Home / Romansa / Terjebak Hasrat Sang Konglomerat / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Terjebak Hasrat Sang Konglomerat : Chapter 111 - Chapter 120

192 Chapters

111. Wajah Buruk Rupa

"Aku akan membalas dendam suatu saat nanti setelah aku sembuh." Mark mengembalikan laptop dokter dan dokter mengajaknya bicara soal keadaan wajahnya."Tuan, wajah Anda sudah seharusnya di lepas dan Anda bisa tidak mengenakan perban wajah lagi," ucap Dokter."Dokter, apa wajahku buruk? Apa aku cacat dan tidak akan pulih?""Wajah Anda penuh luka dan berdarah waktu pertama kalin Anda di bawah ke rumah sakit ini. Perban Anda juga sering saya gantikan tapi Anda tidak mau melihatnya sebelum ingatan Anda kembali.""Dokter apakah wajahku ajan buruk rupa?""Besok kita akan membuka perban Anda danM Anda sudah tidak memerlukan perban lagi." Dokter kasihan karena Mark seperti sebatang kara dan tidak adan yang mencarinya kemungkinan wajah Mark tidak akan di kenali karena luka di wajahnya begitu parah.Mark kembali ke ruangan rawatnya dan dia bosan karena di rumah sakit dia hanya makan makanan rumah sakit. Mark sudah ingat semuanya dan besok dia akan bisa melepaskan perbannya, dia khawatir wajahnya
last updateLast Updated : 2023-12-04
Read more

112. Dinyatakan Meninggal

Mark belum kembali ke rumah orang tuanya karena dia ingin menghindari media dan wajahnya sekarang buruk rupa. David juga tidak di perbolehkan untuk menemuinya dan menelponnya.Di kediaman Mark saat ini Papa dan Mama akan mengundang media untuk menyatakan Mark telah meninggal. David membiarkan orang tua Mark melakukan pengumunan di media karena sesuai perinta Mark sendiri.'Tuan besar dan Nyonya Besar, maafkan aku karena berbohong. Aku harus merahasiakan kalau Tuab Mark saat ini masih hidup dan aku tidak tahu keadaannya seperti apa. Aku yakin dia baik-baik saja tapi karena rencana balas dendam, dia belum kembali.' David hanya bisa memendam semua rahasia sendiri karena Mark melarangnya memberitahukan pada orang tuanya kalau dia masih hidup.Hari itu hari senin jam 9 pagi waku Jakarta, Papa dan Mama Mark sudah ada di mansion Mark. Media sudah datang dan sudah berekerumun di mansion Mark. Papa dan Mama Mark sudah memulai mengumumkan kematian Mark."Saya Papa Mark Wilson Aldric Mark mengum
last updateLast Updated : 2023-12-05
Read more

113. Datang Ke Upacara Pemamanku

"Hei, Mommy kalian pingsan karena ulahnya sendii. Sudah aku bilang jangan menguji kesnaranku malah dia menyimpan foto Mark," Stuart menjawab ketiga putra Nayla."Daddy kenapa jahat? Salah Monmy apa? Kita semua benci Daddy." Ketiga putra Mark menangis karena Nayla kepalanya beradarah menabrsk dinding sat di dorong Stuart."Terserah kalian! Nanti biarkan pengawalku yng akan membantu Mommy kalian. Jangan macam-macam dan jangan menangis. Kalau kalian terus menangis maka nanti malam tidak ada makanan untuk kalian." Stuart nengancam ketiga putra Nayla untuk tidak menangis.Ketiga putra Nayla terdiam dan hanya memeluk Nayla yang masih pingsan di lantai."Mommy, bangunlah! Jangan pingsan, Daddy Stuart akan menghukum kita. Mommt, kita takut sama Daddy." Ketiga putra Nayla ketakutan karena ancaman Stuart mereka tidak mau lapar dan mereka tidak mau Mommy-nya kelaparan juga.Nayla pingsan karena ulah Stuart. Dua hari setelah pernytaan Mark meninggal. Kedua orang tua Mark mengdakan upacara pemakam
last updateLast Updated : 2023-12-05
Read more

114. Kaget! Kamu Masih Hidup

"Mark, apa itu kamu?" Mama Mark bertanya."Nak, apa kamu Mark? Kenapa kamu memakai masker dan kacamata?" tanya Papa Mark."Aku belum mati dan aku melihat semuanya, Paman Benjamin meminta warisannya. Kakek tidak memberikannya wajtu itu karena ganti rugi dia berbuat curang Papa dan Mama. Aku Mark tapi keadaanku wajahku parah karena mukaku begini." Mark membuka wajahnya di hadapan orang tuanya.Papa dan Mama Mark termenung karena mereka kaget apa benar itu anaknya tapi wajahnya menjadi buruk rupa."Nak, apa kamu masih hidup? Kenapa wajah jamu seperti itu? Suara kamu adalah suara Putraku,* Mama Mark mendekati Mark dan memeluknya meskipun wajahnya telah hancur."Nak, apa yang terjadi pada wajahmu? Tuhan, anakku kembali dengan keadaan hidup dan terimah kasih Tuhan." Papa Mark menghampiri Mark dan dia sudah terbiasa bersikpa dingin pada putranya tapi dia juga sayang pada putrnya."Papa dan Mama, aku kembali. Aku belum masih belum mati tapi aku juga datang ke acara pemakamanku sendiri.""Maaf
last updateLast Updated : 2023-12-06
Read more

115. Operasi Plastik (wajah baru)

"Kamu jangan berbohonh mereka pasti baik-baik saja. Sebutkan apa mau kamu dan bebaskan cucu-cucuku dan Nayla?" tanya Papa Mark."Aku ingin kamu bunuh diri seperti Papa dan Mamaku bunub diri di penjara dulu. Aku ingin kamu melakukannya," jawab Stuart."Dasar pria gila, aku akan menembak kepalami suatu saat nanti." Papa Mark marah dan dia mematikan ponselnya.Mark mendekati Papanya sambil bicara pada Papanya."Pa, jangan pernah masuk perangkap Stuart. Papa dan Mama di incar Stuart karena aku di kabarkan mati.""Aku tahu Nak, tapi ketiga cucuku dan ibunya dalam bahaya di tangan mereka," jawab Papa Mark."Papa, Stuart tidak akan membunuhnya karena Nayla istri sahnya dan ketiga putraku di akui sebagao putra kandungnya di mata negara. Dia tidak akan bertindak ceroboh." Mark memperingatkan Papanya."Aku tahu Nak, Papamu ini sudah tahu taktik Brian. Nak apa kamu tidak operasi plastik saja?" tanya papa Mark."Papa, aku akan pergi ke Korea dan setelah operasi wajahku berhasil baru aku akan ke Pr
last updateLast Updated : 2023-12-07
Read more

116. Pergi ke Prancis Untuk Nayla

"Aku tidak peduli kamu itu istri sahku di mata hukum dan negara ini. Cepatlah saat ini pindah ke kamar kamu yang ada di mansionku. Akan ada tamu penting besok malam." Stuart menarik tangan Nayla untuk ikut dengannya."Jangan kasar, Stuart! Aku bisa berjalan sendiri, lepaskan aku! Aku malas dengan kamu dan aku manusia bukan boneka." Nayla ingin melepaskan tangan Stuart tapi Stuart memegang tangannya dengan erat."Mommy, kita akan ikut. Daddy jangan kasar, itu Mommyku," kata ketiga putranya."Diamlah! Ikut Daddy ke atas karena kalian mulai hari ini akan tinggal di kamar kalian sendiri bukan di kamar bawah tanah," jawab Stuart.Nayla dan ketiga putranya mengikuti perintah Stuart mereka kembali ke kamarnya di mansion Stuart. Stuart menarik paksa Nayla dan mendorongnya saat sudah ada di kamar Nayla."Sudah diam kamu di kamarku! Aku tidak suka wanita yang hobby membantah seperti kamu." Stuart mendorong Nayla sampai jatuh."Sakit, dasar pembunuh kejam! Sudah membunuh Mark sekarang menyiksaku
last updateLast Updated : 2023-12-08
Read more

117. Rencana Pembunuhan

"Siapa kamu? Kenapa bisa masuk kesini? Bagaimana nanti ketahuan Stuart bisa hilang kepala kamu," Nayla panik."Nona diamlah! Aku hanya mengabari kamu kalau kita akan menolongmu tapi menunggu waktu yang tepat." anak buah Mark menjelaskan rencana Mark."Apakah Mark masih hidup? Kenapa kamu bilang Mark menyuruhmu, David atau Mark? Bukannya Mark sudah meninggal?" tanya Nayla."Ini surat dari Tuan Mark dan dia masih hidup, Anda baca saja. Saya akan pergi dan tolong jangan sampai ketahuan." anak buah Mark memberikan surat yang di kirim oleh Mark padanya dan dia pergi segera meninggalkan Laura.Anak buah Mark pergi karena sudah melaksanakan tugansya dan penyamarannya menjadi supir pengantar bahan makakan tidak ketahuan sama sekali. Nayla di dalam kamarnya dia mengunci kamar dan dia membaca surat kiriman dari Mark.Dear Naya:[Apa kabar, Nayla? Aku rindu kamu dan maaf alu baru memberimu kabar. Aku masih hidup dan aku jatuh ke laut tapi wajahku hancur. Aku akan menyelamatkan kamu, tolong kamu b
last updateLast Updated : 2023-12-09
Read more

118. Penyergapan (Mati Seketika)

Mark menelpon kedua orang tuanya dan beberap orang kepercayaannya tapi tidak bisa dihubungi karena jaringan sibuk. Mark khawatir dan dia menyuruh David untuk menelpon kenalannya."David kedua orang tuaku dan anak buah kepercayaanku tidak bisa di hubungi. Saat ini kamu telpon saja mereka orang yang kamu kenal untuk mencari tahu kedaan orang tuaku," suruh Mark."Siapa Tuan, tenang saja. Stuart tidak mungkin ke Indonesia karena di menetap di kota ini." David langsung melakasanakan apa yang di perintah Tuan Marknya.Kenalan David tidak bisa menerima panggilan ponsel darinya tapida mereka mengirim pesan. Mereka mengabati kalau orang tua Mark pergi ke perusahaan setiap hari dan baik-baik saja. David menyampaikan itu pada Mark dan Mark mulai tenang, lalu dia menyuruh anak buahnya menyidiki kediaman Stuart karena sepertinya Stuart tidak tahu kedatangan David dan dirinya yan memakai identitas baru."David, orang tuaku aku yakin mereka baik-baik saja. Maka saat ini kamu kirim mata-mata lagi untu
last updateLast Updated : 2023-12-10
Read more

119. Orang Tuaku Meninggal

"Kita sudah menang Tuan Benjamin. Anda sungguh gila itu adik anda dan ipar anda. Anda menyaksikannya meninggal di tembak mati di depan mata kepala senditi tapi Anda malah tertawa," kata Stuart."Stuart, cukup kamu tahu ini dendam antara keluagarga. Ingat semua harta ini akan menjadi milikku dan kamu ingat tetap waspada membawa jasad orang tua Mark. Mereka itu penting dan makamkan dia, setidaknya aku mau mereka di makamkan dengan layak." Paman Mark hanya senang melihat kemenangan mereka dan demi harta saudaranya sendiri di bunuh orang lain dan malah dia senang.Ada yang berkata jika kamu tamak harta benda, jangankan saudaramu sendiri orang tuamupuj akan menjadi musuh. Sejujurnya penyakit hati manusia itu adalah serakah dan iri hati juga dendam yang membara. Paman Mark adalah contoh dari ketamakan dan dendam. "Anda tidak usah khawatir, Tuan. Saya tahu Anda orang yang harusnya menerima warisan Anda dan bukan Papa Mark," Stuart menyiyakannya ucapan Paman Mark."Hilangkan semua bukti, ayo
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more

120. Pemakaman Papa dan Mama Mark

"Tuan, turunlah! Kita harus parkir di luar dan tidak boleh masuk ke pemakaman," kata David."David, rambut palsu kamu dan masker kamu, jangan sampai ketahuan. Banyak wartawan dan camera, aku juga menyamar karena wajah baruku belum di ketahui semua orang. Ini juga untuk rencanaku nanti," jawab Mark memperingkatkan David."Siap, Tuan. Anda tunggu saya, kita berbarwngan masuknya. Tuan, saya akan segera kembali dan saya pergi memakirkan mobil ini." David segera pergi memarkirkan mobilnya.Mark dan David masuk ke acara pemakaman kedua orang tuanya dengan menyamar. Mereka hanya memakai pakaian biasa saja seperti orang sekitar dan mereka melihat pemakaman dari kejauhan. "Tuan, Nyonya dan Tuhan. Aku melihatnya meskopun dari kejauhan, semoga mereka di terimah Tuhan dan bahagia disi Tuhan amien," ucap David sambil air matanya mengalir."David, air mataku mentes sendiri. Orang tuaku sedang terbaring dan di makamkan disana. Aku sendiri seorang pengecut uang harus bersembunyi di balik pohon ini."
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
20
DMCA.com Protection Status