"Mark, apa itu kamu?" Mama Mark bertanya."Nak, apa kamu Mark? Kenapa kamu memakai masker dan kacamata?" tanya Papa Mark."Aku belum mati dan aku melihat semuanya, Paman Benjamin meminta warisannya. Kakek tidak memberikannya wajtu itu karena ganti rugi dia berbuat curang Papa dan Mama. Aku Mark tapi keadaanku wajahku parah karena mukaku begini." Mark membuka wajahnya di hadapan orang tuanya.Papa dan Mama Mark termenung karena mereka kaget apa benar itu anaknya tapi wajahnya menjadi buruk rupa."Nak, apa kamu masih hidup? Kenapa wajah jamu seperti itu? Suara kamu adalah suara Putraku,* Mama Mark mendekati Mark dan memeluknya meskipun wajahnya telah hancur."Nak, apa yang terjadi pada wajahmu? Tuhan, anakku kembali dengan keadaan hidup dan terimah kasih Tuhan." Papa Mark menghampiri Mark dan dia sudah terbiasa bersikpa dingin pada putranya tapi dia juga sayang pada putrnya."Papa dan Mama, aku kembali. Aku belum masih belum mati tapi aku juga datang ke acara pemakamanku sendiri.""Maaf
"Kamu jangan berbohonh mereka pasti baik-baik saja. Sebutkan apa mau kamu dan bebaskan cucu-cucuku dan Nayla?" tanya Papa Mark."Aku ingin kamu bunuh diri seperti Papa dan Mamaku bunub diri di penjara dulu. Aku ingin kamu melakukannya," jawab Stuart."Dasar pria gila, aku akan menembak kepalami suatu saat nanti." Papa Mark marah dan dia mematikan ponselnya.Mark mendekati Papanya sambil bicara pada Papanya."Pa, jangan pernah masuk perangkap Stuart. Papa dan Mama di incar Stuart karena aku di kabarkan mati.""Aku tahu Nak, tapi ketiga cucuku dan ibunya dalam bahaya di tangan mereka," jawab Papa Mark."Papa, Stuart tidak akan membunuhnya karena Nayla istri sahnya dan ketiga putraku di akui sebagao putra kandungnya di mata negara. Dia tidak akan bertindak ceroboh." Mark memperingatkan Papanya."Aku tahu Nak, Papamu ini sudah tahu taktik Brian. Nak apa kamu tidak operasi plastik saja?" tanya papa Mark."Papa, aku akan pergi ke Korea dan setelah operasi wajahku berhasil baru aku akan ke Pr
"Aku tidak peduli kamu itu istri sahku di mata hukum dan negara ini. Cepatlah saat ini pindah ke kamar kamu yang ada di mansionku. Akan ada tamu penting besok malam." Stuart menarik tangan Nayla untuk ikut dengannya."Jangan kasar, Stuart! Aku bisa berjalan sendiri, lepaskan aku! Aku malas dengan kamu dan aku manusia bukan boneka." Nayla ingin melepaskan tangan Stuart tapi Stuart memegang tangannya dengan erat."Mommy, kita akan ikut. Daddy jangan kasar, itu Mommyku," kata ketiga putranya."Diamlah! Ikut Daddy ke atas karena kalian mulai hari ini akan tinggal di kamar kalian sendiri bukan di kamar bawah tanah," jawab Stuart.Nayla dan ketiga putranya mengikuti perintah Stuart mereka kembali ke kamarnya di mansion Stuart. Stuart menarik paksa Nayla dan mendorongnya saat sudah ada di kamar Nayla."Sudah diam kamu di kamarku! Aku tidak suka wanita yang hobby membantah seperti kamu." Stuart mendorong Nayla sampai jatuh."Sakit, dasar pembunuh kejam! Sudah membunuh Mark sekarang menyiksaku
"Siapa kamu? Kenapa bisa masuk kesini? Bagaimana nanti ketahuan Stuart bisa hilang kepala kamu," Nayla panik."Nona diamlah! Aku hanya mengabari kamu kalau kita akan menolongmu tapi menunggu waktu yang tepat." anak buah Mark menjelaskan rencana Mark."Apakah Mark masih hidup? Kenapa kamu bilang Mark menyuruhmu, David atau Mark? Bukannya Mark sudah meninggal?" tanya Nayla."Ini surat dari Tuan Mark dan dia masih hidup, Anda baca saja. Saya akan pergi dan tolong jangan sampai ketahuan." anak buah Mark memberikan surat yang di kirim oleh Mark padanya dan dia pergi segera meninggalkan Laura.Anak buah Mark pergi karena sudah melaksanakan tugansya dan penyamarannya menjadi supir pengantar bahan makakan tidak ketahuan sama sekali. Nayla di dalam kamarnya dia mengunci kamar dan dia membaca surat kiriman dari Mark.Dear Naya:[Apa kabar, Nayla? Aku rindu kamu dan maaf alu baru memberimu kabar. Aku masih hidup dan aku jatuh ke laut tapi wajahku hancur. Aku akan menyelamatkan kamu, tolong kamu b
Mark menelpon kedua orang tuanya dan beberap orang kepercayaannya tapi tidak bisa dihubungi karena jaringan sibuk. Mark khawatir dan dia menyuruh David untuk menelpon kenalannya."David kedua orang tuaku dan anak buah kepercayaanku tidak bisa di hubungi. Saat ini kamu telpon saja mereka orang yang kamu kenal untuk mencari tahu kedaan orang tuaku," suruh Mark."Siapa Tuan, tenang saja. Stuart tidak mungkin ke Indonesia karena di menetap di kota ini." David langsung melakasanakan apa yang di perintah Tuan Marknya.Kenalan David tidak bisa menerima panggilan ponsel darinya tapida mereka mengirim pesan. Mereka mengabati kalau orang tua Mark pergi ke perusahaan setiap hari dan baik-baik saja. David menyampaikan itu pada Mark dan Mark mulai tenang, lalu dia menyuruh anak buahnya menyidiki kediaman Stuart karena sepertinya Stuart tidak tahu kedatangan David dan dirinya yan memakai identitas baru."David, orang tuaku aku yakin mereka baik-baik saja. Maka saat ini kamu kirim mata-mata lagi untu
"Kita sudah menang Tuan Benjamin. Anda sungguh gila itu adik anda dan ipar anda. Anda menyaksikannya meninggal di tembak mati di depan mata kepala senditi tapi Anda malah tertawa," kata Stuart."Stuart, cukup kamu tahu ini dendam antara keluagarga. Ingat semua harta ini akan menjadi milikku dan kamu ingat tetap waspada membawa jasad orang tua Mark. Mereka itu penting dan makamkan dia, setidaknya aku mau mereka di makamkan dengan layak." Paman Mark hanya senang melihat kemenangan mereka dan demi harta saudaranya sendiri di bunuh orang lain dan malah dia senang.Ada yang berkata jika kamu tamak harta benda, jangankan saudaramu sendiri orang tuamupuj akan menjadi musuh. Sejujurnya penyakit hati manusia itu adalah serakah dan iri hati juga dendam yang membara. Paman Mark adalah contoh dari ketamakan dan dendam. "Anda tidak usah khawatir, Tuan. Saya tahu Anda orang yang harusnya menerima warisan Anda dan bukan Papa Mark," Stuart menyiyakannya ucapan Paman Mark."Hilangkan semua bukti, ayo
"Tuan, turunlah! Kita harus parkir di luar dan tidak boleh masuk ke pemakaman," kata David."David, rambut palsu kamu dan masker kamu, jangan sampai ketahuan. Banyak wartawan dan camera, aku juga menyamar karena wajah baruku belum di ketahui semua orang. Ini juga untuk rencanaku nanti," jawab Mark memperingkatkan David."Siap, Tuan. Anda tunggu saya, kita berbarwngan masuknya. Tuan, saya akan segera kembali dan saya pergi memakirkan mobil ini." David segera pergi memarkirkan mobilnya.Mark dan David masuk ke acara pemakaman kedua orang tuanya dengan menyamar. Mereka hanya memakai pakaian biasa saja seperti orang sekitar dan mereka melihat pemakaman dari kejauhan. "Tuan, Nyonya dan Tuhan. Aku melihatnya meskopun dari kejauhan, semoga mereka di terimah Tuhan dan bahagia disi Tuhan amien," ucap David sambil air matanya mengalir."David, air mataku mentes sendiri. Orang tuaku sedang terbaring dan di makamkan disana. Aku sendiri seorang pengecut uang harus bersembunyi di balik pohon ini."
"Tuan ada yang ingin bertemu dengan Anda. Tuan kami, ini pesan yanh disampaikan pada Anda. Bisa dibaca sendiri di tulisan tangan ini," kata pria yang memakai baju hitam."Ya, mana aku baca? Jangan menghadang seperti pembunuh saja." Stuart menarik kertas yang ada di tangan pria itu dan dia membacanya."Apakah Anda sudah membacanya?" tanya pria itu."Sudah, siapa Tuan kamu? Apa dia musuh Mark juga?" tanya Stuart."Iya, dia itu sekutu Anda tapi Anda tidak mengenali tulisan tangannya. Dia mengirim pesan karena dia ingin tahu wanita Mark yang Anda nikahi," sahut pria yang memakai baju hitam lainnya."Baiklah! Aku akan mengikuti mobil kalian. Awas saja kalian, jika membunuhku pasukan pengawal dan anak buahku akan segera tiba." Stuart agak takut karena sepertinya mereka itu pembunuh bayaran untuk membunuh mafia kelas dunia sedangkan dia pernah dikalahkan Mark yang bukan mafia dia agak ketakutan sama beberapa orang pria yang memakau baju hitam yang mengahadangnya.Stuart masuk mobil dan mengi
"Kinara, ada apa? Bicara baik-baik saja. Kalau kamu sibuk tidak masalah," jawab Nayla.Kinara teman baik Nayla yang memanggilnya dan baru saja hadir saat pesta sudah selesai. Kinara baru datang dari Jakarta karena dia sibuk mempersiapkan acara pertunangannya dengan sang kekasih."Nayla! Tuan Mark, aku baru datang dari luar negri karena seminggu lagi akan mengadakan acara pertunangan. Suamiku memaksa memesan gaun pertimbangan di desainer ternama di kota Paris. Maafkan aku! Aku baru datang saat pesta selesai karena pesawat baru sampai di Indonesia pagi ini," jawab Kinara."Sudahlah! Kamu tidak perlu minta maaf karena kamu sibuk. Kinara calon ruangan kamu kemana?" tanya Nayla."Dia sedang memesan kamar di hotel ini karena aku ingin menginap malam ini di hotel ini. Aku ingin bertemu kamu dan Tuan Mark karena mulai besok tolong bantu aku di acara pertunanganku." Kinara tidak ada keluarga lagi karena dia anak yatim piatu."Baiklah Aku dan Mark yang akan menjadi kekuatan kamu di acar pertunan
"Saya Thomas Anthony dan istri saya Camelia Thomas mempunyai anak kandung bernama Nayla Chelsea dan mulai saat ini dia yang akan menjadi ahli waris perusahan juga kerjasama bisnis saya. Perusahan saya dan perusahaan Mark nanti akan bergabung karena Mark suami anak saya," jelas Papa Nayla.Nayla dan Mark juga menuju tempat papanya. Setelah itu micropon dipegang oleh Mark dan dia mengumumkan secara resmi dia sudah memiliki empat anak dan Nayla istri yang paling dia cintai."Setelah mertua saya sudah mengumumkan Nayla akan mewarisi bisnis keluarganya, saya akan mengumumkan satu hal lagi. Penyakit paranoid saya sudah sembuh dan saya memiliki empat orang anak dari Nayla Chelsea. Empat orang anak itu secara resmi memiliki nama belakang Abraham Mark sebagai anak kandung saya," ucapan Mark.Suara tepuk tangan dari pengumuman yang dilakuman Mark terdengar. Mereka tidak sangka Mark sudah memiliki empat anak dan Nayla juga ahli waris keluarga Thomas."Nama anak saya bernama Albert Abraham Mark, N
"Papa! Mommy selamat ulang tahun. Ini suprise kita bisa kesini karena liburan tahun baru," kata ketiga putra kembar Mark dan Nayla mereka memeluk kedua orang tuanya yang baru saja datang.Nayla dan Mark begitu gembira dengan suprise dari orang tua mereka dan keempat anak mereka. Papa dan Mama Nayla sengaja memang merencanakan semua ini. Mereka mendapat kabar dari Nayla 5 hari yang lalu kalau saat akhir tahun Mark akan menerima hasil pemeriksaan medis yang terakhir. Nayla juga mengabari kedua orang tuanya saat menerima kabar Mark sudah dinyatakan sembuh oleh Dokter."Papa dan Mama terimah kasih atas semua ini. Kenapa aku ulang tahun di tahun baru tanggal 1 Januari?" tanya Nayla."Hari lahir kamu itu tanggal 1 Januari Nak dan Papa Mama baru bisa bilang saat ini setelah 1 tahun bertemu kamu. Maafkan Papa dan Mama karena setiap ulang tahun kamu tidak bersama kamu Nak." Papa dan Mama Nayla memeluk Nayla."Aku tidak apa-apa, sekarang kita bisa bersama. Papa dan Mama bukankah mau ke Amerika?"
"Kamu dengar aku sudah sembuh Nayla." Mark tersenyum begitu lega seperti dari dalam hatinya. Baru kali ini Nayla melihat senyum Mark yang manis dan membuat setiap wanita pasti jatuh hati padanya. "Kamu tidak boleh tersenyum di depan semua wanita seperti ini karena mereka pasti jatuh hati padamu, Mark." Nayla merasa kesembuhan Mark ini membuatnya khawatir karena dia pasti akan ramah pada semua wanita."Kamu tidak perlu khawatir hanya kamu yang akan aku cintai. Dokter, terimah kasih sudah menyembuhkan aku dan biarkan semua orang tahu Abraham Mark sudah sembuh dari penyakit paranoidnya sekarang karena bantuan dari kamu." Mark senang dan dia membolehkan sang dokter untuk di beritakan ke seluruh dunia."Terimah kasih juga karena Anda mau memanggil saya menjadi dokter Anda dan saya senang bisa menyembuhkan pasien yang seperti Anda Tuan Mark." Dokter dan Make berjabat tangan karena mereka selama ini sudah satu tiap hari bertemu dan Seperi keluarga sendiri bagi Nayla."Kamu boleh ke Indonesi
"Aku mau ciuman semangat dari kamu Nayla, apa kamu tidak mau menciumku?" Mark berubah menjadi sangat manja.Nayla mendekat lalu dia mencium Mark saat itu juga."Sudah! Aku sudah mencium kamu, cepat sana pergi masuk ke ruangan Dokter," suruh Nayla."Aku harus berpisah dengan kamu." Mark tidak mau jauh dari Nayla."Dasar aneh! Terkadang marah, lalu sedih dan terkadang manja kamu Mark. Penyakit paranoid itu begitu aneh," kata Naura.Mark saat ini berasa di ruangan Dokter dan dia bersama Sikiater terkenal di Prancis. Dia menyuruh Mark duduk di sebuah kursi santai dan mereka ingin Mark dalam keadaan santai untuk melakukan terapi."Apa Anda bisa melihat saya? Apa bisa Anda sekarang bersantai dan melupakan semua hal tentang Anda. Lihat saya dan katakan apapun yang Anda takutkan dan Anda sayangi," suruh Dokter."Dokter, aku akan fokus pengobatan. Baiklah! Aku akan menjawab aku seorang Abraham Mark dari kecil aku tidak ada teman karena teman yang dekat denganku takut aku terlalu pintar. Aku han
"Demi kamu aku akan berobat kemanapun. Aku tidak mau kamu menjauh dan benci padaku. Aku tidak mau kamu terluka karena aku," sahut Mark."Tolong jangan marah! Aku akan temani kamu sampai kamu sembuh. Lakukan pengobatan dan terapi mahal di dokter atau rumah sakit yang terkenal," pinta Nayla."Baiklah! Beri aku pelukan hangat karena hanya kamu saja yang bisa jadi penenang saat aku sakit." Mark menyuruh Nayla memeluk dirinya."Suamiku sayang, wajah kamu sangat taman. Tapi sikap dan sifat kamu itu jelek." Nayla menyentuh wajah pipi Mark membelainya karena hanya itu cara untuk meresahkan gangguan emosional Mark yang berlebihan karena penyakit paranoidnya yang parah."Cium aku sekarang! Lusa kita akan pergi ke Prancis agar aku bisa disembuhkan disana. Setidaknya butuh waktu lama karena di Prancis lebih canggih daripada di negara ini," ujarnya."Baiklah! Sayang, kamu suamiku yang tampan." Nayla memeluk Mark dan mencium bibirnya.Mark saat ini langsung senyum saat Nayla menciumnya lebih dulu, d
"Nayla, kamu sedang berlibur di Bali dengan suami kamu?" tanya wanita yang menghampiri Nayla lalu memeluknya."Kinara, kamu di Bali juga? Apa kamu berlibur?" tanya Nayla sambil tersenyum senang."Nayla aku berlibur dengan calon suamiku. Maaf ya aku nanti akan tunangan dulu, nanti aku akan undang kamu dengan Tuan Mark," jawab Kinara."Wow bagus dong! Kamu akan tunangan. Dengan pria yang hadir di pernikahanku waktu itukan?" "Ya Nayla! Aku baru mau nikah di umur 30 tahun malu sih tapi tidak masalah. Kamu dengan siapa itu Nayla? Kenapa kamu akrab sekali?" "Dia orang tua kandungku dan ceritanya panjang sekali. Aku anak pungut dan orang tuaku dari Amerika," Nayla menjawab dengan wajah yang serius.Saat Nayla menjawab pertanyaan Kinara, kedua orang tuanya yang bule itu datang menghampirinya. Mark juga keempat anaknya dan David."Kinara, kamu juga ada disini? Kamu teman istriku yang baik, syukurlah! Kamu bisa jadi teman istriku di Bali," kata Mark."Tuan Mark, selamat pagi! Aku datang bersa
"Papa mentang-mentang Mark menantu Papa sekarang lebih sayang dia daripada anak sendiri." Nayla seperti anak kecil yang memonyongkan bibirnya karena cemburu dengan kedekatan Mark dengan papanya."Nayla, kenapa kamu begitu? Papa membela aku memang benar aku menantunya," ucap Mark."Aku tidak marah karena kalian sepertinya akan saling menyayangi. Huh jadilah menantu yang baik untuk Papaku Mark," sahutnya."Kamu harus menghabiskan waktu dengan Papa dan Mama, Nayla. Aku tahu karena kamu itu anak satu-satunya mereka yang telah kembali," saran Mark."Iya Sayang, lengkap sudah kebahagiaanku. Papa dan Mama ada sama aku, kamu dan anak-anak juga." Nayla memeluk kedua orang tuanya meskipun dia sudah berumur 30 tahun dia tidak malu karena saat ini Mark sudah berumur 45 tahun."Dasar seperti anak kecil saja kamu, Nayla. Sudahlah! Memang benar kebahagiaanku sudah lengkap. Papa dan Mama sudah tiada sekarang ada mertua pastinya tetap saja seperti orang tua sendiri," sahut Mark."Nak, kita yang paling
"Nayla, aku senang kamu bertemu dengan kedua orang tua kamu. Papa dan Mama selamat datang di Indonesia dan maaf karena saat kalian datang aku kadang terlalu sensitif karena takut istriku ditipu," kata Mark memecah suasana haru Nayla dan kedua orang tuanya."Mark, mendekat padaku sekarang! Cepat kesini karena aku ingin kita seperti ini," Nayla menarik Mark dan mereka berempat saling berpelukan."Sudahlah! Jangan seperti ini, dokter masih menunggu kita," kata Mark."Dokter, maafkan aku! Aku senang karena bisa bertemu dengan kedua orang tuaku," kata Nayla."Selamat akhirnya kedua orang tua dan anak bisa bertemu. Saya tidak tahu kenapa bisa Anda berpisah dan baru bertemu tapi saya senang," jawab Dokter."Kita izin pulang dulu Dokter, terimah kasih banyak." Mark dan Nayla pamit pulang.Liburan di Bali kali ini begitu menyenangkan Nayla bisa bertemu dengan kedua orang tuanya karena mungkin itu sudah takdir Tuhan. Mark dan Nayla serta kedua orang tua kandungnya memutuskan segera pulang ke ru