tengah berjuang untuk menyelamatkan nyawa Vani.Alat pacu jantung pun di keluarkan, dua kali berturut alat itu di gunakan untuk memacu jantung Vani kembali, namun seakan Tuhan berkendak lain, jantung Vani pun tetap tak berdetak.Dokter pun menyerah dan menggelengkan kepalanya pelan tanda ia tak bisa berbuat apa-apa lagi. Begitu pun beberapa perawat yang nampak sedikit lesu karena gagal menyelamatkan nyawa pasien merek
last updateLast Updated : 2024-01-13
Read more

SCTS2 Bab 39

Melihat wajah sang kakak yang ada di layar hpnya itu seketika membuat Adel pun pingsan karena merasa tak percaya dengan apa yang dilihatnya barusan."Ma, Mama," teriak Key sambil menggoyang-goyangkan tubuh Adel.Mendengar ada yang berteriak, Arkan yang saat itu tengah bermain dengan Revan tak jauh dari sana pun segera menengok ke asal suara."Astagfirullah, Adel," ucap Arkan kaget saat mengetahui bahwa Adel pingsan.Arkan pun segera membawa Adel masuk kedalam rumahnya dan menaruhnya di sofa ruang keluarga.Mami dan Papi Yuda yang saat itu sedang menonton TV disana pun sedikit kaget karena Arkan membopong tubuh Adel."Adel kenapa, Kan?" tanya Mami dengan penasaran.Mami pun segera berlalu menuju lemari kaca yang berada tak jauh dari dirinya dan mengambil minyak kayu putih lalu dibalurkan di dekat hidung Adel."Gak tau aku, Kak, tadi keknya dia lagi telpon Gerry deh soalnya manggil Key, terus tiba-tiba Key teriak Mama dan pas ku liat dia udah pingsan," ucap Arkan kemudian.Tak lama Adel
last updateLast Updated : 2024-01-14
Read more

SCTS2 Bab 40

"Ya Allah, Vani, ini beneran kamu, Nak?" tanya Bu Rina tak percaya."Iya, Bu, ini Vania anak Ibu," ucap Vani dengan sedikit tersenyum.Pak Latif tak bicara apapun hanya sedikit terlihat menghapus air matanya yang hampir keluar.Begitupun Bu Wiwik yang sangat terharu karena menantunya itu telah sadar dari komanya."Ya Allah, Van, ternyata keajaiban itu beneran ada. Ya Allah, gak nyangka akhirnya kamu bisa segera sadar juga,Nak," ucap Bu Wiwik dengan sedikit terisak.Air matanya sedikit menggenang di pelupuk mata tuanya itu."Iya, Mah alhamdulillah ini juga masih gak nyangka," lirih Vani.Tawa haru pun begitu terasa di antara mereka semua. Mereka semua bahagia karena kini Vani telah sadar setelah hampir dua tahun mengalami koma dan tak sadarkan diri.Hari ini pun di tutup dengan kebahagaian yang tak terhingga.Saat sore hari, Gerry pun memilih pulang dahulu untuk mengambil baju ganti miliknya dan juga Vani. Karena setelah masuk ruang ranap ini, Vani tidak lagi memakai baju rumah sakit.
last updateLast Updated : 2024-01-16
Read more

SCTS2 Bab 41

Melihat Gerry yang sedikit salah tingkah lagi-lagi membuat Vani sedikit kecewa.'Ada apa ya sama rumah itu? Apa Mas Gerry ngejualnya? Atau buat maduku? Ya Allah, kenapa susah banget ngilangin prasangka buruk kalau Mas Gerry gak duain aku. Entah kenapa aku selalu curiga kalau dia punya istri lagi,' batin Vani didalam hatinya."Kita bahas dirumah aja nanti, Dek," ucap Gerry mencoba mengalihkan pembicaraan.Vani hanya diam saja tak menanggapi. Namun, raut wajah Vani nampak sedikit menyiratkan suatu kekecewaan yang mendalam.Tak lama, mobil pun akhirnya tiba di depan rumah milik keluarga Pak Leon. Satpam dirumah itu pun membuka gerbangnya, dan mempersilahkan Gerry masuk. Setelah menurunkan Gerry di dalam, barulah mobil itu kembali keluar.Seorang wanita beusia sekitar 40 tahunan datang menghampiri Gerry dan juga Vani diluar."Selamat datang, Non Vani dan Den Gerry," ucap perempuan itu ramah, yang tak lain adalah Mba Aisyah, anak dari Bik Uni yang kini bekerja di rumah Pak Leon."Makasih y
last updateLast Updated : 2024-01-18
Read more

SCTS2 Bab 42

"Terimakasih ya, Mba." ucap Gerry lembut kepada wnaita itu."Sama-sama, Den," ucap Mbak Ratna ramah kepada Gerry.Vani nampak memperhatikan wanita itu yang tersenyum kearah Gerry dan juga Key. Sepertinya wanita itu menyukai Gerry."Siapa, Mas?" tanya Vani sedikit ketus kepada Gerry setelah wanita itu pergi dari hadapan mereka.Key nampak anteng meminum susunya, dan meminta Vani untuk membelai rambutnya itu.Vani pun mengelu-elus rambut sang anak dan ikut rebahan di sampingnya."Kamu jangan tidur dulu, Dek, makan sama minum obat dulu," ucap Gerry memberi pengertian dan hanya mendapat anggukan dari Vani.Tak lama, Key pun telah tertidur dengan lelapnya. Botol susunya pun telah lepas dari mulut mungilnya dan telah diambil oleh Gerry."Mas, dia siap ih," ucap Vani kembali dengan sedikit kesal terhadap sang suami.Gerry nampak mengernyitkan dahinya tak mengerti. Ia pun mengingat-ingat apa yang dimaksud oleh sang istri tersebut."Oh, Mbak yang nganter susu tadi bukan?" tanya Gerry dan menda
last updateLast Updated : 2024-01-19
Read more

SCTS2 Bab 43

Gerry pun lalu mengaggukan kepalanya dan menceritakan apa yang telah terjadi selama Vani koma.Tentang perusahaan sang papa yang hampir bangkrut, tentang Wisnu yang terkena HIV dan juga tentang pernikahan Adel dan juga Arkan. Beberapa hal yang tak Gerry ungkapkan adalah tentang siapa yang dulu pernah menjadi babysitternya dan juga tentang dirinya dan Adel.Gerry merahasiakan itu semua karena takut jika Vani akan marah dan juga kecewa terhadap dirinya dan malah menuduhnya tak setia.Gerry pun nampak terus bercerita sedangkan Vani hanya sesekali menanggapinya hingga tak terasa waktu makan malam pun tiba.Setelah mereka makan malam bersama, Gerry pun lalu meminta agar Vani dan juga Key segera beristirahat karena sudah malam.Key pun dengan patuh mengikuti perintah sang ayah asal diijinkan untuk tidur bersama sang bunda.Setelah memastikan Key terlelap, Gerry pun memijat kaki Vani agar merasa lebih rileks."Mas, kamu tuh ngapain sih mijetin aku begini," ucap Vani merasa tak enak."Gak pa
last updateLast Updated : 2024-01-20
Read more

SCTS2 Bab 44

"Kenapa dengan pengasuh, Mah? Apa dulu Mas Gerry pake pengasuh juga buat Key?" tanya Vani mencoba mengintrogasi sang mertua.Bu Wiwik pun hanya menghela napas panjang lalu menganggukkan kepalanya. Nampak, raut wajah Vani pun seketika berubah menjadi sedikit masam."Tapi hanya sebentar. Yah, paling cuma sekitar dua mingguan, abis itu Gerry pecat," ucap Bu Wiwik menambahkan."Pecat? kenapa di pecat Mah?" tanya Vani kembali sambil mengernyitkan dahinya tanda tak paham."Iya, di pecat karena dia berani ngusik istana yang Gerry bangun," ucap Bu Wiwik menjeda ucapannya lalu setelah itu, Bu Wiwik pun menceritakan tentang Anggi yang memang sebelumnya Gerry rahasiakan dari sang istri."Astagfirullah, masa iya, Mah, Mas Gerry bisa sekasar itu?" tanya Vani nampak tak percaya dengan cerita sang Mamah."Kalau kamu gak percaya, kamu bisa tanya Wisnu atau pun Papa, Van. Kami semua ada disini waktu itu," ucap Bu Wiwik dengan sungguh-sungguh.Vani bener-bener tak menyangka bahwa Gerry akan sekasar itu
last updateLast Updated : 2024-01-21
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status