Home / Rumah Tangga / Nathan & Aubree / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Nathan & Aubree: Chapter 31 - Chapter 40

138 Chapters

Bab 31. You Are My Home

“Selamat malam, Tuan Nathan.” Sang pelayan menyapa Nathan dengan sopan kala Nathan baru saja tiba di penthouse.“Malam … di mana Aubree? Apa dia sudah tidur?” Nathan melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya—waktu menunjukan pukul sebelas malam. Nathan yakin kalau Aubree pasti sudah tidur.“Nyonya Aubree sudah sejak tadi siang pergi dengan Nyonya Athena, Tuan,” ujar sang pelayan sopan memberitahu Nathan.Kening Nathan mengerut kala mendengar apa yang diucapkan oleh sang pelayan. “Aubree pergi dengan Athena?” tanyanya memastikan.Sang pelayan menganggukan kepalanya. “Benar, Tuan. Nyonya Aubree pergi dengan Nyonya Athena. Tadi siang Nyonya Athena ke sini mengajak Nyonya Aubree pergi, Tuan.”Nathan terdiam kala mendengar ucapan sang pelayan. Detik selanjutnya, Nathan mengambil ponsel miliknya dan menghubungi Aubree. Tidak biasanya Aubree belum pulang semalam ini. Pun Nathan yakin Athena pasti tidak mungkin diizinkan pulang larut malam.Namun, dikala Nathan menghubungi Aubree
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

Bab 32. Nightmare

“Nathan jangan tinggalkan aku. Nathan aku mohon jangan pergi. Di dunia ini aku hanya memilikimu, Nathan. Nathan jangan pergi. Nathan … Nathan …”Suara Aubree mengigau dengan mata yang masih terpejam. Tubuh gadis itu bergerak-gerak gelisah. Peluh membanjiri pelipisnya. Nathan yang tertidur pulas pun langsung terbangun kala mendengar suara Aubree.“Aubree? Aubree?” Nathan menggoyangkan bahu Aubree pelan, membangunkan gadis itu.“Nathan?” Aubree langsung memeluk erat Nathan kala dia melihat Nathan di sampingnya. Pelukan Aubree begitu erat membuat Nathan akhirnya mengusap-usap punggung Aubree.“Kau mimpi buruk?” tanya Nathan dengan nada pelan.Aubree mendongakan kepalanya dari dalam pelukan Nathan, gadis itu menatap Nathan dengan wajah yang memucat. “Aku bermimpi kau akan meninggalkanku, Nathan. Berjanjilah tidak akan pernah meninggalkanku. Aku ingin menghabiskan sisa usiaku hanya bersama denganmu, Nathan. Kau mau berjanji kan selalu ada di sisiku?”Nathan terdiam mendengar apa yang diuca
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

Bab 33. The Fear

“Elida … apa jadwalku besok?” Suara Aubree bertanya seraya membaca dokumen yang ada di hadapannya secara teliti. Gadis itu tidak pernah percaya pada siapa pun. Apalagi mengenai perusahaannya. Setelah yakin bahwa isi dari dokumen itu sudah sesuai, Aubree langsung membubuhkan tanda tangan di dokumen tersebut.“Besok Anda memiliki meeting dengan salah satu rekan bisnis Anda dari Sydney, Nyonya,” jawab Elida dengan sopan kala menerima dokumen yang diberikan oleh Aubree.Aubree mengangguk singkat. “Tolong atur meeting di siang saja. Aku sedang malas meeting di pagi hari. Ah, ya. Minggu depan suamiku akan mengajaku pergi. Kau atur jadwalku jangan terlalu padat. Pindahkan semua meeting penting di bulan depan.”“Baik, Nyonya,” jawab Elida lagi.Suara dering interkom berbunyi membuat Aubree langsung mengalihkan pandangannya pada sumber suara itu. Detik selanjutnya, Aubree menekan tombol hijau untuk menerima panggilan itu.“Ada apa?” jawab Aubree dingin kala panggilan terhubung.“Nyonya Aubree,
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

Bab 34. Aubree's Dream

Nathan melangkah masuk ke dalam kamar. Tatapannya teralih pada Aubree yang tertidur pulas dengan mata yang sembab. Entah kenapa melihat Aubree menangis membuat hatinya menjadi tidak tenang. Belum pernah satu kali pun Nathan melihat Aubree menagis seperti tadi. Ribuan pertanyaan menyerbu pikiran Nathan. Di mata Nathan saat ini; Aubree adalah sosok gadis yang memiliki banyak rahasia terpendam. Sejak di mana Aubree tidak mau menyentuh piano bahkan sampai gadis itu menangis membuat Nathan semakin curiga.Kini Nathan melangkah mendekat pada Aubree, lalu dia membaringkan tubuhnya tepat di samping Aubree. Tanpa sadar, Nathan membawa tangannya mengelus pipi mulus Aubree. Pria itu memberikan kecupan di bibir Aubree dengan lembut. Nathan bingung dengan perasaannya. Di sisi lain, Nathan takut untuk mengucapkan janji tapi di sisi lain, Nathan tidak bisa melihat Aubree sedih seperti ini.“Mama, jangan marah padaku. Aku tidak akan membantahmu lagi, Ma.” Aubree bergumam mengigau gelisah. Tubuh Aubre
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

Bab 35. My Heart Chose You

Nathan menyesap wine di tangannya. Sepasang iris mata cokelatnya menatap lurus ke depan. Benak Nathan memikirkan apa yang beberapa jam lalu disampaikan oleh Cedric. Sejenak, Nathan memikirkan kembali sifat-sifat Aubree yang Nathan ketahui. Keangkuhan gadis itu nyatanya menyembunyikan jutaan rahasia.Tadi Nathan pun tidak terlalu mendapatkan informasi lengkap mengenai Aubree. Asistennya itu belum bisa menemukan informasi tentang Aubree secara detail padanya. Namun, Nathan tak mempermasalah hal itu. Bagi Nathan, informasi yang tadi dia dengar dari asistennya sudah membuat Nathan tahu apa yang harus dia lakukan.Kini Nathan mengambil ponselnya, dia mencari nomor Justin—kakaknya di kontak ponselnya. Lantas dia segera menghubungi kakaknya itu. Sesuatu muncul dalam benak Nathan. Di mana saat ini dia membutuhkan bantuan kakak sulungnya itu.“Apa aku mengganggumu?” ujar Nathan kala panggilan terhubung.“Tidak, aku baru selesai meeting. Ada apa?” tanya Justin datar dari seberang sana.“Aku sud
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

Bab 36. Justin and Athena's Children Arrival

Hari demi hari Nathan dan Aubree melewati waktu bersama mereka sebagai pasangan suami istri. Selama ini tak ada yang berubah dari Aubree. Bagi Nathan, Aubree masih tetap sosok yang menyenalkan dan aneh. Selalu saja ada sifat istrinya itu yang membuat Nathan naik darah. Akan tetapi Nathan tetap berusaha bersabar menghadapi Aubree.Terutama dikala setiap hari Aubree ingin memeriksa ponselnya. Nathan tak suka jika ada yang memeriksa ponselnya. Satu cara yang bisa Nathan lakukan agar Aubree tidak memeriksa ponselnya adalah mencium gadis itu sampai membuat pipinya memerah. Hal itu yang wajib Nathan lakukan demi meredam kegilaan otak Aubree yang menuduhnya sembarangan. Dan sejak di mana Nathan tahu tentang Aubree hidup dalam penjara ibunya, Nathan masih tetap diam dan tak melakukan apa pun. Bahkan ruangan khusus di mana Nathan meletakan piano yang baru saja dia beli tak pernah satu kali pun disentuh oleh Aubree. Pun Nathan tak memaksa Aubree untuk bermain piano. Bukan tanpa alasan tapi Nat
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

Bab 37. Hidden Talent

Aubree tersenyum melihat Jasper, Joana, Jesslyn, Arnold, dan Alaric tengah makan disuapi oleh para pengasuh mereka. Tampak kelima keponakan Nathan itu begitu lahap menikmati makanan mereka. Di tangan Jasper, Arnold, dan Alaric memegang mobil-mobilan. Sedangkan di tangan Joana dan Jesslyn memegang boneka barbie. Sungguh, kelima anak itu sangat menggemaskan.“Nathan, kelima anak-anak kakakmu lahap sekali makannya. Pantas saja badan mereka gemuk dan sehat. Sangat lucu dan menggemaskan,” ucap Aubree pelan pada Nathan yang duduk di sampingnya. Kini Nathan pun tengah menikmati sarapan sambil membaca majalah bisnis.“Kakakku memang selalu meminta anak-anaknya makan yang banyak. Dia akan sangat marah kalau anak-anaknya makan sedikit,” jawab Nathan memberitahu dengan nada datar.Aubree mengangguk-anggukan kepalanya merespon ucapan Nathan.Suara dering ponsel terdengar membuat Aubree dan Nathan mengalihkan pandangannya pada ponsel miliknya itu. Terlihat ponsel milik Aubree yang sejak tadi tak h
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

Bab 38. He's Worried About Her

“Bye, Paman Nathan … bye, Bibi Aubree. Kami pulang dulu, yaaaa. Nanti kami main lagi ke rumah Bibi dan Paman.”Suara Jasper, Joana, Jesslyn, Arnold, dan Alaric berseru sambil melambaikan tangan mungil mereka pada Nathan dan Aubree. Tampak Nathan dan Aubree tersenyum begitu hangat seraya membalas lambaian ke lima anak-anak itu.Kini Jasper, Joana, Jesslyn, Arnold, dan Alaric sudah masuk ke dalam mobil. Justin dan Athena telah menjemput kelima anak yang super aktif itu. Meski hanya dua hari menginap tapi kedatangan Jasper, Joana, Jesslyn, Arnold, dan Alaric telah menghibur Nathan dan Aubree. Terlebih Aubree yang selama ini selalu merasakan kesepian.“Nathan, anak-anak kakakmu sangat manis, ya? Mereka tampan, cantik, dan menggemaskan. Walau terkadang sering membuatku pusing karena hal-hal kecil saja sering mereka ributkan,” ujar Aubree seraya menatap bayang-bayang mobil yang membawa kelima anak dari kakak iparnya.Senyuman di wajah Nathan terlukis mendengar ucapan Aubree. “Kau benar. Mer
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

Bab 39. He's Worried About Her II

“Kylie?”Aubree terkejut kala melihat Kylie di hadapannya. Pun demikian dengan Nathan yang juga terkejut melihat Kylie. Tapi … tunggu … tatapan Nathan terhunus dingin pada luka yang ada di sudut bibir Kylie. Luka yang terlihat jelas kalau itu adalah luka pukulan. Memar bercampur dengan darah yang telah mengering. Aura wajah Nathan berubah menunjukan menahan emosi. Tatapan Nathan terselimuti kekhawatiran. Bahkan Nathan sampai lupa kalau Aubree berada di sampingnya.“Nathan? Aubree? Kalian di sini?”Senyuman hangat dan tersirat kerapuhan muncul di wajah cantik Kylie. Wanita itu menatap Aubree dan Nathan. Pun dia tak menyangka akan bertemu dengan Nathan dan Aubree. Dan tanpa disengaja tatapan Kylie jauh lebih lama menatap Nathan daripada menatap Aubree. Entah apa arti dari tatapan yang diisyaratkan oleh Kylie. Tetapi wanita itu memberikan tatapan lebih lama pada mata Nathan. Sesaat Kylie dan Nathan saling menatap dalam satu sama lain. Mereka hanyut akan tatapan yang telah mereka ciptakan
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more

Bab 40. Don't Take Stupid Actions

*Frank 47 West. 600 W 58th St, New York, NY 10019, Manhattan. Nyonya Kylie tinggal di unit apartemen nomor 76828 lantai 7.*Nathan menatap layar ponselnya yang tertera alamat baru Kylie yang dikirimkan oleh Cedric. Tampak pancaran mata Nathan terselimuti kecemasan dan ada rasa bersalah. Di sisi lain, Nathan tahu dirinya terpaksa harus membohongi Aubree. Kalau dirinya mengatakan yang sejujurnya maka yang ada hanyalah masalah. Nathan tahu emosi Aubree tak pernah terkendali. Istrinya itu bahkan kalau marah seperti orang yang tak waras sampai berteriak-teriak.Tatapan Nathan mulai teralih pada jam dinding—waktu menunjukan pukul sebelas malam. Nathan yakin kalau Aubree sudah tertidur pulas. Jika dirinya pergi di pagi atau siang hari besar kemungkinan akan ada yang melihat seperti tempo hari.Nathan mengembuskan napas panjang. Pria itu segera mengambil kunci mobil dan jaket kulitnya—lalu dia berjalan meninggalkan ruang kerjanya, menuju mobilnya.Sepanjang perjalanan, Nathan melirik sebentar
last updateLast Updated : 2024-03-23
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status